Anda di halaman 1dari 13

Manajemen Audit

AUDIT MANAJEMEN FUNGSI KEUANGAN

D
i
s
u
s
u
n
Oleh :

1. Wahayu Opino Sihombing (7143342039)


2. Yolanda (7143342041)

Kelas B Non Reguler

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................. i


BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3. Tujuan ............................................................................................................. 1
BAB II ........................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2
2.1. Pengertian dan Lingkup Audit Manajemen Keuangan ..................................... 2
2.2. Sasaran Manajemen Fungsi Keuangan ............................................................ 3
2.3. Manfaat Audit Manajemen Fungsi Keuangan ................................................. 4
2.4. Ruang Lingkup Audit Manajemen Fungsi Keuangan ..................................... 5
2.5. Strategi Pendekatan Audit Manajemen Fungsi Keuangan ................................ 7
2.6. Program Audit Manajemen Fungsi Keuangan .................................................. 9
BAB III ....................................................................................................................... 10
PENUTUP ................................................................................................................... 10
Kesimpulan .............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 11

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu fungsi manajemen yang memiliki peran yang begitu penting ialah
departemen keuangan. Pada perusahaan berskala besar, kegiatan operasional dan
biaya yang ada begitu kompleks sehingga peran departemen keuangan menjadi sangat
penting. Informasi dari fungsi keuangan menjadi input penting manajemen tingkat
atas dalam proses pengambilan keputusan untuk peningkatan kinerja perusahaan.
Selain itu, audit keuangan merupakan bentuk audit yang paling lama dikenal
dan paling lumrah diterapkan dalam mengukur tingkat efisiensi, efektivitas, dan
produktivitas suatu perusahaan. Praktek demikian mudah dipahami karena
manajemen keuangan memang memainkan peranan yang sangat penting dan bahkan
strategik dalam kehidupan perusahaan, ditinjau dari sudut pandang pencapaian,
sasaran jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang yaitu perolehan
keuntungan, pertumbuhan dan perluasan usaha.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang dikaji
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan audit manajemen fungsi keuangan ?
2. Apa manfaat audit manajemen fungsi keuangan ?
3. Bagaimanakah ruang lingkup audit manajemen fungsi keuangan ?
4. Bagaimanakah strategi pendekatan audit manajemen fungsi keuangan ?

1.3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian audit manajemen fungsi keuangan
2. Mengetahui manfaat audit manajemen fungsi keuangan
3. Mengetahui ruang lingkup audit manajemen fungsi keuangan
4. Mengetahui strategi pendekatan audit manajemen fungsi keuangan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dan Lingkup Audit Manajemen Keuangan


Audit manajemen keuangan adalah audit untuk mengukur tingkat efisiensi,
efektivitas dan produktivitas suatu perusahaan. Audit keuangan merupakan
pemeriksaan yang dimaksudkan untuk mencari dan menemukan informasi tentang
bagaimana rencana aksi yang telah ditetapkan itu diwujudkan melalui berbagai
kegiatan operasional disoroti khususnya dari segi keuangan.
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menghindari subjektivitas dalam
melakukan audit manajemen keuangan ialah melakukan analisis hasil yang dicapai
dalam perencanaan rencana untuk satu kurun waktu tertentu secara terus menerus.
Hasil yang nyatanya dapat dicapai itu diuji dengan tiga cara, yaitu :
i. membandingkan arahan yang terdapat dalam rencana perusahaan dengan hasil
yang benar-benar dicapai melalui implementasi rencana,
ii. meneliti secara cermat rencana induk masing-masing bidang fungsional yang
dimuat dalam rencana stratejik dengan maksud untuk melihat apakah rencana
bidang fungsional yang telah disusun berperan efektif atau tidak dalam upaya
mencapai tujuan perusahaan,
iii. proses audit harus bermuara pada penilaian tentang tepat tidaknya struktur
organisasi yang diberlakukan dalam lingkungan perusahaan.
Dalam suatu aktivitas perusahaan yang sedemikian berkembang dan tumbuh
menjadi besar, akan timbul masalah lain yaitu pimpinan tidak lagi dapat mengawasi
secara langsung semua aktivitas perusahaan, termasuk aktivitas fungsi keuangan.
Rentang kendali antara pimpinan dan stafnya akan semakin besar.
Untuk itu dirasakan perlu adanya alat bantu yang menjadi penghubung
diantara keduanya sehingga pimpinan dapat mengetahui bahwa perusahaan telah
berjalan sesuai dengan arah yang ditetapkan sehingga tujuan-tujuan perusahaan dapat
tercapai. Salah satu bentuk penilaian terhadap aktivitas atau operasi tertentu,

2
termasuk penilaian atas aktivitas fungsi keuangan adalah dengan melakukan audit
manajemen.
Terdapat dua alasan mengapa suatu organisasi perlu dievaluasi atau dikaji
ulang sistem perencanaan dan pengendalian aktivitas bagian keuangannya yaitu :
i. Evaluasi dapat digunakan sebagai perencanaan di dalam pengambilan
keputusan baik untuk top manajemen, pejabat atau pemberi bantuan kredit dan
lembaga lainnya yang mempunyai hubungan erat dalam kegiatan operasional
suatu perusahaan.
ii. Evaluasi dapat digunakan sebagai pedoman atau alat didalam pengawasan,
apakah suatu organisasi dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau
tidak.

2.2. Sasaran Manajemen Fungsi Keuangan


Agar audit manajemen atas fungsi keuangan dapat mencapai sasarannya maka
ada empat hal yang mutlak perlu mendapat perhatian yaitu :
1) Sasaran Finansial Perusahaan
Segi lain yang sangat penting dalam pelaksanaan audit ialah untuk meneliti
apakah tujuan dan berbagai sasaran perusahaan memenuhi berbagai persyaratan.
Seperti kelayakan, kewajaran, dapat dipertanggungiawabkan secara moral dan etika
atau untuk menemukan fakta apakah berbagai komponen perusahaan memenuhi
standar kinerja yang telah ditentukan atau tidak.
2) Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan sebagai objek audit berarti dua hal, yaitu efektif
tidaknya satuan kerja yang mengurus keuangan perusahaan menyelenggarakan fungsi
perencanaan bagi satuan kerja yang bersangkutan dan mencari dan menemukan fakta
tentang mutu rencana yang disusun oleh para manajer satuan bisnis. Dengan
perkataan lain audit harus bisa menemukan fakta tentang apakah perusahaan dikelola
dengan pendekatan kesisteman atau tidak

3
3) Organisasi
Dengan menjadikan organisasi satuan kerja di bidang keuangan sebagai
sasaran audit, informasi yang diperoleh akan mampu memberi masukan penting
tentang apakah organisasi di bidang keuangan itu dikelola dengan efektif atau tidak
yang akan turut menentukan satuan kerja itu mampu menyelenggarakan fungsi
pendukung yang diembannya atau tidak, dikenali faktor penyebabnya dan diberikan
rekomendasi untuk mengatasinya.
4) Pengawasan
Proses pengendalian atau pengawasan melalui analisis anggaran dan keuangan
yang dimaksudkan untuk mengamankan kekayaan dan sumber financial perusahaan.
Hasilnya disampaikan kepada satuan-satuan kerja operasional untuk dimanfaatkan
dalam peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja masing - masing.

2.3. Manfaat Audit Manajemen Fungsi Keuangan


Manfaat audit manajemen fungsi keuangan, antara lain:
1) Mengatur pencarian sumber-sumber dana yang dibutuhkan bagi perusahaan
dan kemudian mengatur penggunaan dari dana yang telah diperolehnya itu.
Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik
sumber dana intern yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri maupun
sumber dana ekstern yang berasal dari luar perusahaan.
2) Alat utama dalam proses pembentukan keputusan dengan alasan:
a. Bagian keuangan memberikan petunjuk yang berarti untuk meningkatkan
siasat keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang.
b. Pengarahan dan dukungan dapat diberikan oleh bagian keuangan dalam
menghasilkan pendapatan bersih dan pengambilan modal selama periode
berjalan.
3) Manfaat audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya
adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

4
4) Memeriksa dan mengevaluasi keefektifan dan efisiensi bagian keuangan
dalam pemberian pengarahan dan penelitian keuangan yang meliputi
keseluruhan organisasi termasuk pelaksanaan dari berbagai macam unit.
5) Beberapa manfaat ekonomi dari audit laporan keuangan adalah :
 Akses ke pasar modal
 Biaya modal yang lebih rendah
 Penangguhan inefisiensi dan kecurangan.

2.4. Ruang Lingkup Audit Manajemen Fungsi Keuangan


Audit manajemen pada fungsi keuangan, bertujuan untuk menilai bagaimana
setiap program atau aktivitas keuangan yang dilakukan mencapai tujuannya melalui
pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. Menurut Rusman Efendi
(2011), ruang lingkup pada audit manajemen fungsi keuangan meliputi:
a. Fungsi dasar manajemen keuangan
Fungsi keuangan harus menjamin adanya sistem yang sama untuk penyusunan
kegiatan dan biaya-biaya diluar kegiatan pokok. Hal ini harus disusun dengan baik
untuk melengkapi manajemen dengan peralatan yang memadai untuk memonitor
kegiatan organisasi yang sempurna serta unsur-unsur pelaksana.
Tugas pokok manajemen keuangan adalah pengambilan keputusan tentang
penanaman modal pembiayaan kegiatan bisnis dan pembagian deviden. Kegiatan
manajemen keuangan antara lain adalah :
 Terlibat dalam perencanaan dan peramalan berbagai kegiatan bisnis
 Memberikan perhatian yang serius pada inventasi dan sumber pembiayaan
 Memainkan peranan prinsip efisiensi dalam membantu manajer lain.
b. Pengenalan Lingkungan Keuangan
Lingkungan keuangan tersebut misalnya pasar uang, lembaga keuangan,
instrumen keuangan harus dikenali manajer keuangan agar mampu memanfaatkan
demi persiapan keberadaan perusahaan untuk peningkatan kemampuan tumbuh
kembangnya. Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman serta pemahaman pasar uang

5
dan lembaga keuangan seorang manajer keuangan dapat mengambil keputusan yang
tepat tentang instrumen keuangan mana yang dipandang paling tepat untuk digunakan
misalnya perolehan modal untuk investasi dan bentuk pembiayaan lain dalam rangka
perolehan dana yang diperlukan perusahaan.
c. Laporan Keuangan
Laporan keuangan mengandung informasi aktual dan akurat tentang kinerja
perusahaan pada periode tertentu. Pembuatan laporan keuangan sangat penting karena
akan bermanfaat bagi berbagai pihak misalnya pemodal, pemilik saham dalam
mengambil keputusan tentang berlanjut tidaknya kegiatan penanaman modal dll.
Keakuratan laporan keuangan harus memenuhi ketentuan akuntansi yang berlaku di
negara bersangkutan.
d. Faktor Waktu dalam Manajemen Keuangan
Waktu dalam hal pengambilan keputusan yang diarahkan pada pemantapan
posisi keuangan perusahaan, yang paling penting dimensi waktu dipahami oleh para
manajer keuangan, para analis keuangan dan para akuntan dalam pengelolaan
keuangan perusahaan, karena dengan demikian mereka dapat mengambil langkah
yang tepat dalam penyelanggaraan tugas fungsionalisnya dalam rangka peningkatan
efisiensi, efektivitas dan produktivitas perusahaan.
e. Penganggaran modal
Penganggaran modal adalah keseluruhan proses perencanaan pengeluaran
uang yang akan diperolah kembali pada satu waktu dimasa depan. Sasarannya adalah
pengeluaran yang pada dasarnya berupa investasi dan manambah kekayaan
perusahaan dengan tujuan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mencapai
tujuan.
f. Pentingnya analisis, perencanaan dan pengendalian keuangan
Analisis, perencanaan dan pengendalian keuangan berpengaruh pada
peningkatan efisiensi, efektivitas, produktivitas kerja perusahaan dengan berbagai
komponennya akan semakin besar karena adanya upaya dari semua pihak dalam

6
perusahaan untuk menghilangkan atau paling sedikit mengurangi terjadinya
pemborosan.
g. Manajemen Kas dan Surat Berharga
Pada tingkat tertentu likuiditas perusahaan ditentukan oleh kemampuan
manajer keuangan mengelola arus kas dan surat berharga. Peran surat berharga adalah
sebagai pengganti uang tunai di kas dan sebagai investasi sementara. Oleh karena itu
seorang manajer keuangan harus memahami kriteria yang tepat dugunakan dalam
kepemilikan berbagai surat berharga terutama dilihat dari segi resiko pemilikan
keuangan, suku bunga, daya beli, mudah tidaknya dicairkan, beban pajak yang
dipikul, hasil bunga yang relatif.
h. Manajemen Kredit
Dalam berbagai transaksi antara perusahaan dan pelanggan terkadang terdapat
kebijaksanaan kredit maka manajer keuangan dihadapkan pada pengambilan
keputusan tentang standart kredit. Tetapi pemberian kredit harus sesuai dengan
kondisi perusahaan karena manajemen keuangan semakin berorientasi pada
penghematan atau keterbatasan dana perusahaan. Perlu diketahui sumber dana
perusahaan berasal dari :
 Sebagian kekayaan pemodal yang disisihkan sebagai modal kerja perusahaan
 Equity
 Penjualan saham bagi perusahaan yang sudah go public
 Pinjaman dari lembaga keuangan atau bank
 Keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam penjualan produk.

2.5. Strategi Pendekatan Audit Manajemen Fungsi Keuangan


Dalam aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuannya, para eksekutif
perusahaan mendelegasikan tugas dan tanggungjawab perusahaan dalam tingkat
tertentu. Sehingga, strategi pendekatan yang dapat dioptimalisasi untuk mencapai
tujuan tersebut adalah gaya delegasi bevariatif, dari eksekutif yang menyerahkan
kekuasaan penuh sampai eksekutif yang memperlakukan bawahan sebagai asisten,
memberikan mereka suatu wewenang dan tanggungjawab yang minimum.

7
Akan tetapi, tidak menjadi masalah berapa besar wewenang dan
tanggungjawab yang didelegasikan, eksekutif, bukan bawahan, memiliki akuntabilitas
penuh untuk tugas, pekerjaan, departemen laba dan sebagainya. Maka eksekutif perlu
mengikuti apa yang terjadi dalam perusahaan, divisi, departemen dan tingkat
supervisi yang lebih rendah agar dalam penyelenggaraannya, efektivitas dan efisiensi
perusahaan dapat terus meningkat.
Terdapat tiga pendekatan audit yang yang digunakan dalam fungsi keuangan,
yaitu:
1) Audit laporan keuangan (financial statement audit), berkaitan dengan kegiatan
memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud
agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan
secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum (GAAP).
2) Audit kepatuhan (compliance audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan
memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi
suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan ketentuan, atau peraturan tertentu.
3) Audit operasional (operational audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan
mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas
dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu.

Pemeriksaan manajemen terdiri dari dua dasar fungsi yang tetap objektif
tetapi berbeda objeknya. Objek yang pertama adalah memeriksa atau mengevaluasi
keefektivan bagian keuangan dalam pemberian pengarahan dan penelitian keuangan
yang meliputi keseluruhan organisasi termasuk pelaksanaan dari berbagai macam
unit. Objek yang kedua dari pemeriksaan adalah untuk mengatur efisiensi di dalam
fungsi keuangan yang berhubungan dengan keuangan, akuntansi, budget dan
pedoman kebijaksana.

8
2.6. Program Audit Manajemen Fungsi Keuangan
Proses audit manajemen dibagi atas:
a) Tujuan
1. Memeriksa sasaran keuangan untuk menentukan apakah fungsinya secara
langsung mendukung sasaran utama perusahaan.
2. Sasaran departemen keuangan harus memperhatikan dua tujuan, yang
pertama adalah untuk memastikan bahwa tujuan utama dapat dipenuhi, dan
kedua untuk meyakinkan bahwa operasi keuangan memberikan pada
perusahaan berupa pengarahan keuangan dan pengendalian yang
diperlukan.
3. Mengetahui apakah perusahaan mencapai standar dan sasaran yang
ditentukan.
b) Perencanaan
1. Menganalisa perencanaan fungsi keuangan.
2. Menilai mutu dan efektivitas rencana induk departemen.
c) Organisasi
1. Legitimasi fungsi keuangan dalam perusahaan terlihat pada kedudukan
fungsi tersebut pada struktur organisasi seluruh perusahaan tersebut.
2. Organisasi antar departemen harus diselaraskan dengan berbagai fungsi
keuangan yang utama untuk membuat dan menyajikan data keuangan yang
efektif dan efisien.
d) Pengendalian
1. Bidang akunting
Bidang akunting bertanggungjawab untuk mengumpulkan, menyrotir
menganalisa dan melaporkan hasil keuangan operasi mekanisme
pengawasan utama. Pada fungsi akunting harus dinilai dan diuji dengan
mengajukan pertanyaan agar tim audit manajemen dapat menentukan
kelemahan dan kekuatan proses pengawasan akunting.
2. Anggaran dan Analisa Keuangan,
Tanggungjawab utama departemen ini adalah untuk menjalankan sistem
informasi keuangan dalam organisasi yang akan menghasilkan data bagi
berbagai unit operasi. Pengawasan anggaran dan analisa keuangan dibuat
untuk memastikan bahwa informasi yang sesuai dihasilkan oleh bagian ini
dan diteruskan pada unit operasi yang bersangkutan.

9
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Audit atas fungsi keuangan dimaksudkan untuk mencari dan menemukan
informasi tentang bagaimana rencana yang telah ditetapkan diwujudkan melalui
berbagai kegiatan operasional disoroti khusus dari segi keuangan. Agar audit
manajemen atas fungsi keuangan dapat mencapai sasarannya maka ada empat hal
yang mutlak perlu mendapat perhatian, yaitu sasaran finansial perusahaan,
perencanaan keuangan, organisasi dan pengawasan.
Manfaat audit manajemen fungsi keuangan, antara lain mengatur pencarian
sumber-sumber dana yang dibutuhkan perusahaan, alat utama dalam proses
pembentukan keputusan, manfaat audit atas laporan keuangan oleh auditor
independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran,
memeriksa dan mengevaluasi keefektifan dan efisiensi bagian keuangan dan beberapa
manfaat ekonomi dari audit laporan keuangan.
Ruang lingkup pada audit manajemen fungsi keuangan, meliputi fungsi
manajemen keuangan, struktur Organisasi, manajemen atas cash and marketable
securities, manajemen atas capital expenditure, manajemen atas portofolio dan
laporan keuangan.
Terdapat tiga pendekatan audit yang digunakan dalam fungsi keuangan, yaitu
audit laporan keuangan (financial statement audit), audit kepatuhan (compliance
audit), audit operasional (operational audit).

10
DAFTAR PUSTAKA

Alexander Hamilton Institute. 1986. Manajemen Audit. Surabaya: Usaha


Nasional.
Efendi Rusman. 2011. Manajemen Audit. Tanggerang: Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer Budhi. 1 Maret 2014 dalam
http://dc183.4shared.com/doc/mds8v4O5/preview.html
Weston. F.D, dan Copeland. E.T. 1992. Manajemen Keuangan. Ed. Delapan.
Alih Bahasa Wasana dan Kibrandoko. Jakarta: Binarupa Aksara.
http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/04/program-audit-manajemen-fungsi-
keuangan.html
http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/04/audit-manajemen-atas-fungsi-
keuangan_21.html#uds-search-results
http://www.ilmu-ekonomi.com/2011/10/peranan-fungsi-keuangan.html

11

Anda mungkin juga menyukai