Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar………………………………..2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………….3
B. Tujuan Pedoman………………………….4
C. Sasaran Pedoman………………..………4
D. Ruang Lingkup Pedoman………….…….5
E. Batasan Operasional……………….……..5
F. Landasan Hukum…………………..……..5
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia………6
B. Distribusi Ketenagaan…………………….6
C. Jadwal Kegiatan…………………………..6
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang……………………………..7
B. Standar Fasilitas…………………………..7
BAB IV TATA LAKSANA KEGIATAN………………
A. Lingkup Kegiatan…………………………8
B. Metode…………………………………….8
C. Langkah Kegiatan………………………..8
BAB V LOGISTIK……………………………………9
BAB VI KESELAMATAN SASARAN
KEGIATAN/PROGRAM……………………..10
BAB VII KESELAMATAN KERJA…………………….11
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU……………………12
BAB IX PENUTUP…………………………………….13

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga tersusunnya Pedoman Ruang Lansia dapat Tersusun.
Harapan kami disusunnya Pedoman Ruang Lansia dapat digunakan sebagai acuan
UPT. Puskesmas Mangkupalas Samarinda dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di
Ruang Lansia.

1
Kami menyadari bahwa Pedoman Lansia ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang akan membantu perbaikan penyusunan
di masa yang akan dating.
Demkian dan tidak kami lupa kami ucapkan terima kasih atas bantuan berbagai pihak
dalam penyusunan pedoman ini.

Samarinda, 12 Oktober 2018

Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup layak dan
prpoduktif. Sesuai dengan falsafah dsar negara pancasila terutama sila ke 5
yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonersia. Maka setiap warga negara
berhak memperoleh hak yang sam di bidang kesehatan. Dalam undang-undang
nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan di tegaskan bahwa semua orang
mempunyai hak yang sama dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu dan terjangkau.

Pelaksanaan pembinaan kesehatan usila di puskesmas perlu di laksanakan


dengan managemen yang baik dengan memperhatikan aspek perencanaaan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. Penilaian keberhasilan suatu program
harus di mulai dari awal kegiatan dan meliputi masukan , proses dan luaran
dengan melihat aspek teknis dan menegerial termasuk penyediaan sarana dan
prasarana. Hasil pemantauan yang di lakukan merupakan bahan dasar untuk
melakukan evaluasi keberhasilan kegiatan, telaah terhadap kendala dan
hambatan yang terjadi termasuk juga faktor pendukung yang ada. Selanjutnya
informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk perencanaan lebih lanjut
ataupun melakukan perbaikan-perbaikan bila diperlukan.

Pelayanan ruang lansia yang da di puskesmas jetis harus mampu memberikan


pelayanan pada lansia dengan baik, meningkatkan kesadaran para usila
membina sendiri kesehatannya dan meningkatkan peran serta keluarga dan
masyarakat dalam mengatasi kesehatan usia lanjut. Oleh karena itu disusunlah
buku panduan ruang lansia yang menjadi acuan petugas ruang lansia dalam
memberikan pelayana kepada pasien lansia yang ada di UPT Puskesmas
Mangkupalas.

Adapun Visi dan Misi Puskesmas Mangkupalas sebagai berikut :


VISI
Menjadikan Pusat Pelayanan Kesehatan Yang Prima, Agar Terwujud Masyarakat
Sehat yang mandiri

MISI

- Memberikan Pelayanan Prima, yang meliputi Kegiatan Promotif, Preventif, Kuratif


dan Rehabilitatif.

- Menjadikan Puskesmas Sebagai Pusat Penggerak, Peran Serta Masyarakat


dibidang Kesehatan.

3
- Menciptakan Manajemen Kesehatan/Masyarakat Yang Bermutu

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Dengan Meningkatkan Kinerja Sumber Daya


Aparatur (SDA) Secara Profesional.

B. TUJUAN PEDOMAN
1. TUJUAN UMUM
Tujuan disusunnya pedoman pemeriksaan ruang lansia adalah sebagai
panduan bagi petugas ruang lansia dalam memeriksa padien lansia guna
memberikan [elayanan kepada masyarakat UPT Puskesmas Mangkupalas.

2. TUJUAN KHUSUS
1) Sebagai panduan bagi petugas poli lansia dalam mempersiapkan dan
melaksanakan akreditasi puskesmas
2) Sebagai referensi bagi unit/instansi yang terkait dengan pelayanan poli
lansia
3) Sebagai panduan dalam melaksanakan pelayanan ruang lansia

C. Sasaran Pedoman

Sasaran pelaksanaan pembinaan kelompok usia lanjut,terbagi dua yaitu :

a. Sasaran langsung :

1. Pra usia lanjut (virilitas / pra senilis) 45-59 tahun

2. Usia lanjut 60-69

3. Usia lanjut risiko tinggi, yaitu usia lebih dari 70 tahun atau usia lanjut berumur 60

tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.

← b. Sasaran tidak langsung :

1. Keluarga di mana usia lanjut berada

2. Masyarakat di lingkungan usia lanjut

3. Organisasi sosial yang peduli terhadap pembinaan kesehatan usia lanjut

4. Petugas kesehatan yang melayani kesehatan usia lanjut

5. Petugas lain yang menangani kelompok usia lanjut

6. Masyarakat luas

4
D. RUANG LINGKUP PELAYANAN
Ruang lingkup pedoman ini meliputi pelaksanaan pelayanan ruang lansia UPT
Puskesmas Mangkupalas

E. BATASAN OPERASIONAL
1. Ruang Lansia
Ruang lansia adalah sarana kesehatan yang melayani pasien yang berusia
60 tahun keatas dengan atau tanpa resiko tinggi
2. Usia pra lansia
Seseorang yang telah berumur 45-59 tahun

F. LANDASAN HUKUM
Lansia : Seseorang yang telah berusia 60 tahun ke atas ( UU 13 tahun 1998)

5
BAB II

STANDART KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Pada dasarnya kegiatan poli lansia harus dilakukan oleh petugas yang memiliki
kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang memadai serta memperoleh /memiliki
kewenangan untuk melaksanakan kegiatan di bidang yang menjadi tugsa dan
tanggung jawab nya. Kualifikasi minimal ruang lansia di puskesmas meliputi
penanggung jawab laboratorium, petugas administrasi dan pelaksana.

Jumlah tenaga administrasi dan tenaga pelaksana disesuaikan dengan kebutuhan


dan standar yang berlaku.

Kualifikasi tenaga lansia di UPT puskesmas Mangkupalas

No Kualifikasi Pendidikan Jumlah


1 Penanggung jawab Dokter umum 1
2 Penanggung jawab Apoteker 1
program
3 Pelaksana poli lansia D3 Keperawatan 2
S1 Keperawatan 1

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Setiap tenaga pelaksana ruang lansia harus mempunyai uraian tugas dan prosedur
yang jelas. Adapun uraian tugas tenaga ruang lansia adalah sebagai berikut:
Melaksanakan pelayanan ruang lansia sesuai dengan SOP, tata kerja dan kebijakan
yang telah ditetapkan oleh kepala puskesmas
Meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas dengan melaksanakan upaya
pelayanan ruang lansia dengan penug tanggung jawab sesuai keahlian/standart
profesi dan kewenangannya.
Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi yang perlu secara baik, lengkap
serta dapat di pertanggung jawabkan kepada kepala puskesmas
Melakukan evaluasi hasil kinerja kegiatan beserta kepala puskesmas

C. JADWAL KEGIATAN
Setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh ruang lansia hendaknya di buat jadwal
agar kegiatan dapat berjalan dengan baik dan jika ada kendala dapat segera
dilaporkan kepada penanggung jawab ruang lansia. Berikut adalah jadwal kegiatan
yang diselenggarakan di ruang lansia UPT Puskesmas Mangkupalas.

Jadwal kegiatan pelayanan lansia UPT Puskesmas Jetis

Hari Waktu Kagiatan


Senin-kamis 08.00-11.00 Pelayanan lansia
Jum’at 08.00-10.00 Pelayanan lansia
Sabtu 08.00-11.00 Pelayanan lansia

6
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG
Ruang lansia harus mempunyai tata ruang yang sesuai standart dengan alur
pelayanan dan memperoleh sinar matahari/ cahaya dalam jumlah yang cukup.
Ruang lansia yang ada di UPT Puskesmas Mangkupalas mempunyai kriteria
sebagai berikut:
1. Luas ruang 4x2 m2
2. Penerangan cukup untuk melakukan pemeriksaan
3. Terdapat 2 meja
4. Lantai terbuat dari keramik, mudah dibersihkan
5. Satu tempat tidur untuk memeriksa pasien
Berikut adalah denah ruang ruang lansia UPT Puskesmas Mangkupalas

MEJA 1 MEJA 2
TEMPAT
TIDUR

PINTU

B. STANDAR FASILITAS
Ruang lansia UPT Puskesmas Mangkupalas harus memiliki fasilitas yang bisa
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Adapun alat yang ada di puskesmas
Mangkupalas:
1. Tensi meter raksa 1 unit
2. Timbang badan 1 unit
3. Pengukur tinggi badan 1 unit
4. Pen light 1 unit
5. Termometer digital 1 unit

7
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

1. LINGKUP KEGIATAN PELAYANAN RUANG LANSIA

Kegiatan dalam pelayanan ruang lansia mencakup:

1) Kegiatan dalam gedung


Yaitu memberikan peayanan ruang lansia kepada pasien yang ada di UPT
Puskesmas Mangkupalas yang meliputi:
a. Penerimaan pasien baru
b. Pemeriksaan pasien meliputi timbang badan, ukur tinggi badan, tensi
darah
c. Anamnesa keluhan pasien dan pemberian terapi
d. Pencatatan dan pelaporan
e. Melakukan rujukan apabila diperlukan
2) Kegiatan luar gedung
Selain kegiatan dalam gedung pelayanan lansia UPT Puskesmas
Mangkupalas juga perlu melakukan pengembangan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat yaitu:
a. Posyandu lansia
b. Kunjungan rumah

2. METODE KEGIATAN PELAYANAN RUANG LANSIA

Dalam upaya mencapai tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat


diperlukan peran semua pihak. Tidak terkecuali dengan pelayanan ruang lansia.
Tujuannya adalah agar kegiatan pelayanan ruang lansia berjalan dengan baik,
sehingga dapat meningkatkan mutu hidup masyarakat di bidang kesehatan
Untuk mencapai tujuan tersebut diperluka sistem atau metode yang paling tepat
dalam kegiatan pelayanan lansia sekaligus yang saling menunjang dan
melengkapi. Sistem atau metode standar pelayanan lansia adalah sebagai
berikut:
1. Pasien mendaftar di loket pendaftaran
2. Pasien datang ke ruang lansia
3. Pasien dilakukan pemeriksaan berat badan, tinggi badan, tensi darah dan
terapi sesuai keluhan
4. Pasien mendapatkan pelayanan di ruang lansia
5. Pasien mendapatkan KIE
6. Biala pasien tidak kunjung sembuh pasien dirujuk di rumah sakit
7. Pasien menerima resep untuk mengambil obat dari petugas

3. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
a. Membersihkan ruangan
b. Menyiapkan peralatan yang diperlukan
2. Pelaksanaan pelayanan
a. Memakai alat pelindung diri ( masker)
b. Melayani pasien sesuai dengan SOP
c. Mencatat hasil pemeriksaan
3. Pasca pelayanan
a. Pencatatan, pelaporan pada buku register
b. Membersihkan dan merapika peralatan
c. Membersihkan ruangan ruang lansia

8
BAB V
LOGISTIK

Pelaksanaan program LANSIA dibutuhkan dukungan logistik cukup dan direncanakan


dalam pertemuan tingkat puskesmas atau minilokakarya lintas program sesuai dengan
tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Adapun kebutuhan logistic:
1. Obat sesuai dengan keluhan pasien lansia
2. Pengukuran tinggi badan
3. Pengukuran berat badan
4. Pengukuran tensi darah
5. KMS
6. Lansia KIT
7. Meida KIE
8. Pedoman untuk tatalaksana pasien lansia

9
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Dalam perencanaan sampai denngan pelaksanaan kegiatan Ruang Lansia perlu
diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi resiko terhadap
dampak yang terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan pelayanan Ruang Lansia. Upaya
penegahan resiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan Ruang
Lansia

10
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan samapi dengan pelaksnaan kegiatan pelayanan Ruang Lansia


perlu diperhatikan keselamatan dan keamanan kerja dengan meakukan identifikasi
resiko terhadap dampak yang terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan pelayanan Ruang
Lansia.

11
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Indikator mutu pada Program Lansia di Puskesmas Maesan antara lain dapat dilihat dari

beberapa hal yaitu :

A. Sudut pandang Petugas :


1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuain petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Tercapainya indikator kegiatan pelayanan lansia di Puskesmas
4. Permasalahan di bahas pada tiap pertemuan Lokakarya mini tiap triwulan

B. Sudut pandang Sasaran :


1. Meningkatkan kesadaran pada usia lanjut untuk membina sendiri kesehatannya.
2. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat termasuk keluarganya
dalam menghayati dan mengatasi kesehatan usia lanjut.
3. Meningkatkan jenis dan jangkauan kesehatan usia lanjut.
4. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut
5. Meningkatkan harapan hidup dan kemandirian Lansia
Untuk mencapai hal diatas maka Program Lansia dan puskesmas perlu melakukanbeberapa hal

penting yang dapat meningkatkan mutu diatas yaitu :

a. Menggali kebutuhan sasaran program atau masyarakat sasaran Lintas program dan Lintas
sektor.
b. Memberdayakan masyarakat dalam setiap kegiatan yang berkaitan
dengan program.
c. Penanggung jawab program melakukan Koordiansi, Pengarahan,
← Pembinaan dan konsultasi dengan para pelaksana.
d. Menyusun rencana peningkatan Mutu bersama sama dengan lintas sector, lintas program
← serta para pelaksana kegiatan.
e. Kepala puskesmas secara rutin dan periodic melakukan evaluasi terhadap kegiatan
Program Lansia.

12
BAB IX
PENUTUP

Demikian pedoman ini dibuat dan telah disahkan oleh Kepala Puskesmas untuk
dijadikan pedoman/panduan dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam rangka
menjalankan program UKM, serta tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai
dengan kapasitas dan wewenang yang telah diberikan.

Bagi kami, apabila Puskesmas Mangkupalas lolos dalam Penilaian Akreditasi dan
mendapat Sertifikasi Akreditasi, bukan merupakan hasil akhir dari proses implementasi
mutu, tetapi merupakan awal dari penerapan kualitas secara sehingga “improvement
learning” selalu berjalan untuk memenuhi tuntutan konsumen global.

13
14

Anda mungkin juga menyukai