Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM I, MORFOMETRI KROMOSOM DAN KARIOTIPE

Amni Hamid (K1A018004/B1/1)


Tanggal Percoban : 16/04/2019
Biologi Lanjutan
PS Farmasi Fakultas Kedokteran UNRAM

ABSTRAK terletak di dalam inti sel dan berkumpul membentuk


Praktikum Biologi Lanjutan ini berjudul Morfometri genom. Pada organisme, terdapat dua macam
Kromosom dan Kariotipe. Tujuan praktikum ini kromosom, yaitu kromosom seks (gonosom) yang
adalah untuk mengamati morfologi dan bagian berfungsi menentukan jenis kelamin dan kromosom
kromosom, mengukur morfologi (morfometri), tubuh (autosom) yang berfungsi tidak menentukan
menganalisis tipe, serta membuat kariotipe dari jenis kelamin. Kromosom memiliki dua fungsi
kromosom Mammalia. Pengamatan morfologi dan utama, yakni untuk memastikan DNA terpisah dalam
bagian kromosom pada praktikum ini menggunakan porsi yang sama pada setiap pembelahan sel dan
file foto kromosom Mammalia dari Homo sapiens 46 untuk menjaga integritas dan ketepatan replikasi
XX (C Bands) yang telah disediakan. Untuk genom pada setiap siklus sel. Elemen yang
mengukur morfologi kromosom digunakan Software bertanggung jawab terhadap proses ini adalah
ImageJ yang ter-install di komputer, kemudian sentromer, telomer, dan unit replikasi dalam
membuat kariotipe berdasarkan hasil pengukuran. kromosom (Saskaprabawanta, 2010).
Hasil yang diperoleh yaitu terdapat 23 pasang
kromosom di mana 44 autosom dan 2 lainnya Berdasarkan letak sentromer dapat dibedakan
gonosom XX. Kromosom berdasarkan letak beberapa bentuk kromosom, yaitu (Suryo, 2011) :
sentromernya yaitu metasentrik, submetasentrik, a. Metasenris
subtelosentrik, dan telosentik. Kromosom Apabila sentromer terletak median (kira-kira
berdasarkan fungsiny, yaitu autosom dan gonosom. di tengah kromosom), sehingga kromosom
Kata kunci : morfometri, morfologi, kromosom, terbagi menjadi dua lengan sama panjangdan
kariotipe, ImagJ.
mempunyai bentuk seperti huruf V.
b. Submetasentris
PENDAHULUAN Apabila sentromer terletak submedian (ke
Kromosom adalah struktur dalam sel yang arah salah satuujung kromosom), sehingga
mengandung infomasi genetik. Gambaran kromosom
kromosom terbagi menjadi dua lengan tidak
saat sel dalam tahap metafase berguna untuk sama panjang dan mempunyai bentuk seperti
mendiagnosis kelainan genetik dan mendeteksi huruf J.
kemungkinan timbulnya kanker. Analisa gambaran c. Akrosentrik
kromosom dilakukan oleh seorang ahli sitogenetik Apabila sentromer terletak subterminal (di
untuk mendeteksi adanya kerusakan kromosom baik dekat ujung kromosom), sehingga kromosom
secara jumlah maupun struktur. Kromosom manusia tidak membengkok, melainkan tetap lurus
normal terdiri dari 22 pasang kromosom autosom dan seperti batang. Satu lengan kromosom sangat
sepasang kromosom gonosom, baik XX maupun XY. pendek, sedangkan lengan lainnya sangat
Sementara itu, kariotipe ialah suatu metode panjang.
atau cara untuk penyusunan kromosom suatu sel d. Telosentris
dalam kaitanya dengan jumlah, ukuran dan jenis. Apabila sentromer terletak di ujung
Kariotipe bermanfaat untuk mengidentifikasi kromosom, sehinggakromosom hanya terdiri
abnormalitas tertentu dari kromosom. Analisa dari sebuah lengan saja dan berbentuk lurus
kromosom sangat penting dalam dunia kefarmasian. seperti batang. Kromosom manusia tidak ada
Maka dari itu, dilakukanlah praktikum Morfometri yang telosentris.
Kromosom dan Kariotipe untuk menunjang
pembelajaran selanjutnya dalam farmasi. Bentuk kromosom berdasarkan nilai Indeks
Sentromer (IS) dan rasio lengan panjang kromosom
KAJIAN TEORI (RLK) terhadap lengan pendek (Aristya, 2019) :
Kromosom adalah struktur nukleo protein
yang membawa informasi genetik. Struktur ini
Indeks RLK Bentuk Bahan yang digunakan pada praktikum ini
Sentromer Kromosom adalah hasil foto kromosom Homo sapiens 44, XX C
Bands.
37,50 – 50,00 1,00 –1,68 Metasentris Metode
1. Morfometri Kromosom
25,00 – 37,49 1,68 –3,00 Submetasentris  Mengukur kromosom menggunakan
Software ImageJ.
12,50 – 24,99 3,01 –7,00 Akrosentris  Mengukur kedua lengan kromosom
dengan menarik garis dari sentromer.
0 - 12,49 ≥ 7,00 Telosentris  Menyimpan hasil pengukuran.
Hasil

Kariotipe ialah metode atau cara untuk 2. Membuat Kariotipe


pengorganisasian kromosom suatu sel dalam kaitanya  Mencetak hasil pengukuran
dengan jumlah, ukuran dan jenis.. Kromosom kromosom.
tersebut kemudian di susun berdasarkan pasangan  Mengurutkan kromosom berdasarkan
kromosom yang homolog dan diurut berdasarkan morfologi dari besar ke kecil.
ukuran kromosom dan posisi sentromernya dari yang
 Menganalisis autosom dan gonosom.
paling panjang sampai yang paling pendek.
Kromosom sebagai unit dasar kehidupan memiliki Hasil
peran penting dalam mengontrol aktifitas hidup suatu
HASIL DAN PEMBAHASAN
spesies (Qurniawan, 2012).
Kariotipe manusia standar terdiri dari 22 pasang Tabel 1. Hasil Morfometri Kromosom (Terlampir).
autosom dan dua kromosom seks. Lukisan kromosom
secara dramatis mengidentifikasi pasangan Kromosom merupakan struktur struktur
kromosom homolog. Presentasi yang ditunjukkan nukleo protein yang membawa informasi genetik.
adalah penyebaran metafase, di mana kromosom Struktur ini terletak di dalam inti sel dan berkumpul
disusun seperti yang muncul dalam persiapan membentuk genom. Bagian kromosom terdiri atas
sitologis. Autosom dalam penyebaran metafase sentromer yang merupakan tempat perlekatan
disusun kembali secara sistematis berpasangan, dari benang-benang spindle selama pembelahan inti,
yang terpanjang ke yang terpendek, kemudiann diberi kromatid pada salah satu bagian lengannya dan masih
nomor dari 1 yang terpanjang hingga 22 (Hartl, terikat di sentromer, kinetokor yang terletak pada
2011). sentromer, serta terdapat satelit bagian kromosom
yang membentuk bulatan di lengan kromatid
Kelainan jumlah kromosom dapat berupa mengandung repetititif DNA. Selain itu, terdapat
hilang/bertambahnya satu kromosom. Misalnya, pula telomer yang berupa bagian ujung kromomer
monosomi, trisomi, triploidi. Sedangkan, kelainan suatu kromosom (Sutiman, 2017).
struktur kromosom terjadi dikarenakan delesi,
duplikasi, translokasi, inversi, ring. Selain itu, Pengukuran kromosom dengan software
keadaan mosaik juga merupakan salah satu jenis ImageJ ini dilakukan dari dari sentromer ke salah
kelainan kromosom. Kelainan kromosom ini dapat satu ujung lengan kromosom menggunakan straight
diturunkan dari orangtua ataupun terjadi secara de line. Untuk lengan yang lainnya diukur dari ujung
novo dan berkontribusi besar terhadap terjadinya kromosom ke sentromer untuk menghindari tumpang
cacat lahir pada bayi (Alresna, 2009). tindih pengukuran dan meminimalisir kesalahan
pengukuran. Setelah diukur, secara otomatis hasil
METODOLOGI pengukuran akan terdapat di levan. Pengukuran
Alat kromosom yang bengkok dilakukan dengan
Alat yang digunakan pada praktikum ini menggunakan segmented line. Pada sentromer diklik
adalah Software ImageJ yang telah diunduh pada dua kali kemudian menarik garis sesuai bentuk
komputer atau laptop. kromosom yang bengkok tersebut sampai ke ujung
lengan kromosom. Setelah diukur, khusus kromosom
Bahan yang bengkok atau tidak lurus harus di-add pada
levan untuk diketahui morfometri kromosom [8,7] yang memiliki rasio 1,46. Untuk kromosom
tersebut. submetasentrik yang berpasangan yaitu kromosom
[6,5] yang memiliki rasio 2,49 dengan kromosom
Hasil pengamatan menunjukkan jumah [12,11] yang memiliki rasio 2,46. Untuk kromosom
kromosom Mammalia dari Homo Sapiens berjumlah subtelosentrik yang berpasangan yaitu [63,64] yang
46 buah, yaitu 23 pasang. Di mana 44 di antaranya memiliki rasio 3,19 dengan kromosom [79,80] yang
yaitu autosom, dan 2 lainnya adalah gonosom. Dari memiliki rasio 3,15. Kemudian, untuk contoh
hasil pengukuran kromosom Homo sapiens kromosom telosentrik yang berpasangan yaitu
menggunakan software ImageJ, diperoleh bentuk kromosom [77,78] yang memiliki rasio tak terhingga
kromosom yang terbagi menjadi empat berdasarkan dengan kromosom [35,36] yang memiliki rasio tak
letak sentromernya, yaitu metasentrik, terhingga juga. Telosentrik memiliki nilai rasio tak
submetasentrik, subtelosentrik, dan telosentrik. terhingga karena nilai rasionya dari 7 sampai tak
Pengukuran kromosom dilakukan untuk mengetahui terhingga.
jenis kromosom, sehingga dapat membedakannya
berdasarkan letak sentromernya. Hasil pengukuran Rasio lengan panjang terhadap lengan
dibuat dalam bentuk tabel yang menunjukkan ukuran pendek dapat diketahui dengan rumus (Aristya,
kromosom dari yang terbesar ke yang terkecil. Oleh 2019), yaitu :
karena yang diukur adalah kromosom 46 XX, maka
p.lengan panjang kromosom (p)
kromosom yang berpasangan memiliki morfologi A. R = p.lengan pendek kromosom (q)
yang sama dengan ukuran yang hamper sama atau
identik. Cara mendapat rasio adalah dengan membagi
panjang lengan panjang kromosom (p) dengan
Menurut Suryo (2011), bentuk kromosom panjang lengan pendek kromosom (q) sehingga
terdapat empat macam, yaitu metasentrik, didapatkan morfologi kromosom tersebut.
submetasentrik, akrosentrik, dan telosentrik. Namun,
hasil pengukuran menunjukkan bentuk kromosom Menurut Qurniawan (2012), kariotipe ialah
yang diperoleh yaitu metasentrik, submetasentrik, metode atau cara untuk pengorganisasian kromosom
subtelosentrik, dan telosentrik. Dari hasil yang suatu sel dalam kaitanya dengan jumlah, ukuran dan
diperoleh, bentuk kromosom akrosentrik dan jenis. Pembuatan kariotipe kromosom dilakukan
subtelosentrik sama. Keduanya memiliki kesamaans dengan penyusun berdasarkan pasangan kromosom
memiliki sentromer yang terletak pada bagian yang homolog dan diurut berdasarkan ukuran
subterminal. kromosom dan posisi sentromernya dari yang paling
panjang sampai yang paling pendek. Kromosom
Dari tabel hasil percobaan, didapatkan sebagai unit dasar kehidupan memiliki peran penting
jumlah kromosom yang berbentuk metasentrik dalam mengontrol aktifitas hidup suatu spesies.
sebanyak 11 buah, submetasentrik 4 buah, Kariotipe manusia standar terdiri dari 22 pasang
subtelosentrik 2 buah, dan telosentrik 6 buah. autosom dan dua kromosom seks. Lukisan kromosom
Berdasarkan yang dinyatakan oleh pendek Aristya secara dramatis mengidentifikasi pasangan
(2019) rasio lengan panjang terhadap lengan pendek kromosom homolog. Presentasi yang ditunjukkan
pada kromosom metasentrik adalah 1,00-1,68, adalah penyebaran metafase, di mana kromosom
submetasentrik memiliki rasio lengan panjang disusun seperti yang muncul dalam persiapan
terhadap lengan pendek 1,68-3,00, subtelosentrik sitologis. Autosom dalam penyebaran metafase
memiliki rasio lengan panjang terhadap lengan disusun kembali secara sistematis berpasangan, dari
pendek 3,01-7,00, dan telosentrik memiliki rasio yang terpanjang ke yang terpendek, kemudiann diberi
lengan panjang terhadap lengan pendek ≥7,00. nomor dari 1 yang terpanjang hingga 22 (Hartl,
2011). Dari hasil pengamatan kromosom Homo
Hasil pengukuran kromosom yang dilakukan
sapiens 46 XX diperoleh jumlah kromosom manusia
sudah sesuai dengan literature. Hanya saja, untuk
sebanyak 46, dengan 44 autosom, dan 2 gonosom. Di
kromosom metasentrik sebanyak 11 buah, sehingga
mana kromosom XX memiliki ukuran yang sama
dipasangkan dengan submetasentrik yang mendekati
karena memiliki jenis gonosom yang sama.
dengan morfologi kromosom. Contoh kromosom
metasentrik yang berpasangan yaitu kromosom
[71,72] yang memiliki rasio 1,25 dengan kromosom
Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak Petunjuk Praktikum Genetika. Universitas
semua jenis kromosom memiliki pasangan. Selain Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim :
itu, ada beberapa kromosom yang tampak ukurannya Malang
tidak sesuai setelah diurutkan. Hal ini terjadi akibat Hartl, Daniel L. 2011. Essential Genetics : A
ketidakakuratan dan ketidaktelitian dalam Genomics Prespective. Fift Edition. Jones
pengukuran. Beberapa kromosom tidak diukur tepat and Bartlett Publisher : Canada.
pada sentromer, dan tidak tepat di ujung kromosom. Sumitro, Sutiman B. 2017. Biologi Sel : Sebuah
Selain itu, ketidakakuratan hasil pengukuran ini Perspektif Memahami Sistem Kehidupan. UB
terjadi karena pengukuran hanya dilakukan sekali. Press : Malang. 98.
Untuk mendapatkan hasil akurat, biasanya Saskaprabawanta, M., 2010. Intisari Materi
melakukan lebih dari satu kali percobaan, kemudian Genetik Graha Ilmu. Yogyakarta.
mencari rata-ratanya. Suryo, 2011. Genetika Manusia. Gajah Mada
University Press. : Yogyakarta.
Kromosom dapat mengalami kelainan, Qurniawan, Tony F., Arisuryanti, Tuty, dan &
sebagaimana yang dinyatakan oleh Alresna (2009), Handayani, Niken S, N. 2012. Analisis
kelainan jumlah kromosom dapat berupa Kariotipe Ular Trawang. Jurnal Biologi
hilang/bertambahnya satu kromosom. Contohnya Indonesia. 8(2): 247-254
monosomi, trisomi, triploidi. Sedangkan, kelainan
struktur kromosom terjadi dikarenakan delesi,
duplikasi, translokasi, inversi, ring. Selain itu,
keadaan mosaik juga merupakan salah satu jenis
kelainan kromosom. Kelainan kromosom ini dapat
diturunkan dari orangtua ataupun terjadi secara de
novo dan berkontribusi besar terhadap terjadinya
cacat lahir pada bayi.

KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan praktikum, dapat disimpulkan
bahwa untuk mengamati morfologi dan bagian
kromosom dapat menggunakan software ImageJ,
morfologi kromosom yang didapatkan yaitu
metasentrik, submetasentrik, subtelosentrik, dan
telosentrik. Tipe kromosom yaitu autosom dan
gonosom. Di mana kromosom Homo Sapiens
memiliki 46 buah kromosom, 44 di antaranya
autosom, dan 2 gonosom.

DAFTAR PUSTAKA
Alresna, F., 2009. Karakteristik Dismorfologi dan
Analisis Kelainan Kromosom pada Siswa
Retardasi Mental di SLB C/C1 Widya Bakti
Semarang. Kedokteran Universitas
Diponegoro : Semarang.
Aristya, Ganies Riza, dkk. 2019. Karakterisasi
Kromosom Spesies Anggota Familia
Solanaceae. BIOTROPIC The Journal od
Tropical Biology. 3 (1).
Fitriyah., Wijayanto, A., dan Milliana, A., 2013.

Anda mungkin juga menyukai