Anda di halaman 1dari 14

Makalah : Belajar dan Pembelajaran

TEORI BELAJAR GESTALT

OLEH :

MADE YUDANA

A221 13 015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan berkat rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah ini dengan tepat waktu

Makalah ini menyajikan materi yang mudah dipahami dan dimengerti oleh

peserta didik atau pembaca. Makalah ini juga menjadi bahan ajar bagi guru dan

peserta didik dan untuk menggali ilmu secara mandiri, mencari untuk menemukan

aspirasi, motivasi dan dapat berkarya sehingga bermamfaat bagi kita semua.

Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan

sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga

penyajian makalah selanjutnya dapat penulis tingkatkan. Semoga makalah ini

dapat membantu mengantarkan peserta didik untuk mencapai sukses dalam

pendidikan, kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

PENULIS
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu ciri-ciri manusia dalam pandangan sosial adalah belajar

mempermudah keberlangsungan hidup dari hari-keharin. Belajar adalah suatu

proses perubahan pada diri individu yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil

interaksi dengan lingkungannya. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat

ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuanya, sikap dan

tingkah laku, keterampilan, kecakapanya, kemampuannya, daya reaksinya dan

daya penerimaannya.

Pada hakikatnya manusia adalah mahkluk yang perkembangannya

dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan. Dalam teori pendidikan yang

dikembangkan didunia barat, dikatakan bahwa perkembangannya seseorang hanya

dipengaruhi oleh pembawaan (nativisme) sehingga dalam proses belajar dan

mengajar siswa tersebut Aktif, sebagai lawannya berkembang pula teori yang

mengajarkan bahwa perkembangan seseorang hanya ditentukan oleh

lingkungannya (empirisme) sehingga dalam proses belajar dan mengajar siswa

tersebut Pasif, sebagai sintesisnya dikembangkan teori ketiga yang mengatakan

bahwa perkembangan seseorang ditentukan oleh pembawaan dan lingkungannya

(konvergensi) sehingga dalam proses belajar dan mengajar siswa tersebut Aktif

dan Pasif.
Di dalam makalah ini akan dibahas salah satu dari teori-teori tersebut yaitu

teori Gestalt.

1.2 Rumusan Masalah

A. Apa yang dimaksud dengan belajar menurut teori belajar Gestalt?

B. Apa prinsip yang mendasari teori belajar Gestalt?

C. Apa kelebihan dan kekurangan teori belajar Gestalt?

D. Bagaimana implikasi teori belajar Gestalt dalam pembelajaran?

1.3 Tujuan

A. Untuk memahami pengertian belajar menurut teori belajar Gestalt.

B. Untuk memahami prinsip yang mendasari teori belajar Gestalt.

C. Untuk memahami kelebihan dan kekurangan teori belajar Gestalt.

D. Untuk memahami implikasi teori belajar Gestalt dalam pembelajaran.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar Menurut Teori Belajar Gestalt

Gestalt adalah pemikiran psikologi pendidikan yang menekankan pada

pentingnya pola studi secara menyeluruh pada proses mental dari pada

mengisolasi fenomena mental sebagai sensasi tunggal. Gestalt sendiri dalam

psikologi berarti pola pembentukan. Teori gestalt memandang analisis adalah

sesuatu semacam partikelir tidak bisa menyajikan pernahaman secara menyeluruh,

perlu untuk melihat sesuatu itu dari segala sisi. Sehingga hakikat dari partikel

suatu benda harus dilihat dari keseluruhan benda itu sendiri.

Menurut teori ini, belajar adalah bukan mengulangi hal-hal yang harus

dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight (pemahaman). Menurut

pandangan teori ini, belajar akan semakin efektif jika materi yang akan dipelajari

itu mengandung makna, yaitu jika disusun dan disajikan dengan cara memberi

kemungkinan peserta didik untuk mengerti apa-apa yang sebelumnya dan

menganalisis hubungan satu dengan yang lain.

Belajar Menurut Pandangan Teori Gestalt adalah proses mengembangkan

insight. Insight adalah pemahaman terhadap hubungan antar bagian dalam suatu

situasi permasalahan dan menganggap bahwa Insight adalah inti dari

pembentukan tingkah laku.


Insight yang merupakan inti dari belajar menurut teori gestalt, memiliki

ciri-ciri sebagai berikut :

 Kemampuan Insight seseorang tergantung kepada kemampuan dasar

orang, sedangkan kemampuan dasar itu tergantung kepada usia dan posisi

yang bersangkutan dalam kelompok (spesiesnya).

 Insight dipengaruhi atau tergantung kepada pengalaman masa lalunya

yang relevan.

 Insight tergantung kepada pengaturan dan penyediaan lingkungannya.

 Pengertian merupakan inti dari insight. Melalui pengertian individu akan

dapat memecahkan persoalan. Pengertian itulah yang dapat menjadi

kendaraan dalam memecahkan persoalan lain pada situasi yang berlainan.

 Apabila insight telah di peroleh,maka dapat digunakan untuk menghadapi

persoalan dalam situasi lain.

Teori Gestalt menganggap bahwa justru keseluruhan itu lebih memiliki

makna dari bagian-bagian. Bagian-bagian hanya berarti apabila ada dalam

keseluruhan. Makna dari prinsip ini adalah pembelajaran itu bukanlah berangkat

dari fakta-fakta, akan tetapi mesti berangkat dari suatu masalah. Dari masalah itu

siswa dapat mempelajari fakta.

Menurut teori Gestalt perbuatan belajar itu tidak berlangsung seketika,

tetapi berlangsung berproses kepada hal-hal yang esensial, sehingga aktivitas

belajar itu akan menimbulkan makna yang berarti. Sebab itu dalam proses belajar,

makin lama akan timbul suatu pemahaman yang mendalam terhadap materi
pelajaran yang dipelajari, manakala perhatian makin ditujukan kepada objek yang

dipelajari itu telah mengerti dan dapat apa yang dicari.

Penerapan teori gestalt tampak pada kurikulum yang sekarang ini

digunakan didunia pendidikan. Kurikulum mempunyai pusat yang sama. Dalam

tingkat rendah, disusun kurikulum dari suatu kesatuan yang utuh. Hal pokok

diajarkan secara garis besar. Ditingkat yang lebih lanjut, kesatuan itu diberikan

lagi dengan muatan-muatan yang lebih detail yang mengarah kebagian-bagian

yang telah diberikan ditigkat dasar. Begitu secara berkelanjutan disetiap

jenjangnya.

Proses belajar adalah fenomena kognitif. Apabila individu mengalami

proses belajar, terjadi reorganisasi dalam perceptual fieldnya. Setelah proses

belajar terjadi, seseorang dapat memiliki cara pandang baru terhadap suatu

problem.

Gestalt berpendapat bahwa keseluruhan lebih penting dari pada bagian

unsure-unsur, Sebab keberadaan keseluruhan itu juga lebih dahulu sehingga dalam

kegiatan belajar bermula pada suatu pengamatan, pengamatan itu penting dan

dilakukan secara menyeluruh. Tokoh penting yang merumuskan penerapan dari

kegiatah pengamatan kegiatan belajar adalah Koffka.

Dalam mempersoalkan belajar Koffka berpendapat bahwa hak-hak orang

dalam pengamatan itu berlaku atau bisa diterapkan dalam kegiatan belajar. Hal ini

didasarkan pada kenyataan bahwa belajar itu pada pokoknya yang terpenting

adalah penyesuaian pertama, yakni mendapatkan respon yang tepat, karena


penemuan respon yang tepat tergantung pada kesediaan diri si subyek belajar

dengan segala panca inderanya. Dalam kegiatan pengamatan keterlibatan semua

panca indera itu sangat diperlukan. Menurut teori ini mudah atau sulitnya suatu

pemecahan itu tergantung pada pengamatan.

B. Prinsip yang Mendasari Teori Belajar Gestalt

Prinsip-prinsip Teori Belajar Gestalt :

o Belajar hanya perkembangan ke arah diferensiasi yang lebih luas.

o Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan.

o Manusia berkembang sebagai keseluruhan dari kecil sampai

dewasa secara lengkap dengan segala aspek-aspeknya.

o Manusia bereaksi dengan lingkungan secara keseluruhan tidak

hanya secara intelektual tetapi juga secara fisik, eniosional, dsb

o Belajar hanya berhasil apabila tercapai kematangan untuk

memperoleh insight.

o Tidak mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar,

motivasi memberi dorongan yang menggerakkan seluruh organism.

o Belajar akan berhasil kalau ada tujuan.

o Belajar merupakan suatu proses bila seorang itu aktif bukan ibarat

suatu bejana yang diisi.


Teori Gestalt mempunyai prinsip-prinsip khusus yang berbeda dengan

teori-teori psikologi lainnya. Dalam menjelaskan fenomena psikologis, psikologi

gestalt menganut prinsip-psinsip seperti yang akan dijelaskan dibawah ini.

Interaksi antara individu dan lingkungan disebut sebagai perceptual field. Setiap

perceptual field memiliki organisasi, yang cenderung dipersepsikan oleh manusia

sebagai figure and ground. Oleh karena itu kemampuan persepsi ini merupakan

fungsi bawaan manusia, bukan skill yang dipelajari. Pengorganisasian ini

mempengaruhi makna yang dibentuk. Prinsip-prinsip pengorganisasian:

 Principle of Proximity: bahwa unsur-unsur yang saling berdekatan (baik

waktu maupun ruang) dalam bidang pengamatan akan dipandang sebagai

satu bentuk tertentu.

 Principle of Similarity: bahwa unsur-unsur bidang pengamatan yang

berada dalam arah yang sama cenderung akan dipersepsi sebagi suatu

figure atau bentuk tertentu.

 Principle of Objective Set: Organisasi berdasarkan mental set yang sudah

terbentuk sebelumnya

 Principle of Continuity: Organisasi berdasarkan kesinambungan pola

 Principle of Closure/ Principle of Good Form: bahwa orang cenderung

akan mengisi kekosongan suatu pola obyek atau pengamatan yang tidak

lengkap.

 Principle of Figure and Ground: yaitu menganggap bahwa setiap bidang

pengamatan dapat dibagi dua yaitu figure (bentuk) dan latar belakang.

Penampilan suatu obyek seperti ukuran, potongan, warna dan sebagainya


membedakan figure dari latar belakang. Bila figure dan latar bersifat

samar-samar, maka akan terjadi kekaburan penafsiran antara latar dan

figure. Contoh: perubahan nada tidak akan merubah persepsi tentang

melodi.

 Principle of Isomorphism: Organisasi berdasarkan konteks.

Secara garis besar, prinsip yang dianut oleh Gestalt adalah :

 Belajar dimulai dari suatu keseluruhan menuju bagian-bagian

 Keseluruhan memberikan makna bagian-bagian tersebut

 Bagian-bagian dilihat dalam hubungan keseluruhan karena individu

 Belajar memerlukan pemahaman (insight)

 Belajar memerlukan re-organisasi pengalaman yang kontinyu

C. Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Gestalt

1. Kelebihan :

 Lebih melihat manusia sebagai seorang individu yang memiliki keunikan,

dimana mereka harus berhubungan dengan lingkungan yang ada disekitar

mereka.

 Dengan teori gestalt yang lebih menekankan akan pentingnya pengertian

dalam mempelajari sesuatu, maka akan lebih berhasil dalam mencapai

kematangan dalam proses belajar.

 Terapi Gestalt menangani masa lampau dengan membawa aspek-aspek

masa lampau yang relevan ke saat sekarang.


 Terapi Gestalt memberikan perhatian terhadap pesan-pesan nonverbal dan

pesan-pesan tubuh.

 Terapi Gestalt menolakk mengakui ketidak berdayaan sebagai alasan

untuk tidak berubah.

 Terapi Gestalt meletakkan penekanan pada konseli untuk menemukan

makna dan penafsiran-penafsiran sendiri.

 Terapi Gestalt menggairahkan hubungan dan mengungkapkan perasaan

langsung menghindari intelektualisasi abstrak tentang masalah konseli.

2. Kelemahan :

 Terapi Gestalt tidak berlandaskan pada suatu teori yang kukuh

 Terapi Gestalt cenderung antiintelektual dalam arti kurang

memperhitungkan faktor-faktor kognitif.

 Terapi Gestalt menekankan tanggung jawab atas diri kita sendiri, tetapi

mengabaikan tanggung jawab kita kepada orang lain.

 Teradapat bahaya yang nyata bahwa terapis yang menguasai teknik-teknik

Gestalt akan menggunakannya secara mekanis sehingga terapis sebagai

pribadi tetap tersembunyi.

 Para konseli sering bereaksi negative terhadap sejumlah teknik Gestalt

karena merasa dianggap tolol. Sudah sepantasnya terapis berpijak pada

kerangka yang layak agar tidak tampak hanya sebagai muslihat-muslihat.


 Sesuatu yang dipelajari dimulai dari keseluruhan, maka dikhawatirkan

akan menimbulkan kesulitan dalam proses belajar, sebab beban yang harus

ditanggung sangatlah banyak.

D. Implikasi Teori Belajar Gestalt Dalam Pembelajaran

 Pendekatan fenomenologis : menjadi salah satu pendekatan yang eksis di

psikologi dan dengan pendekatan ini para tokoh Gestalt menunjukkan

bahwa studi psikologi dapat mempelajari higher mental process, yang

selama ini dihindari karena abstrak namun tetap dapat mempertahankan

aspek ilmiah dan empirisnya. Fenomenologi memainkan peran yang

sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund

Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern. Husserl adalah murid

Carl Stumpf, salah seorang tokoh psikologi eksperimental “baru” yang

muncul di Jerman pada akhir pertengahan abad XIX. Kohler dan Koffka

bersama Wertheimer yang mendirikan psikologi Gestalt adalah juga murid

Stumpf, dan mereka menggunakan fenomenologi sebagai metode untuk

menganalisis gejala psikologis. Fenomenologi adalah deskripsi tentang

data yang berusaha memahami dan bukan menerangkan gejala-gejala.

Fenomenologi kadang-kadang dipandang sebagai suatu metode pelengkap

untuk setiap ilmu pengetahuan, karena ilmu pengetahuan mulai dengan

mengamati apa yang dialami secara langsung.

 Pandangan Gestalt menyempurnakan aliran behaviorisme: dengan

menyumbangkan ide untuk menggali proses belajar kognitif, berfokus


pada higher mental process. Adanya perceptual field diinterpretasikan

menjadi lapangan kognitif dimana proses-proses mental seperti persepsi,

insight,dan problem solving beroperasi. Tokoh : Tolman (dengan Teori

Sign Learning) dan Kohler (eksperimen menggunakan simpanse sebagai

hewan coba).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kelebihan dari teori Gestalt yaitu lebih menekankan pemahaman dalam

mempelajari sesuatu sehingga akan mudah mencapai kematangan dalam proses

belajar. Kelemahannya yaitu sesuatu yang dipelajari dimulai dari keseluruhan

sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan kesulitan dalam belajar. Kelebihan

pada teori sibernetik yaitu pembelajaran dapat disajikan dengan menarik,

interaktif dan komunikatif. Sedangkan kelemahannya adalah tidak langsung

membahas proses belajar sehingga menyulitkan dalam penerapannya..

Aplikasi dalam teori gestalt yaitu berupa insigth, pembelajaran bermakna,

perilaku bertujuan dan prinsip ruang hidup, sedangkan pada teori sibernetik yaitu

mencakup kenam langkah-langkah dalam proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai