A. TUJUAN PERCOBAAN
B. TEORI DASAR
1. SUMBER-SUMBER TEGANGAN
Setiap materi di alam semesta ini terbuat atau tersusun atas atom-atom.
Suatu atom terdiri atas proton-proton dalam inti dan elektron-elektron yang
mengelilingi inti. Pada kebanyakan bahan atau materi, elektron-elektron ini
tidak dapat meninggalkan tempatnya, bahan ini disebut isolator. Dalam bahan
lainnya, beberapa elektron dapat mengalir dalam bahan. Bahan seperti ini
disebut penghantar arus listrik (conductors of electric current) atau disingkat
penghantar (conductors). Beberapa bahan penghantar dinamai semikonduktor
karena mempunyai sifat di antara isolator dan penghantar.
Arus listrik dapat dikatakan sebagai aliran muatan listrik dalam bahan.
Arus listrik tidak dapat dilihat, walaupun seringkali apa yang dihasilkannya
dapat dirasakan, Pada umumnya logam adalah penghantar.
Untuk menghasilkan arus listrik di dalam penghantar, maka
dibutuhkan sumber muatan (source of charges) yang akan mendorong muatan-
muatan di salah satu ujung dari penghantar, dan menarik muatan-muatan di
ujung lainnya dari penghantar. Sumber muatan yang sedemikian itu dinamakan
sumber tegangan listrik (source of electric voltage). Sumber-sumber tegangan
dapat berupa sumber tegangan searah (direct current (dc) voltage source) atau
sumber tegangan bolak-balik (alternating current (ac) voltge source). Gambar
1 memperlihatkan grafik atau bentuk gelombang dari sumber tegangan sesaat.
Gambar 3.1 Bentuk gelombang sumber tegangan sesaat. (a) Bolak-balik (ac).(b)
Searah (dc).
dan:
Dalam praktek atau di lapangan terdapat alat yang disebut pencatu daya
(power supplies) yang merupakan alat yang sangat penting di dalam
laboratorium listrik maupun elektronik. Pencatu daya bukan berarti alat yang
memproduksi listrik, namun sebenarnya alat yang mengkonversi daya arus
bolak-balik (alternating current, ac) atau arus searah (direct current, dc) ke daya
ac atau dc lainnya.
Tetapi di alam semesta tidak ada yang bernilai tak berhingga, sehingga
sumber tegangan ideal sebenarnya tidak ada dalam kenyataan. Jadi sumber
tegangan yang praktis adalah sumber tegangan yang mempunyai hambatan-
dalam.
Gambar 3.4 Arus listrik mengalir di dalam suatu rangkaian listrik ketika
rangkaian listrik itu tertutup.
Arus listrik akan mengalir dari terminal negatif sumber tegangan, melalui
penghantar atau rangkaian dan kembali ke terminal positif sumber tegangan.
Selanjutnya arus listrik didefinisikan secara konvensional sebagai arus yang
mengalir dari terminal positif ke terminal negatif sumber tegangan. Hukum Ohm
mengatakan bahwa :
𝑉
I=𝑅 .............................................................................................(3-4)
atau:
V=I R .............................................................................................(3-5)
atau :
𝑉
R= 𝐼 .............................................................................................(3-6)
V= Tegangan
I = Arus
𝐿
R=ρ .............................................................................................(3-7)
𝐴
l = Panjang penghantar
Selanjutnya ada beberapa pula besaran listrik yang dapat diukur, yaitu :
𝑉2
Daya : P = VI =𝐼 2 R = (arus searah) ................................................. (3-9)
𝑅
Jenis Pencatu
No. Metode Alat Ukur Keluaran 1 Keluaran 2
Daya
Voltmeter :
Hambatan-dalam (Ω)
Tegangan (V)
Multimeter :
Hambatan-dalam (Ω)
1 dc
Tegangan (V)
Osiloskop :
Konstanta V (V/div)
Konstanta T (ms/div)
Puncak (div)
Voltmeter :
Hambatan-dalam (Ω)
Tegangan (V)
Multimeter :
Hambatan-dalam (Ω)
2 ac
Tegangan (V)
Osiloskop :
Konstanta V (V/div)
Konstanta T (ms/div)
Puncak (div)
Tabel 3.4 Hasil pengukuran hambatan-dalam pencatu daya.
1 Dc
Pembacaan (saklar tertutup)
(V)
Amperemeter :
Hambatan dalam (Ω)
Pembacaan (A)
Voltmeter :
Hambatan dalam (Ω)
Warna 1
Warna 2
1 Warna 3
Warna 4
R (Ω)
G. ANALISIS HASIL PERCOBAAN
LAPORAN
PENGUKURAN PENCATU DAYA DENGAN HAMBATAN LISTRIK
DISUSUN OLEH :