Annisa
HIJAB ATAU JILBAB? Oleh: N. Azmi
“P
erempuan adalah aurat, Apabila ia keluar
rumah, maka setan menjadikannya tampak
indah. Keadaannya yang paling dekat dengan
kasih sayang Pemelihanya (Allah Ta’ala) adalah ketika ia
berada di bagian paling dalam dari rumahnya.” (Abdulah
bin Mas’ud)
Perkembangan Islam di dunia dalam berbagai aspek
kehidupan terus berubah seiring dengan berjalannya
waktu. Aneka ragam budaya di berbagai negara khususnya
di Negara muslim turut mewarnai perkembangan ini.
Keanekaragaman budaya, adat istiadat dan masyarakat
muslim di seluruh dunia menjadi daya tarik tersendiri
yang menjadi inspirasi sebagai asset yang tak ternilai.
Salah satunya dalam mengekspresikan busana muslimah
yang beraneka ragam, baik dari segi model, warna dan
kegunaannya.
Hijab atau Jilbab menjadi salah satu pelengkap bagi
busana muslimah yaitu penutup kepala yang sedang
marak dipakai oleh wanita muslim saat ini. Namun tidak
semua muslimah mengetahui dan memahami arti dan
kegunaan sebuah hijab atau jilbab.
Hijab atau jilbab bukanlah sisa peninggalan adat atau
kebiasaan wanita Arab, sehingga wanita non Arab tidak
perlu menirunya. Namun hijab atau jilbab adalah satu
hukum yang tegas dan pasti yang seluruh muslimah
diwajibkan Allah untuk mengenaknnya. Melanggar atau
tidak mengakuinya berarti mengingkari salah satu hukum
Islam yang esensial.
Hijab, sesuai dengan dengan makna harfiahnya berarti
pemisah, dalam pergaulan antara laki-laki dan perempuan.
Tanpa adanya pemisah ini, akan sukarlah mengendalikan
luapan nafsu syahwat yang merupakan naluri yang sangat
kuat dan dominan.
Hijab dalam ajaran Islam menanamkan suatu tradisi
yang universal dan fundamental untuk mencabut akar
kemerosotan moral, dengan menutup pintu per­ gaulan
bebas. Hijab dibebankan kepada kaum perem­puan, wajibnya
kepada muslimah. Karena pada hake­katnya perempuan
merupakan simbol keindahan. Kaum perempuan juga
punya kecenderungan untuk memper­tunjukkan kecantikan
dan lebih tak acuh dalam memandang tubuh lawan jenis.
Sedangkan jilbab menurut kitab Al-Munjid diartikan
58 MPA 323 / Agustus 2013
sebagai baju atau pakaian yang lebar. Dalam kitab Al-
mufraddat, jilbab berarti baju dan kerudung. Kitab Al-
Qamas menyatakan jilbab sebagai pakaian luar yang lebar,
sekaligus kerudung yang biasa dipakai kaum wanita
untuk menutupi pakaian (dalam) mereka.
Kitab Lisanul Arab memberikan pengertian jilbab
sebagai pakaian yang lebih besar daripada sekedar
kerudung dan lebih kecil daripada selendang besar yang
biasa dipakai kaum wanita. Kitab Tafsir Majma’ul Bayan
mengartikan jilbab sebagai kerudung yang biasa dipakai
kaum wanita merdeka (bukan Budak) untuk menutup
kepala dan muka jika mereka hendak keluar rumah.
Yang pasti para ahli tafsir sepakat bahwa jilbab
mempunyai arti pakaian yang longgar, serta luas
dan menutup kepala dan dada. Namun yang perlu
diperhatikan adalah Sabda Nabi, ”Termasuk golongan ahli
neraka, wanita yang berpakaian, tetapi (sebenarnya) telanjang”.
Maksudnya, meskipun pakaian sudah menutup aurat
dan longgar, tetap saja fitnah akan timbul, jika beberapa
persyaratan lain tidak dipenuhi, yaitu; pakaian harus tebal,
tidak mencolok dan menarik perhatian, tidak menyerupai
pakaian laki-laki dan tidak menyerupai pakaian orang-
orang non muslim ataupun kafir.
Sebelumnya kebiasaan muslimah Arab tidak menutup
wajah, cara berkerudungnya dengan membiarkan
kerudung terulur ke belakang telinga, lalu melipatnya.
Sehingga tampaklah anting, leher dan bagian dada
mereka. Namun, semenjak turunnya surat An-Nur ayat
31, yang dengan tegas menjelaskan batas-batas pakaian
wanita,yaitu menutup kepala dan menyilangkan ujung
kerudungnya di bagian kanan dan kiri wajah, sehingga
telinga, anting, leher dan dada mereka tertutup.
Jadi, hijab dan jilbab mempunyai makna yang sama
disebabkan adanya kemiripan arti. Keduanya adalah
satu diantara berbagai hukum syariah Ilahi, yang dengan
tegas dan nyata termaktub dalam Al-Qur’an dan Hadit
Nabi. Dengan pakaian Islami, kaum muslimah akan lebih
terhormat dan terpandang dan terhindar dari fitnah.
Sumber : Berkah Kerudung Muslimah, Abdul Malik
Al-Qasim, Kiswah Media, 2013, Hijab menurut Al-Qur’an
dan Al-Sunnah, Husein Al-Sahab, Mizania, 2013, Muslimah
Fashion Journeys, Indriya R.Dani,Gramedia, 2012