Anda di halaman 1dari 3

PENGAMATAN SELAMA HEMODIALISIS

RS MULYASARI No. Dokumen No. Revisi Halaman


JAKARTA SPO/RANAP/051 00 1/3

Tanggal terbit Ditetapkan/disahkan,


STANDAR
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
23 Januari 2018 Dr. dr. Achmad Hidayat, Sp.B,.MARS

PENGERTIAN Observasi yang dilakukan selama proses hemodialisis


berlangsung dengan melakukan pengukuran tanda - tanda vital,
monitoring pasien, monitoring mesin hemodialisis dan mengatasi
komplikasi intra hemodialisis.

TUJUAN Sebagai acuan dalam menerapkan langkah – langkah selama


proses hemodialisis berlangsung

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Mulyasari Jakarta Nomor:


012/DIR/SK/A/PAP/1/2018.Tentang pelayanan Hemodialisis di
Rumah Sakit Mulyasari Jakarta.

PROSEDUR A. Perawat melakukan pengamatan terhadap dializer, meliputi :


1. Nama pasien dan dializer yang akan dipakai harus sama.
2. Jika dializer direuse setelah dibilas, harus sudah bebas dari
formalin atau peracidine dengan melakukan priming
dengan NaCL 0,9 % 1000 cc ditambah Heparin 1000 unit
yang dimasukkan ke dalam Na CL
Saat di mesin sebelum disambungkan ke pasien , posisi
mesin pada prime , pompa darah dinyalakan dengan
kecepatan 300 RPM , diputar selama 15 – 20 menit .

B.Perawat melakukan pengamatan terhadap pasien, meliputi :


1. Sebelum dialysis : Melakukan pemeriksaan fisik secara
teliti, mulai kepala sampai kaki.
2. Setiap jam : Observasi tanda-tanda vital (Tekanan Darah,
Heart Rate, Nadi, Pernafasan, Suhu dan Skala Nyeri ).
3. Observasi Vaskular accsess dan pembuluh darah vena
(apakah ada perembesan darah, pembengkakan atau
PENGAMATAN SELAMA HEMODIALISIS

RS MULYASARI No. Dokumen No. Revisi Halaman


JAKARTA SPO/RANAP/051 00 1/3

hematoma).
4. Observasi keluhan pasien :
a. Kaji / anamnesa kebutuhan pasien
b. Mencari penyebab timbulnya masalah
c. Mengatasi masalah yang ada dengan memberikan
pendekatan atau membantu kebutuhannya.
5. Perawat cepat tanggap dengan masalah pasien
6. Memberikan rasa nyaman (menciptakan lingkungan yang
tenang ).

C. Perawat melakukan pengamatan terhadap mesin, meliputi :


1. Sambungan AV-Fistula dengan blood lines, dan sebaliknya.
2. Blood lines ke dializer dan sebaliknya.
3. Sambungan tekanan arteri dengan mesin hemodialisis.
4. Jenis konsentrate yang digunakan.
5. Selama proses hemodialisis semua klem terbuka, kecuali
klem infuse harus tertutup.
6. Buble trap terisi ¾ bagian, jangan sampai kosong.
7. Jangan ada udara disepanjang sirkulasi darah dan dializer.
8. Observasi kecepatan pompa darah (Qb), cocokan dengan
efektifitas blood flow. Akurasi ± 5 – 10% antara Qb dengan
efektifitas.
9. Observasi tekanan arteri (apakah aliran darah ke dializer
lancar)
Beberapa factor yang mempengaruhi tekanan arteri adalah :
a. Pembuluh darah pasien (aliran darah)
b. Ukuran dari pada jarum fistula
c. Posisi / letak jarum fistula
d. Kecepatan pompa darah
10. Observasi tekanan vena ( apakah ada hambatan pada
tempat masuknya darah menuju kepasien ).
Tekanan vena dipengaruhi oleh :
a. Pembuluh darah vena psien kecil.
b. Bekuan darah (klotting) pada buble trap venous.
c. Terjadi pembengkakan (hematome) pada vena.
d. Blood lines tertekuk.
11. Observasi TMP (Trans Membran Pressure).
PENGAMATAN SELAMA HEMODIALISIS

RS MULYASARI No. Dokumen No. Revisi Halaman


JAKARTA SPO/RANAP/051 00 1/3

Tekanan TMP dipengaruhi oleh :


a. Perbedaan tekanan diantara kompartemen darah
dengan dialisate.
b. Bekuan darah (klotting) di dializer.
c. Jika surface area dializer kecil, UFR akan besar maka
akan menimbulkan TMP 
12. Obsevasi Ultra Filtrasi Goal (Total jumlah penarikan cairan
selama hemodialisis).
UFG dipengaruhi oleh :
a. Intake (minum, infuse, tranfusi, zoned, cairan priming)
b. Selisih timbangan barat badan dating dengan berat
badan kering (dry weight).
c. Pengkajian pasien ( sesak nafas, batuk-batuk, slym,
overload).
d. Klinis pasien (Edema anasarka, acites, dll).
13. Time Left ( lamanya dialysis ).
a. Frekuensi hemodialisis :(1x /minggu @ 5 jam atau 2 x/
minggu @ 5 jam (3 x / minggu @ 4 – 5 jam).
b. Waktu selama hemodialisis sangat mempangaruhi
hasil hemodialisis yang adekuat.
14. Temperatur mesin.
Suhu mesin yang diperbolehkan 36ºC - 37ºC.Suhu mesin
sekitar 35.5ºC - 36ºC dapat mengatasi pasien hipotensi.
15. Standard konsentrate.
Konsentrate dapat dinaikan atau diturunkan secara
manual, sesuai kebutuhan pasien.

UNIT TERKAIT Instalasi Hemodialisis

Anda mungkin juga menyukai