PENDAHULUAN
B. Tujuan Praktik
Tujuan dari Praktik Lapang mata kuliah Daerah Penangkapan Ikan
adalah :
1. untuk mengetahui alat bantu penangkapan yang digunakan, jenis ikan
yang tertangkap, jarak antara fishing base dengan fishing ground
serta musim penangkapan, musim penangkapan kondisi fishing
ground
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Kegiatan praktik lapang kali ini dilaksanakan pada tanggal 22 April 2019
di Desa Wiritasi Kecamatan Kusan Hailir, Kabupaten Tanah bumbu, Provinsi
Kalimantan Selatan.
Metode yang digunakan pada praktik lapang ini adalah metode deskriptif,
observasi dan wawancara dimana mahasiswa bertanya secara langsung kepada
masyarakat yang bersangkutan dengan maksud dapat mengumpulkan data yang
diperlukan secara lengkap dan mendetail kemudian menganalisa dan mengambil
kesimpulan.
BAB. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
Suatu wilayah perairan laut dapat dikatakan sebagai daerah penangkapan
ikan apabila terjadi interaksi antara sumberdaya ikan yang menjadi target
penangkapan dengan teknologi penangkapan ikan yang digunakan untuk
menangkap ikan.
Alat tangkap yang digunakan pada lokasi praktek kali ini adalah Lampara,
gill net, pancing ulur, togo dll. Untuk alat tangkap yang paling banyak digunakan
oleh nelayan yaitu lampara, Togo dan Rengge, Daerah penangkapan di desa
wiritasi kira-kira sekitar 7 mil dari pantai, karena alat tangkap yang digunakan
yaitu lampara dasar. Pada umumnya yang menjadi fishing ground atau daerah
penangkapan adalah daerah pantai, teluk, dan muara-muara yang mengakibatkan
pula jenis ikan yang tertangkap berbagai jenis.
lampara merupakan alat penangkapan ikan yang terbuat dari jaring yang
menyerupai payang. Lampara termasuk ke dalam klasifikasi pukat kantong (bag
seine net). Alat ini digunakan untuk menangkap umpan hidup. Semula lampara
diperkenalkan di Italia dan mulai diperkenalkan dan dikembangkan di Indonesia
sekitar tahun 1950. Terutama di daerah dimana banyak penangkapan ikan – ikan
cakalang pada daerah tersebut.
ampara terdiri dari sayap (kiri, kanan) dan kantong. Selain itu dilengkapi
pula dengan sebuah cincin dari besi yang berdiameter 2 m. Kantong lampara
berbeda dengan kantong payang yang berbentuk kerucut, tetapi lebih cenderung
menggelembung . Hal ini dimaksudkan agar ikan-ikan umpan yang tertangkap
tidak mudah mati karena masih tersedia ruang yang cukup untuk bergerak (tidak
berdesak-desakan). Ukuran panjang kaki lampara 57,5 m, panjang kantong 12,5
m, mesh size dari bagian epek-epek 11 cm, mesh size pada bagian kaki setelah
epek-epek yaitu 18 cm dengan panjang 12,5 m, mesh size pada bagian kaki
selanjutnya 13 cm dengan panjang 40 m, mesh size kaki pelampung 9 m. Mesh
size bagian kantong yaitu 6 cm dengan panjang 10 m, mesh size bagian kantong
belakang 1,5 cm dengan panjang 2,5 m. Menurut kelompok kami, parameter
utama dari lampara adalah proporsional konstruksi alat tangkap
Operasi penangkapan ikan bertujuan mendapatkan hasil tangkap yang
sesuai dengan yang diinginkan baik jenis, ukuran dan volumenya. Salah satu
syarat yang harus ada dalam operasi penangkapan ikan adalah adanya daerah
penangkapan ikan. Daerah dapat didefinisikan sebagai suatu area perairan dimana
kita dapat melakukan penangkapan ikan target yang layak tangkap baik jenis,
ukuran dan volumenya yang didasarkan pada asas pemanfaatan yang
berkelanjutan dan regulasi yang berlaku baik local, nasional maupun
internasional.
BAB. 5 PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dalam praktik lapang kali ini daerah yang menjadi lokasi penangkapan
ikan yaitu Desa Wiritasi Kecamatan Kusan Hailir, Kabupaten Tanah bumbu. Dan
data diketahui bahwa memiliki Jarak antara fishing base dengan fishing ground
adalah 7mil laut , wpp712 alat tangkap yang di gunakan adalah lempira dasar
dengan kapal 7 GT . Hasil yang di dapatkan adalah bece-bece, cumi-cumi , ikan
bogor / ikan merah .
5.2. Saran
WPP 712