Anda di halaman 1dari 4

Perbandingan konsep pancasila dengan liberalisme

1. Hak Individu

Pada ideologi liberalisme, hak individu dan kebebasannya sangat dijunjung tinggi. Bahkan negara
tidak berhak mengganggu hak individu yang dianggap sebagai hak asasi manusia. Akibatnya, orang
atau individu yang memiliki kekuasaan dan kelas ekonomi lebih tinggi mempunyai hak yang lebih
besar dibandingkan yang lain. Kesenjangan sosial dan ekonomi sangat terbuka lebar.

Pada ideologi Pancasila, hak dan kebebasan individu tetap dihargai, namun hak asasi dibatasi agar
tidak mengganggu kebebasan hak asasi orang lain. Diharapkan sistem pemerintahan juga berjalan
dapat lebih lancar dengan saling menghormati hak masing-masing.

2. Kepentingan Bersama atau Bangsa

Kepentingan bersama dan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Karena
kepentingan bangsa adalah cara mencapai tujuan pembangunan nasional. Pada ideologi liberalisme,
kepentingan bersama dan negara tergantung pada individu yang berkuasa. Justru negara adalah
menjadi alat untuk mencapai kepentingan pribadi. Bukan sebaliknya.

3. Demokrasi

Baik ideologi Pancasila maupun liberalisme enganut paham demokrasi. Hanya saja pelaksanaannya
berbeda. Demokrasi liberalisme tentu saja mementingkan individu. Negara bergantung pada individu
dan sekelompok orang yang berkuasa sebagai pengambil keputusan. Sebaliknya, demokrasi Pancasila
mengutamakan musyawarah dan mufakat dan semangat gotong royong dalam masyarakat dalam
setiap keputusan penting negara.

4. Peran Negara

Peranan negara sangat penting dalam mengatur kehidupan masyarakatnya, meskipun ideologi
Pancasila tidak mengatur rinci operasionalnya. Kebalikan yang terjadi pada negara dengan ideologi
liberalisme, individu yang mengatur negara. Peran negara dapat dikatakan sangat sedikit dalam
kehidupan bermasyarakat.

5. Hukum Pancasila

Ideologi Pancasila, menjadikan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Bangsa
Indonesia. Dengan demikian, Indonesia adalah negara hukum. Segala sesuatu ada aturannya dalam
konstitusi hingga perundang-undangan di bawahnya. Hukum ini dibuat sama seluruh Indonesia
sebagai satu kesatuan negara. Semua warga negara sama kedudukannya di mata hukum. Di negara
liberalisme hukum tergantung pada wilayahnya masing-masing. Ini terkait erat dengan kebebasan
individu. Jika suatu wilayah lebih banyak kulit putih maka, hukum akan memihak mereka.

6. Menghargai Keberagaman

Dengan adanya kesamaan hukum dan kebebasan hak indivdu yang dibatasi, maka Indonesia sebagai
penganut ideologi Pancasila sangat menghargai dan menghormati keberagaman. Apalagi dpat
disebutkan bahwa Indonesia adalah negara yang mempunyai keragaman terbesar di dunia.
Keragaman ras, suku bangsa, agama,budaya, warna kulit, dan sebagainya. Sementara negara dengan
paham liberalisme tidak demikian. Karena mereka menganut kebebasan individu mutlak, maka
penduduk dengan komunitas terbesar akan lebih dihargai daripada minoritas.

7. Berdasarkan Ketuhanan

Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagaimana tercantum dalam nilai-nilai Pancasila
sebagai ideologi terbuka sila pertama. Artinya paham atheis tidak diterima oleh masyarakat
Indonesia. Paham liberalisme membebaskan penduduknya untuk bertuhan atau memilih menjadi
atheis atau tidak bertuhan.

8. Bentuk Negara

Bentuk negara yang sesuai dengan Pancasila adalah Republik kesatuan. Di mana segala sesuatu ada
pemerintah pusat yang mengatur dan pelimpahan wewenang ke pemerintah daerah. Negara
liberalisme mempunyai bentuk negara sebagian besar federal atau negara bagian di mana tiap
wilayah mempunyai peraturan sendiri.

9. Asal Ideologi

Asal ideologi Pancasila adalah seluruh rakyat Indonesia, sehingga diharapkan sesuai dengan tujuan
pembangunan dan menginspirasi rakyat itu senidri. Liberalisme berasal dari sekelompok orang yang
berkuasa

10. Hak Atas Hajat Hidup Orang Banyak

Indonesia mengatur hak atas kepemilikan sesuatu yang menguasai hajat hidup orang banyak, seperti
air dan barang tambang penting. Dengan demikian, tidak ada individu yang berkuasa karena
menguasainya. Kebalikan dari liberalisme. Di negara liberalisme, individu yang menguasai hal-hal
penting negara akan menjadi penguasa.

Demikian perbedaan ideologi Pancasila dan liberalisme. Dengan mengetahui perbedaannya, maka
kita lebih memahami fungsi Pancasila sebagai ideologi negara. Memahami Pancasila akan membuat
kita lebih mencintai Indonesia. Ini menjadi salah satu upaya menjaga keutuhan NKRI. Mencintai
Indonesia dimulai dari sendiri.
1. Agama Adalah Urusan Masing-Masing

Di dalam negara yang menganut paham demokrasi liberal, agama ataupun kepercayaan adalah
urusan masing-masing pribadi di negara tersebut. Demokrasi liberal meyakini bahwa agama ataupun
kepercayaan seseorang yang mengatur hubungannya dengan Tuhan hingga hanya orang tersebutlah
yang berhak mengatur dan mengetahuinya. Berikut adalah keterangan dari ciri-ciri agama dari
urusan masing-masing, sebagai berikut:

Jika pergi ke beberapa negara yang menganut demokrasi liberal pada sistem pemerintahan maupun
dalam kehidupan bermasyarakatnya, jangan sekali-kali menanyakan soal agama terhadap orang yang
tinggal di sana.

Selain bisa dianggap menyinggung, bisa juga dipermasalahkan sebab mencampur urusan pribadi
orang lain.

Jika di Indonesia kehidupan beragama diatur undang-undang, maka di negara yang menganut paham
demokrasi liberal, kehidupan beragama menjadi urusan masing-masing individu.

2. Mengutamakan Kepentingan Pribadi

Negara yang menganut paham demokrasi liberal lebih cenderung mengutamakan kepentingan
pribadi terutama pada lingkungan masyarakatnya. Seperti yang diketahui, negara yang menganut
paham demokrasi liberal memilikk masyarakat yang sangat individualis dalam kehidupan sehari-
harinya.

Pengutamaan kepentingan pribadi dalam negara yang menganut paham demokrasi memiliki makna
tertentu.

Makna yang paling mudah bisa dipahami adalah pengutamaan kepentingan pribadi di atas
kepentingan yang lain.

Oleh sebab itu, hak-hak yang bersifat personal lebih diutamakan dalam penegakkan hak asasi
manusia pada negara yang menganut paham demokrasi liberal

3. Mengutamakan Hak Asasi Yang Berkaitan Dengan Kebebasan


Negara yang menganut sistem demokrasi liberal mengutamakan hak asasi manusia yang berkaitan
dengan kebebasan individul. Perlu diketahui, liberal adalah suatu ideologi atau filsasat yang
mendasarkan suatu pemahaman yang menjunjung tinggi kebebasan.

4. Memiliki Dua Kelompok Masyarakat

Di negara yang menganut paham demokrasi , dalam kehidupan bermasyarakat ada dua kelompok
yang menentukan jalannya kebijakan negara. Dua kelompok masyarakat ini disebut kelompok
mayoritas dan kelompok minoritas. Kedua kelompok ini hidup dengan berdampingan pada negara
yang menganut paham demokrasi liberal .

5. Pembatasan Kebebasan Minoritas

Walaupun negara menganut paham demokrasi yang menjunjung hak-hak asasi yang berkaitan denga
kebebasan, kebebasan kelompok minoritas dibatasi. Namun pembatasan yang dilakukan bukan
kepada hak yang bersifat personal melainkan hak-hak yang berkaitan dengan kelompok seperti:

Eksistensi kelompok minoritas

Pengajuan bantuan hukum pada kelompok minoritas

6. Adanya Kekuatan Mayoritas

Seperti yang sudah dijelaskan dalam poin sebelumnya, kelompok mayoritas adalah kelompok yang
memiliki kekuatan baik di dalam pemerintahan serta di dalam masyarakat.

7. Keputusan di Ambil Berdasarkan Suara Terbanyak

Dalam menjalankan kehidupan demokrasi negara yang menganut paham demokrasi liberal,
keputusan terbanyak digunakan sebagai penentu ketika menentukan keputusan yang berkaitan
dengan kebijakan.

Anda mungkin juga menyukai