Perkembangan Kesusastraan Prancis Pada Abad Ke-18: Konteks Sejarah
Perkembangan Kesusastraan Prancis Pada Abad Ke-18: Konteks Sejarah
Konteks Sejarah
Abad ke-18 dikenal dengan sebutan Siècle des Lumières atau Abad
Pencerahan berkat kebangkitan akal sehat yang melawan prasangka dan
kebodohan pada abad-abad sebelumnya. Kemajuan dalam sisi penalaran
masyarakatnya ini mendorong orang-orang untuk lebih kritis dan cermat. Para
pemikir meneliti kembali dogma serta moral dalam agama Kristen, mereka
menuntut toleransi, kebebasan serta kesetaraan.
Sejak kematian Louis XIV pada tahun 1715, monarki absolut yang telah
menjadi sistem pemerintahan di Prancis selama berabad-abad mengalami
kemunduran dikarenakan rezim Louis XV yang terlalu lama dan lemah. Pada abad
ini, Prancis mengalami kekalahan pada Guerres de Sept Ans atau Perang Tujuh
Tahun antara Prancis dan Inggris. Prancis kehilangan sebagian besar kerajaannya
di Kanada dan India, oleh karena itu Prancis terpaksa mengakui kekuatan Inggris
dan Prusia.
Louis XVI yang tidak kompeten menyebabkan kebencian rakyat terhadap
monarki. Gagasan lama yang berhubungan dengan monarki, aristokrat, dan Gereja
Katolik telah digantikan oleh prinsip-prinsip baru yang sekarang menjadi moto
bagi Republik Prancis yaitu liberté, égalité, fraternité. Revolusi Prancis pun
dimulai pada tahun 1789 dilatarbelakangi oleh permasalahan ekonomi dan politik
yang melanda Prancis serta ketidakpuasan masyarakat terhadap Ancien Régime.
Revolusi Prancis ditandai dengan beberapa peristiwa penting seperti penyerangan
Bastille, deklarasi HAM, dan mars wanita di Versailles. Prancis sebagai negara
republik akhirnya didirikan pada Desember 1792 dan setahun kemudian, Raja
Louis XVI dieksekusi.
Istana pada abad ke-18 memiliki perbedaan yang sangat signifikan
dibanding istana pada abad sebelumnya. Pada abad ini, kehidupan di istana
berantakan dan peran istana yang dahulunya merupakan pusat seni-budaya dan
kehidupan intelektual telah digantikan oleh café, club, dan salon littéraire, yang
berfungsi sebagai tempat dan wadah untuk berdiskusi, beradu gagasan serta
berkarya. Beberapa contoh salon yang terkenal antara lain le salon de Mlle. De
lespinasse, le salon de Mme. Du Deffand, dan yang lainnya. Kemudian café yang
sangat terkenal adalah La Régence, yang sering dikunjungi oleh beberapa tokoh
istimewa Prancis seperti Diderot, Voltaire, dan Fontelle.