Dari setiap kegiatan dan pembelajaran aktif menuntut keterlibatan intelektual dan
emosional siswa dalam proses pembelajaran melalui asimilasi dan akomodasi kognitif untuk
dapat mengembangkan pengetahuan tindakkan serta pengalaman langsung dalam rangka
membentuk keterampilan mootorik, kognitif dan sosial, penghayatan serta iternalisasi dalam
pembentukan sikap siswa.
C. Prinsip Pembelajaran Aktif
Prinsip pembelajaran aktif adalah suatu proses pembelajaran yang lebih menekankan
pada siswanya untuk dapat aktif dalam mengembangkan bakat keterampilan, mengasah
pengetahuannya dan menciptakan suasana belajar terdiri bagi dirinya sehingga akan tercipta
suasana belajar yang lebih nyaman dan lebih mudah dalam memahami pelajaran yang
disampaikan oleh guru.
Prinsip pembelajaran aktif menurut Melvin L. Silberman:
1. Memperkenalkan belajar aktif
Sebelum kita menjadikan siswa untuk aktif dalam mempelajari materi yang disajikan untuk
pendidik maka terlebih dahulu pendidik memperkenalkan tentang pembelajaran aktif yang
dimaksud. Agar siswa tahu dan faham maksud dan tujuan yang dicapainya. Tidak hanya tempat
untuk menerima informasi tetapi juga tempat mengolah informasi. Dan untuk dapat mengolah
informasi secara efektif maka perlu perenungan secara eksternal dan internal.
Otak akan dapat bekerja, apabila kita satu sama lain saling bertukar informasi dengan
orang lain untuk membahas informasi yang didapat dengan begitu otak akan lebih menerima
materi dan diselingi
Dalam pembelajaran aktif yang selalu teringat dalam pikiran kita adalah metode belajar
sambil bermain yang banyak menyita waktu, namun pada intinya pembelajaran aktif itu tidak
hanya suatu metode belajar sambil bermain saja tapi itu merupakan salah satu yang digunakan
agar lebih tercipta suasana belajar lebih aktif, kreatif, nyaman dan tidak membosankan serta
membuat pelajaran mudah untuk diingat dan dimengerti.
Dengan kita perkenalkan metode pembelajaran aktif sebagai simple dan manarik serta
nyaman akan membuat siswa tertarik untuk mempraktekkan pembelajaran aktif di setiap
pelajaran kemudian dapat dikreasikan dengan keterampilan yang dimiliki.
Untuk dapat menciptakan siswa lebih aktif sejak awal maka perlu buat rencana susunan
aktivitas pembuka yang menjadikan siswa lebih mengenal satu sama lain merasa lebih leluasa,
ikut berpikir danmemperlihatkan minatnya terhadap pelajaran, kita perlu mamiliki tujuan yang
harus dicapai seorang pendidik diantaranya adalah
a. Pembentukan Tim :
Pendidik harus mampu mengenalkan mereka antara siswa satu dengan siswa lainnya dan
menciptakan semangat kerja sama diantara mereka.
b. Penilaian secara sederhana :
Dari bermacam-macam, pendidik harus dapat untuk mempelajari sikap, pengetahuan dan
pengalaman siswa secara sederhana kemudian memberikan kesempatan pada siswa untuk
bertanya sesuai dengan harapannya, sehingga akan terkesan menyenangkan bagi siswa dan tidak
merasa mengancam. Dan untuk lebih mengatahui sejauh mana keaktifan siswa perlu diambil
beberapa sampel dari perwakilan kelas kemudian dibuat kelompok diskusi untuk diwawancarai
didepan kelas seputar pelajaran.
c. Melibatkan belajar siswa secara langsung :
Pendidikan perlu menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran, kemudian
memperkanalkan materi pelajaran yang akan diajarkan sembari pembentukan kelompok untuk
menilai tingkat pengetahuan siswa secara langsung, kemudian saling bertukar pendapat antar
teman sehingga kan tercipta suasana belajar yang santai, kreatif dan membuat siswa untuk lebih
berpikir.
Dengan begitu siswa akan mulai untuk berpikir dan mengakui tanggung jawabnya setiap
individu dalam kelompok pada proses kegiatan belajar aktif dikelas.
a) Kita ajak mereka masuk kedalam dunia belajar yang penuh dengan berbagai macam. Strategi-
strategi untuk informasi dan gagasan yang melibatkan siswa secara langsung dan secara mental
untuk bertanya kemudian kita bentuk tim pendengar yang membuat meraka bertanggung jawab,
dengan metode ceramah yang telah kita modifikasi sehingga menarik untuk didengar dan
membuat siswa aktif untuk bertanya sesuai dengan dunianya.
b) Debat aktif yang dimulai denagan dialog seputar persoalan-persoalan materi yang disampaikan
oleh guru sebagai pemimpin debat/motivator yang melibatkan semua siswa yang ada di kelas
dengan tujuan untuk meningkatkan pemikiran dan perenungan terutama pendapat mengnai diri
mereka sendiri.
c) Pengajuan pertanyaan dalam hal ini guru membuat suatu strategi agar siswa aktif untuk bertanya
maka guru tidak menjelaskan materi tetapi meminta siswa untuk mempelajari materi kemudian
membuat pertanyaan untuk ditanyakan dalam pokok pembeahasan materi pelajaran tersebut.
Sehingga dengan begitu akan membuat siswa aktif dalam materi.
d) Belajar bersama akan lebih efektif bila adakan kalaboratif namun akan sebaliknya apabila tidak
berbagi tugas. Dalam pencarian informasi akan lebih menarik apabila diulas seperti metode
ceramah, pembagian kelompok belajar akan lebih efektif bila setiap siswa dapat bertanggung
jawab mempelajari materi pelajaran dan menjabarkan isinya dalam sebuah kelompok tanpa
adanya campur tangan dari guru.
Dan untuk lebih meningkatkan pembelajaran yang beragama, fakta konsep dan keterampilan
perlu dibentuk penggabungan kelompok dan kompetisi tim. Aktivitas ini bertujuan untuk
meningkatkan pembelajaran dan menegaskan manfaat dari dua kepala lebih baik dari pada satu
kepala.
e. Pembelajaran antar siswa akan mampu membuat siswa lebih menguasai materi karena setiap
siswa dianjurkan untuk paham materi tersebut. Kamudian baru diajarkan pada temannya dan ini
dapat dikatakan siswa dapat menjadi seorang guru bagi teman-temannya, dengan begitu mereka
akan lebih tekesan dengan apa yang dilakukannya sehingga membuat mereka untuk lebih
berinovasi bagaimana caranya untuk dapat memahamkan teman-temannya.
f. Belajar mandiri merupakan belajar untuk mengembangkan imajinasi dalam menciptakan
gagasan, member kesempatan pada diri sendiri untuk memikul tanggung jawab pribadi dari apa
yang telah dipelajari bersama kelompoknya, mengingat-ingat dijadikan contoh untuk melangkah
kedepan dalam mempraktekkan dalam kehidupan nyata tentang materi pelajaran yang didapatnya
kemudian mempraktekkan didepan kelas. Belajar akan lebih menyenangkan dan menarik apabila
keinginan itu timbul dari dalam diri sendiri, seakan kita telah terikat kontrak untuk dapat
menguasainya dari pada selalu diarahkan oleh guru. Belajar dengan cara ini akan membuat
nyaman dan selalu terkenang.
g. Belajar aktif merupakan salah satu aktivitas belajar yang efektif dalam membantu siswa untuk
dapat mengenali perasaan, sikap dan nilai yang tertanam dalam diri siswa sehingga apa yang
dilakukannya itu merupakan cerminan dari perasaannya ingin tahubuklan suatu kondisi yang
dipaksakan. Ada banyak materi yang kita pelajari dan ajarkan pada teman dan untuk lebih
menjernihkan pikiran serta menambah pengetahuan perlu kita diskusikan kembali.
h. Pengembangan keterampilan merupakan yang paling mudah untuk dipelajari untuk setiap siswa
karena setiap siswa mempunyai keterampilan yang berbeda-beda dan dari keterampilan yang
dipunyai guru membantu untuk dapat mengembangkan sehingga nantinya siswa akan dapat
mempraktekkan saja hanya dengan melihat, mengamati kemuudian menganalisis permasalahan
yang terjadi dan dapat menyelesaikan secara bergantian pada diskusi dengan cara ini dapat
memberikan kesempatan siswa untuk memprektekkan keterampilan yang dimilki dalam
perannya dalam situasi diskusi.
4. Menjadikan belajar tak terlupakan.
Untuk dapat mengingat kembali pada apa yang telah lah mereka pelajari dan lebih
memahamkan dan menerapkannya kemasa mendatang maka perlu teknik-teknik sebagai berikut:
a) Peninjajuan merupakan salah satu cara untuk membuat pelajaran tetap melengket dalam pikiran
dengan mengalokasikan waktu untuk mengingat kembali/ meninjau apa yang telah dipelajari
dengn begitu mereka akan dengan mudah untuk menyimpannya di dalam otak, dengan
menggunakan cara-cara seperti layaknya suatu permainan yaitu dengan mencocokkan kartu
indeks ini merupakan cara yang membuat kita aktif dan menyenangkan untuk dapat
mengingatkembali cara lain dengan memberikan pertanyaan dan mendapatkan jawaban ini
merupakan strategi pembentukan tim yang melibatkan siswa dalam peninjauan pelajaran. Dan
cara yang dapat menimbulkan minat dan partisi siswa dalam hal ini yaitu dengan membuat teka-
teki silang yang dapat di isi perorangan maupun secara kelompok.
b) Penilaian diri : dengan membuat penilaian pada sendiri akan dapat memudahkan untuk
mengetahui perubahan pengetahuan yang kita dapat selama ini, melihat sampai sejauh mana
keterampilan yang kita punyai dan seberapa besar materi pelajaran yang dapat kita terapkan
dalam diri kita yang tercermin melalui sikap yaitu dengan mengemukakan pandangan mereka
pada setiap siswa mengenai materi yang didapat diawal pertemuan samapai pada akhir pelajaran.
Dari penilaian pada siswa diajak untuk menilai sendiri tentang apa yang dapat untuk
dimanfaatkan dari pelajaran tersebut. Ini bertujuan dengan harapan pada setiap siswa tentang
pelajaran tersebut bukan hanya sekedar mengikuti saja.
c) Perencanaan masa mendatang merupakan salah satu strategi untuk siswa agar terus mempelajari
mata pelajaran yang telah kita ajarkan karena bila kita sudah tidak mengajari lagi bukan berarti
pelajaran tersebut telah berakhir namun sebaiknya siswa dapat belajar secara mandiri dengan
gaya belajar yang telah dipunyainya, dan membuat komitmen yang benar-benar dapat memacu
diri sendiri untuk terus belajar mengingat pelajaran yang lalu.
d) Ungkapan perasaan.
Diakhir mata pelajaran usai setiap siswa yang telah dekat dengan siswa lainnya
diharapkan dapat menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya, perasaan dan masalah
pelajaran lainnya, agar suasana lebih semarak maka diperlukan strategi-strategi yang
menyenangkan dan tak terlupakan sehingga pelajaran yang disampaikan oleh guru masih dapat
diingat dan diperaktekkan. Salah satu caranya adalah menjamin hubungan yang telah terjalin dan
saling mengungkapkan perasaan-perasaan yang dialami selama proses belajar, saling berbagi
cerita di pengalaman yang telah diperaktekkan, mengadakan tanya jawab dengan tujuan agar
lebih mempereraktkan materi pelajaran yang telah selesai dan masih banyak cara lain yang lebih
menyenangkan yang membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran.[9]
Adapun metode yang dapat digunakan oleh pendidik dalam menciptakan pengalaman
belajar agar lebih efektif menurut Hendrikson adalah :
1. Asees their own teaching methods and plan to incurpurate at least one new teachnique that is
more activity oriented than those being used at present.
2. Provide student with at least one special, long term learning experlence each year that requires
initiative and active participation.
3. Focus on skill involving active acquisition of information, organizing and using information, and
increasing interpersonal relationshiphs and social participation.
4. Take advantage of program that by their nature invite the use of active learning, such as law
related education and local history projects.
5. Involve students in recruiting and using community resource people teachers introducing active
learning methods for the fist time will need to provide a lot of manageable complexity, and time
for studens to verify that their answer will be accepted[12]
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suci tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) allah dalam (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah.[18]
Setiap pembelajaran adalah tindakan kreatif pembelajaran, tanpa adanya sumber daya kreasi
pembelajar dalam proses belajar mengajar maka tidak ada sesuatu yang dipelajari. Karena itu,
daya kreasi yang baik dapat membawa dampak pada pembelajaran yang baik dan pembelajaran
yang baik menghasilkan daya kreasi yang baik.[19]
Dalam kurikulum dan hasil belajar (KHB) lebih menuntut siswa dapat memahami dan
melakukan sesuatu sebagai hasil belajar yang baik, baik yang dilakukan di sekolah maupun
diluar sekolah.
Dalam kurikulum dan hasil belajar (KHB) juga dilakukan lintas kurikulum karena dengan
adanya lintas kurikulum siswa diharapkan untuk dapat belajar bermacam-macam keterampilan
yang hidup yang perlukan oleh siswa untuk dapat mewujudkan potensinya dalam dunia kerja.
Kumudian disamping itu juga ada semacam kompetensi rumpun pelajaran yang mana mata
pelajaran yang serumpun dijadikan satu untuk lebih memudahkan dalam memahami sehingga
tidak terjadi tumpang tindih pelajaran yang serumpun.
Setelah terformat dengan baik maka salah satu komponen dari kurikulum dan hasil belajar
yang penting adalah Kompetensi dasar mata pelajaran yang merupakan gambaran dari
kompetensi yang harus dipahami, diketahui dan dilaksanakan oleh siswa sebagai suatu hasil dari
belajranya.
Sedangkan dalam mata pelajaran itu Kompetensi Dasar terbagi dalam tiga unsure pokok :
Kompetnsi Dasar, Hasil Belajar, dan Indikator yang semua itu merupakan tujuan yang ingin
dicapai dan dikatahui oleh seorang guru, sejauh mana siswa tersebut memahami, mengetahui
serta menguasai materi pelajaran.
Dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan berbagai macam cara salah satunya
adalah dengan menggunakan pendekatan melalui prinsip dalam Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) yang mana didalamnya terdapat prinsip Kegiatan Belajar Mengajar terpusat pada siswa.
Dengan demikian Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) harus dapat mendorong siswanya
untuk memilki potensi secara optimal karena setiap siswa itu memilki bakat, minat, dan karakter
yang berbeda, maka dari itu Kegiatan Belajar Mengajar harus dapat disesuaikan dengan
kebutuhan setiap siswa untuk dapat mencapai hasil yang lebih optima.
Kemudian prinsip berikutnya adalah belajar dengan melakukan sesuatu, disini siswa diberi
contoh pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja yang sesuai dengan
penerapan konsep prinsip-prinsip yang dipelajari oleh siswa, sehingga siswa dapat
mempraktekkan sesuai dengan teori-teori tersebut.
Siswa diajak untuk dapat mengembangkan imajinasinya dan rasa ingin tahunya untuk dapat
lebih peka, kritis, mandiri, dan kreatif, agar apa yang diberikan oleh guru dalam Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) lebih bermakna bagi siswa tersebut.
Dan siswa juga diajak dapat mengembangkan kreatifitas yang dimilkinya, karena pada
dasarnya setiap siswa itu memilki potensi untuk berkembang, sehingga Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) perlu dirancang sedemikian rupa untuk dapat memberikan kesempatan dan
kebebasan berkreasi secara nyata.
Langkah selanjutnya adalah dengan menggunakan prinsip motivasi dalam belajar dapat
memberikan motivasi bagi siswa, dan ini merupakan faktor terpenting dalam Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM). Prinsip motivasi dalam belajar yang perlu guru perhatikan adalah
kebermaknaan dalam belajar yang mana guru disini harus dapat memberik contoh materi yang
berkaitan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa, misal : bakat, minat, pengetahuan, dan
sebagainya.
Prinsip menerapkan kemunikasi terbuka guru, ini dapat memberikan kesempatan bagi siswa
untuk dapat berkomunikasi secara terbuka dengan temannya dalam metode tanya jawab dengan
begitu membuka siswa untuk belajar berkomunikasi dengan baik antara siswa dan guru.
Kemudian dengan prinsip latihan yang tepat dan aktif, dengan latihan yang tepat akan
memudahkan siswa untuk menguasai materi pelajaran sesuai dengan kemampuannya sehingga
siswa dapat berperan aktif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
c. Pengelolaan Berbasis Kelas (PBK)
Merupakan salah satu kompenen kurikulum tingkat satuan pendidikan sebagai pola
untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui pengembangan silabus.
Pola ini terdiri dari pengembangan silabus, penetapan dan pengembangan materi
yang diperlukan disekolah setempat sehingga dalam pelaksanaan kurikulum dan pengembangan
sistemnya dapat dipantau dengan baik tanpa harus menyesuaikan kurikulum pusat sebagai
patokan intinya.
2. Pada saat proses belajar mengajar seorang guru disini diminta untuk dapat lebih menekankan
aspek afektifnya (pemahaman) siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh seorang
guru.
3. Guru yang profesional hendaknya juga dapat sehingga dapat terjalin komunikasi dan interaksi
yang baik.
4. Seorang guru hendaknya juga dapat lebih bijak dalam membimbing siswanya dengan baik untuk
memberikan masukan.
5. Dalam menciptakan proses belajar mengajar yang aktif sangat diperlukan komunikasi antar siswa
yang baik sehingga dalam satu kelas akan tercipta suasana yang lebih kondusif.
6. Di dalam kegiatan belajar mengajar diperlukannya suatu tindakan yang tepat dalam pengambilan
keputusan sehingga siswa dalam memahami pelajaran dapat menerima dengan baik, jadi seorang
guru disini harus dapat bertindak lebih bijak dalam menyikapi permasalahan yang dihadapi
siswanya.
7. Selain itu sebagai guru yang profesional juga harus dapat menempatkan posisi yang baik pada
setiap diri siswa, yang mana ada kalanya guru sebagai seorang pembimbing dalam belajar dan
teman dalam menyelesaikan masalah yang baik secara pribadi maupun tidak, sehingga siswa
akan merasa tidak terbebani dalam masalah yang dihadapi.
[1]
. Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswin Zain, Strategi Belajar Mengajar (Penerbit Bineka Cipta) hal. 5
[2]
Al Hafidzd 84. Word Fress.com.2009
[3]
Melvin L.Siberman,(terjemah:Raisul Muttaqiem),101 Active Learning Cara Belajar Siswa Aktif.(Bandung
:PT.Nuansa,Cet,2004), hal. Pembuka
[4]
Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, Edisi revisi (Yogyakarta:CTSD Center for Teaching Staff
Development, Cet 2, 2004),hal.16
[5]
Moh.Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Bandung:PT. Remaja Rosda
Karya,2000), Hal.87
[6]
Oemar Hamalik, Strategi Belajar Mengajar (CV.Mundur Maju,1990),hal.18
[7]
Cony Setiawan, Pendidikan Keterampilan Khusus (Jakarta:Grasindo,1992),hal.9
[8]
T.Raka Joni, CBSA Implikasinya terhadap Sistem Pembelajaran,Proyek Pengembangan Guru,(Jakarta ,
Depdikbud,1990),hal.87
[9]
Melvin L. Siberman, Op.Cit, hal 68
[10]
Moh. Uzer Usman,Op.Cit, hal.88-89
[11]
Kamaludin Ahamad, Teori Pembelajaran Aktif, (Malaysis:MPTI, Januari 2001) hal 63 - 64
[12]
Hendrikson Lestre, Active Learning, ( September, 1989) hal. 9
[13]
Kamaruddin Ahmad Op.Cit, hal. 4
[14]
Ibid, hal. 20 - 21
[15]
Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, (CTSD Center for Teaching Staff Development, Cet 2,
Peb 2004 ) hal. 218 - 219
[16]
Moh. Uzer Usman, Op.Cit, hal 87
[17]
Kamaluddin Ahmad, Op. Cit, hal. 62
[18]
Depag Ri, Qur’an dan terjemah, (Bandung:CV. Diponegoro,2000) hal 336
[19]
Ph.D. Win Wenger,Beyond Teaching 2 Learning.(Bandung :PT.Nuansa,Cet.I.2003 hal 93
[20]
Ibid , hal. 5
[21]
E.Juhana Wijaya, Konsep dan strategi Pelaksanaan KTSP, (bandung:PT Intimedia Cipta Nusantara,
2003 ) hal. 34 - 35
[22]
E.Mulyasa, kurikulum tingkat satuan pendidikan, Konsep karakteristik dalam implementasi,
(Bandung:PT.Remaja Rosda Karya, 2004) hal. 39
[23]
E. Juhana Wijaya, Op Cit, hal. 64 - 186
[24]
Moh.Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung: PT.Remaja
Rosda Karya, 2002) hal. 93 - 94
[25]
Kamaluddin Ahmad, Loc.Cit
[26]
Ibid, hal. 63
[27]
Ibid.
[28]
Ibid, hal.63-64