Kegiatan Belajar 1
Kriteria Perencanaan Pembelajaran yang sesuai dengan Karakteristik Peserta Didik
A. Perencanaan Pembelajaran Bagi Anak Usia Sekolah Dasar (SD)
Karakteristik yang menonjol pada anak usia Sekolah Dasar (SD) adalah senang bermain
dan bergerak serta bekerja dalam kelompok dan senantiasa ingin melaksanakan dan/atau
merasakan sendiri sesuai dengan tahap perkembangannya, yaitu tahap operasi konkret.
Mereka senang merasakan, melakukan dan meragakan secara langsung. Mereka belajar
menghubungkan konsep-konsep lama, kemudian mereka membentuk konsep tentang angka,
ruang, waktu, fungsi-fungsi, badan, dan peran, jenis kelamin, moral dan sebagainya.
Disamping itu menurut Piaget mereka dapat menggunakan berbagai symbol, melakukan
berbagai bentuk operasional, yaitu kemampuan beraktivitas mental dan mulai berpikir dalam
aktivitasnya.
Pada tahap operasi konkret ini mereka lebih bersifat kritis, dapat mempertimbangkan suatu
situasi daripada hanya memfokuskan pada suatu aspek, seperti yang dilakukannya pada masa
pra-operasional anak usia SD kelas tinggi dapat berfikir secara logik. Hal ini berlaku sampai
pada tahap operasi Dormal, menjelang masa remaja.
Ada 4 asumsi yang membedakan antara pendidikan bagi orang dewasa dengan pendidikan
bagi anak-anak yaitu:
1. Perbedaan dalam konsep diri, orang dewasa membutuhkan kebebasan yang lebih bersifat
pengarahan diri.
2. Perbedaan pengalaman orang dewasa mengumpulkan pengalaman yang makin meluas
yang menjadi sumber daya yang kaya dalam belajar.
3. Kesiapan untuk belajar, orang dewasa akan mempelajari bidang permasalahan yang kini
dihadapi dan dianggap relevan.
4. Perbedaan dalam orientasi kearah kegiatan belajar, orang dewasa orientasinya berpusat
pada masalah dan kuraang kemungkinannya berpusat pada subyek .
Pendidikan yang seharusnya diterapkan bagi orang dewasa:
1. Sistem belajar penemuan sendiri (discovery method)
2. Belajar pemecahan masalah (problem solving)
3. Belajar konsep
Kegiatan Belajar 2
Kriteria Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan Karakteristik Peserta Didik
A. Penyelenggaraan Pendidikan Bagi Anak Usia Sekolah Dasar (SD)
Salah satu dasar pertimbangan perluasan pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar
sembilan tahun dari wajib belajar pendidikan dasar enam tahun, adalah karena keberhasilan
pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar enam tahun terutama dari aspek pemerataan
kesempatan. Secara kuantitas penyelenggaraan pendidikan di SD telah berhasil mencapai
sasarannya, yaitu: 93,5% anak usia 7-12 tahun telah tertampung. Namun demikian, di sisi lain
terdapat sejumlah persoalan yang belum terselesaikan, yaitu: masih rendahnya kualitas
pendidikan, dan tingginya angka putus sekolah serta angka mengulang kelas di SD.
Pekerjaan dirumah bagi pemerintah berkenaan dengan pelaksanaan wajib belajar
pendidikan dasar sembilan tahun yang belum terselesaikan dalam menuntaskan pendidikan di
SD.
2. Strategi Pendidikan
Untuk pendidikan bagi anak yang terbatas kemampuan visualnya, perlu dilakukan
adaptasi terhadap strategi pembelajaran yang dilakukan guru kelas yaitu mengenai
materi yang digunakan dan lingkungan belajar pada umumnya. Adaptasi strategi
pembelajaran untuk anak yang terbatas kemampuan visualnya mencakup:
a. Braille
Pada saat ini anak-anak tuna netra di kelas telah dilengkapi dengan Braille
tercetak dan Braille terucapkan. Denga n hubungan antara kedua Braille ini
anak tersebut bekerja dengan Braille dan pada waktu yang bersamaan guru
dan teman-teman sekelasnya memperoleh printout-nya.
b. Pemanfaatan kemampuan visual yang terbatas
Bagi anak yang kemampuan visualnya terbatas tapi masih dapat melihat, harus
dilatih untuk memaksimalkan kemampuannya tersebut. Latihan tersebut
mencakup latihan visual, rangsangan visual, dan pengembangan serta belajar
visual.
c. Keterampilan mendengarkan
Keterampilan mendengarkan dengan baik adalah yang terpenting. Sumber-
sumber alat audio saat ini lebih ekstensif daripada Braille, lebih hemat tempat
dan lebih murah, lebih mudah dan lebih cepat diproduksi dan direproduksi.
Anak yang terbatas kemampuan visualnya pun harus menggunakannya untuk
melengkapi pengetahuannya, karena kemampuan membacanya rendah.
Keterampilan mendengar, terutama bila menggunakan alat dengar, harus
diajarkan secara sistematis seperti mengajarkan membaca secara visual.
d. Orientasi dan latihan mobilitas (O&M)
Mengetahui posisi suatu benda dalam hubungan dengan benda lain di suatu
tempat (orientasi) dan mampu bergerak dengan baik dan selamat, dengan
mandiri (independen) dan sesuai tujuan (mobilitas) adalah keterampilan
esensial untuk integrasi fisik dan fungsinya. Instruktur O&M biasanya bekerja
sama dengan guru kelas dan orang tua.
Motivasi merupakan variabel penting dalam mengembangkan O&M skills.
Bila anak dapat memahami alasan yang berharga untuk mempelajari suatu
keterampilan, mereka kan melakukannya dengan semangat.
Kegiatan Belajar 3
Kriteria Penilaian Proses dan Hasil Belajar yang sesuai dengan Karakteristik Peserta
Didik
Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah memberikan
dasar bagi pelaksanaan evaluasi kurikulum .Pasal 57 UU Nomor 20 tahun 2003
menyebutkan: "evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara
nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan".
A. Penilaian Bagi Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Unsur yang perlu diperhatikan dalam penilaian bagi peserta didik usia sekolah dasar,yaitu:
1. Ketrampilan fisik: menangkap, melempar, menendang, berguling, berenang serta
mempergunakan alat permainan
2. Bagi kelas rendah membaca , menulis, dan berhitung merupakan materi khusus untuk
bekal pada kelas berikutnya
3. Nilai-nilai yang berkaitan dengan moral, budi pekerti, etika dan estetika.
4. Kemampuam mengendalikan diri dan melakukan tenggang rasa dan kemandirian
5. Penguasaan materi pembelajaran.
DISUSUN OLEH:
NURFITRIANA 837748605
SUSANTI 850244763