KH Ali Mustafa Yakub (Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta sebelumnya) menyampaikan bahwa
peringatan Maulid Nabi termasuk wilayah muamalah, “selama tidak melakukan hal-hal yang
mengharamkan, ya boleh-boleh saja”. Beliau mencurigai ada pihak yang ingin memecah belah umat
Islam, khususnya di Indonesia, dengan penetapan Maulid Nabi sebagai perkara bid’ah yang terlarang.
https://mutiarazuhud.wordpress.com/tag/ibadah-ghairu-mahdhah/
Dalil kewajiban sholawat ada, namun dalil bacaan sholawat tidak cuma satu, banyak rupa bacaan
sholawat. Saya sendiri pernah mempelajari 5 macam redaksi sholawat ibrahimiyah, semuanya
shohih, bahkan masih banyak lagi riwayat yang lain. Dan ternyata Imam Syafi'i sendiri
menggunakan redaksi sholawat yang berbeda lagi di dalam sholat. Ini menunjukkan bahwa redaksi
bacaan sholawat tidak khusus satu macam, namun bisa dikreasikan dengan redaksi yang lain asal
masih berisi sholawat.
https://www.facebook.com/santrionlinenet/photos/sholawat-nariyah-itu-
syirik_________________tidak-ada-dalil-rosululloh-pernah-me/1801100216775059/