KONTRIBUSI PAJAK
TERHADAP PEMBANGUNAN
I. LATAR BELAKANG.
1
hidup bersama-sama dalam masyarakat, dimana untuk tatanan
yang begitu besar terjelma dalam suatu wadah negara. Dalam
organisasi seperti itu dibutuhkan adanya sarana dan prasarana
yang mendukung kelangsungan hidup rakyat beserta negara itu
sendiri, yang dapat diperoleh melalui peran serta masyarakat
secara bersama dalam berbagai bentuk, salah satu bentuk peran
tersebut adalah membayar pajak.
1. Permasalahan.
2. Persoalan-persoalan.
III. PEMBAHASAN.
2
dengan cara membayar uang ganti rugi. Besarnya pembayaran
ganti rugi di sesuaikan dengan jumlah uang yang diperlukan
untuk membayar orang lain yang menggantikan melakukan
pekerjaan itu.
3
pajak bumi diubah menjadi “ Pajak Hasil Bumi “ yang
dikenakan pajak tidak lagi nilai tanah, melainkan hasil yang
keluar dari tanah, sehingga timbul frustasi karena hasil
yang keluar dari tanah merupakan obyek dari pajak
penghasilan yang pada saat itu namanya pajak peralihan,
oleh karena itu pajak hasil bumi ini kemudian dihapuskan
pada tahun 1952 sampai tahun 1959. Rupanya pemerintah
menyadari kekeliruannya sehingga sejak tahun 1959
dipungut lagi pajak hasil bumi atas nilai tanah, bukan hasil
yang keluar dari tanah dan bangunan dengan mendasarkan
pada Undang-undang No. 11 tahun 1959 yang dengan
Undang-undang No. 1 tahun 1961 telah ditetapkan menjadi
Undang-undang. Undang-undang ini semula hanya
mengatur tentang pungutan pajak atas tanah adat, tanah
yang dimiliki dan dikuasai oleh orang Indonesia asli, tidak
termasuk tanah hak barat, karena tanah barat tersebut di
atur berdasarkan ordonansi / Undang-undang Verponding
Indonesia tahun 1928, tetapi pada tahun 1960 dikeluarkan
Undang-undang No. 5 tahun 1960 yang mengemukakan
bahwa hukum atas tanah berlaku atas semua tanah di
Indonesia, hal itu dipertegas lagi dengan Keputusan
Presidium Kabinet tanggal 10 Februari 1967 Nomor : 87 /
Kep / V / 4 / 1967, dengan demikian Undang-undang No.
11 Prp 1959 yang menjadi landasan pajak hasil bumi harus
ditafsirkan bahwa semua tanah di Indonesia dipungut pajak
bumi, termasuk tanah-tanah yang diatur dalam Ordonansi
Verponding Indonesia tahun 1923 dan Verponding 1928.
4
masyarakat adalah merupakan manusia yang pada suatu
waktu berkumpul di suatu tempat (untuk jangka waktu
pendek atau untuk jangka waktu panjang) dengan tujuan
tertentu. Masyarakat terdiri dari individu, menurut organ
theori dari Otto Van Gierke, individu tidak mungkin ada /
tidak mungkin hidup tanpa ada masyarakat, sehingga
individu tidak dapat dipisahkan dari masyarakat.
5
Pungutan pajak mengurangi penghasilan / kekayaan
individu tetapi sebaliknya merupakan penghasilan
masyarakat yang kemudian dikembalikan lagi kepada
masyarakat, melalui pengeluaran-pengeluaran rutin dan
pembangunan yang akhirnya kembali lagi kepada seluruh
masyarakat yang bermanfaat bagi rakyat (tidak hanya yang
membayar pajak, tetapi juga kepada rakyat yang tidak
membayar pajak).
6
ikut serta menyelenggarakan pertanggungan jawab. Dalam
melaksanakan pembangunan nasional segenap kemampuan
modal dan potensi dalam negeri harus dimanfaatkan
sebesar-besarnya dengan disertai kebijaksanaan serta
langkah-langkah guna membantu, membimbing
pertumbuhan dan meningkatkan kemampuan yang lebih
besar lagi bagi golongan ekonomi lemah untuk
berpartisipasi dalam proses pembangunan, sehingga dapat
berdiri sendiri, antara lain peningkatan kegiatan Koperasi
agar mampu memainkan peranan yang sesungguhnya
dalam tata ekonomi Indonesia. Kebijaksanaan yang
demikian itu harus diambil dalam rangka memecahkan
ketidakselarasan di dalam masyarakat, karena adanya
lapisan masyarakat yang mempunyai kedudukan ekonomi
yang sangat luas dan menguasai sebagian besar kehidupan
ekonomi nasional, sedangkan di lain pihak sebagian besar
terdiri dari masyarakat yang berada dalam keadaan ekonomi
lemah dan belum pernah dapat menjalankan peranannya
yang besar dalam kegiatan perekonomian nasional.
Dalam meningkatkan produksi nasional, maka
pertumbuhan ekonomi harus pula mempercepat
pertumbuhan lapangan kerja, karena pemberantasan
pengangguran dengan jalan memperluas kesempatan kerja
merupakan sasaran penting bagi pembangunan jangka
panjang.
IV. KESIMPULAN.
7
2. Pajak digunakan untuk membiayai kepentingan umum
yang kemudian dikembalikan lagi kepada masyarakat,
melalui pengeluaran-pengeluaran rutin dan pembangunan
yang akhirnya kembali lagi kepada seluruh masyarakat
yang bermanfaat bagi rakyat.
PASIS
8
1. Penyertaan (Delnemy) dalam tindak pidana pajak adalah :
Contoh :
9
diancam dengan sanksi pidana. Dengan demikian ketentuan
itu juga berlaku terhadap tindak pidana dibidang pajak,
sepanjang tidak ditentukan lain oleh Undang-undang “.
Contoh :
10
1) Dalam hal menemukan data / informasi laporan
atau pengaduan masyarakat tentang adanya dengan
pidana yang terkait bidang perpajakan saling
menginformasikan.
11