Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR
“Morfologi Mikroba Selain Bakteri “

OLEH:

NAMA : ERLIZA UTAMI EDY SAHPUTRI


STANBUK : Q1A115394
KELAS : TPG-B

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

2015
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Morfologi suatu mikroba dapat diperiksa dalam keadaan hidup maupun

mati.Pemeriksaan morfologi ini penting untuk mengenal nama bakteri, pengenalan sifat

fisiologisnya yang kebanyakan merupakan faktor penentu dalam mengenal nama spesies.

Bagian-bagian sel dapat dilihat dengan terlebih dahulu memberi warna dimana warna

bisa bersifat asam, netral, maupun basa.

Fungi adalah mikroba berbentuk benang, multiseluler, tidak berklorofil, sel

tidak mengalami deferensiasi menjadi jaringan. Fungi membentuk koloni dengan

benang-benang yang disebut miselium. Fungi merupakan organisme Heterotrofik,

mereka memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari

benda organik mati yang terlarut mereka disebut saprofit. Saprofit

menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks, menguraikannya

menjadi zat-zat kimia yang lebih sederhana, yang kemudian dikembalikan

kedalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya.

Oleh karna itu penting adanya pelaksanaan praktikum tentang morfologi

mikroba selain bakteri, untuk mengetahui bentuk dan struktur serta ciri - ciri yang

ada pada mikroba tersebut.

1.2. Tujuan

Untuk melihat beberapa bentuk fungi.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Fungi merupakan mikroorganisme yang tidak memiliki klorofil dan hidup

secara heterotrof dengan menguraikan bahan-bahan organik yang ada

dilingkungannya dan menyerapnya untuk mendapatkan nutrient (Dwidjoseputro,

2005).

Sebagian besar tubuh fungi terdiri dari atas benang-benang yang disebut hifa,

yang saling berhubungan menjalin semacam jala yaitu miselium. Miselium dapat

dibedakan atas miselium vegetative yang berfungsi meresap menyerap nutrient

dari lingkungan, dan miselium fertile yang berfungsi dalam

reproduksi (Michael dan Pelczar, 2008).

Fungi banyak kita temukan disekitar kita. Jamur tumbuh subur terutama di

musim hujan karena jamur menyukai habitat yang lembap. Beberapa ahli

mikologi membagi jamur menjadi dua kelompok berdasarkan bentuk tubuhnya,

yaitu kapang (mold) dan khamir (yeast).Kebanyakan jamur masuk dalam

kelompok kapang. Tubuh vegetatif kapang berbentuk filamen panjang bercabang

yang seperti benang disebut hifa. Hifa akan memanjang dan menyerap makanan

dari permukaan substrat (tempat hidup jamur). Sedangkan jamur dalam kelompok

khamir bersifat uniseluler (berinti satu), bentuknya bulat atau oval (Gandjar,

2013)

Fungi adalah heterotrof yang mendapatkan nutriennya melalui penyerapan

(absorpsi). Dalam cara nutrisi ini,molekul-molekul organik kecil diserap melalui

sekitarnya. Fungi akan mencerna makanan diluar tubuhnya dengan cara


mensekresikan enzim-enzim hidrolitik yang sangat ampuh kedalam makanan

tersebut. Jamur hidup sebagai saprofit,dengan cara menyerap zat-zat makanan

dari bahan organik yang sudah mati. Parasit ,dengan cara menyerap zat-zat

makanan dari sel-sel inang yang masih hidup . Beberapa jenis fungi parasitik

misalnya yang meginfeksi paru-paru manusia,bersifat patogenik. parasit sendiri

dibedakan menjadi 3 yaitu,parasit obligat (sejati),parasit fakultatif (sebagian),dan

parasit saprofit.sedangkan jamur juga bisa melakukan simbiosis,juga menyerap

zat makanan dari organisme inang tetapi fungi membalasnya dengan fungsi yang

menguntungkan bagi pasangannya dalam hal tertentu,seperti suplai air (Syamsuri,

2004).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktikum ini dilaksanakan bertempat di Laboratorium Agroteknologi Unit

Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo,

Kendari, pada hari Selasa, tanggal 17 November 2015, pukul 15.30-.17.30 WITA.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah biakan murni fungi

sedangkan alat yang digunakan adalah mikroskop cahaya, kaca benda, kaca

penutup.

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang di lakukan pada saat praktikum adalah sebagai berikut :

1. Membersihkan kaca benda dengan alkohol sampai bebas lemak dan debu,

kemudian tetesi dengan larutan lactofenol pada bagian tengah.

2. Mengambil sedikit biakan fungi dengan jarum ose secara aseptic dan letakan

di atas kaca benda yang diberi lactofenol.

3. Menutup dengan kaca penutup.

4. Mengamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah lalu dengan

perbesaran sedang.

5. Menggambar dan beri keterangan lengkap tentang :

a. Bentuk hifa
b. Spora (sporangiospora, konidia, artospora, oospora, zygospora, askospora,

basidiospora).

c. Dasar badan buah (kolumela, visikula).

d. Tangkai pendukung badan buah (sporangfiofora, konidiofora).

e. Bentuk khusus seperti stolon, rhizoid


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.2. Pembahasan

Fungi adalah mikroorganisme tidak berklorofil, berbentuk hifa atau sel

tunggal, eukariotik, berdinding sel dari kitin atau selulosa, berproduksi seksual

atau aseksual. Dalam dunia kehidupan fungi merupakan kingdom tersendiri,

karena cara mendapatkan makanannya berbeda dengan organisme eukariotik

lainnya yaitu melalui absorpsi.

Setelah diamati dibawah mikroskop, terlihat adanya hifa dan spora pada

kedua biakan murni cendawan Fusarium oxysporum dan Phytophthora

palmivora. Spora adalahSel kelamin yang dihasilkan secara generatif atau

seksual oleh cendawan atau jamur untuk berkembang biak. Secara teknis fungsi

spora sama dengan biji pada tanaman yaitu memudahkan untuk persebaran yang

mempertahankan keturunan. Apabila spora jatuh pada tempat yang cocok untuk

tumbuh maka ia akan berkecambah membentuk hifa.

Hifa pada fungi adalah benang halus yang merupakan bagian dari dinding

seluler yang mengelilingi membran plasma dan sitoplama. Hifa membentuk suatu

hamparan anyaman yang disebut dengan miselium yaitu merupakan jaringan

makanan dari suatu fungi. Sebagian besar fungi adalah organisme multiseluler

dengan hifa yang dibagi menjadi sel-sel oleh didinding yang bersilangan atau

septum/septa. Septa umumnya memiliki pori yang cukup besar agar ribosom,

mitokondria, bahkan nukleus dapat mengalir dari satu sel ke sel yang lain.
Sebagian besar fungi membentuk dinding selnya dari kitin,suatu polisakarida

mengandung nitrogen yang kuat namun fleksibel. Namun beberapa fungi juga ada

yang tidak bersepta atau fungi senositik dimana fungi-fungi ini terbentuk dari

suatu massa sitoplasmik yang kontinu dengan ratusan atau ribuan nukleus, namun

tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasmik.

Fungi bereproduksi dengan cara melepaskan spora yang dihasilkan melalui

fase seksual atau seksual,spora fungi memiliki berbagai bentuk dan ukuran dan

dapat dihasilkan secara seksual atau aseksual. Spora dihasilkan didalam dari

struktur hifa yang terspesialisasi ketika kondisi memungkinkan.


V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Hifa adalah benang halus yang merupakan bagian dari dinding seluler yang

mengelilingi membran plasma dan sitoplama. Hifa membentuk suatu hamparan

anyaman yang disebut dengan miselium yaitu merupakan jaringan makanan dari

suatu fungi. Sporapada fungi dihasilkan dari struktur hifa yang terspesialisasi

ketika kondisi memungkinkan. Pertumbuhan yang cepat fungi mengklon diri

mereka sendiri dengan cara menghasilkan banyakspora secara aseksual.

5.2. Saran

Pada praktikum ini banyak prosedur yang harus dilakukan secara teliti dan

tepat, sehingga disarankan agar setiap perlakuan dilakukan sesuai rosedur dan

aturan- aturan agar hasil pengamatan sesuai dengan yang diharapkan.


DAFTAR PUSTAKA

Dwijosapoetra, D. 1984. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta

Harley dan Presscot.2002.Laboratory Exercise in Microbiology.McGraw-Hill Publisher.USA

Isroi. 2008. Aspergillus. http://gambar.mirasites.com/aspergillus.html. diakses tanggal 4 april


2013

Lay, B.W. 1994. Analisis Mikroba di laboratorium.PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Novak, A et al. 2002. Characterization Candida albicans colony morfology mutans and their
hybrids vol 48.Departemen of microbiology university of pecs. Hungary

Pelczar, M.J, and E.C.S, Chan. 1958. Microbiolgy. Mc Graw Hill Book Company. New York

Radji, Maksum. 2012. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi. Fakultas Farmasi


Universitas Indonesia. Depok

Rahayu, Winiati Pudji. 2000. Aktivitas Antimikroba Bumbu Masakan Tradisional Hasil
Olahan Industri terhadap Bakteri Patogen dan Perusak.Buletin Teknologi dan
Industri Pangan, Vol. XI, No. 2.IPB

Sumarsih, Sri. 2003.Diktat Kuliah Mikrobiologi Dasar. Faperta UPN “Veteran” Yogyakarta

Suryawina, A. 1986. Microbiology Air. Penerbit Alumni. Bandung

Syamsuri., I. 2000. Biologi 2000. Erlangga. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai