OLEH :
Nenek R usia 85 tahun saat pengkajian (10/12/2018) mengatakan keluahn yang diarsakan
adalah nyeri di bagian persendian pinggul yang dirasakan hilang timbul. Pasien
mengatakan nyeri muncul ketika cuaca dingin, dan merasa kelelahan saat mencoba
berjalan. Selain itu, Nenek R mengatakan 2 hari sebelumnya pernah merasa gatal di
badan tampak bintik-bintik merah kecil di lipatan kulit dan berkeringat, namun saat ini
keluhan tersebut sudah mulai berkurang. Hasil pemeriksaan fisik yaitu keadaan umum
pasien baik dengan status kesadaran compos mentis, TD: 120/80 mmHg, Nadi : 84
x/menit Suhu: 36,8oC RR: 17 x/menit BB : 57 TD:150 IMT : 25,3, kadar asam urat:
4,6 mg/dL. Kemampuan pergerakan sendi ektremitas atas dan ekstremitas bawah bagian
kiri bebas, namun terbatas pada sendi ekstremitas bawah bagian kanan dengan riwayat
fraktur. ADL makan, minum, mandi, berpakaian,toileting masih bisa dilakukan secara
mandiri namun berjalan menggunaan alat bantu walker lipat dan kursi roda.
Tn. MU usia 75 tahun adalah lansia yng tinggal di Banjar Bumi Banten Desa Dauh Puri
Klod. Saat pengkajian Tn. MU mengatakan keluhan yang dirasakan saat ini adalah
kadang-kadang merasa kesemutan pada kaki, hal tersebut dirasakannya saat duduk. Selain
itu Tn MU juga merasakan penglihatannya agak buram sehingga harus hati-hati
beraktivitas dan menggunakan kacamata. Tn MU mengatakan memiliki riwayat penyakit
diabetes melitus yang sudah diderita selama 20 tahun. Tn MU sudah rutin pengobatan
yaitu injeksi insulin 6 internasional unit dan mengurangi makanan tinggi kadar gula.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TB ‘ 160 cm, BB: 62 KG, IMT : 22, tekanan darah
140/90 mmHg, denyut nadi 82 kali/menit, kecepatan pernapasan 18x/menit, suhu : 36,6
0
C, kadar gula darah sewaktu 202 mg/dL. Tn MU masih mampu melakukan aktivitas
sehari-hari secara mandiri. Tn MU mengatakan aktivitas fisik yang dilakukan adalah
keluar rumah naik sepeda untuk beribadah setiap Jumat, untuk olahraga rutin tidak
dilakukan.
3. RINGKASAN KASUS KEPERAWATAN KELUARGA
Keluarga Bapak KD merupakan keluarga inti yang terdiri dari Bapak KD (36 tahun)
sebagai kepala keluarga, Ibu DF (34 tahun) sebagai istri dan Anak S berjenis kelamin
laki-laki ( 3 tahun). Keluarga Bapak KD berada dalam tahap keluarga dengan anak usia
pra-sekolah. Sehari-harinya Ibu DF yang saat ini sedang mengandung anak kedua dengan
usia kehamilan 39 minggu merawat Anak S dengan bantuan pembantu rumah tangga
karena Bapak KD bekerja di Surabaya dan pulang ke rumah setiap 2 minggu sekali. Ibu
DF mengatakan sudah terbiasa dengan situasi seperti ini dan tidak menganggapnya
sebagai beban. Hasil pemeriksaan fisik pada anggota keluarga yaitu Anak S memiliki
BB : 19 kg TB : 96 cm, IMT: 20, nadi : 92x/menit, pernapasan 20x/menit, Suhu : 36,6 oC.
Anak DF tidak mengalami keluhan atau merasakan gangguan kesehatan saat ini, hasil
pemeriksaan KPSP untuk anak usia 36 bulan didapatkan hasil kemampuan anak S sesuai
dengan tahap perkembangannya. Anak S sudah mulai masuk kelompok bermain dan
mampu berkomunikasi. Ibu DF memiliki BB ; 62 kg TB 168, IMT = 21,9 tekanan darah
120/70 mmHg, Nadi ; 82x/menit, kecepatan pernapasan 18x/menit, Suhu: 36,4 OC. Ibu DF
mengatakan tidak merasakan keluhan saat ini dan mengatakan tidak ada masalah dengan
kehamilannya. Ibu DF mengataka rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter dan
melakukan senam hamil. Ibu DF mengatakan berdasarkan hasil USG janin berjenis
kelamin laki-laki kembali, sehingga ibu DF berencana ingin menambah anak nantinya
dengan harapan mendapatkan anak perempuan. Ibu DF berencana untuk hamil kembali 1-
2 tahun lagi. Ibu DF belum pernah menggunakan alat kontrasepsi sehingga Ibu DF ingin
mengetahui mengenai alat kontrasepsi yang ada dan dapat digunakan untuk dirinya.
Keluarga Bapak A merupakan keluarga inti yang terdiri dari Bapak A (44 tahun) Ibu Y
(40 tahun), Anak M ( perempuan 12 tahun) dan Anak K (perempuan 5 tahun). Keluarga
Bapak KD berada dalam tahap keluarga dengan anak usia sekolah, sehari-hari Bapak A
bekerja sebagai guru dan Ibu Y menjual roti di rumah. Saat pengkajian ditemukan kondisi
rumah minim pencahayaan dan penuh dengan peralatan (buku-buku, mainan dan alat
memasak), tampak tidak sesuai dengan luas ruangan. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan
hasil Bapak A BB; 65 kg TB : 172 cm, IMT : 22,4 tekanan darah 120/80 mmHg, nadi :
78x/menit, pernapasan : 16x/menit, suhu : 36,5 oC. Bapak A mengatakan saat ini tidak ada
keluhan / masalah yang dirasakan. Bapak A tidak memiliki riwayat penyakit tertentu. Ibu
Y BB : 55 kg, TB : 156 cm, IMT : 22,6 tekanan darah 130/80 mmHg, nadi : 88 x/menit,
pernapasan : 16x/ menit suhu : 37,2 oC. Ibu Y mengatakan saat ini tidak ada keluhan /
masalah yang dirasakan. Ibu Y tidak memiliki riwayat penyakit tertentu. Anak M BB : 38
kg TB ; 145 cm, tekanan darah : 110/60 mmHg, nadi : 86x/menit, pernapasan : 19x/menit,
suhu : 36,7oC. Anak M mengatakan saat ini tidak ada keluhan, namun mengatakan sering
mengalami batuk dan pilek. Anak M mengatakan setiap bulan mengalaminya. Anak M
memilki riwayat penyakit asma, pernah diperiksakan ke dokter saat masih SD. Anak K
BB: 24 kg TB 115 cm IMT : 18, nadi : 98x/menit, pernapasan : 22 x/menit, suhu : 37 oC.
Anak K mengatakan saat ini tidak merasakan keluhan. Hasil pemeriksaan KPSP anak usia
60 bulan didapatkan hasil anak K sesuai dengan tahap tumbuh kembangnya.
Keluarga Bapak K adalah keluarga inti pada tahap keluarga melepas anak dewasa yang
terdiri dari Bapak K (82 tahun) sebagai kepaa keluarga, Ibu S (71 tahun) sebagai istri, dan
Tn. A (laki-laki, belum menikah, 42 tahun) anak terakhir di keluarga ini. Hasil pengkajian
didpatkan bahwa 2 anggota keluarga yaitu Bapak K dan Tn. A mengalami kelumpuhan
karena terserang stroke dan Ibu S mengalami gangguan pendengaran ringan. Keluarga
jarang periksa ke pelayanan kesehatan karena tidak ada yang mengantar. Hasil
pemeriksaan fisik yaitu Bapak K TB : 165 cm BB : 58 kg, IMT : 130/90 mmHg, nadi;
80x/menit, pernapasan : 17x/menit, suhu : 37 oC. Bapak K memiliki riwayat hipertensi dan
rutin minum obat amlodipin 10 mg dan vitamin B setiap 24 jam.Bapak K tidak mampu
berjalan, Bapak K tampak kurang bersih dan aktivitas sehari-hari dibantu oleh istrinya.
Ibu S TB 150 cm, BB : 49 kg, IMT : 21,7., tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi :
88x/menit, pernapasan 17x/menit, suhu 36,8OC. Ibu S mengalami gangguan pendengaran
sehingga jika berbicara harus dengan nada yang keras. Ibu S sehari-hari merawat anggota
keluarganya, ibu S masih sering keluar rumah untuk berbelanja. Tn. A TB : 168 cm, BB;
72 kg, IMT 25,7, tekanan darah 150/100 mmHg, nadi : 90x/menit, pernapasan :
19x/menit, suhu : 37,2oC. Tn. A mengalami lumpuh pada tubuh bagian kanan dan tidak
mampu lagi berbicara. Sejak sakit Tn. A sudah berhenti bekerja, kebutuhan sehari-hari
dibantu oleh ibunya.
OLEH :
Ny. N berusia 76 tahun adalah lansia yang tinggal di Panti Werda Wana Seraya
Denpasar. Ny. N saat ini mengeluh nyeri sendi pada kedua kaki. Nyeri dirasa
seperti kesemutan dan dirasa pada malam hari atau pada waktu yang tidak
menentu. Nyeri hilang timbul terutama bila kelelahan dan hampir dirasa setiap
hari. Ketika dirasa sakit Ny. N tetap mampu beraktivitas seperti berjalan namun
akan istirahat apabila merasa lelah. Bila masih dirasa sakit akan diberi minyak
rempah-rempah. Ny. N mengatakan gatal-gatal pada daerah perut. Tampak bintik-
bintik kemerahan pada bagian perut. Ny. N kurang menyadari sebab gatal yang
dirasa, gatal mulai dirasakan sejak tiga hari lalu. Apabila dirasa gatal Ny. N akan
menggaruk terkadang sampai mengakibatkan luka goresan. Selama gatal ini sudah
diberi bedak untuk gatal. Ny. N tidak memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi,
diabetes melitus. Ny. N mengatakan tidak memiliki riwayat alergi maupun
pengobatan tertentu dan tidak ada riwayat dirawat di rumah sakit. Ny. N
mengatakan bila dirasa sakit akan berobat ke Poli lansi di PSTW Wana Seraya
Denpasar atau memanfaatkan bahan alami yang ada. Pemeriksaan fisik Ny. N
yaitu tekanan darah : 120/70 mmHg, Nadi : 80 kali/menit, RR : 20 kali/menit,
TB : 145 cm, BB : 27 kg, IMT : 12.8 (BB kurang). Kulit area perut tampak binti-
bintik kemerahan. Kuku tangan kanan tampak pendek sementara kuku tangan kiri
pasien panjang, CRT < 3 perhari. Ny. N saat ini tidak memiliki masalah nafsu
makan. Ny. N mengatakan makan tiga kali sehari dan minum kurang lebih 1000
ml, saat ini tidak ada masalah pencernaan seperti sakit perut maupun mual muntah
hanya saja porsi makan Ny. N setengah porsi. Tidak ada pemeriksaan asam urat/
pemeriksaan GDS karena Ny. N tidak bersedia dilakukan pemeriksaan.
RESUME KASUS GERONTIK NY. HD DI BANJAR BUMI BANTEN
Keluarga Bapak S merupakan keluarga inti yang terdiri dari Bapak, Ibu, dan tiga
orang anak. Bapak S tinggal bersama istirinya Ibu Y dan ketiga anaknya An. U,
An. M dan An. A. Bapak S berusia 48 tahun dan bekerja sebagai pegawai swasta.
Saat ini, Bapak S mengaku tidak mengeluhkan adanya tanda dan gejala penyakit.
Beliau mengatakan masih merasa sehat dan tidak memiliki masalah kesehatan.
Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darahnya yaitu 130/90 mmHg, N:
84x/menit, RR: 20x/menit, Suhu: 36,5OC. TB : 172 cm, BB : 60 kg, IMT : 20.27.
Setelah dilakukan pengkajian lebih lanjut, Bapak S tidak merokok, minum kopi
jarang dan memiliki riwayat dirawat di rumah sakit karena demam typhoid..
Makanan yang dikonsumsi sehari-hari menyesuaikan dengan masakan Ibu Y
karena Bapak S mengaku tidak memilih-milih makanan dan memakan makanan
yang ada saja.
Ibu Y berusia 37 tahun dan sehari-hari mengurus urusan rumah tangga. Saat ini,
Ibu Y mengatakan tidak ada keluhan dan tidak ada masalah kesehatan yang
dialami. Ibu Y mengatakan memiliki riwayat vertigo namun sudah dikontrol dan
tidak dialami saat ini. Saat dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan
TD: 110/70 mmHg, N: 80x/menit, RR: 20x/menit, S: 36,5OC. TB : 170 cm, BB :
71 kg, IMT : 24.56. Ibu Y mengatakan ayahnya memiliki riwayat Diabetes
Melitus namun saat ini gula darah sudah terkontrol. Saat ini Ibu Y sangat menjaga
makanan yang dikonsumsi terutama produk gula karena melihat kondisi ayahnya.
Hasil dari GDS Ibu Y didapatkan hasil 88 mg/dL. Ibu Y mengatakan memiliki
alergi kacang tanah sehingga membatasi mengonsumsi kacang tanah.
Anak U berusia 9 tahun saat ini bersekolah dasar. Ibu Y mengatakan bahwa
anaknya memiliki riwayat sinusitis dan riwayat alergi debu. Anak U memiliki
riwayat sesak nafas diperparah ketika anak mengalami sakit batuk atau pilek. Ibu
Y menagatakan penyakit sinusitis yang diderita Anak U akan kambuh ketika lelah
beraktivitas, gejala yang akan muncul seperti lesu dan muncul batuk pilek. Ibu Y
mengatakan dapat mengetahui kekambuhan sinusitis melalui gejala sakit pada
area dahi dan sekitaran hidung. Ketika ditanya lebih jauh mengenai sinusitis Ibu Y
tidak mampu menjelaskan dengan rinci, penjelasan hanya mampu diungkapkan
dari segi tanda dan gejala. Saat ini tidak ada pengobatan mengenai sinusitis yang
diberikan, hanya pernah diperiksa di dokter beberapa waktu lalu. Ibu Y ingin
mengetahui penyakit sinusitis dan mencari tahu informasinya. Anak U
mengataakan saat ini tidak menagalami gejala sakit di area hidung dan tidak
sedang sakit pilek maupun batuk. Hasil pemeriksaan didapatkan TB : 130 cm,
BB : 24 kg, IMT : 18.46 , data tanda vital N: 90x/menit, RR: 20x/menit, S:
36,6OC. Ibu Y mengatakan bahwa Anak U memiliki riwayat alergi nasi dan ikan
pindang, untuk saat ini makanan yang dikonsumsi lebih banyak menghindari nasi
dan ikan pindang meskipun secara perlahan mulai makan nasi sedikit demi
sedikit. Keseharian Anak U adalah bersekolah dasar di Padangsambian dan pulang
sekolah sekitar pukul 3 sore. Pulang sekolah istirahat dirumah dan mengerjakan
pekerjaan rumah
Anak M berusia 4 tahun. Saat ini bersekolah di Taman Kanak-kanak. Saat ini
Anak M tidak sedang mengalami sakit atau keluhan tertentu. Ibu Y mengatakan
bahwa Anak M memiliki riwayat alergi susu sapi namun saat ini sudah tidak ada
gejala bila minum susu sapi. Ibu Y mengatakan bahwa anak M memiliki riwayat
dirawat di rumah sakit karena demam berdarah, dan demam typhoid. Ibu Y
menagtakan selama 3 bulan terakhir sakit yang dialami anak M adalah ISPA.
Hasil pemeriksaan didapatkan data N: 88x/menit, RR: 18x/menit, S: 36,7OC. TB :
100cm, BB : 16 kg, IMT :16 .Kegiatan sehari hari anak M adalah bersekolah di
TK dan selanjutnya dihabiskan beraktivitas di rumah. Berdasarkan pengkajian
KPSP sesuai penggolongan usia didapatkan bahwa perkembangan Anak M sesuai
dengan usianya dan tidak ada masalah.
Anak A berusia 11 bulan. Saat ini tidak sedang menagalami masalah kesehatan.
Anak A sudah di imunisasi. Anak A diberikan ASI eksklusif dan sampai saat ini
Anak A masih mengonsumsi ASI dengan makanan pedamping ASI. Hasil
pemeriksaan didapatkan data N: 90x/menit, RR: 18x/menit, S: 36,5OC. TB : 70
cm, BB :9 kg Berdasarkan pengkajian KPSP sesuai penggolongan usia didapatkan
bahwa perkembangan Anak A sesuai dengan usianya dan tidak ada masalah
RESUME KASUS KELUARGA BAPAK IM DI PUSKESMAS DENPASAR
BARAT
Bapak IM tinggal bersama keponakannya yaitu Bapak IW, menantunya Ibu NK,
dan dua cucunya yaitu Anak NP dan Anak MK. Bapak IW berusia 34 tahun suku
Bali. Saat ini Bapak IW tidak mengeluhkan gejala penyakit maupun tidak
memiliki masalah kesehatan yang dialami. Hasil pemeriksaan didapatkan TD :
120/80 mmHg, N : 80 kali/menit dan RR : 20 kali/menit. Selanjutnya Ibu NK
berusia 38 tahun seorang ibu rumah tangga. Saat ini Ibu NK tidak memiliki
keluhan masalah kesehatan. Hasil pemeriksaan kesehatan didapatkan TD : 120/80
mmHg, N: 80kali/menit, RR: 20 kali/menit. Anak NP berusia 11 tahun. Anak NP
tidak memiliki masalah kesehatan saat ini maupun gejala penyakit tertentu. Anak
NP sudah dilakukan imunisasi dasar lengkap. Hasil pemeriksaan didapatkan data
N : 90 kali/menit, RR; 20 kali/menit, BB: 25 kg, TB: 130 cm. Anak MK berusia 8
tahun. Saat ini Anak MK tidak memiliki masalah kesehatan maupun tidak merasa
ada gejala masalah kesehatan. Anak MK sudah dilakukan imunisasi dasar
lengkap. Hasil pemeriksaan didapatkan : N : 88 kali/menit, RR : 18 kali/menit.
Bapak IM merupakan anggota keluarga lain yang tinggal serumah. Saat ini Bapak
IM memiliki tekanan darah tinggi. Riwayat tekanan darah tinggi dialami pertama
kali tahun 2011, pada saat itu sudah minum obat hipertensi namun akhirnya putus
obat. Bapak IM saat ini juga memiliki keluhan nyeri sendi. Nyeri sendi mulai
dirasa beberapa tahun lalu karena saraf kejepit. Nyeri dirasakan setiap hari pada
pagi atau malam hari. Bila dirasa nyeri Bapak Im akan melakukan kompres air
hangat. Nyeri sendi yang dirasa mengakibatkan Bapak Im harus berjalan pelan-
pelan sambil memegangi tembok. Masalah yang diatasi oleh keluarga berfokus
pada nyeri sendi Bapak IM karena kondisi nyeri yang dirasa setiap hari. Hasil
pemeriksaan didapatakan tekanan darah : 160/70 mmHg, N: 88 kali/menit, RR :20
kali/menit. Asam urat : 4.6 mg/dL. TB : 165 cm, BB: 45 kg dan IMT : 16.54
RESUME KASUS KELUARGA BAPAK JL DI BANJAR BUMI BANTEN
Bapak JL merupakan kepala keluarga yang tinggal bersama istrinya Ibu I dan
anakanya An. F. Bapak JL berusia 40 tahun suku Jawa. Saat ini Bapak IW tidak
mengeluhkan gejala tertentu maupun tidak memiliki masalah kesehatan. Hasil
pemeriksaan didapatkan TD : 120/70 mmHg, N : 80 kali/menit dan RR : 20
kali/menit. Ibu NK berusia 38 tahun seorang ibu rumah tangga. Saat ini Ibu NK
tidak memiliki keluhan masalah kesehatan, namun dalam waktu satu bulan
terakhir Ibu I mengalami sakit ISPA. Saat mengalami sakit Ibu I memeriksakan
diri ke dokter setelah tidak mengalami perbaikan kondisi saat dirawat dirumah.
Hasil pemeriksaan kesehatan didapatkan TD : 120/80 mmHg, N: 84 kali/menit,
RR: 20 kali/menit. BB: 60 kg, TB: 158cm. Anak F berusia 15 tahun. Anak F saat
ini tidak memiliki keluhan masalah kesehatan maupun gejala penyakit tertentu,
namun dalam satu bulan terakhir memiliki riwayat ISPA sama seperti Ibu I.
Pengobatan ISPA yang dilakukan yaitu perawatan dirumah seperti minum air
hangat dan memeriksa diri ke dokter. Hasil pemeriksaan didapatkan data TD :
110/70 mmHg, N: 86 kali/menit, RR; 18 kali/menit, BB: 50 kg, TB: 160 cm.
KEPERAWATAN KELUARGA DAN GERONTIK
RESUME KASUS PASIEN KELOLAAN
OLEH :
Ringkasan Kasus
Keluarga Banjar Bumi Banten
Ny. YF usia 70 tahun (22 September 1948) pekerjaaan ibu rumah tangga dengan
pendidikan terakhir adalah SMA. Pada saat dilakukan pengkajian, Ny. YF tidak
mengalami keluhan apapun. Namun Ny. YF mengatakan terdiagnosa hipertensi
sejak 6 tahun yang lalu. Ny. YF juga mengatakan bahwa ada riwayat hipertensi
dari ibunya. Ny. YF rutin minum obat amlodipine 1 x 5 mg pada malam hari dan
tidak pernah putus minum obat. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan data sebagai
berikut: TD: 140/80 mmHg, N: 88 x/menit, RR:18 x/menit, T: 36,5 0C, TB: 150
cm, BB: 50 kg. Adapun untuk hasil pengukuran asam urat adalah 5,1 mg/dl.
Ringkasan Kasus
Gerontik PSTW
Tn. KK usia 80 tahun asal Kabupaten Tabanan merupakan salah satu lansia yang
tinggal di PSTW Wana Sraya Denpasar. Pada saat dilakukan pengkajian, Tn. KK
mengeluh kedua matanya terasa gatal sejak 2 hari yang lalu. Rasa gatal ini sudah
sering dialami Tn. KK sebelumnya dan masalah ini terjadi hilang timbul. Rasa
gatal yang dialami Tn. KK kadang hilang dengan sendirinya dan muncul tanpa
sebab yang pasti. Tn. KK mengatakan hanya diberikan obat tetes mata untuk
meredakan gejala yang dirasakannya pada saat ada petugas kesehatan yang
berjaga di panti tersebut. Tn. KK tidak mempunyai keluhan selain rasa gatal pada
matanya dan Tn. KK tampak bugar serta sangat aktif beraktivitas di sekitar area
panti. Hasil pemeriksaan tanda vital didapatkan data sebagai berikut: TD: 130/85
mmHg, N: 94 x/menit, RR:18 x/menit, T: 36,70C.
KEPERAWATAN KELUARGA DAN GERONTIK
OLEH :
Nenek KR usia 91 tahun tinggal di Jl. Pulau Batanta No. 37 Denpasar. Tahap
perkembangan keluarga Nenek KR adalah keluarga dengan usia tua. Saat ini
Nenek KR tinggal bersama bersama anak laki-laki dan cucunya. Suami Nenek KR
sudah meninggal. Nenek KR sudah terdiagnosis Hipertensi ± 10 tahun tahun
2008. Nenek KR biasanya control ke posyandu lansia atau Puskesmas Pembantu
dekat rumahnya, namun dari pihak keluarga mengatakan bahwa Nenek KR sudah
lama tidak berobat dan control tensi karena tidak ada yang bisa mengantar Nenek
KR control. Nenek KR dan keluarga mengatakan bawah Nenek KR memiliki
kebiasaan mengonsumsi kopi 3 kali sehari. Salain itu, untuk makanan yang
dimakan Nenek KR juga tidak dilakukan pengontrolan terkait garam. Saat ini
Nenek KR mengeluh nyeri tengkuk, saat nyeri dengan skala 2, nyeri dirasa hilang
timbul dan Nenek KR biasa memberikan minyak saja untuk meredakan nyeri
namun tidak lama kemudian akan muncul lagi. Nenek KR dan keluarga tidak tahu
bahwa nyeri tengkuk tersebut salah satu tanda gejala dari tekanan darah tinggi.
Hasil pemeriksaan tanda vital TD: 200/100 mmHg, S: 36,0°C, N: 74x/menit, RR:
20x/menit. GDS: 123 mg/dL dan Asam Urat: 5,1 mg/dL
RESUME KELUARGA DI BANJAR BUMI BANTEN
Ny. T berusia 49 tahun tinggal di Jalan Pulau Seribu Denpasar bersama suami
(Tn.G) dan anak laki-lakinya (An. A). Tahap perkembangan keluarga saat ini
tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja. Ny. T mengatakan sebelumnya
belum pernah mengecek kesehatannya, saat dilakukan pengkajian ditemukan
bahwa tekanan darah Ny.T diatas batas normal yaitu 160/80 mmHg. Klien
mengatakan bahwa kakak bapaknya memiliki penyakit tekanan darah tinggi,
namun pasien tidak menyangka bahwa tekanan darahnya juga berada diatas
kisaran normal. Saat dikaji, klien dan keluarga mengatakan hipertensi merupakan
tekanan darah tinggi dimana tekanan darahnya berada diatas batas normal. Namun
tidak tahu tanda gejala, penyebab dan cara penangannanya. Saat ini klien belum
ada keluhan, namun mengatakan ingin tahu lebih dalam terkait hipertensi. Klien
merupakan ibu rumah tangga yang kesehariannya minum kopi 1-2 kali dalam
sehari. Klien juga tampak rajin melakukan aktivitas seperti menyapu halaman
rumah agar ada aktivitas fisik yang dilakukan setiap hatinya. Hasil pemeriksaan
tanda vital TD: 160/80 mmHg, S: 36,0°C, N: 78x/menit, RR: 18x/menit. BB:
60kg, TB: 155cm, dan IMT: 25 (berat badan lebih). GDS: 118mg/dL dan Asam
Urat: 5,31mg/dL
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DI BANJAR BUMI BANTEN
Keluarga Bp. P terdiri dari istri (Ibu M), Anak pertama (An.B), Anak kedua
(An.I) berasal dari Br.Alangkajeng Denpasar dan tinggal di Jalan Gilitepekong
No.7 Br. Bumi Banten. Tahap perkembangan keluarga Bp.P saat ini adalah tahap
V yaitu keluarga dengan anak remaja karena anak tertua Bp.P saat ini berusia
remaja (19 tahun). Saat dilakukan pengkajian, Ibu M yang berusia 46 tahun
bekerja sebagai pedagang di Pasar Sukawati mengeluh nyeri pada jari dan lengan
atas. Nyeri dengan skala 2, nyeri terasa setelah beraktivitas. Ibu M dan keluarga
tidak tahu bahwa nyeri tersebut salah satu tanda gejala asam urat, saat ditanya
pengertian, tanda gejala lainnya, dan penanganannya, keluarga mengatakan tidak
tahu. Keluarga dan Ibu M mengatakan tidak ada anggota keluarga yang
mengalami nyeri sendi ataupun asam urat sebelumnya. Ibu M mengatakan belum
sempat memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan sehingga saat ini Ibu M
biasanya mengurut bagian yang nyeri menggunakan minyak untuk mengurangi
rasa nyerinya. Ibu M mengaku senang mengonsumsi kacang-kacangan, kacang
sering dikonsumsi sebagai cemilan saat berjualan di pasar ataupun sebagai bahan
masakan yang akan dikonsumsi. Makann yang biasa dijadikan cemilan oleh Ibu M
yaitu rempeyek dan kacang goreng. Ibu M tidak melaukan diet pada jenis
makanan apapun khususnya kacang-kacangan, jeroan dan lainnya karena tidak
mengetahui hal tersebut perlu dilakukan. Aktivitas sehari-hari masih dapat
dilakukan secara mandiri oleh Ibu M namun dengan rentang gerak yang kadang
terbatas terutama saat mengangkat barang-barang dagangannya. Hasil
pemeriksaan tanda vital TD: 120/80 mmHg, S: 36,1°C, N: 84x/menit, RR:
18x/menit. BB: 63kg, TB: 155cm, dan IMT: 26 (berat badan lebih). GDS: 135
mg/dL, Asam Urat: 7,1 mg/dL (Tinggi), Kolesterol: 154 mg/dL.
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK BANJAR
Ny. NWR berusia 68 tahun tinggal di Jl. Pulau Seribu No.17 Denpasar bersama
anak dan cucunya. Saat dilakukan pengkajian, Ny. NWR mengeluh pada tengkuk
dengan skala 2, nyeri dirasa hilang timbul. Klien memiliki riwayat hipertensi
sejak lama namun tidak ingat berapa tahun. Klien rutin melakukan control ke
dokter klinik dekat rumahnya, saat ini klien rutin minum obat Amlodipin 1x5ml
(oral) dan Captopril 1x5ml (oral). Klien memiliki pola hidup yang baik, makanan
sudah terkontrol dalam hal garam, kopi dan teh sudah tidak mengonsmsi sama
sekali. Selain itu, Ny. NWR juga masih aktif dalam beberapa aktivitas seperti
tirtayatra dengan keluarga dan teman-teman. Beberaoa hari sebelum pengkajian,
klien melakukan perjalanan yang panjang untuk tirtayatra di luar bali. Saat ini
klien mengeluh gatal sekitar pinggang dan perut. Saat dilakukan pemeriksaan
fisik, kulit Ny. NWR tampak kemerahan. Hasil pemeriksaan tanda vital TD:
150/80 mmHg, S: 36,2°C, N: 84x/menit, RR: 18x/menit. GDS: 132 mg/dL, Asam
Urat: 6,0 mg/dL, Kolesterol: 150 mg/dL.
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PSTW
OLEH :
Tn. TNS usia 72 tahun asal Gili Tepekong Br. Bumi Banten Denpasar, agama:
Hindu, pendidikan terakhir: Tamat Diploma 3 (D3), pekerjaan: tidak bekerja
(pensiun). Tn TNS mengeluh nyeri sendi pada kedua lutut kakinya, nyeri
dirasakan dengan skala nyeri 3, nyeri seperti tertusuk benda tajam, nyeri dirasakan
hilang timbul, nyeri dirasakan memberat saat Tn. TNS berjalan agak jauh dan naik
turun tangga. Nyeri sendi sudah dirasakan agak lama, sejak sekitar kurang lebih 1
tahun yang lalu. Tn. TNS juga memiliki riwatay penyakit asam urat namun tidak
membatasi asupan makanan tertentu untuk asam uratnya. Tn. TNS mengatakan
adik kandungnya yang pertama memiliki riwayat penyakit rematik.
Tn. TNS mengatakan saat merasakan nyeri sendi pada lututnya akan meminum
obat Orinox (per oral) dengan dosis 60 mg dan membelinya lagi jika obat sudah
habis oleh anaknya serta Tn. TNS tidak mengetahui cara mengurangi nyeri dengan
teknik nonfarmakologis. Selain keluhan nyeri pada sendi lutut, Tn. TNS juga
mengeluh sulit untuk tidur pada malam hari, sebelumnya Tn. TNS mengatakan
dulu memiliki kebiasaan suka bergadang serta nyeri pada lututnya sehingga
kurang merasa nyaman saat tidur., Tn. TNS mengatakan terkadang sering
terbangun pada dini hari karena ingin BAK dan sakit pada lututnya. Hasil
pemeriksaan fisik TD = 130/80 mmHg, N = 84 x/menit, RR = 16 x/menit, T =
36,40C, BB = 65 kg, TB = 172 cm, IMT = 21,96 kg/m 2. Hasil pemeriksaan kada
gula darah sewaktu (GDS) = 156 mg/dL (normal), hasil pemeriksaan kadar asam
urat = 9,5 mg/dL (tinggi).
Ringkasan Kasus keluarga Tn. L dengan Hipertensi
Di jln Pulau Seribu, Br. Bumi Banten, Ds. Dauh Puri Klod
Keluarga Bapak L merupakan keluarga inti yang terdiri dari Bapak (Bp). L dengan
usia 36 tahun, pendidikan: tamat diploma 3 (D3), pekerjaan saat ini: pegawai
swasta, agama: Islam sebagai kepala keluarga. Ibu. P dengan usia 44 tahun,
pendidikan: tamat diploma 3 (D3), pekerjaan saat ini wiraswasta, agama: Islam,
sebagai istri, An. J dengan usia 10 tahun, pendidikan: masih SD, pekerjaan saat
ini: pelajar, agama: Islam, kemudian An. H dengan usia 7 tahun, pendidikan:
masih SD, pekerjaan saat ini: pelajar sebagai Anak dari Bp. L dan Ibu. P.
Keluarga Bp. L termasuk keluarga dalam tahap keluarga IV (keluarga dengan
anak usia sekolah).
Bp. L saat ini tidak memiliki keluhan maupun riwayat penyakit seperti hipertensi,
DM, asma dan lain-lain. Bp. L mengatakan suka merokok habis setengah bungkus
dalam sehari serta jika merokok tidak terlalu memperhatikan lingkungan
disekitarnya. Hasil pemeriksaan fisik, TD = 130/80 mmHg, N = 80 x/menit, RR =
18 x/menit, T = 36,00C, BB = 63 kg, TB = 168 cm, IMT = 22,5 kg/m2.
Ibu. P memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu,
dan rutin minum obat hipertensi katopril 5 mg per oral. Keluhan yang dirasakan
saat ini adalah agak merasa nyeri pada tengkuk leher namun tidak mengganggu
aktivitasnya, nyeri dirasakan hilang timbul. Ibu. P mengatakan tidak terlalu
memperhatikan pola makannya karena suka makanan yang manis-manis, serta
ibu. P merupakan pembuat dan penjual kue dirumahnya dan saat masak tidak ada
pembatasan penggunaan garam. Ibu. P juga tidak terlalu paham tekait penyakit
Hipertensi karena baru didiagnosa penyakit hipertensi dan pentalaksanaanya.
Hasil pemeriksaan fisik, TD = 150/80 mmHg, N = 84 x/menit, RR = 18 x/menit, T
= 36,40C, BB = 60 kg, TB = 158 cm, IMT = 24,49 kg/m2. Pemeriksaan kadar gula
darah sewaktu (GDS) = 130 mg/dL (normal).
An. J tidak sedang mengalami keluhan masalah kesehatan saat ini maupun tidak
memiliki riwayat penyakit (seperti DM, Hipertensi, sakti jantung, asma dan lain-
lain). Hasil pemeriksaan fisik T = 36,50C, BB = 33 kg, TB = 142 cm, IMT = 16,48
kg/m2.
An. H tidak sedang mengalami keluhan masalah kesehatan saat ini maupun tidak
memiliki riwayat penyakit (seperti DM, Hipertensi, sakti jantung, asma dan lain-
lain). Hasil pemeriksaan fisik T = 36,20C, BB =23 kg, TB = 117 cm, IMT = 16,85
kg/m2
Keluarga Bapak M merupakan keluarga inti yang terdiri dari Bapak (Bp). M
dengan usia 54 tahun, pendidikan: S1, pekerjaan saat ini: Polisi, agama: Hindu
sebagai kepala keluarga. Ibu. P dengan usia 54 tahun, pendidikan: S1, pekerjaan
saat ini PNS, agama: Hindu, sebagai istri. Tn. B dengan usia 22 tahun,
pendidikan: S1, pekerjaan saat ini: pegawai swasta, agama: Hindu, sebagai anak
dari Bp. M dan Ibu. P, kemudian Ny. A dengan usia 22 tahun, pendidikan: Tamat
D3, pekerjaan saat ini: pegawai swasta, agama: Hindu sebagai istri dari Tn. B ,
kemudian An. J usia 6 bulan sebagai anak dari Tn.B dan Ny.A atau cucu dari
Bp.M dan Ibu. P. Keluarga Bp. M termasuk keluarga dalam tahap keluarga VII
(keluarga tahap usia pertengahan) tahap ini dimulai saat anak terakhir
meninggalkan rumah, dimana anak terakhir dari Bp. M dan Ibu. P sudah menikah
dan meninggalkan rumah.
Bp. M memiliki riwayat penyakit hipertensi pada tahun 2015, serta mengatakan
kadang-kadang mengeluh nyeri pada tengkuk lehernya. Bp. M rutin
mengkonsumsi obat amlodipin 5 mg peroral. Bp. M tidak melakukan diit rendah
garam dan tidak terlalu untuk membatasi makanan tertentu serta suka minum kopi
dan makan mie instan. Bp. M juga terdapat tentang beberapa tentang penyakit
hipertennsi yang kurang dipahami/tidak tahu. Bp. M juga ingin mengetahui
tentang hipertensi lebih lengkap. Bp. M Juga memiliki riwayat penyakit vertigo
sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu dan mengatakan pernah sekali jatuh saat
merasakan lingkungan disekitarnya berputar. Saat vertigonya kambuh Bp. M
biasanya langsung mencari tempat untuk tidur dan memejamkan matanya agar
tidak merasa pusing. Bp. M mengatakan ingin mengetahui tentang vertigo dan
cara penatalaksanaannya. Hasil pemeriksaan fisik, TD = 140/80 mmHg, N = 84
x/menit, RR = 18 x/menit, T = 36,20C, BB = 80 kg, TB = 169 cm, IMT = 28,07
kg/m2. Pemeriksaan kadar gula darah sewaktu (GDS) = 110 mg/dL (normal).
Ibu. P memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak tahun 2014, dan rutin minum
obat hipertensi amlodipin 5 mg per oral secara rutin. Keluhan yang dirasakan
adalah terkadang merasa nyeri pada tengkuk leher dan kesemutan pada kakinya.
Ibu. P mengatakan tidak tahu cara mengurangi nyeri pada tengkuk lehernya selain
dengan tidur, tidak terlalu memperhatikan pola makannya seperti membatasi
asupan garam karena yang memasak biasanya pembantunya. Ibu. P juga tidak
terlalu paham tekait penyakit Hipertensi. Hasil pemeriksaan fisik, TD = 130/80
mmHg, N = 80 x/menit, RR = 18 x/menit, T = 36,2 0C, BB = 61 kg, TB = 155 cm,
IMT = 25,42 kg/m2. Pemeriksaan kadar gula darah sewaktu (GDS) = 124 mg/dL
(normal).
Tn. B mengeluh nyeri pada tengkuk leher dan untuk menghilangkan nyerinya
dengan minum obat penurun nyeri. Tn. B tampak kaget setelah mendengar hasil
pemeriksaan tekanan darahnya tinggi, dan Tn. B juga mengatakan sebelumnya
pernah cek tekanan darah dan hasilnya tinggi juga. Tn. B mengatakan takut
terkena hipertensi seperti orang tuanya. Tn. B sangat jarang melakukan olahraga,
dan suka makan-makanan yang instan serta tidak mengatur pola makan. Tn. B
tampak gemuk. Tn. B mengatakan ingin mengetahui tentang hipertensi dan cara
mencegahnya agar tidak terkena hipertensi seperti kedua orang tuanya. Hasil
pemeriksaan fisik TD = 160/100 mmHg, N = 84 x/menit, RR = 18 x/menit, T = 36
0
C, BB = 88 kg, TB = 168 cm, IMT = 31,18 kg/m2. Pemeriksaan kadar gula darah
sewaktu (GDS) = 175 mg/dL (normal).
Ny. A tidak sedang mengalami keluhan masalah kesehatan saat ini maupun tidak
memiliki riwayat penyakit (seperti DM, Hipertensi, sakti jantung, asma dan lain-
lain). Hasil pemeriksaan fisik TD = 120/80 mmHg, N = 74 x/menit, RR = 16
x/menit, T = 36,5 0C, BB = 59 kg, TB = 163 cm, IMT = 19,85 kg/m2. Pemeriksaan
kadar gula darah sewaktu (GDS) = 126 mg/dL (normal).
An. J tidak sedang mengalami masalah kesehatan saat ini. Sudah dilakukan
imunisasi DPT, BCG dan Polio, serta melakukan imunisasi sesuai jadwal. Hasil
pemeriksaan fisik T = 36,6 0C, hasil berat badan (BB) dan panjang badan (PB)
sebelumnya yaitu BB = 8,7 kg, PB = 69 cm.
Ringkasan Kasus keluarga Tn. S dengan Diabetes Mellitus (DM) dan
Hipertensi
Di jln Gn. Karang III, Gg. Burung No. 6 X, Pemecutan Klod
Keluarga Bapak S merupakan keluarga inti yang terdiri dari Bapak (Bp). S dengan
usia 55 tahun, pendidikan: tamat SLTA, pekerjaan saat ini: tidak bekerja, agama:
Hindu sebagai kepala keluarga. Ibu. MS dengan usia 55 tahun, pendidikan: tama
SLTA, pekerjaan saat ini sebagai buruh, agama: Hindu, sebagai istri. Ny. A dengan
usia 28 tahun, pendidikan: tamat S1, pekerjaan saat ini: sebagai pegawai swasta,
agama: Hindu, sebagai Anak dari Bp. S dan Ibu. MS. Keluarga Bp. S termasuk
keluarga dalam tahap keluarga VI (keluarga dengan anak dewasa).
Bp. S memiliki riawayat penyakit DM tipe II sejak kurang lebih 10 tahun yang
lalu, keluhan yang dirasakan saat ini yaitu kadang-kadang terasa sakit pada luka di
bagian pinggul dan kaki yang tidak pernah sembuh, Bp. S dulu pernah di tabrak
mobil dan melakukan operasi, sekarang Bp. S tirah baring sejak 6 tahun yang lalu
dan malas untuk keluar kamar atau berdiri karena merasa sakit pada bagian
lukanya saat berdiri, dan dulu Bp. S berjalan menggunakan tongkat. Bp. S juga
menggunakan insulin novoravid 11 unit 3 kali sehari. Bp. S mengatakan tidak
terlalu mengatur pola makannya, dan kadang-kadang memakan gorengan
berlebihan. Bp. S juga tidak terlalu paham terkait tentang penyakit DM serta
penatalaksanaannya. Hasil pemeriksaan fisik, TD = 150/80 mmHg, N = 80
x/menit, RR = 16 x/menit, T = 36,80C, BB = 68 kg, TB = 165 cm, IMT = 25,1
kg/m2, terdapat luka yang basah pada bagian pinggul dan mata kaki kanan.
Terdapat 1 kuku yang panjang pada bagian jari telunjuk kiri, Bp. S mengatakan
rajin memotong kuku namun ada beberapa kukunya dibiarkan tubuh panjang agar
nanti jika merasa gatal digunakan untuk menggaruknya. Hasil pemeriksaan kadar
gula darah sewaktu (GDS) = 202 mg/dL (tinggi).
Ibu. MS memiliki riawayat penyakit hipertensi sejak kurang lebih 6 bulan yang
lalu, namun sekarang sudah putus minum obat hipertensi (lisinopril) sejak 3 bulan
yang lalu karena sudah ikut melakukan terapi matras germanium dan mengatakan
tidak perlu lagi minum obat karena merasa dapat menurunkan tekanan darahnya
dan tidak merasakan keluhan lagi (seperti nyeri pada tengkuk leher). Keluhan
yang dirasakan saat ini tidak ada. Ibu. MS mengatakan juga tidak terlalu
memperhatikan pola makannya terutama pada saat ada acara kundangan, Ibu MS
mengatakan makan apa saja yang dirasakannya enak. Ibu MS juga tidak terlalu
paham tekait penyakit Hipertensi. Hasil pemeriksaan fisik, TD = 150/80 mmHg,
N = 84 x/menit, RR = 16 x/menit, T = 36,40C, BB = 63 kg, TB = 160 cm, IMT =
24,61 kg/m2. Pemeriksaan kadar gula darah sewaktu (GDS) = 140 mg/dL
(normal).
Ny. A tidak sedang mengalami keluhan masalah kesehatan saat ini maupun tidak
memiliki riwayat penyakit (seperti DM, Hipertensi, sakti jantung, asma dan lain-
lain). Hasil pemeriksaan fisik, TD = 120/80 mmHg, N = 74 x/menit, RR = 16
x/menit, T = 36,60C, BB = 55 kg, TB = 167 cm, IMT = 19,71 kg/m2.
KEPERAWATAN KELUARGA DAN GERONTIK
RESUME KASUS PASIEN KELOLAAN
OLEH :
Ny.A
TD: 110/80 mmHg, N: 84 x/menit, RR:18 x/menit, T: 36,8 0C, TB: 152 cm,
BB: 68 kg. Pada saat pengkajian, dilakukan pemeriksaan laboratorium
kepada Ny.A yaitu pemeriksaan asam urat = 4,5mg/dL.
Anak AO
TD: 110/70 mmHg, N: 78 x/menit, RR:20 x/menit, T: 36,1 0C, TB: 168 cm,
BB: 52 kg. Pada saat pengkajian, tidak dilakukan pemeriksaan
laboratorium kepada Anak AO
Anak AI
N: 76 x/menit, RR:18 x/menit, T: 37,2 0C. Pada saat pengkajian, tidak
dilakukan pemeriksaan laboratorium kepada Anak AI
Kelurga Tn.A terdiri atas Tn.A (30 tahun), Ny.A (26 tahun), Anak J (3
bulan), pekerjaaan Tn.A sebagai wiraswasta dan Ny.A sebagai karyawan
swasta. Pada saat dilakukan pengkajian, pada Tn.A dan Ny.A tidak
memiliki masalah pada kesehatannya, hanya Ny.A mengatakan karena
Anak J adalah anak pertamanya, Ny.A masih banyak harus memahami dan
memperlajari hal-hal apa saja yang terbaik yang harus disiapkan untuk
dilakukan kepada buah hatinya, karena berhubungan dengan bayi berbeda
dengan orang dewasa, Ny.A juga mengatakan, sumber informasi yang
didapat hanya dari pelayanan kesehatan atau internet. Selain itu, Tn.AA
mengatakan keluarganya tidak menderita penyakit DM, asam usat dan
hipertensi. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan data sebagai berikut:
Tn.A
TD: 120/70 mmHg, N: 78 x/menit, RR:22 x/menit, T: 36,30C, TB: 174 cm,
BB: 78 kg. Pada saat pengkajian, dilakukan pemeriksaan laboratorium
kepada Tn.A yaitu pemeriksaan asam urat = 4,6mg/dL.
Ny.A
TD: 110/70 mmHg, N: 78 x/menit, RR:18 x/menit, T: 36,2 0C, TB: 156 cm,
BB: 58 kg. Pada saat pengkajian, dilakukan pemeriksaan laboratorium
kepada Ny.A yaitu pemeriksaan asam urat = 4,8mg/dL.
Anak J
T: 36,10C, Pada saat pengkajian, tidak dilakukan pemeriksaan
laboratorium kepada Anak J.
Kelurga Tn.B terdiri atas Tn.B (31 tahun), Ny.S (41 tahun), Anak O (11
tahun), Anak GW (8 tahun), Anak WJ (3 tahun), dan kedua orang tuanya
Tn.WK (67 tahun), Ny.MS (65 tahun). Namun pada sat pengkajian Ny.MS
hanya tinggal bersama suaminya yaitu Tn.WK, Pekerjaaan Tn.WK hanya
sebagai buruh serabutan dan Ny.MS sudah tidak bisa bekerja lagi karena
sakit yang dideritanya. Pada saat dilakukan pengkajian, pada Tn.WK tidak
mengalami masalah kesehatan dan Ny.A memiliki masalah pada
kesehatannya, yaitu mengalami kelumpuhan sejak 4 tahun yang lalu dan
sudah terdiagnosa RA yang menyebabkan kelumpuhan pada kaki kanan
dan kirinya, Ny.MS mengatakan tidak pernah melakukan pengobatan ke
pelyanan kesehatan karena keterbatasan biaya. Ny.MS jika sakit hanya
diberikan paracetamol 500mg yang dibeli di toko obat dekat rumahnya,
dan hanya mengurut badannya menggunakan minyak urut. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan data sebagai berikut:
Tn.WK
TD: 130/80 mmHg, N: 84 x/menit, RR:22 x/menit, T: 36,70C, TB: 160 cm,
BB: 55 kg. Pada saat pengkajian, dilakukan pemeriksaan laboratorium
kepada Tn.WK yaitu pemeriksaan asam urat = 7,1mg/dL. BS = 130 mg/dL
Ny.MS
TD: 130/90 mmHg, N: 90 x/menit, RR:22 x/menit, T: 37,20C. Pada saat
pengkajian, dilakukan pemeriksaan laboratorium kepada Ny.A yaitu
pemeriksaan asam urat = 6,1 mg/dL. BS = 163 mg/dL