MIKROBIOLOGI DASAR
“Morfologi Mikroba Selain Bakteri “
OLEH:
2015
I. PENDAHULUAN
mati.Pemeriksaan morfologi ini penting untuk mengenal nama bakteri, pengenalan sifat
fisiologisnya yang kebanyakan merupakan faktor penentu dalam mengenal nama spesies.
Bagian-bagian sel dapat dilihat dengan terlebih dahulu memberi warna dimana warna
mereka memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari
mikroba selain bakteri, untuk mengetahui bentuk dan struktur serta ciri - ciri yang
1.2. Tujuan
2005).
Sebagian besar tubuh fungi terdiri dari atas benang-benang yang disebut hifa,
yang saling berhubungan menjalin semacam jala yaitu miselium. Miselium dapat
Fungi banyak kita temukan disekitar kita. Jamur tumbuh subur terutama di
musim hujan karena jamur menyukai habitat yang lembap. Beberapa ahli
yang seperti benang disebut hifa. Hifa akan memanjang dan menyerap makanan
dari permukaan substrat (tempat hidup jamur). Sedangkan jamur dalam kelompok
khamir bersifat uniseluler (berinti satu), bentuknya bulat atau oval (Gandjar,
2013)
dari bahan organik yang sudah mati. Parasit ,dengan cara menyerap zat-zat
makanan dari sel-sel inang yang masih hidup . Beberapa jenis fungi parasitik
zat makanan dari organisme inang tetapi fungi membalasnya dengan fungsi yang
2004).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo,
Kendari, pada hari Selasa, tanggal 17 November 2015, pukul 15.30-.17.30 WITA.
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah biakan murni fungi
sedangkan alat yang digunakan adalah mikroskop cahaya, kaca benda, kaca
penutup.
Prosedur kerja yang di lakukan pada saat praktikum adalah sebagai berikut :
1. Membersihkan kaca benda dengan alkohol sampai bebas lemak dan debu,
2. Mengambil sedikit biakan fungi dengan jarum ose secara aseptic dan letakan
perbesaran sedang.
a. Bentuk hifa
b. Spora (sporangiospora, konidia, artospora, oospora, zygospora, askospora,
basidiospora).
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
tunggal, eukariotik, berdinding sel dari kitin atau selulosa, berproduksi seksual
Setelah diamati dibawah mikroskop, terlihat adanya hifa dan spora pada
seksual oleh cendawan atau jamur untuk berkembang biak. Secara teknis fungsi
spora sama dengan biji pada tanaman yaitu memudahkan untuk persebaran yang
mempertahankan keturunan. Apabila spora jatuh pada tempat yang cocok untuk
Hifa pada fungi adalah benang halus yang merupakan bagian dari dinding
seluler yang mengelilingi membran plasma dan sitoplama. Hifa membentuk suatu
makanan dari suatu fungi. Sebagian besar fungi adalah organisme multiseluler
dengan hifa yang dibagi menjadi sel-sel oleh didinding yang bersilangan atau
septum/septa. Septa umumnya memiliki pori yang cukup besar agar ribosom,
mitokondria, bahkan nukleus dapat mengalir dari satu sel ke sel yang lain.
Sebagian besar fungi membentuk dinding selnya dari kitin,suatu polisakarida
mengandung nitrogen yang kuat namun fleksibel. Namun beberapa fungi juga ada
yang tidak bersepta atau fungi senositik dimana fungi-fungi ini terbentuk dari
suatu massa sitoplasmik yang kontinu dengan ratusan atau ribuan nukleus, namun
fase seksual atau seksual,spora fungi memiliki berbagai bentuk dan ukuran dan
dapat dihasilkan secara seksual atau aseksual. Spora dihasilkan didalam dari
5.1. Kesimpulan
Hifa adalah benang halus yang merupakan bagian dari dinding seluler yang
anyaman yang disebut dengan miselium yaitu merupakan jaringan makanan dari
suatu fungi. Sporapada fungi dihasilkan dari struktur hifa yang terspesialisasi
5.2. Saran
Pada praktikum ini banyak prosedur yang harus dilakukan secara teliti dan
tepat, sehingga disarankan agar setiap perlakuan dilakukan sesuai rosedur dan
Lay, B.W. 1994. Analisis Mikroba di laboratorium.PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Novak, A et al. 2002. Characterization Candida albicans colony morfology mutans and their
hybrids vol 48.Departemen of microbiology university of pecs. Hungary
Pelczar, M.J, and E.C.S, Chan. 1958. Microbiolgy. Mc Graw Hill Book Company. New York
Rahayu, Winiati Pudji. 2000. Aktivitas Antimikroba Bumbu Masakan Tradisional Hasil
Olahan Industri terhadap Bakteri Patogen dan Perusak.Buletin Teknologi dan
Industri Pangan, Vol. XI, No. 2.IPB
Sumarsih, Sri. 2003.Diktat Kuliah Mikrobiologi Dasar. Faperta UPN “Veteran” Yogyakarta