Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb

Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah yang berjudul Penentuan Lokasi ini menguraikan bahasan tentang bagaimana
memilih lokasi yang ideal khususnya dibidang usaha jasa. Materi yang kami bahas dimulai
dari arti penting sebuah lokasi bagi perusahaan jasa, faktor-faktor yang mempengaruhi
lokasi, metode-metode yang dapat digunakan untuk menentukan lokasi serta dilengkapi
dengan studi kasus penentuan lokasi.

Mohon maaf apabila masih terdapat kesalahan dalam penulisan atau materinya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb

Bandung, 13 September 2013

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................1

DAFTAR ISI.................................................................................................................................2

BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................................3

1.1. LATAR BELAKANG....................................................................................................3

1.2. TUJUAN........................................................................................................................3

1.3. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................3

BAB II. PEMBAHASAN..........................................................................................................4

2.1 Arti Pentingnya Penentuan Lokasi.....................................................................................4

2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Lokasi.........................................................................6

2.3 Metode Penentuan Lokasi...................................................................................................8

BAB III. STUDI KASUS......................................................................................................14

BAB IV. KESIMPULAN......................................................................................................15

DAFTAR TABEL.......................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................17

2
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Makalah ini dilatar belakangi untuk memenuhi tugas mata kuliah Managemen
Operasi Lanjutan. Makalah ini membahas tentang penetapan lokasi untuk kegiatan
usaha. Dalam menetapkan lokasi diperlukan berbagai pengetahuan dan disiplin ilmu.
Berbagai kriteria yang harus dipertimbangkan dalam menentukan lokasi adalah
ketersediaan lahan, bahan baku, transportasi, upah buruh, jaminan layanan dan sarana
penunjang lainnya.

Beberapa teori lokasi menggunakan pendekatan estimasi biaya, memaksimalkan


laba, dan daya tarik gravitasi. Berdasarkan beberapa teori lokasi tersebut, maka
kebijakan dalam memutuskan pemilihan lokasi kegiatan usaha diperlukan gabungan
dari berbagai ilmu serta perlunya pengkajian secara komprehensif.

1.2. TUJUAN

Makalah ini dibentuk untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang teori
penentuan lokasi dalam membangun usaha.

1.3. RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini kami akan membahas beberapa masalah, diantaranya :

 Faktor-faktor apa yang mempengaruhi penentuan lokasi usaha


 Bagaimana mengembangkan teori itu untuk kegiatan usaha sehingga lokasi yang
dipilih dapat menguntungkan.

3
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Arti Pentingnya Penentuan Lokasi

Satu keputusan yang paling terpenting dalam manajemen operasi jasa adalah
menentukan dimana perusahaan atau organisasi jasa atau pelayanan akan di
tempatkan. Setelah lokasi dipilih, perusahaan jasa segera didirikan dan tata letaknya
segera diatur untuk memudahkan kegiatan operasional. Organisasi jasa memilih lokasi
berdasarkan berbagai pertimbangan, seperti strategi perkembangan organisasi,
kemungkinan menignkatnya meningkatkan permintaan, keberadaan fasilitas pelayanan
yang ada saat ini yang sudah tidak memenuhi syarat lagi bila masih digunakan dimasa
mendatang, atau kemungkinana adanya ekspansi, baik fasilitas maupun perudahaan
atau organisasinya (Haksever et al.,2000).

Keputusan penentuan lokasi mengenai lokasi biasanya berkaitan dengan tiga hal yaitu

1. Memperluas fasilitas atau perusahaan jasa yang ada saat ini

2. Menutup fasilitas atau perusahaan jasa yang ada

3. Memebuka lokasi yang baru atau membuka satu atau beberapa lokasi baru

Menurut (McCharth & Atthirawang 2003) Keputusan penentuan lokasi untuk


menghasilkan produk merupakan aspek kunci dalam membuat keputusan strategic dan
logistic untuk perusahaan manufaktur.Lokasi optimum menawarkan keunggulan
bersaing memeberikan kontribusi bagi keberhasilan organisasi atau perusahaan.Dalam
persaingan, globalisasi dan kompleksnya lingkungan tempat beroprasinya perusahaan
akan bertambah, pengelolaan jaringan kerja internasional terintegrasi menjadi tugas
penting manajer operasi. Menurut (Vereecke dan Van Dierdonck 2002)Keputusan
mengenai lokasi didasarkan pada pertimbangan ciri struktual dan
infrastruktual.Pertimbangan struktual merupakan ukuran dan lokasi perusahaan,
pertimbangan srtuktual merupakan ukuran dan lokasi perusahaan, kapasita, tipe
peralatan, dan tingkat otomatisasi peralatan.Sementara pertimbangan infrastruktual
meliputi keahlian karyawan, tingkat otonomi lokasi, dan struktural organisasi.

4
Keputusan pemilihan lokasi merupakan keputusan dimana perusahaan akan
didirikan. Pada umumnya pemilihan dilakukan dengan pertimbangan berbagai faktor
yang penting bagi berlangsungnya perusahaan atau organisasi tersebut. Berdasarkan
kriteria perusahaan menetapkan dari dua atau tiga lokasi sebagai nominator yang telah
dipililh dengan alas an yang jelas seperti komunikasi yang baik, lalulintas pelanggan,
atau tanah yang bernilai. Keputusan mengenai lokasi yang paling tepat tidak sering
dilakukan, melainkan merupakan keputusan puncak dalam proses seleksi yang
dilakukan selama beberapa tahun sebleum kegiatan opersional dilakukan.

Keputusan lokasi memang lebih sering dilakukan untuk operasi jasa atau
pelayanan daripada perusahaan manufaktur.Fasilitas pelayanan yang berhubungan
dengan binis cenderung lebih kecil dan murah.Pelayanan tergantung pada tingkat
kejenuhan pasar, sehingga lokasi merupakan bagian nyata produk. Lokasi perusahaan
manufaktur juga penting, tetapi untuk berbagai alas an yang berbeda. Meskipun
kriteria lokasi yang utama untuk bisinis jasa biasanya adalah kemudahan akses oleh
pelanggan, perusahaan begitu juga perusahaan manufaktur menggunakannya dengan
kriteria yang berbeda.Dimensi yang terpenting dalam memilih lokasi perusahaan jasa
adalah fleksibilitas, posisi pesaing, manajemen permintaan, dan focus.

Beberapa strategi pemilihan lokasi yang sering digunakan antara lain


pengklasteran kompetitif, pemasaran jenuh, perantara pemasaran, mensubstitusikan
komunikasi, pemisahan front office dan back office, pengaruh internet, dan
pertimbangan tempat (Fritzsimmons dan Fritzsimmons, 2008). Pengklasteran
kompetitif (competitive clustering) merupakan reaksi untuk mengobservasi perilaku
pelanggan bila mereka harus memilih diantara pesaingnya.Pemasaran jenuh (saturation
marketing) strategi tersebut menyarankan bahwa lokasi yang dipilih adalah lokasi
yang baru dan jauh dari pesaing, sehingga perusahaan tetap menjadi ‘leader’ di daerah
tersebut.Perantara pemasaran (marketing intermediaries) digunakan untuk lebih
menarik minat pengguna jasa untuk mendapatkan pelayanan.

Dalam perusahaan seringkali dipisahkan antara front office dan back office.
Pemisahan front office dan back office tersebut menggunakan beberapa pertimbangan
lokasi.

5
Tabel 1. Pertimbangan Lokasi Front Office dan Back Office

Front Office Black Office

Pelanggan Adakah perpindahan keluar lokasi? Apakah pelayanan dilakukan

Eksternal Adakah hammbatan masuk? oleh orang atau alat?

(konsumen) Adakah media elektronik Apakah co-location itu


mensibtitusi?
penting?

Bagaimana momunikasi dapat

tercapai?

Pelanggan Apakah tersedia karyawan? Mungkinkah skala ekonomi

Internal Apakah kios pelayanan sendiri menjadi bahan penting?

(karyawan) Merupakan suatu alternative. Dapatkan karyawan bekerja


dari

Rumah?

Adakan pilihan untuk melepas

Berbagai pilihan

2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Lokasi

Menurut Hkasever et al (2000), beberapa pertimbangan dalam pemilihan lokasi


meliputi :

1. Profil bisnis, yang meliputi ciri dari karakteristik bisnis yang dijalankan, dengan
berbagai ukuran capaian atau keberhasilanya. Digunakan terutama untuk menentukan
kriteria pemilihan lokasi yang sesuai

2. Faktor-faktor lokasi yang domain. Pemilihan lokasi untuk pelayanan tergantung pada
beberapa faktor dan merupakan pilihan diantara manfaat. Beberapa faktor domain :

6
dekat dengan pelanggan (customer based), biaya lokasi (cost based), dekat dengan
pesaing (competitor based), tersedianya system pendukung (support system), faktor
lingkungan atau geografi, iklim bisnis, komunikasi (communication based),
transportasi (transportation based) dan keinginan personal terhadapat pemimpinnya.

3. Kriteria umum pemilihan lokasi, yang meliputi kriteria subyektif dan objektif.

4. Berbagai kesalahan umum yang dibuat dalam pemilihan lokasi. Pada umumnya
terjadi apabila perusahaan atau organisasi menutupi informasi yang diperlukan atau
membatasi informasi masuk.

5. Multiple location. Lokasi yang dipilih sebaiknya tidak hanya satu. Hal ini berarti
perusahaan atu organisasi harus menentukan beberapa lokasi yang masuk niminasi
berdasrkan kriteria Yng telah ditentukan sebelumnya.

Selain berbagai faktor yang menjadi bahan pertimbangan dalam memilih dan
mengevaluasi lokasi, beberapa kesalahan yang timbul dalam pemilihan lokasi juga
dapat diidentifikasikan. Beberapa kesalahan tersebut :

1. Kesalahan meramalkan tren yang akan terjadi di masa mendatang berdasarkan


informasi yang ada saat ini.

2. Kegagalan dalam mengembangkan profil perusahaan yang seharusnya dapat mencari


lokasi untuk membangun dari pada lokasi untuk membangun dari pada lokasi lain
untuk meningkatkan uasaha atau bisnisnya

3. Membayar biaya yang terlalu mahal untuk pajak bumi dan bangunan

4. Kegagalan dalam memahami pergerakan orang

5. Membayar upah yang terlalu mahal dibandingkan produktivitasnya

6. Kegagalan dalam mengkoordinir kontruksi dan perpindahan opersi bisnis

Faktor yang tidak kalah penting dalam memilih lokasi adalah memepertimbangkan
posisi atau lokasi perusahaan lain yang terkait, seperti lokasi pemasok, lokasi pesaing,

7
lokasi pelanggan dsb. Berikut fakrot-faktor yang menggagalkan tercapainnya paling
tidak terdiri dari satu atau duabkondisi :

1. Faktor-faktor harus sensitife terhadapat lokasi, dalam arti manajer tidak seharusnya
memperhatikan faktor yang tidak dipengaruhi oleh keputusan lokasi

2. Faktor-faktor harus mempunyai dampak pada kemampuan perusahaan memenuhi


tujuan atau sasarannya.

Sedangkan berikut faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh perusahaan jasa atau


pelayanan :

1. Kedekatan dengan pelanggan. Pelangga adalah faktor utama dalam menentukan lokasi
perusahaan jasa, karena sifat pelayanan yang tidak dapat ditunda.

2. Biaya transportasi dan kedekatan dengan pelanggan. Kedekatan dengan pasar sama
dengan kedekatan dengan pelanggan, sehingga meminimalkan biaya transport
pelanggan dan waktu yang digunakan pelanggan dalam mendapatkan pelayanan.

3. Lokasi pesaing. Pemilihan loksi juga berdampak pada persaingan. Manajer harus
mempertimbangkan perusahaan lokaso pesaing bukan hanya pesaing yang ada saat ini
tetepi juga pesaing yang akan muncul dimasa mendatang.

4. Faktor-faktor khusus. Berbagai faktor yang menjadi pertimbangan perusahaan jasa


misalnya kemacetan lalu lintas jalan raya, tempat parker yang nyaman, keamanan
lokasi, atau kedekatan dengan sarana dan prasarana angkutan umum.

2.3 Metode Penentuan Lokasi

a. Metode Penilaian Faktor

Metode penilain faktor (factor rating method) merupakan salah satu dari beberapa
metode kualitaitif dalam pemilihan lokasi.Metode ini digunakan unutk memilih dan
mementukan lokasi berdasarkan berbagai faktor yang menjadi pertimbangan. Faktor-
faktor tersebut diberi bobot kepentingan, sedangkan masing-masing lokasi diniali

8
berdasarkan pengamatan tim peneliti. Langkah-langkah dalam metode pertimbangan atau
penelitian faktor tesebut :

1. Mengembangkan faktor-faktor yang relevan

2. Memberikan bobot pada setiap faktor yang menunjukan kepentningan relative


sasaran perusahaan

3. Mengembangkan skala unutk setiap faktor (missal 1 sampai 5, atau 1 sampai 10, atau
1 sampai 100 dst)

4. Memeberikan skor untuk setiap faktor pda setiap lokasi

5. Mengalihkan skor dan beban setiap faktor

6. Membuat rekomendasi berdasarkan skor maksimum, lalu dibandingkan dengan cara


kualitatif

Tabel 2. Contoh penerapan metode ini dipaparkan pada table berikut.

Factor Bob Skor Masing-masing Lokasi Total Skor


ot
Fakt Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3
or

kemanan 8 5 4 3 (8)(5)-40 (8)(4)-32 (8)(3)-24

topografi 9 4 5 4 (9)(4)-36 (9)(5)-45 (9)(4)-36

Banyaknya 7 3 2 5 (7)(3)-21 (7)(2)-14 (7)(5)-35


pesaing

Kedekatan 5 4 4 5 (5)(4)-20 (5)(4)-20 (5)(5)-25


dengan pasar

transportasi 3 3 4 4 (3)(3)-9 (3)(5)-15 (3)(5)-15

9
Insentif 3 2 5 5 (3)(2)-6 (3)(5)-15 (3)(5)-15
pemerintah

Total 132 138 147

b. Metode Analisis Titik Impas

Analisis titik impas (break even analysis) dapat membantu manajer dalam membandingkan
alternative lokasi berdasarkan faktor-faktor kuantitatif yang ditunjukan dengan biaya total.
Beberapa tahapan metode tersebut :

1. Menentukan biaya tetap dan biaya variable untuk setiap lokasi. Biaya ini merupakan
bagian biaya total yang bervariasi mengikuti banyaknya output yang dihasilkan.
Sementara itu biaya tetap merupakan dari biaya total yang konstan berapapun unit
yang dihasilkan.

2. Tempatkan garis biaya total pada suatu grafik dengan sumbu vertical (ordinat) biaya
dan sumbu horizontal (aksis) unit yang dihasilkan (outpu).

3. Identifikasi lokasi biaya total terendah

4. Tentukan lokasi dengan biaya terendah yang relevan

Sebagai contoh,berikut data biaya tetap dan biaya variable untuk masing-masing lokasi
yang menjadi alternatif pilihan perusahaan Makmur.

Tabel 3. Data biaya tetap dan biaya variable untuk masing-masing lokasi

Lokasi Biaya Tetap per Tahun Biaya Variabel per Unit

A Rp.15.000.000 Rp. 6.000

B Rp. 30.000.000 Rp. 4.000

C Rp. 50.000.000 Rp. 3.000

10
D Rp. 60.000.000 Rp. 5.000

c. Metode Pusat Grafitasi

Metode pusat grafitasi (center-of-gravity) merupakan teknik matematika yang


digunakan untuk menemukan lokasi untuk pusat distribusi tunggal yang melayani
sejumlah lokasi yang terkait, seperti pemasok, pelanggan dan sebagainya. Metode ini
dilakukasn dengan cara tempat menemukan biaya angkut yang terbaik ke pusat
distribusi. Lokasi perusahaan lain yang berhubungan dipetakan dalam koordinat x,y.
Lokasi yang dicari dirumaskan dengan :

∑ d ix w ix
i
C x=
∑ wi
i

∑ d iy wiy
C y= i
∑ wi
i

Dimana :

Cx= koordinat x pusat gravitasi

Cy= koordinat y pusat gravitasi

dix= koordinat x lokasi i

diy= koordinat y lokasi i

Wi= banyaknya barang yang dipindahkan

Sebagai contoh, banyaknya unit yang diangkut ke pelanggan dan letak masing-masing
pelanggan perusahaan Bonafide adalah :

Lokasi Unit yang Diangkut Koordinat X Lokasi Koordinat Y Lokasi

11
Pelanggan Pelanggan

A 2000 30 120

B 1000 60 40

C 1000 130 130

D 2000 90 110

Dengan menggunakan rumus tersebut ditemukan koordinat Cx dan Cy sebagai


berikut

( 30 ) ( 2000 ) + ( 60 ) ( 1000 ) + ( 130 ) ( 1000 ) + ( 90 ) (2000) 400.000


cx= = =66,7
2000+1000+ 1000+ 2000 6000

( 120 ) ( 2000 ) + ( 40 )( 1000 )+ ( 130 )( 1000 ) + ( 110 ) (2000) 560.000


cy= = =93,3
2000+1000+1000+2000 6000

lokasi perusahaan yang dipilih adalah lokasi yang berada pada koordinat titik 66,7
; 93,3.

d. Metode Transportasi

Metode transportasi merupakan metode yang dilakukan secara berulang untuk


menyelesaikan masalah yang meminimalkan biaya angkut produk dari suatu lokasi ke
lokasi lain sebgai tujuan. Ada dua metode yang di gunakan dalam model tranportasi
yaitu metode sudut barat laut dan metode biaya teendah. Metode sudut barat laut
dilakukan dengan mengisi sel kosong mulai sell yang ada di sebelah kiri atas, lalu ke
sel di sebelah kanan atau bawahnya dengan memperhatikan biaya total masing-masing
tujuan.

1. Metode Sudut Barat Laut (North-West Coner)

12
Metode ini digunakan untuk mengisi sel-sel kosong pada matriks tranportasi
yang dimulai dari sel yang terletak dari sudut kiri atas dengan melihat kendala
kapasitas pabrik dan kebutuhan pabrik dan kebutuhan gudang. Berikut langkah-
langkah pesaingnya :

1. 100 unti ditempatkan dari Des Moines ke Alburquerque

2. 200 unti ditempatkan dari Evansville ke Alburquerque

3. 100 unti ditempatkan dari Evansiville ke Boston

4. 100 unti ditempatkan dari Fort Laurderdale ke Boston

5. 200 unti ditempatkan dari Fort Laurderdale ke Cleveland

2. Metode Biaya Terendah Intuitif

Metode biaya terndah dilakukan dengan mengisi muatan pada sel-sel dengan
biaya yang paling terendah hingga biaya yang paling tinggi hingga dsemua sel
terisi dan biaya total masih berada dibawah batas.

3. Metode Stepping Stone

Digunakan untuk mencari solusi pengisian sel yang optimal.Hal ini digunakan
untuk mengevaluasi keefektifan biaya tranportasi. Langkah-langkah yang
dilakukan :

1. Mwmilih sel kosong untuk evaluasi dan diberi tanda + (plus). Pengisian ini
didasarkan pada metode sudut barat laut atau metode biaya terendah.

2. Bergeraklah horizontal kemudian vertical kea rah sel-sel yang terisi yang ada
di dekatnya

13
3. Dari sel kosong yang diberi tanda + bergera ke sel isi secara horizontal lalu
diberi tandan -, lalu kea rah vertical dan diberi tanda +. Lalu bergerak
horizontal lagi dan diberi tanda.

4. Hitung ulang perbaikan yagn terjadi untuk meminimalkan biaya

5. Ulangi langkah-langkah selanjutnya hingga mencapapi biaya minimal

e. Metode Delphi

Metode ini merupak proses sistematis dan berulang untuk mendapatkan consensus
mengenani pandangan para ahli secara panel. Pendekatan yang sering digunakam adalah
teknik peramalan kualitatif yang digunakan untuk menemukan dan memahami faktor-
faktor yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi pengambilan keputusan mengenai
isu-isu khusus, topic, atau bidang-bidang permasalahan. Metode Delphi kemudian
diterapkan dalam peramalan (forecasting), perencanaan strategic (strategic planning),
strategi rantai pasokan (supply chain strategy), produktivitas, dan untuk mengetahui
hambatan dalam pengelolaan operasi internasional.

Tiga karakteristik metode Delphi menurut (McCharty & Atthirawang, 2003) :

1. Anonym diantara para ahli dalam panel tersebut

2. Mendapatkan tanggapan secara statistic kuesiner yang dirancang dengan baik

3. Umpan balik yang terkendali

Faktor kuantitatif dalam dalam pemilihan lokasi adalah adanya pilihan antara
biaya tranportasi dan biaya tenaga kerja. Faktor kuantitatif disebut juga sebagai faktor
konvensional.Sedangkan faktor kualitatif meliputi faktor-faktor social dan politik serta
persaingsn global dan faktor yang berhubungan dengan ekonomi. Dalam metode
Delphi terdapat berbagai kriteria dan sub kriteria yang menjadi bahan pertimbangan
dalam peilihan lokasi :

14
1. Biaya

2. Karakteristik dan karyawan

3. Infrastruktur

4. Kedekatan dengan pemasok

5. Kedekatan dengan pasar atau pelanggan

6. Kedekatan dengan perusahaan induk

7. Kedekatan dengan persaingan

8. Kualitas hidup

9. Kerangka kerja legal dan peraturan

10. Faktor-faktor ekonomi

11. Faktor-faktro politik dan pemerintah

12. Faktor-faktor social dan budaya

13. Karakteristik lokasi yang khusus

15
BAB III. STUDI KASUS

Studi kasus ini kami kutip dari jurnal online Institut Teknologi Nasional yang
berjudul “Analisis Kelayakan Usaha Pencucian Kendaraan Bermotor Studi Kasus
Purwokerto Timur Jawa Tengah” karya Ilham Adi Nugroho, Abu Bakar, dan Lisye
Fitria, Jurusan Teknik Industri Itenas Bandung.

Masalah yang dikemukakan dalam jurnal ini adalah belum banyaknya layanan
cucian kendaraan bermotor untuk memenuhi kebutuhan mencuci kendaraan di daerah
Purwokerto Timur. Kesimpulan dari jurrnal ini adalah penulis menemukan adanya
peluang usaha, lalu penulis melakukan analisis penentuan lokasi. Metode yang
dilakukan penulis dalam menentukan lokasi adalah metode penilaian faktor, yaitu
metode pemilihan lokasi berdasarkan berbagai faktor yang menjadi pertimbangan.

Tabel 4. Analisis Penentuan Lokasi Usaha

Kriteria Kebutuhan Lahan Jl. Kom. Bambang S Jl. Prof Soeharso


Kondisi Bobot Kondisi Bobot Kondisi Bobot
kepentingan Kriteria Kriteria
Luas Tanah Cukup, min 10% 490 m2 8% 470-480 m2 10%
400 m2
Harga Sewa Maks. 15 Jt 10% 8 Jt 10% 10 Jt 9%
Lingkungan Pemukiman 15% Toko & 15% Pemukiman 15%
, Tempat Area & Rumah
berbelanja Kampus Makan
& pusat
keramaian
Ketersediaa Ada dan 15% Ada & Baik 12% Ada & baik 13%
n Air baik
Ketersediaa Ada dan 15% Ada & 12% Ada & Baik 13%
n Listrik baik cukup baik
Tinggat Cukup 20% Ramai 23% Ramai 23%
Keramaian ramai
Pesaing Jauh 15% Jauh 10% Jauh 12%
Terdekat
Total 100% Total 90% Total 95%

Berdasarkan analisis pembobotan diatas, lokasi usaha yang dipilih adalah Jl. Prof.
Soeharso.

16
BAB IV. KESIMPULAN

Dimensi terpenting dalam memilih lokasi jasa adalah fleksibelitas, posisi pesaing,
manajemen permintaan, dan fokus. Fleksibelitas lokasi merupakan suatu ukuran
derajat pelayanan yang dapat bereaksi dengan perubahan ekonomi. Posisi persaingan
menunjukkan metode dimana perusahaan didirikan adalah relative atau tergantung
kepada pesaingnya. Manajemen permintaan merupakan kemampuan mengendalikan
kuantitas, kualitas dan waktu permintaan. Dan terakhir adalah fokus yang dapat
dikembangkan denga menawarkan beberapa pelayanan dibeberapa lokasi. Pemilihan
lokasi yang tepat memiliki dampak yang besar terhadap kelangsungan kerja sebuah
perusahaan.

17
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pertimbangan Lokasi Front Office dan Back Office…………………5

Tabel 5. Contoh penerapan metode ini dipaparkan pada table


berikut………..8

Tabel 6. Data biaya tetap dan biaya variable untuk masing-masing


lokasi…..9

Tabel 7. Analisis Penentuan Lokasi Usaha…………………………………….14

18
DAFTAR PUSTAKA

Ariani, Wahyu. 2009. Manajemen Operasi Jasa. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Nugroho, Ilham Adi. Abu Bakar. & Lisye Fitria. 2013. Analisis Kelayakan Usaha Pencucian
Kendaraan Bermotor Studi Kasus Purwokerto Timur Jawa Tengah. Jurnal Reka
Integra. Vol 1. 1-11. http://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/rekaintegra/article/view/224.
(diakses 13 September 2013)

Haming, Murdifin dan Mahfud Nurnajamuddin. 2007. Manajemen Produksi Modern Operasi
Manufaktur dan Jasa. Jakarta : Bumi Aksara.

19

Anda mungkin juga menyukai