Laporan Riset MJ Operasional
Laporan Riset MJ Operasional
Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
2018
ABSTRAK
Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian terpenting dalam sebuah
organisasi atau Perusahaan untuk mencapai tujuannya. Guna memperoleh sumber
daya manusia yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan Perusahaan, maka
dibutuhkan proses rekrutmen dan seleksi yang baik dan benar. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan proses rekrutmen dan seleksi karyawan pada
Matahari Department Store Plaza Mulia Samarinda. Pengumpulan data yang
digunakan adalah metode wawancara. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
bahwa proses rekrutmen karyawan menggunakan metode successive hurdles.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya sehingga laporan ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam laporan ini, Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini
disampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Sarwo Edhie Wibowo, S.I.Kom,S.E.I., MM. selaku dosen mata kuliah
Manajemen Operasional Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
2. Ibu Hajriah sebagai Supervisor HRD Matahari Plaza Mulia Samarinda
3. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam pelaksanaan penelitian ini
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Abstrak .................................................................................................................... ii
Kata Pengantar ....................................................................................................... iii
Daftar Isi................................................................................................................. iv
Daftar Gambar ..........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................3
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................3
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................4
BAB V ISI
A. Data Hasil Penelitian .............................................................................29
B. Pembahasan ...........................................................................................29
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................34
B. Saran ......................................................................................................35
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1
sebagai department store pilihan di kalangan kelas menengah Indonesia yang
tumbuh pesat.
Sebagai bagian dari masyarakat luas dan pelaku binis yang baik dalam
menjalankan usahanya, Matahari Department Store cabang Bandung Indah
Plaza senantiasa berpedoman dan patuh pada peraturan dan hukum yang
berlaku. Seiring dengan berjalannya waktu dan tuntutan pengetahuan semakin
meningkat, keahlian yang dimiliki karyawan tentunya akan berkurang, dilihat
dari minimnya kreatifitas dan keterampilan yang dimiliki, dengan tingkat
keterampilan yang rendah, sehingga berdampak kurang baik bagi pencapaian
tujuan perusahaan. Matahari Department Store cabang Bandung Indah Plaza
memiliki standarisasi dalam menilai kinerja karyawan, yaitu kemampuan
karyawan untuk memahami etika dalam menjalankan tugasnya, bersikap dan
berprilaku sesuai dengan tuntutan sebagai karyawan Matahari Department
Store. Karyawan harus memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik,
kemudian berpenampilan dengan menggunakan pakaian kerja dan atribut yang
telah disepakati oleh karyawan dan perusahaan. Kinerja yang efektif
merupakan harapan yang diinginkan oleh setiap perusahaan. Untuk
menciptakan kinerja yang baik karyawan berusaha untuk 5 mencapai sasaran
agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan tanggung jawab yang telah diberikan guna mencapai tujuan
perusahaan. Karyawan yang memiliki kinerja tinggi, cenderung senang
menghadapi tantangan, kreatif, inovatif, bertanggung jawab, tidak mudah putus
asa, serta selalu membutuhkan motivasi dan mengembangkan keahlian dalam
rangka menyesuaikan diri agar mengalami perubahan lebih baik dalam
karirnya.
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
3
D. Kegunaan Penelitian
4
BAB 2
DASAR TEORI
5
Para manajer dilatih untuk dapat menerapkan pengendalian proses
dengan menggunakan metode statistik (statistical process control), kemudian
setiap manajer melatih bawahannya masing-masing sehingga seluruh lapisan
personil perusahaan paham dan dapat menerapkan metode pengendalian mutu
dan proses secara statistik. Program pelatihan dilakukan secara
berkesinambungan sehingga pemahaman Produksi Modern (Modern
Production Management).
Apa yang dapat dilakukan oleh manajer operasi serta orientasi manajer
operasional ?
6
B. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting
bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun
perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan
perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di
sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai
tujuan organisasi itu.
Dalam konsep ekonomi, terdapat banyak istilah bagi manusia, bisa sebagai
produsen, konsumen, atau pedagang. Dan setiap manusia yang ingin
menjalankan setiap aktivitas tersebut membutuhkan manusia lain, di mana dalam
konteks ekonomi umumnya disebut sebagai sumber daya manusia. Hal ini sudah
menjadi sifat rasional manusia, di mana mereka akan mengupayakan sumber
daya manusia untuk mencapai kepuasan maksimal dalam mencapai tujuannya
(biasanya tujuan ini berupa keuntungan).
7
Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan
makro. Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi
anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai,
buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkang
pengertian SDM secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah
memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah
bekerja.
Secara garis besar, pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu yang
bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan
dan berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan
kemampuannya. Ada 2 komponen manajemen sumber daya manusia yaitu
sebagai berikut :
a. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen atau management functions terdiri atas beberapa hal,
yakni:
1) Perencanaan
8
a) Apa yang akan dilakukan
b) Siapa yang melakukan
c) Kapan dan dimana dilakukan
2) Pengorganisasian
Setelah perencanaan selesai dan diperoleh beberapa keputusan, kini
saatnya membentuk organisasi untuk bisa menjalankan keputusan
tersebut. Proses pengorganisasian adalah membentuk organisasi,
kemudian membaginya ke dalam unit-unit yang sesuai dengan fungsi
berbeda-beda pada masing-masing unitnya, namun memiliki tujuan
yang sama.
3) Pengarahan
Setelah ada rencana dan struktur organisasi yang jelas, maka
selanjutnya dibutuhkan pengarahan atau “motivasi”, “gerakan”,
“perintah”. Pengarahan ini adalah memberi petunjuk dan mengajak
para pegawai agar secara sadar mau melaksanakan pekerjaan sesuai
ketentuan perusahaan.
9
4) Pengendalian
Fungsi terakhir dalam manajemen sumber daya manusia adalah
pengendalian. Di sini mulai dilakukan pengawasan atas tindakan
pegawai untuk kemudian dibandingkan dengan rencana yang telah
terbentuk. Pengendalian adalah melihat, mengamati, dan menilai
tindakan atau pekerjaan pegawai, apakah mereka benar-benar
melaksanakan pekerjaan sesuai tujuan dan target yang telah ditetapkan
atau tidak.
Dari sini bisa dilihat dan dilakukan koreksi atas seluruh penyimpangan
yang terjadi. Pengendalian memungkinkan pengaturan kegiatan-
kegiatan menurut rencana sumber saya manusia yang telah dirumuskan
dalam suatu analisis demi mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
2. Fungsi Operasi
Fungsi operasi atau operative function juga terbentuk atas beberapa hal
berikut:
1) Pengadaan
Fungsi operasi yang pertama merupakan pengadaan atau biasa
disebut procurement. Fungsinya terkait dengan mendapatkan jenis dan
jumlah tenaga kerja yang penting untuk mencapai tujuan organisasi.
10
2) Pengembangan
Setelah itu, dibutuhkan sebuah pengembangan sumber daya manusia demi
meningkatkan keahlian melalui pelatihan yang berkaitan dengan kinerja
pekerjaan. Pengembangan sangatlah penting, menilai dari terus munculnya
perubahan terkait kemajuan teknologi, penyesuaian jabatan, dan kerumitan
tugas manajerial.
3) Kompensasi
Fungsi operasi ketiga adalah kompensasi yakni pemberian upah yang
cukup dan wajar kepada tenaga kerja atas kontribusinya terhadap tujuan
organisasi atau perusahaan. Meski kerap dianggap mengecilkan peningnya
uang bagi para karyawan, namun kompensasi merupakan salah satu fungsi
terpenting bagi manajemen sumber daya manusia. Kompensasi biasanya
diberikan secara ekonomi, yakni dalam bentuk uang ditambah dengan
tunjangan lainnya.
11
5) Perawatan atau Pemeliharaan
Pemeliharaan atau perawatan merupakan langkah selanjutnya dengan
tujuan mempertahankan dan meningkatkan kondisi sumber daya manusia
yang telah ada.Umumnya hal ini dilakukan dalam berbagai bentuk.
Misalnya saja dengan pemberian inventaris kantor berupa kendaraan bagi
para salesman.
Selain menerima pegawai, maka wajar jika ada fungsi operasional terakhir
berupa pemisahan atau pelepasan atau pensiun. Dengan kata lain, ini
adalah proses memisahkan atau mengembalikan pegawai ke dalam
masyarakat.
Fungsi ini berkaitan dengan mereka yang telah lama berkontribusi dalam
perusahaan, dan tujuan utamanya adalah untuk menjamin pensiun
pegawai. Perusahaan berusaha menjamin agar pegawai pensiun dengan
aman, dengan cara memberikan dana bagi mereka yang akan pensiun.
Dana ini bersumber dari potongan gaji pegawai terkait selama masa
aktifnya bagi perusahaan.
12
C. Seleksi Perekrutan Karyawan
1. Definisi
13
Menurut Dubois (2004:96), “Selection reduces the list of applicants to
those who are most qualified to achieve the desired aoutputs or results.
During the process, HR practitioners try to predict which applicant will be
most successful and will best fit the job and the corporate culture”.
Dale Yoder (1981), “Seleksi adalah suatu proses ketika calon karyawan
dibagi dua bagian, yaitu yang akan diterima atau yang ditolak”.
B. Tujuan
14
Tujuan Seleksi tersebut diantaranya :
15
kepada job analysis dan ilmu sosial lainnya dan e) berpedoman
kepada undang-undang perburuhan.
4. Proses Seleksi
5. Pendekatan Seleksi
16
Menurut Andrew F. Sikula;
1) Succesive-Hurdles, sistem seleksi yang dilaksanakan berdasarkan urutan
testing, yakni jika pelamar tidak lulus pada suatu testing, ia tidak boleh
mengikuti testing berikutnya dan pelamar tersebut dinyatakan gugur.
17
6. Kendala
18
b. Faktor Eksternal Organisasi
1) Faktor Etika
Dalam proses seleksi, masalah etika seringkali menjadi tantangan
yang berat. Keputusan seleksi seringkali dipengaruhi oleh etika
pemegang keputusan.Bilapertimbangan penerimaan lebih condong
karena hubungan keluarga, teman, pemberian komisi/suap dari pada
pertimbangan keahlian/profesional, maka kemungkinan besar
karyawan baru yang dipilih jauh dari harapan organisasi.
8. Perangkat Organisasi
19
a. Analisis Jabatan
Analisis jabatan merupakan semacam pedoman bagi kegiatan proses
seleksi. Analisis jabatan memberikan informasi tentang uraian jabatan,
spesifikasi jabatan, standarisasi pekerjaan serta persayaratan yang harus
dipenuhi untuk memegang jabatan tersebut. dengan demikian, seleksi
yang dilakukan harus mengacu pada analisis jabatan. Seleksi tanpa
acuan analisis jabatan (tentu yang benar) niscaya sulit untuk
mendapatkan calon pegawai sebagaimana yang dibutuhkan organisasi.
Analisis jabatan ini merupakan arah atau petunjuk tentang target apa
yang hendak dicapai pada saat seleksi.
b. Perencanaan SDM
Dari perencanaan SDM, akan dapat diketahui berapa jumlah
calon pegawai yang dibutuhkan oleh organisasi, pada jenjang apa dan
di bagian mana, dan persyaratan apa yang harus dipenuhi oleh pelamar.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Analisis Data
C. Lokasi Penelitian
21
mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai
pengecekan anggota.
22
BAB IV
HASIL PENELITIAN
23
tambahan No 2954, pada saat didirikan pemegang saham perseroan terdiri
dari Hary Darmawan dengan jumlah nominal saham sebesar Rp.
190.000.000 dan Susah Darmawan dengan nominal jumlah saham Rp.
10.000.000. Untuk priode akhir tahun 1988 sampai dengan 30 Juni 1992
perkembangan usaha perseroan memperlihatkan trend yang membaik bila
ditinjau dari pertumbuhan jumlah toko yang diusahakan secara aktual
dengan memperlihatkan efek penggabungan usaha perseroan dengan PT.
Matahari Setia Darma dan PT. Matahari Agung Perdana pada bulan Mei
1991 yang diperhitungkan surat per 31 Desember 1988 jumlah toko yang
diusahakan perseroan adalah 9 bulan yang kemudian menjadi 12 toko akhir
1989 dan 15 toko pada akhir tahun 1990. Per 31 Desember 1991 setelah
pengalihan 13 toko dari PT. Matahari Putra Perkasa ke perseroan yang
dilakukan pada bulan Mei 1991 jumlah toko pada pertengahan pertama 1992
jumlah toko meningkat menjadi 33 buah per 30 Juni 1992. Matahari telah
memenuhi kebutuhan pelanggan selama lebih dari 53 tahun dan sekarang
memiliki 104 toko di seluruh Indonesia.
24
namanya diubah menjadi PT. Pablic Utama tbk, perseroan juga telah
melakukan Rights Issue pada tahun 2001 dan 2009. Pada November 2009
nama perseroan berganti menjadi PT. Matahari Department Store Tbk
(MDS) sesuai dengan SK Mentri Hukum dan HAM No. AHU-
57063.AH.01.02 tahun 2009 tertanggal 23 November 2009. Dengan
demikian devisi Matahari Department Store yang sebelumnya bernaung di
bawah PT. Matahari 4 Putra Prima Tbk, berubah menjadi perusahaan
Departemen Store moderen tersendiri dan mandiri. Tujuan strategi ini untuk
meningkatkan fokus pada pengembangan usaha Departemen Store dan juga
agar lebih memanfaatkan kesempatan pasar yang terus berkembang
sekaligus agar perseroan menjadi lebih mandiri dan transparan serta
memungkinkan akses ke pasar modal dengan strategi tersebut perseroan
juga telah memenuhi harapan untuk dapat memberikan informasi yang lebih
luas dan jelas mengenai kinerja perseroan kepada pemegang saham
sekaligus untuk memudahkan para penanam modal yang ingin ikut serta
dalam mengembangkan dan pertumbuhan perseroan dikemudian hari.
Harapan ini terwujud pada April 2010, ketika CVC Capital Partnes Asia
Pacitic III Parallel Fund-A, LP (bersama-sama disebut sebagai CVC Asia
Fund III) menjadi pemegang saham pengendali dalam PT. Matahari
Department Store Tbk. PT. Matahari Department Store Tbk, selama
beberapa dasawarsa terakhir telah meningkatkan merek ikonik Matahari dan
juga merek private lebel lain, melalui penjualan pakaian dan produk lain
yang fashionable dan terjangkau harganya. Sekarang perseroan mempunyai
95 gerai Departemen Store Tbk di seluruh Indonesia dan merupakan
jaringan Departemen Store terkemuka di Indonesia. Dengan pendekatan
yang memfokuskan kepada peningkatkan kinerja terbaik dan
pengembangan nilai brand equity yang sangat tinggi di mata konsumen
perseroan terus melakukan pengembangan usaha hingga pada tahun 2010
berhasil mencatat laba bersih yang tertinggi sepanjang sejarah yaitu
sejumlah Rp 625 Miliar. PT. Matahari Putra Prima Tbk. adalah sebuah
perusahaan ritel di Indonesia yang merupakan 5 pemilik dari jaringan
25
supermarket Hypermart. Perkuartal pertama tahun 2008, Matahari Putra
Prima sudah mempunyai 79 departmen store, 38 hypermarket, 31
supermarket, 46 outlet farmasi, dan lebih dari 88 hiburan keluarga di lebih
dari 50 kota di Indonesia.
26
2) Misi
27
B. Struktur Organisasi Matahari Department Store
28
BAB V
ISI
Data yang diperoleh dari wawancara berupa jawaban informan atas pertanyaan
yang diajukan oleh penelitian melalui panduan wawancara yang dilakukan
secara tatap muka langsung dengan informan, yang kemudian data jawaban
tersebut disajikan dalam bentuk kutipan hasil wawancara. Kutipan hasil
wawancara tersebut memaparkan jawaban responden mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi proses seleksi dan rekrutmen karyawab. Kutipan hasil 10
wawancara dari informan penelitian tersebut secara lebih rinci diuraikan serta
dijelaskan dalam sub bab hasil penelitian berikut ini.
B. Pembahasan
29
dengan mencari manajemen sumber daya manusia yang cocok dan
berkualitas untuk pekerjaan itu.
Rekrutmen merupakan suatu cara mengambil keputusan perencanaan
manajemen sumber daya manusia mengenai jumlah karyawan yang
dibutuhkan, kapan diperlukan, serta kriteria apa saja yang diperlukan dalam
suatu organisasi. Rekrutmen pada dasarnya merupakan usaha mengisi jabatan
atau pekerjaan yang kosong di lingkungan suatu organisasi atau perusahan,
untuk itu ada dua sumber tenaga kerja yakni sumber dari luar (eksternal)
organisasi dan sumber dari dalam (internal) organisasi.
Penarikan (rekrutmen) karyawan merupakan suatu proses atau tindakan yang
dilakukan oleh organisasi untuk mendapatkan tambahan karyawan melalui
berbagai tahapan yang mencakup identifikasi dan efaluasi sumber-sumber
penarikan tenaga kerja, menentukan kebutuhan tenaga kerja, proses seleksi,
penempatan, dan orientasi tenaga kerja. Penarikan karyawan bertujuan untuk
menyediakan karyawan yang cukup agar manajemen dapat memilih
karyawan yang memenuhi kualifikasi yang mereka perlukan di perusahaan
(Malthis : 2001).
Rekrutmen yang efektif memerlukan tersedianya informasi yang akurat dan
berkesinambungan mengenai jumlah dan kualifikasi individu yang
diperlukan untuk melaksanakan berbagai pekerjaan dalam perusahaan.
Aktifitas rekrutmen akan menyisihkan pelamar yang kurang tepat dan
memfokuskan kemampuannya pada calon yang akan dipanggil kembali.
Aktifitas rekrutmen dapat membengun opini publik yang menguntungkan
dengan cara mempengaruhi sikap pelamar sedemikian rupa terlepas mereka
diangkat atau tidak dalam organisasi tesebut.
Hasibuan (2008) menyatakan bahwa rekrutmen merupakan usaha mencari
dan mempengaruhi tenaga kerja, agar mau melamar lowongan pekerjaan yang
ada dalam organisasi. Sedangkan pengertian rekrutmen menurut Simamora
(2004) merupakan serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja
dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan untuk menutupi
30
kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian. Aktifitas
rekrutmen dimulai pada saat calon mulai dicari, dan berakhir pada saat
lamaran mereka diserahkan. Hal ini memerlukan keahlian bagi manajer
organisasi untuk jeli dan teliti dalam mengamati tahap demi tahap rekrutmen
untuk mendapatkan calon pegawai yang memenuhi kualifikasi yang telah
ditentukan oleh organisasi tersebut guna membantu mencapai tujuan
organisasi yang telah ditentukan jauh sebelumnya.
Rekrutmen merupakan masalah yang penting bagi sebuah organisasi atau
perusahaan dalam hal pengadaan tenaga kerja. Jika proses rekrutmen berhasil
atau dengan kata lain banyak pelamar yang memasukan lamarannya, maka
peluang perusahaan untuk mendapatkan karyawan yang baik akan menjadi
semakin terbuka lebar, karena perusahaan akan memiliki banyak pilihan yang
terbaik dari para calon pelamar.
31
diakhiri dengan keputusan penerimaan. Berdasarkan pengertian itu maka
kegiatan seleksi itu mempunyai arti yang sangat strategis dan penting bagi
perusahaan. Apabila dilaksanakan dengan prinsip-prinsip manajemen SDM
secara wajar, maka proses seleksi akan dapat menghasilkan pemilihan
karyawan yang dapat diharapkan kelak memberikan kontribusi yang positif
dan baik. Proses seleksi dan rekrutmen dari bagian internal yang diterapkan
dapat dirangkum sebagai berikut.
Adapun proses seleksi dan rekrutmen dari bagi internal yang diterapkan
dapat dirangkum sebagai berikut.
32
7) Pas Photo Berwarna Ukuran 4x6
Jika pelamar dinyatakan lulus kedua test maka akan di ikutkan Training
selama 3 bulan dari Matahari Department Store.
33
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan di Matahari Department Store
Plaza Mulia Samarinda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
34
B. Saran
2. Dalam hal test wawancara atau interview calon karyawan. Hal terpenting
adalah ketepatan waktu dimana bila calon karyawan datang dengan tepat
waktu maka mencerminkan kedisiplinan dalam bekerja untuk
kedepannya
35
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakata, 1984.
Jay Heyzer dan Barry Render, Manajemen Operasi, Salemba Empat, Jakarta, 2005
Assauri, Sofjan, “Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi 2004”, Lembaga
Priansa, Donni Juni dan H. Suwatno. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
36
Sofyandi, Herman. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenada Media
Group.
Siagian, Sondang P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Grensing, Lin dan Phopal. 2006. Human Resources Book: Manajemen Sumber
Daya Manusia untuk Bisnis. Jakarta: Prenada Media Group.
37
LAMPIRAN-LAMPIRAN
38