Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
4.1.1 Kesimpulan BAB III
1. Permasalahan pertama
Bandara Internasional Kualanamu Medan mengalami cuaca yang
buruk. Akibatnya beberapa peralatan Navigasi udara terkena
sambaran petir termasuk peralatan di shelter GP 05. Teknisi
melakukan pengecekan melalui RCMS ILS di ruang control CNSA,
namun tidak ada koneksi. Selanjutnya teknisi pergi ke shelter untuk
memeriksa lebih lanjut. Teknisi mendapati GP 05 mati otomatis,
layar LCPnya rusak dan radio link mengalami masalah. Teknisi
mencoba Bypass peralatan untuk melakukan Ground check agar
teknisi mengetahui pancaran GP 05. Hasilnya pancaran GP 05 di
udara normal. Karena keterbatasan spare, teknisi menggunakan
peralatan dari shelter lain tanpa mengganggu kegiatan operasional.
Hasilnya, radio link GP 05 rusak, LCP GP 05 rusak, dan modul
SOAC GP 05 rusak. Ketika ketiga item itu diganti, monitoring GP 05
dapat dilakukan, namun ada beberapa parameter yang diluar toleransi
sehingga mengakibatkan GP 05 mati secara otomatis. Teknisipun
mencoba mentunning modul SOAC mengikuti panduan Manual
Book Thales ILS 420 Instrument Landing System pada GP 422
Technical Manual chapter 5. Hasilnya monitoring GP 05 dapat
dilakukan lewat LCMS maupun RCMS dengan parameter sesuai
pancaran GP 05 di udara.
2. Permasalahan kedua
CNSA Airnav Medan mendapatkan paket dari Gunung Sitoli
berupa CPU IAIS merk ELSA yang tidak dapat beroprasi secara
normal. Teknisi melakukan beberapa analisis dan hasilnya
motherboardnya tidak berfungsi dengan baik. Teknisipun mengganti

49
motherboard CPU IAIS merk ELSA dengan motherboard dari CPU
yang tidak digunakan di ruang control CNSA.
4.1.2 Kesimpulan keseluruhan
Pelaksanaan program Praktik Kerja Lapangan atau On the Job
Training (OJT) ini adalah suatu program resmi dari Politeknik Surabaya
yang bertujuan untuk mengenalkan dunia kerja yang sesungguhnya kepada
para Taruna, agar para Taruna sendiri paham dan mengerti tentang suatu
kinerja alat–alat yang dipakai di suatu Bandara. Untuk pelaksanaan ini,
penyusun dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengelola Perusahaan umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan
Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) Medan, mempunyai
fasilitas telekomunikasi dan fasilitas navigasi udara yang sangat baik
untuk menunjang keselamatan penerbangan, khususnya untuk wilayah
udara Bandar Udara Internasional Kualanamu Medan dan sekitarnya.
2. Teknisi yang berada pada dinas ATS Engineering di Perusahaan umum
Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia
(Perum LPPNPI) Kantor Medan, mempunyai suatu program perawatan
alat–alat telekomunikasi dan navigasi udara bandar udara secara berkala,
dilakukan setiap jangka waktu per hari, bulan, dan tahun sehingga alat
selalu mendapatkan perawatan dan dapat bekerja secara maksimal.
3. Dalam menangani suatu permasalahan di lapangan, diperlukan analisis
awal yang tepat terhadap permasalahan yang terjadi, sehingga dapat
melakukan penanganan masalah dengan tepat.
4. Dinas ATS Engineering di Perusahaan umum Lembaga Penyelenggara
Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) Kantor
Medan ini dalam menangani permasalahan di lapangan diberlakukan
skala prioritas, dimana permasalahan yang berhubungan langsung dengan
keselamatan penerbangan harus selalu diutamakan.

4.2 SARAN
4.2.1 Saran Terhadap BAB III

50
1. Permasalahan pertama
a. Perlunya pengecekan spare agar setiap tindak lanjut
permasalahan suatu peralatan tidak menggunakan perlengkapan
di peralatan lain, melainkan menggunakan spare yang sudah
disediakan.
b. Sebaiknya peralatan yang sudah rusak segera diganti agar dapat
digunakan sebagai spare.
c. Sebaiknya setiap peralatan yang terhubung dengan antena
ditambahkan Arester (SMA type RF Lighting Arester)
walaupun peralatan tersebut sudah mempunyai anti petir.
2. Permasalahan kedua
a. Perlunya ketersediaan spare bahkan untuk CPU.
b. Perlunya melakukan pembersihan rutin setiap CPU yang
beroprasi agar debu tidak menumpuk di dalam CPU.

4.2.2 Saran Terhadap Keseluruhan


1. Mengingat bahwa Perusahaan umum Lembaga Penyelenggara
Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI)
Kantor Cabang Medan memiliki peranan yang penting dalam
bidang transportasi udara, hendaknya perlu adanya pengadaan dan
perbaikan pada setiap alat yang sudah lama pengoperasiannya
(berumur tua), atau alat–alat yang sering mengalami permasalahan
(trouble), agar lebih menunjang dalam meningkatkan keselamatan
penerbangan.
2. Untuk kedepannya agar para Taruna yang melaksanakan kegiatan
On The Job Training (OJT) di Perusahaan umum Lembaga
Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum
LPPNPI) agar lebih aktif dalam proses pembelajaran di lapangan
agar ilmu yang didapat di kampus dapat diaplikasikan di
lingkungan kerja.

51
3. Untuk tiap-tiap peralatan perlu disertakan manual handbook karena
pada tiap peralatan telah memiliki sertifikat CASR 171 yang berisi
SOP, metode troubleshooting peralatan dan catatan kerusakan yang
pernah terjadi sebelumnya serta cara penanganannya, untuk
memudahkan teknisi dalam mengatasi permasalahan yang terjadi.
Manual Handbook ini diletakkan di masing-masing rak peralatan.

52

Anda mungkin juga menyukai