Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN OBSERVASI STANDAR PEMBIAYAAN

SMKN 2 DEPOK YOGYAKARTA

Dosen Pengampu : Dr. Sukoco, M.Pd.

Disusun oleh :

Ferdynand Ardya Kurniawan (17504241032)

Resa Agus Setyawan (17504241033)

Anjar Eko Wibowo (17504241034)

Vendi Dwi Pamungkas (17504241035)

Aditya Ramadhan (17504241036)

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Dengan meyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Manajemen
Pendidikan.

Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memeperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan
ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan ini kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan ini.

Akhir kata kami berharap semoga laporan ini tentang Manajemen Pendidikan dapat
memeberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Yogyakarta, 01 Mei 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1

A. Latar Belakang ...........................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................................1
C. Tujuan Observasi .......................................................................................................1

BAB II KAJIAN TEORI .....................................................................................................2

1. Konsep Dasar Pembiayaan Pendidikan .....................................................................2


2. Sumber-Sumber Pembiayaan Pendidikan ..................................................................3
3. Perencanaan Anggaran dan Belanja Lembaga Pendidikan ........................................3
4. Pelaksanaan Anggaran Pendidikan ............................................................................4
5. Pengawasan Pembiayaan Pendidikan ........................................................................4
6. Program BOS .............................................................................................................5

BAB III HASIL OBSERVASI ............................................................................................ 6

A. Gambaran Umum Objek Observasi ...........................................................................6


B. Manajemen Keuangan ............................................................................................... 8

BAB IV PENUTUP ..............................................................................................................12

Kesimpulan ............................................................................................................................ 12

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan tolak ukur kemajuan suatu bangsa. Di suatu negara,
kemajuan di bidang ekonomi, teknologi, maupun di bidang lainnya selalu di dorong
oleh kemajuan pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya
adalah dengan meningkatkan kualitas manajemen pendidikan itu sendiri, baik
manajemen pendidikan di tingkat sekolah, kabupaten, provinsi, maupun negara.
Perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan manajemen yang baik, akan
dapat meningkatkan kualitas lembaga atau sekolah yang melaksanakan proses
pendidikan. Tak kalah penting manajemen pembiayaan juga penunjang kemajuan
pendidikan bangsa, karena setiap satuan pendidikan harus mempuanyai prioritas
pembiayaan untuk menunjang kemajuan pandidikan tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perencanaan pembiayaan pendidikan di SMKN 2 Depok Yogyakarta?
2. Bagaimana prioritas pembiayaan pendidikan di SMKN 2 Depok Yokyakarta?
3. Bagaimana pengorganisasian pembiayaan pendidikan di SMKN 2 Depok
Yogyakarta?
4. Bagaimana pelaksanaan pembiayaan pendidikan di SMKN 2 Depok Yogyakarta?
5. Bagaimana pengevaluasian pembiayaan pendidikan di SMKN 2 Depok
Yogyakarta?

C. Tujuan Observasi
1. Untuk mengetahui perencanaan pembiayaan pendidikan di SMKN 2 Depok
Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui prioritas pembiayaan pembiayaan pendidikan di SMKN 2
Depok Yogyakarta.
3. Untuk mengetahui pengorganisasian pembiayaan pendidikan di SMKN 2 Depok
Yogyakarta.
4. Untuk mengetahui pelaksanaan pembiayaan pendidikan di SMKN 2 Depok
Yogyakarta.
5. Untuk mengetahui pengevaluasian pembiayaan pendidikan di SMKN 2 Depok
Yogyakarta.

1
BAB II KAJIAN TEORI

1. Konsep Dasar Pembiayaan Pendidikan


Biaya dalam pendidikan meliputi :
1) Biaya langsung
Terdiri dari biaya biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan
pengajaran dan kegiatan belajar siswa berupa pembelian alat alat pelajaran, sarana
belajar, biaya transportasi, gaji guru (honorer), baik yang dikeluarkan dari
pemerintah, orang tua , maupun siswa itu sendiri.
2) Biaya tidak langsung
Keuntungan yang hilang (earning forgone) dalam bentuk biaya kesempatan
yang hilang (opportunity cost) yang dikorbankan siswa dalam belajar (cohn,
1979; thomas jane; alan thomas, 1976).
Anggaran biaya pendidikan terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain,
yaitu:
 Sisi anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran untuk mencapai
tujuan-tujuan pendidikan. Anggaran penerimaan adalah pendapatan
yang diperoleh setiap tahun sekolah dari berbagai sumber resmi dan
diterima secara teratur. Untuk sekolah negeri, umumnya memiliki
sumber-sumber anggaran penerimaan, yang terdiri dari pemerintah
pusat, pemerintah daerah, masyarakat sekitar, orang tua murid, dan
sumber lain.
 Sedangkan anggaran dasar pengeluaran adalah jumlah uang yang
dibelanjakan setiap tahun untuk kepentingan pelaksanaan pendidikan di
sekolah. Berdasarkan pendekatan unsur biaya (ingridient approach),
pengeluaran sekolah dapat dikategorikan ke dalam beberapa item
pengeluaran, yaitu:
a. Pengeluaran untuk pelaksanaan pelajaran
b. Pengeluaran untuk tata usaha sekolah
c. Pemeliharaan saran dan prasarana sekolah
d. Kesejahteraan pegawai
e. Administrasi
f. Pembinaan teknis educative, dan
g. Pendataan.

2
2. Sumber-Sumber Pembiayaan Pendidikan
Sumber dana keuangan sekolah antara lain orang tua, pemerintah pusat,
pemerintah daerah, masyarakat, fasilitas sekolah, siswa, pemilik sekolah (yayasan).

3. Perencanaan Anggaran dan Belanja Lembaga Pendidikan

Penganggaran merupakan kegiatan atau proses penyusunan anggaran (budget).


Budget atau anggaran merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara
kuantitatif dalam bentuk satuan uang yangdigunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan lembaga (missal dalam lembaga pendidikan) dalam
kurun waktu tertentu. Penyusunan anggaran merupakan langkah-langkah positif untuk
merealisasikan rencana yang telah disusun. Kegiatan ini melibatkan pimpinan tiap
organisasi. Pada dasarnya, penyusunan anggaran merupakan negoisasi antara pemimpin
dengan pimpinan dibawahnya dalam menentukan besarnya alokasi biaya dalam
penganggaran. Hasil dari suatu negoisasi merupakan suatu pernyataan tentang
pengeluaran dan pendapatan yang diharapkan dari setiap sumber dana (Nanang Fattah,
2004: 47).

Anggaran harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:


- Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam system
manajemen dan organisasi
- Adanya system akuntansi yang memadai dalam melaksanakan anggaran
- Adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja organisasi
- Adanya dukungan dari pelaksana mulai dari tingkat atas sampai yang paling
bawah

Tahapan penyusunan anggaran adalah sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama priode


anggaran
2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan dalam uang, jasa, dan
barang
3) Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab anggaran pada dasarnya
merupakan pernyataan finansial

3
4) Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang telah disetujui dan
dipergunkan oleh institusi tertentu
5) Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan dari pihak yang
berwenang
6) Melakukan revisi usulan anggaran
7) Persetujuan revisi usulan anggaran
8) Pengesahan anggaran

4. Pelaksanaan Anggaran Pendidikan

Pelaksanaan anggaran (implementation involves accounting) ialah kegiatan


berdasarkan rencana (RAPBS) yang telah dibuat dan kemungkinan terjadi
penyesuaian bila diperlukan. Dalam melaksanakan anggaran terkhusus dalam bidang
pendidikan ada berapa hal yang harus dilakukan yaitu:

 mempersiapkan pembukaan
 melakukan pembelanjaan dan membuat transaksi
 membuat perhitungan
 mengawasi pelaksanaan sesuai dengan prosedur kerja yang berlaku
 membuat laporan pertanggung jawaban keuangan :
biasanya dengan membuat analisis akuntansi yang terdidiri dari bagian
perkiraan akun, jurnal, buku besar, buku cek, buku pos, faktur, buku kas
pembayaran uang sekolah, dan buku kas piutang (E. Mulyasa, Manajemen
berbasis sekolah, hal 175)

5. Pengawasan Pembiayaan Pendidikan


Langkah-langkah atau tahapan yang harus dilakukan dalam proses pengawasan
(Nanang Fattah, 2004: 67) yaitu:
1) Penetapan standar atau patokan yang dipergunakan berupa ukuran kuantitas,
kualitas, biaya, dan waktu.
2) Mengukur dan membandingkan antara kenyataan yang sebenarnya dengan
standar yang telah ditetapkan.
3) Mengidentifikasikan penyimpangan (deviasi);

4
4) Menentukan tindakan perbaikan atau koreksi yang kemudian menjadi materi
rekomendasi.
Sasaran pemeriksaan (audit)
1. Pemeriksaan kas
2. Pemeriksaan pengurusan barang
3. Tuntutan ganti rugi
4. Pemeriksaan anggaran pre audit

6. Program BOS

BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan
pendanaan biaya operasional non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai
pelaksana program wajib belajar. Menurut PP 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan
Pendidikan, biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan
habis pakai, dan biaya tidak langsung berupa daya, air, jasa, telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak,
asuransi, dll. Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan
personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS. Secara detail jenis kegiatan
yang boleh dibiayai dari dana BOS dibahas pada bagian penggunaan dana BOS.

Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat


terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu.

Secara khusus program BOS bertujuan untuk:

1. Membebaskan segala jenis biaya pendidikan bagi seluruh siswa miskin di tingkat
pendidikan dasar, baik di SMK negeri maupun SMK swasta

2. Membebaskan biaya operasional sekolah bagi seluruh siswa MI negeri dan MTs
negeri.

3. Meringankan beban biaya operasional sekolah bagi siswa di SMK swasta/PPS.

5
BAB III HASIL OBSERVASI

A) Gambaran Umum Objek Observasi


1. Profil SMK
DATA SMK

1) Nama SMK Semula: STM Pembangunan Yogyakarta

2) Nama SMK Sekarang:SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta, berdasarkan


SK Mendikbud No. 0034/0/1997, tanggal 7 Maret 1997

3) Status Sekolah : Negeri

4) Program : 4 Tahun

5) No. Statistik Sekolah (NSS) : 721040214001

6) Npsn No. Pokok Sekolah Negeri (NPSN): 20401315

7) Akreditasi : A

8) Alamat SMK : Mrican, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Telepon


(0274) 5135438

9) Tahun Pendirian / Oprasional : 29 Juni 1979, Diresmikan oleh Presiden Soeharto

10) Luas Areal : 42.077 m2

2. Sejarah Singkat Berdirinya SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta


STM Pembangunan Diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 29 Juni 1972.
Masa pendidikan yang harus ditempuh adalah 4 tahun, dengan didukung dengan
fasilitas penunjang yang lengkap. Setelah lulus, siswa segera dapat bekerja di sektor
Industri sebagai Teknisi Industri. Pada tanggl 7 Maret 1997 dengan keputusan
Mendikbud No. 036/O/1997 nama Sekolah berubah menjadi SMK Negeri 2 Depok
Yogyakarta dengan jenjang pendidikan tetap 4 tahun.

6
3. Visi, Misi Dan Tujuan

1. Visi

Visi dari SMK N 2 Depok (STM Pembangunan) Yogyakarta adalah:


”Terwujudnya sekolah unggul penghasil sumber daya manusia yang berbudi pekerti
luhur dan kompeten”

2. Misi

Untuk mewujudkan visi SMK N 2 Depok (STM Pembangunan) Yogyakarta


tersebut, diperlukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang
jelas. Misi SMK N 2 Depok (STM Pembangunan) Yogyakarta yang disusun
berdasarkan visi di atas, adalah

1. Melaksanakan proses pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan sumber


daya manusia yang berbudi pekerti luhur, kompeten, memiliki jiwa
kewirausahaan, dan berwawasan lingkungan

2. Melaksanakan proses pendidikan dan pelatihan dengan pendekatan Kurikulum


yang dikembangkan di SMK Negeri 2 Depok

3. Menyediakan dan mengembangkan sarana dan prasarana sesuai dengan


tuntutan kurikulum

4. Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler sebagai sarana


mengembangkan bakat, minat, prestasi, dan budi pekerti peserta didik

5. Membangun dan mengembangkan jaringan teknologi informasi dan


komunikasi serta kerja sama dengan pihak-pihak terkait (stakeholder) baik
nasional maupun internasional

6. Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan yang professional

3. Tujuan SMK

Tujuan yang diharapkan dari penyelenggaraan pendidikan di SMK N 2


Depok (STM Pembangunan) Yogyakarta adalah:

7
1. Menyiapkan peserta didik/siswa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa

2. Menyiapkan peserta didik/siswa untuk memasuki lapangan kerja atau


melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

3. Menyiapkan peserta didik/siswa agar mampu memilih karier, berkompetisi


dan mengembangkan diri

4. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk memenuhi kebutuhan


dunia usaha dan dunia industri pada saat ini maupun yang akan dating

5. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan
kreatif

B) Manajemen Keuangan
a) Perencanaan Keuangan
Perencanaan Keuangan adalah suatu cara untuk mendapatkan dana,
merealisasikan serta mempertanggungjawabkannya pada lingkup sekolah.
1. Perencanaan Dana Berdasarkan Sumber-Sumbernya
1.1 Input
Berdasarkan observasi ke SMK 2 Depok Yogyakarta untuk
mengidentifikasi macam-macam sumber dana berdasarkan neraca anggaran
dan pendapatan dan belanja sekolah.
1.1.1 Fixed
Dana Fixed dalam input bermakna dana yang sumbernya
tetap/konstan yang secara berangsur-angsur sama namun
selalu/kontinuitas.
Yang termasuk dana Fixed:
1. Beasiswa Murid
Beasiswa diperuntukkan bagi siswa yang berprestasi serta
memenuhi syarat yang diinginkan. Beasiswa biasanya berasal
dari suatu instansi/perusahaan yang bersifat mengikat (artinya
ada suatu kontrak bagi penerimanya).

8
2. Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)
Dana BOS merupakan dana pemerintah yang secara
langsung berasal dari Pemerintah pusat.
3. BOS Daerah
Dana BOS ini merupakan dana pemerintah yang secara
langsung berasal dari kabupaten seetmpat.
4. BOSDA Provinsi
Dana BOS yang secara penuh dananya diperoleh dari
pemerintah yang berasal dari Provinsi sekolah berasal.
1.1.2 Variatif
Dana input Variatif memiliki makna dana masuk yang bersifat
berubah-ubah/tidak tetap.
Yang termasuk dana ini:
1. Sumbangan dari orang tua murid
Merupakan dana angsuran yang diperuntukkan bagi
seluruh orang tua/wali murid secara bulanan/SPP maupun
uang fisik/gedung. Ada berbagai pertimbangan yang
dikenakan pihak sekolah untuk menarik dana, khususnya
pertimbangan ekonomi siswa.
2. Sumbangan Komite
Sumbangan ini berdasarkan beberapa pertimbangan,
seperti pangkat/golongan serta ada yang bersifat
sumbangan atau sukarela.

2. Perencanaan Dana Untuk Pengaliran Keluar


2.1 Output
Yakni dana yang dialirkan keluar kas. Ada dua macam dana keluar yang
diketahui:
2.1.1 Fixed
Pada dana keluar, istilah fixed berarti pengaliran dana yang
bersifat tetap yang bersifat kontinu dan langganan.
Yang termasuk dana keluar ini:

9
1. Anggaran Rutin/Administrasi Umum
1.1 Belanja pegawai
a) Gaji guru dan karyawan
b) Pembelian beras guru dan karyawan
c) Lain-lain gaji serta tunjangan

2.1.2 Variatif
Dana output fixed berarti dana keluar yang bersifat kira-
kira/rancangan bersifat tak tetap. Perlu penekanan perencanaan
yang tepat.
Yang termasuk dana ini:
1. Daftar Isian Kegiatan
a) Alat tulis kantor
b) Tagihan listrik
c) Belanja bahan praktek/percontohan
d) Tagihan telpon
e) Belanja alat listrik
f) Foto kopi/penggandaan
g) Belanja perawatan bangunan sekolah
h) Pemeliharaan mebeler
i) Belanja perawatan alat pendidikan

a) Organisir Keuangan
Merupakan suatu tahap dimana perencanaan keuangan mulai disusun
dan diatur secara rapi.
Pada SMKN 2 Depok organisir keuangan meliputi pengaturan dari
segala rencana yang telah dibentuk pada RAPBS. Organisir keuangan di
sekolah ini mencakup prioritas penggunaan dana, artinya suatu program yang
telah disusun pada RAPBS dapat dibatalkan untuk dialihkan ke program lain
yang semisal kekurangan dana.
Sistem pembayaran SPP di SMK menjadi salah satu sistem yang di
organisir komite sekolah diakibatkan uang yang masuk termasuk dana
variatif (tak menentu) namun bagi siswa yang tidak mampu membayar akan

10
ditutupi oleh siswa lain yang sanggup membayar. Disinilah peran organisir
sangatlah besar.

b) Actuating Keuangan
Merupakan suatu tahap dimana keuangan mulai direlisasikan. Aktuating
sangat berperan setelah proses pada manajemen keuangan direalisasikan.
Segala macam bentuk pengaliran keuangan dikelola dengan cermat pada
tahap ini.
Keunggulan sekolah dibandingkan Universitas pada perencanaannya
yakni sumbangan dana masuk yang bersifat tetap akan mengikuti alur
perekonomian Nasional. Apabila harga barang sedang fluktuatif, maka
pelaksanaan keuangan perlu ditekankan.
Jaminan kesehatan warga sekolah pun menjadi sorotan dalam aktuating.
Asuransi misalnya, pada SMKN 2 Depok tidak lagi berikatan dengan
lembaga asuransi diakibatkan kurang efektifnya sistem asuransi tersebut.
Maka sekolah ini melakukan self controlling dengan cara mengurangi dana
yang dianggarkan ke dana asuransi. Seorang siswa diberi jatah 500.00 per
kecelakaan.
c) Kontrol Keuangan
Merupakan tahap dimana pengawasan mulai berlaku. Pada
SMKN2 Depok, setiap 3 bulan sekali diadakan pertanggungjawaban dana yang
dilaksanakan oleh setiap pejabat sekolah guna melaporkan keuangan. Selain itu
pula dilakukan evaluasi disetiap awal tahun oleh guru dan karyawan untuk
melakukan perancangan dana setahun kedepan. Disinilah kontrol keuangan
dapat diamati.

11
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan

Berdasarkan observasi ke SMK 2 Depok Yogyakarta untuk mengidentifikasi


macam-macam sumber dana berdasarkan neraca anggaran dan pendapatan dan belanja
sekolah. Ada 2 yaitu fixed dan variatif. fixed misalnya beasiswa murid, dana BOS,
BOS Daerah, BOS Provinsi, sedangkan dana variatif dari sumbangan komite dan
sumbangan orang tua murid.

12

Anda mungkin juga menyukai