Anda di halaman 1dari 8

KEWIRAUSAHAAN I

TUGAS KELOMPOK

Laporan Hasil Wawancara

“ Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

Adita Yumanda (1610313120001) Indah Purnama Sari (1710313120019)

Ainul Mardiah (1710313120003) Mahda Safitri (1710313120023)

Aldi Alfianor (1710313210027) M. Nugraha Muhanna (1710313310047)

Annisa (1710313120007) Shervina Utari (1610313120049)

Irma Tri Indriyani (1710313220029) Waspini (1710313220053)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2019
 Wawancara dengan pemilik Rumah Kreatif dan Pintar dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : Selasa, 19 Maret 2019
Pukul : 11.00 WITA
Tempat : Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar

Alamat : Jl. Dharma Bakti III No.22, Pemurus Luar, Kecamatan Banjarmasin
Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70249

 Tim Kerja dan Narasumber Kegiatan


Narasumber : Rizky Zainal (bagian Hubungan Masyarakat)
Pewawancara : Kelompok 5
Dokumentasi : Kelompok 5

Rumah kreatif dan pintar adalah rumah singgah yang pusatnya berada di Jalan Sutoyo,
Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Muhammad Aripin S.T., beliau adalah pendiri rumah
kreatif dan pintar Banjarmasin, beliau adalah lulusan salah satu universitas terbaik di salah satu
kota Malang. Rumah kreatif dan pintar didirikan sejak 4 tahun lalu yaitu sekitar tahun 2014,
namun masih dalam bentuk usaha yang kecil, baru kemudian pada tahun 2016 Rumah Kreatif
menjadi sebuah komunitas yang lumayan besar dengan anggota yang terus bertambah. Alasan
yang melatarbelakangi berdirinya Rumah Kreatif ini yaitu dikarenakan keprihatinan beliau
melihat kondisi masyarakat disekitar rumahnya yang hidup miskin. Bapak Aripin sendiri
awalnya juga merupakan seorang anak dari keluarga yang tidak berada bahkan berada digaris
kemiskinan, namun itu semua tidak menjadi pembatas untuk seseorang agar dapat menciptakan
kreativitas maupun inovasi-inovasi menakjubkan yang mereka miliki.

Sejak kecil beliau sering mengumpulkan barang-barang bekas, dari hal-hal kecil seperti
mengumpulkan barang-barang bekas inilah serta tekad kuat agar mampu membawa dan
mengangkat kehidupan orang tuanya agar lebih sejahtera akhirnya berbuah manis, karena dari
kegiatan tersebutlah muncul ide kreatif ini, yang mana mendorong dan melatarbelakangi beliau
untuk membuat barang-barang bekas tersebut menjadi barang yang bisa kembali digunakan
yang mana memiliki nilai seni serta bernilai ekonomi tinggi. Selain itu, beliau pernah
memenangkan perlombaan tingkat nasional dan berhasil meraih juara 2 perwakilan dari
Kalimantan Selatan sebagai pemuda kreatif. Jangan anggap remeh usaha beliau ini, karena
walaupun hanya sebuah yayasan, namun sekarang beliau sudah memiliki banyak relasi-relasi
dalam negara sendiri seperti Ibukota Jakarta, maupun luar negara, contohnya Belgia dan India.
Bahkan untuk setiap tahunnya Rumah Kreatif dan Pintar ini akan mengirim 1.000 unit tas bakul
ke Jakarta, dan untungnya target tersebut selalu bisa terpenuhi. Omset yang didapat perbulan
pun kurang lebih mencapai Rp.100.000.000,-. Namun, bukan laba tinggi yang diharapkan oleh
Rumah Kreatif ini, melainkan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kesejahteraan semua
anggota yayasan yang paling utama. Apalagi Rumah Kreatif ini tidak memiliki donatur seperti
halnya yayasan-yayasan pada umumnya. Mereka ingin mematahkan pendapat banyak orang
bahwa sebuah yayasan itu bisa bertahan dikarenakan adanya donatur. Tetapi mereka bisa
membuktikan bahwa tanpa donatur, mereka bisa berdiri sendiri dan bertahan sampai sekarang
ini.

Rumah kreatif dan pintar ini merupakan sebuah komunitas yang fokus membina dan
memberdayakan puluhan bahkan ratusan anak-anak dari keluarga miskin, dilihat dari
tujuannya, Rumah kreatif dan pintar tidak berfokus pada penghasilan dari kerajinan yang
dihasilkan akan tetapi tujuan utama yayasan ini adalah untuk membina dan mengembangkan
kreativitas anak muda maupun masyarakat lainnya sampai mereka berani dan siap membuka
usaha dengan kreativitas yang mereka miliki. Di sini mereka diajarkan kreativitas dengan
memanfaatkan barang limbah bekas yang diolah menjadi produk yang punya nilai ekonomi.
Di antaranya kursi tamu dari drum bekas, vas bunga dari handuk bekas juga lampion, bangku
dari ban bekas, tas dari ayaman rotan, serta dompet dari bungkus kopi, dan masih banyak lagi
barang kreatif lainnya.

Sebenarnya bukan hanya anak-anak saja yang fokus dibina di komunitas ini, namun
lebih tepatnya masyarakat sekitar terutama ibu-ibu yang tinggal di sekitar Rumah Kreatif ini
agar mereka memiliki pekerjaan dan keterampilan serta sadarnya mereka bahwa barang-barang
bekas itu tidak hanya untuk dibuang saja atau bahkan sampai menjadi limbah, tetapi jika diolah
lagi dengan berbagai polesan ide kreatif dan inovatif sehingga menciptakan sebuah karya unik
yang sebelumnya tidak pernah terpikir oleh siapapun, yang mana karya tersebut akan bernilai
cukup mahal apabila dijual kembali.

Seni kerajinan tangan atau handycraft juga diajarkan di sini. Hasil penjualan produk
digunakan untuk pembinaan anak muda dan membiayai kebutuhan yayasan serta anggotanya.
Dengan kreativitas anak muda ini diharapkan bisa meraih cita-cita yang lebih baik sebagai
wirausahawan kreatif serta berpendidikan tinggi. Selain merangkul remaja putus sekolah,
korban KDRT, dan korban narkoba, ayah satu anak ini juga berbagi ilmunya untuk warga
binaan di lembaga pemasyarakatan. Sekarang di rumah kreatif dan pintar memiliki kurang lebih
2.300 orang binaan. Meski menghadapi beragam tantangan, beliau berharap rumah kreatif
dapat membantu masyarakat hidup mandiri.

Dalam rumah kreatif dan pintar memiliki struktur organisasinya yang terdiri dari :

 Pembina : Alm. Orang tua Bpk. Aripin


 Ketua : Muhammad Aripin S.T.
 Sekretaris
 Bendahara
 Hubungan Masyarakat : Rizky Zainal
 Bagian Administrasi
 Bagian Kepala Bidang Perbengkelan
 Bagian Kepala Bidang Kerajinan
 Bagian Kepala Bidang Menjahit

 Menjahit Tas Biasa


 Menjahit Tas Purun

 Bagian Kepala Bidang Sasirangan

Sekitar satu tahun yang lalu dikembangkanlah bagian bidang sasirangan di Rumah
Kreatif dan Pintar. Di dalam bidang sasirangan ini terbagi lagi menjadi beberapa sub bidang
seperti bidang menjahit, melukis, dan pewarnaan. Dalam bidang melukis mempunyai
koordinator yang bernama Riko (disabilitas) yang bertugas untuk mendesain dan mengatur
warna yang akan ada di kain sasirangan. Hal yang membedakan antara sasirangan rumah
kreatif dengan sasirangan biasa adalah mereka hanya membuat satu macam desain atau corak
untuk pelanggannya, sehingga orang-orang yang memakainya tidak akan memiliki kesamaan
desain dengan orang lain atau dapat dikatakan juga bahwa satu kain dengan kain yang lain itu
mempunyai desain yang berbeda, atau bisa juga disebut dengan barang limited edition. Di
rumah kreatif ini, sasirangan dapat dipesan sesuai keinginan pembeli, tetapi hal itu sangat
jarang terjadi dikarenakan kebanyakan orang sering membeli yang sudah disediakan dan jika
seorang konsumen ingin membeli pakaian dangan corak yang sama maka konsumen perlu
bersabar karena pendesain mempunyai prinsip tidak akan menggambar hal yang sama kedua
kalinya. Baginya, satu barang satu desain, untuk barang lain maka desainnya harus berbeda.
Usaha yang dirintis oleh bapak Aripin ini perjalananya tidak semulus jalan raya, ada
beberapa pro dan kontra yang beliau alami, seperti kurangnya minat konsumen dalam negeri
akan produk yang Rumah Kreatif dan Pintar hasilkan sehingga tingkat penjualan di daerah
lokal lebih kecil dari pada jika barang tersebut di ekspor keluar negeri karena masyarakat luar
lebih tertarik dengan hal-hal yang ramah lingkungan, unik dan menarik serta kreatif. Hal yang
dilakukan terkait pemasaran untuk barang-barang kreatif tersebut, biasanya akan dipromosikan
lewat social media seperti Instagram. Cara ini sangat efektif sebagai media pemasaran, dilihat
dari banyaknya pengguna media sosial tersebut, sehingga kemungkinan untuk dilihat oleh
banyak orang itu sangat besar, dan membuat barang-barang tersebut dikenal oleh masyarakat
luas.

Banyak pelajar asing yang datang mengunjungi Rumah Kreatif dan Pintar ini, biasanya
mereka belajar di yayasan ini selama kurang lebih seminggu. Tak hanya orang luar negeri saja
yang dapat belajar di yayasan rumah kreatif ini, mahasiswa seperti kita pun juga bisa yaitu
dengan syarat melampirkan surat terkait penelitian atau observasi ataupun dengan alasan
lainnya.

Untuk masyarakat yang ingin bergabung menjadi anggota Rumah Kreatif dan Pintar
dapat mendaftarkan diri dengan cara mengisi formulir dengan persetujuan orang tua. Hal itu
bertujuan agar pengurus yayasan bisa tau data pribadi orang tersebut, apakah dia sudah jujur
atau tidak, supaya bisa terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Selain itu, tidak ada persyaratan
lain untuk bisa menjadi anggota yayasan, seperti misalnya tes keahlian atau semacamnya, tetapi
akan dilihat minat dan bakat orang tersebut akan lebih condong ke kreasi yang mana.

Berikut beberapa saran untuk pemuda-pemudi yang ingin berwirausaha

Rizky Zainal sebagai narasumber kami adalah salah satu dari pengurus atau anggota
dibidang humas ini merupakan adik tingkat semasa bapak Aripin bersekolah di Sekolah Teknik
Mesin (STM). Zainal panggilan akrabnya, saat ini sedang melanjutkan pendidikan di
Universitas Islam Kalimantan (UNISKA). Menjadi pengurus di yayasan ini tidak mengganggu
perkuliahannya sebab proses perkuliahan di malam hari membuat Zainal mempunyai banyak
waktu untuk berkreasi pada siang harinya. Menurut Zainal, jika ingin membangun suatu usaha,
pastikan hasil usaha atau output yang dihadirkan ketengah-tengah masyarakat luas harus
berbeda dengan yang lain, memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh pesaing yang
meningkatkan kualitas output tersebut. Dan jika ingin membuat sebuah produk cara terbaik
ialah amati, pelajari, dan modifikasi. Soal penjualan ataupun harga dapat dilakukan dengan
trick-trick yang dapat membuat konsumen tidak merasa terbebani dengan harga atau bahkan
bisa jadi membuat konsumen bahagia, contohnya seperti kita menjual produk A dengan harga
Rp.75.000,- lalu jika ada konsumen membeli 3 unit maka harga produk tersebut menjadi
Rp.140.000,-. Padahal harga yang seharusnya dari penjualan produk tersebut hanya
Rp.45.000,- per unit. Dan juga walaupun harga ditempat kita berwirausaha lebih mahal dari
pada orang lain, tetapi produk yang kita tawarkan mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki oleh
orang lain, sebagai contoh jilbab sasirangan hasil oleh Rumah Kreatif dan Pintar ini limited
edition. Disamping itu, sifat jujur juga penting dimiliki oleh seorang wirausahawan, sebab
dengan sifat jujur orang-orang sekitar akan lebih mempercayai kita dan juga menghargai usaha
yang kita lakukan.

Berikut beberapa barang yang dihasilkan oleh Rumah Kreatif dan Pintar:

Anda mungkin juga menyukai