Anda di halaman 1dari 8

L04 Prosiding Seminar Nasional Kebumian Ke-6

Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada, 11-12 Desember 2013

ANALISIS KONDISI ZONA CAVITY LAYER


TERHADAP KEKUATAN BATUAN PADA TAMBANG
KUARI BATUGAMPING DI DAERAH SALE
KABUPATEN REMBANG
R. Andy Erwin Wijaya.1,2, Dwikorita Karnawati1, Srijono1, Wahyu Wilopo1
1)
Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
2)
Teknik Pertambangan, Sekolah Teknologi Nasional Yogyakarta

Diterima Tanggal : 15 November 2013

ABSTRAK
Batugamping merupakan salah satu bahan galian industri yang strategis, karena pemanfaatannya
yang luas. Pemanfaatan batugamping yang terbesar adalah sebagai bahan baku untuk pembuatan
semen. Sejumlah besar batugamping terdapat di beberapa lokasi di Indonesia, salah satunya di
daerah Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang, Propinsi Jawa Tengah. Dalam kegiatan eksploitasi
batugamping diperlukan suatu rancangan tambang yang baik dan aman bagi lingkungan sekitarnya.
Kondisi tiap lokasi tambang berbeda – beda dan bervariasi yang dipengaruhi oleh kondisi geologi.
Pada lokasi tambang kuari batugamping di daerah Sale, Kabupaten Rembang terdapat zona cavity
yang merupakan layer atau lapisan batugamping berongga. Lapisan batugamping berongga ini
disebabkan oleh adanya proses pelarutan. Zona cavity tersebut sangat berpotensi sebagai zona
lemah. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui kondisi zona cavity yang berhubungan
dengan kekuatan batuan pada tambang kuari batugamping di daerah Sale, Jawa Tengah. Penelitian
ini merupakan studi kasus. Hasil akhir penelitian ini berupa analisis kondisi pada zona cavity layer
berupa ketebalan, analisis sifat fisik batugamping berongga dan kekuatan batuan pada cavity layer.

Keywords : batugamping berongga, cavity layer, kekuatan batuan

PENDAHULUAN
Daerah Sale, Kabupaten Rembang, Propinsi Jawa Tengah terdapat beberapa jenis bahan galian yang
dapat dimanfaatkan secara ekonomis, salah satunya adalah batugamping. Dengan adanya otonomi
daerah, pengusahaan bahan galian tersebut dapat meningkatkan pendapatan asli daerah yang dapat
mendorong kesejahteraan masyarakat khususnya di daerah bahan galian tersebut. Untuk dapat
memanfaatkan bahan galian yang ada, diperlukan operasi penambangan dan untuk mendapatkan hasil
penambangan yang sesuai dengan nilai ekonomis serta memiliki tingkat keamanan yang memadai,
penambangan harus dilakukan sesuai dengan karakteristik dari bahan galian tersebut. Karakteristik dari
bahan galian sangat beragam dan berbeda antara bahan galian yang satu dengan bahan galian yang lain.
Kondisi tiap lokasi tambang berbeda – beda dan bervariasi yang dipengaruhi oleh kondisi geologi.
Pada lokasi tambang kuari batugamping terdapat adanya zona cavity yang merupakan layers atau
perlapisan – perlapisan batugamping yang berongga. Hal ini diakibatkan adanya proses pelarutan oleh
air. Zona cavity batugamping tersebut sangat berpotensi menjadi zona lemah. Penelitian ini merupakan
studi kasus. Kondisi zona cavity tambang kuari batugamping meliputi ketebalan lapisan batugamping
berongga, analisis sifat fisik batugamping berongga dan kekuatan batugamping berongga pada cavity
layer.

376
376
L04 Prosiding Seminar Nasional Kebumian Ke-6
Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada, 11-12 Desember 2013
Lokasi penelitian secara administrasi terletak di Dusun Pancoran, Desa Tahunan, Kecamatan Sale,
Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis terletak pada garis meridian 558000
mE – 558600 mE dan 9240400 mN – 9241000 mN (Gambar 1). Kondisi topografi di sekitar daerah
penelitian merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian antara 355 m – 410 m di atas permukaan
air laut (dpl). Daerah ini merupakan termasuk dalam morfologi perbukitan landai hingga curam dengan
kemiringan lereng sebesar 5˚ - 75˚.

KEADAAN GEOLOGI
Zona Rembang termasuk dalam Cekungan Jawa Timur Utara. Zona Rembang meliputi pantai utara
Pulau Jawa yang membentang dari Tuban ke arah timur melalui Lamongan, Gresik, dan hampir
keseluruhan Pulau Madura. Daerah ini meupakan dataran yang berundulasi dengan jajaran perbukitan
yang berarah barat-timur dan berselingan dengan dataran aluvial. Pada Zona Rembang terdapat banyak
perbukitan dan pegunungan lipatan Antiklinorium yang memanjang ke arah Barat – Timur, dari Kota
Purwodadi melalui Blora, Jatirogo, Tuban sampai Pulau Madura. Morfologi di Jalur Rembang dapat
dibagi menjadi 3 satuan, yaitu Satuan Morfologi dataran rendah, perbukitan bergelombang dan Satuan
Morfologi perbukitan terjal, dengan punggung perbukitan tersebut umumnya memanjang berarah Barat
– Timur (searah dengan sumbu lipatan). Daerah penelitian menurut Pringgoprawiro (1983) dan
Situmorang, dkk. (1992) terbentuk oleh batuan karbonat anggota Formasi Paciran. Penamaan formasi
ini diambil dari kota Paciran dan dipakai untuk penamaan satuan batugamping yang banyak tersingkap
di daerah tinggian Tuban, Jatirogo dan Sale, Rembang. Formasi ini tersusun oleh batugamping pejal
dan batugamping dolomitan.
Berdasarkan peta geologi lembar Jatirogo (Gambar 2), seluruh daerah penelitian termasuk ke dalam
Formasi Paciran (Situmorang dkk, 1992). Struktur di zona Rembang yang dapat teramati dengan jelas
adalah berupa struktur lipatan yang berupa sinklin dan antiklin. Zona Rembang ini tersusun oleh batuan
hasil pengendapan sedimen laut yang telah mengalami perlipatan dan pensesaran secara intensif.
Karena merupakan batuan sedimen sehingga ketika terkena tektonik batuan tersebut tidak patah selama
masih dalam batas elastisitas. Sedangkan dalam kaitan kerangka tektonik regional, Zona Rembang
yang termasuk bagian dari cekungan Jawa Timur mengalami tektonik regangan (tension) dan
menghasilkan sesar-sesar normal.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan induktif. Penelitian ini
dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah studi literatur, kemudian dilanjutkan dengan
melakukan observasi lapangan di lokasi tambang kuari batugamping untuk mengamati kondisi batuan,
topografi, kemiringan lereng dan kondisi serta ketebalan layers atau perlapisan – perlapisan
batugamping yang berongga (cavity). Tahap selanjutnya yaitu pengambilan sampel batugamping di
zona cavity tambang kuari batugamping untuk diuji sifat fisik batuan dan sifat mekanik batuan, yaitu
dengan melakukan uniaxial compressive strength test di laboratorium mekanika batuan. Berdasarkan
analisis data hasil uji laboratorium tersebut dapat ditentukan sifat fisik batuan dan kekuatan batuan
utuh (intact rock). Kemudian tahapan analisis untuk menentukan karakteristik sifat keteknikan
batugamping berongga pada zona cavity tambang kuari batugamping.

KONDISI CAVITY LAYER PADA TAMBANG KUARI BATUGAMPING


Cavity layer di lokasi penelitian terletak di dalam lubang bukaan tambang kuari batugamping, di Desa
Tahunan, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang. Cavity layer ini mempunyai ketebalan antara (50 –
300) cm dengan kondisi perlapisan tidak rata dan tidak beraturan, terkadang menipis atau menebal.

377
377
L04 Prosiding Seminar Nasional Kebumian Ke-6
Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada, 11-12 Desember 2013
Terdapatnya cavity layer ini disebabkan proses pelarutan oleh air. Cavity layer pada tambang kuari
batugamping terdapat pada dinding lereng penambangan yang merupakan suatu lapisan batugamping
yang banyak terdapat rongga – rongga dan mempunyai kemiringan lereng sekitar 600 - 750. Lapisan
batugamping berongga yang melintang ini dengan jelas dapat ditunjukkan pada Gambar 3.

SIFAT FISIK BATU GAMPING BERONGGA PADA ZONA CAVITY LAYER


Sifat fisik batuan dapat memberi suatu gambaran tentang perhitungan secara teoritis tegangan yang
mungkin terjadi, kekuatan batuan dan ketahanan batuan terhadap gangguan luar. Dengan mengetahui
berat jenis suatu batuan secara teoritis dapat diketahui tegangan yang mungkian terjadi. Secara umum
jenis uji sifat fisik batuan adalah untuk menentukan bobot isi asli, bobot isi kering, bobot isi jenuh, true
specific gravity, apperent specific gravity, kadar air asli, kadar air jenuh, derajat kejenuhan, porositas
dan angka pori. Pengambilan sampel batugamping berongga untuk uji sifat fisik dan mekanik
dilakukan di sepanjang cavity layer di 10 titik lokasi. Lokasi dan koordinat pengambilan sampel dapat
dilihat pada Tabel 1 dan Gambar 4. Dimensi sampel batuan yang diuji berbentuk kubus dengan ukuran
panjang = 5 cm, lebar = 5 cm dan tinggi = 5 cm. Berdasarkan hasil uji sifat fisik batuan, bobot isi asli
batugamping berongga mempunyai nilai yang lebih kecil daripada batugamping yang masif dengan
kisaran bobot isi asli sebesar 1,8 gr/cm3 – 2,28 gr/cm3 dengan bobot isi asli rata – rata sebesar 2,04
gr/cm3. Dan mempunyai nilai porositas yang relatif lebih besar daripada batugamping yang masif
dengan kisaran sebesar 4,89 % – 13,01 % dengan porositas rata – rata sebesar 7,2%. Hasil pengujian
sifat fisik batugamping berongga selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.

KEKUATAN BATUGAMPING BERONGGA PADA ZONA CAVITY LAYER


Salah satu cara untuk mengetahui kekuatan batuan utuh (intact rock) dengan melakukan uji kuat tekan.
Metode uji kuat tekan yang digunakan yaitu uniaxial compressive strength (UCS) test. Lokasi
pengambilan sampel batugamping untuk diuji uniaxial compressive strength terletak pada lubang
bukaan tambang kuari batugamping di zona cavity. Jenis sampel batugamping yang diuji adalah
batugamping berongga. Berdasarkan hasil uji laboratorium mekanika batuan diperoleh batugamping
berongga pada zona cavity mempunyai kekuatan batuan utuh (intact rock) yaitu sekitar (8-12,4) Mpa
dengan kekuatan batuan utuh rata-rata sebesar 10,4 MPa. Berdasarkan klasifikasi massa batuan utuh
(Deere, 1967), batugamping berongga (cavity) di daerah penelitian mempunyai kekuatan batuan yang
tergolong rendah yaitu di bawah 25 Mpa. Hasil uji kuat tekan batugamping berongga selengkapnya
dapat dilihat pada Tabel 2. Hal ini dipengaruhi oleh adanya volume rongga (void) yang dapat
menyebabkan berkurangnya volume butiran (solid), sehingga mengakibatkan menurunnya kekuatan
batuan. Semakin besar prosentase volume rongga terhadap volume butiran, maka mempunyai
kekuatan batuan yang semakin kecil. Dan sebaliknya semakin kecil volume rongga terhadap volume
butiran, maka mempunyai kekuatan batuan yang semakin besar. Analisis kekuatan batuan juga dapat
dilihat dari nilai bobot isi. Bobot isi batuan yang semakin besar, maka cenderung mempunyai kekuatan
batuan yang besar dan begitu pula sebaliknya untuk jenis batuan yang sama.

KESIMPULAN
Daerah penelitian ini secara administrasi terletak di Desa Tahunan, Kecamatan Sale, Kabupaten
Rembang, Propinsi Jawa Tengah.Daerah ini termasuk ke dalam Formasi Paciran.
Kondisi topografi di sekitar daerah penelitian merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian antara
355 m – 410 m di atas permukaan air laut (dpl). Daerah ini merupakan termasuk dalam morfologi
perbukitan landai hingga sedang kemiringan lereng sebesar 5˚ - 75˚.

378
378
L04 Prosiding Seminar Nasional Kebumian Ke-6
Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada, 11-12 Desember 2013
Cavity layer di dalam lubang bukaan tambang kuari batugamping di daerah Sale, Rembang mempunyai
ketebalan antara (50 – 300) cm dengan kondisi perlapisan tidak rata dan tidak beraturan.
Kekuatan batugamping berongga pada zona cavity mempunyai kekuatan batuan utuh yaitu sekitar (8-
12,4) Mpa. Batugamping berongga (cavity) mempunyai kekuatan batuan yang tergolong rendah.
Kekuatan batugamping berongga yang rendah disebabkan besarnya nilai porositas pada batugamping
berongga dan hal ini merupakan termasuk salah satu bidang lemah pada lereng penambangan.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak manajemen PT. Sinar Asia Fortuna yang telah
memberikan ijin dan kesempatan serta segala fasilitas dalam mendukung selama penelitian di tambang
kuari batugamping.

DAFTAR PUSTAKA

Bieniawski Z.T., 1973, Rock Mass Rating System, AA Balkema.

Bieniawski Z.T., 1989, Engineering Rock Mass Classifikation, AA Balkema.

Deere D.U., and Deere D.W., 1967, Uniaxial Compressive Strength (UCS) after 20 years, Report
manual, Contract DACW39-86-M-4273, Department of the Army, U.S. Corps of Engineers,
Washington DC.

Pringgoprawiro, 1983, Biostratigrafi dan Paleogeografi Cekungan Jawa Timur Utara. Suatu
Pendekatan Baru, Disertasi Program Doktor, Institut Teknologi Bandung.

Situmorang, R. L., Smit, R., dan Van Vessem, E. J., 1992, Peta Geologi Lembar Jatirogo, Jawa, 1509
– 2, Skala 1:100.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Badan Geologi, Departemen
Energi dan Sumberdaya Mineral, Bandung.

Van Bemmelen, R.W., 1949, The Geology of Indonesia, Vol. IA, General Geology of Indonesia And
Adjacent Archipelagoes, Second Edition, MartinusNijhoff, The Hague, Netherland.

Batugamping Berongga pada


Wijaya, A., E., 2013, Laporan Hasil Uji Sifat Fisik dan Mekanik
Zona Cavity di Daerah Sale, Rembang, Jawa Tengah, Laboaratorium Mekanika Batuan,
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta.

...................., 2013, Rembang Limestone Quarry, PT. Sinar Asia Fortuna, Rembang, Jawa Tengah.

379
379
L04 Prosiding Seminar Nasional Kebumian Ke-6
Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada, 11-12 Desember 2013

GAMBAR 1. Peta Lokasi Penelitian

GAMBAR 2.Peta Geologi Daerah Penelitian

380
380
L04 Prosiding Seminar Nasional Kebumian Ke-6
Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada, 11-12 Desember 2013

GAMBAR 3. Kondisi Cavity Layer di Daerah Penelitian

TABEL 1.Lokasi Koordinat Pengambilan Sampel Batugamping Berongga pada Zona Cavity Layer

Kode Sampel mE mN
A 558358 9240927
B 558383 9240925
C 558404 9240928
D 558419 9240931
E 558433 9240936
F 558444 9240942
G 558459 9240952
H 558473 9240963
I 558487 9240975
J 558497 9240988

381
381
L04 Prosiding Seminar Nasional Kebumian Ke-6
Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada, 11-12 Desember 2013

GAMBAR 4. Peta Lokasi Pengambilan Sampel Batugamping Berongga pada Zona Cavity Layer

382
382
L04 Prosiding Seminar Nasional Kebumian Ke-6
Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada, 11-12 Desember 2013

TABEL 2. Hasil Uji Sifat Fisik dan Mekanik Batugamping Berongga pada Zona Cavity Layer
(Wijaya, 2013)

Parameter Sifat Fisik Kode Sampel


A B C D E F G H I J
Berat asli (gr) 272,1 255,5 269,1 270,7 224,7 244,7 286,9 275,4 267,5 277,6
Berat jenuh (gr) 285,9 266,7 277,1 282 233,8 255 293,6 280,3 283,7 282,4
Berat tergantung (gr) 158,6 135,1 144,8 148,5 108,7 128,5 167,6 153,5 148,4 156,1
Berat kering (gr) 271,1 254,1 267,8 269,8 223,7 243,3 285,6 274,1 266,1 276,2
Bobot isi asli (gr/cm3) 2,14 1,94 2,03 2,03 1,80 1,93 2,28 2,17 1,98 2,20
Bobot isi kering (gr/cm3) 2,13 1,93 2,02 2,02 1,79 1,92 2,27 2,16 1,97 2,19
Bobot isi jenuh (gr/cm3) 2,25 2,03 2,09 2,11 1,87 2,01 2,33 2,21 2,09 2,23
Apparent SG 2,13 1,93 2,02 2,02 1,79 1,92 2,27 2,16 1,97 2,19
True SG 2,41 2,13 2,18 2,22 1,94 2,12 2,42 2,27 2,26 2,30
Kadar air asli (%) 0,37 0,55 0,48 0,33 0,45 0,57 0,45 0,47 0,53 0,51
Kadar air jenuh (%) 5,46 4,96 3,47 4,52 4,51 4,80 2,80 2,26 6,61 2,24
Derajat kejenuhan (%) 6,76 11,11 13,98 7,38 9,90 11,96 16,25 20,96 7,95 22,58
Porositas (%) 11,63 9,57 7,03 9,15 8,07 9,25 6,35 4,89 13,01 4,91
Void ratio 0,13 0,11 0,08 0,10 0,09 0,10 0,07 0,05 0,15 0,05
Parameter Sifat Mekanik
Beban (kN) 30 24 25 25 20 22 31 30 22 31
UCS (MPa) 12 9,6 10 10 8 8,8 12,4 12 8,8 12,4

383
383

Anda mungkin juga menyukai