Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL TERAPI MODALITAS

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK BERMAIN, SOSIAL DAN KOGNITIF

KELOMPOK II

Reza Nur Fitriani Reni Nurhayati

Novita Sari Richa Alif Khasanah

Annisa Kurnia Ilahi Ristian Fitri Wulandari

Rahmawati Ardiani Pratiwi Mardliyatus Zahroh

Diana Zahrotul Maghfirah Wiji Suwanti

Muh Matori Anwarudin Yunipa

Moh Agung Setiawan


n

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

D3 KEPERAWATAN

201

9PROPOSAL TERAPI BERMAIN, SOSIAL DAN KOGNITIF

A. Latar Belakang
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi lansia. Dalam

kondisi sakit atau lansia dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap

dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi lansia. Pada saat

dirawat di rumah sakit, lansia akan mengalami berbagai perasaan yang sangat

tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan

tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami lansia karena

menghadapi beberapa stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu,

dengan melakukan permainan lansia akan terlepas dari ketegangan dan stress

yang dialaminya karena dengan melakukan permainan lansia akan dapat

mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi

melalui kesenangannya melakukan permainan. Tujuan bermain di rumah sakit

pada prinsipnya adalah agar dapat mengembangkan kreatifitas lanisa dan

dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress. Bermain sangat penting bagi

mental, emosional, dan kesejahteraan lansia seperti kebutuhan psikologis dan

kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat lansia sakit atau lansia di

rumah sakit (Wong, 2009).


B. Topik

Terapi Bermain : Bola Bergilir

Terapi Sosial : Saling mengenal antar lansia satu dengan lansia lain

Terapi Kognitif : Review of life

C. Tujuan

Tujuan Umum

Tujuan umumnya adalah klien dapat mengembangkan kemampuannya untuk

mengasah ingatan klien dimasa muda.

Tujuan khusus

1. Klien mampu mengenalkan diri klien (nama dan alamat)


2. Klien mampu menyebutkan atau menceritakan pengalaman yang

menarik selama hidupnya atau saat masih muda.


3. Klien mampu menjelaskan dengan baik tentang lansia lain.
4. Klien mampu bermain secara sportif dan sesuai aturan bermain.

D. Indikasi Untuk Terapi Bermain, Sosial dan kognitif


1. Seseorang yang kurang berfungsi dalam kehidupannya karena

kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pengintegrasian perkembangan

psikososialnya
2. Kelainan tingkah laku yang terlihat dalam kesulitannya

berkomunikasi dengan orang lain


3. Tingkah laku tidak wajar dalam mengekpresikan perasaan atau

kebutuhan yang primitive


4. Ketidak mampuan menginterprestasikan rangsangan sehingga

reaksinya terhadap rangsangan tersebut tidak wajar pula


5. Terhentinya seseorang dalam fase pertumbuhan tertentu atau

seseorang yang mengalami kemunduran


6. Mereka yang lebih mudah mengekspresikan perasaannya melalui

suatu aktivitas dari pada dengan percakapan


7. Mereka yang merasa lebih mudah mempelajari sesuatu dengan cara

mempraktikannya dari pada dengan membayangkan


8. Pasien cacat tubuh yang mengalami gangguan dalam

kepribadiannya

E. Pengorganisasian

Waktu

Kegiatan terapi ini akan dilaksanakan selama 40 menit yaitu pada:

Hari : Kamis, 17 Januari 2019

Jam : 08.00 sampai selesai

Lama : 40 menit.

Terapis

Adapun terapis yang akan terlibat adalah

1. Fasilitator.
a) Menyusun rencana terapi
b) Mengarahkan kelompok mencapai tujuan
c) Menjelaskan cara bermain bola bergilir, pengenalan lansia lain dan

review of life
d) Memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan dapat dan

memberi umpan balik


e) Sebagai role model
f) Mempertahankan kehadiran anggota

2. Klien
3. Metode dan media

Metode

Adapun metode yang digunakan pada terapi ini adalah dinamika kelompok

Media

Media yang akan digunakan meliputi:

- Sebuah bola (sepak/plastik)


- Musik Box

- Sebuah gambar untuk lansia mempraktekkan gambar tersebut,

seperti berupa hewan-hewan yang mudah dipahami

Skema Ruang Terapi

K F

F K

K F
K
F

K F

KETERANGAN:

F : Fasilitator

K : Klien

MEKANISME KEGIATAN

1. Persiapan
a) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b) Mengumpulkan klien di aula. Setelah dikumpulkan klien diatur

posisinya dengan fasilitator.


c) Menginstruksikan klien untuk menunjukkan papan nama masing-

masing.
d) Menyiapkan music dan bola.

2. Orientasi

a) Salam tarapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Terapis dan klien memakai papan nama.
3) Terapis menyebutkan peraturan permainan. Pada Terapi Aktivitas

Kelompok ini peraturannya :


 Bola akan dijalankan/ digilirkan pada semua peserta terapi

selama music berbunyi.


 Ketika music dihentikan, peserta yang memegang bola

mendapat instruksi untuk menceritakan pengalaman paling

menarik atau mengesankan selama hidup atau review of life.


 Peserta juga mempraktekkan hewan apa yang sudah

disiapkan oleh fasilitator yang nantinya akan di tebak oleh

lansia lain.
 Lansia lain juga wajib menyebutkan nama peserta yang

maju ke depan tadi.


 Kemudian jika sudah maka permainan dilanjutkan

seterusnya.
4) Selama kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok berlangsung tidak ada

yang boleh meninggalkan tempat tanpa seizin panitia atau terapis.


b) Evaluasi / validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
c) Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan terapi
2) Menjelaskan aturan main berikut:
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus

minta izin kepada terapis.


b. Lama kegiatan ± 40 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
d) Tahap Kerja
e) Tahap terminasi.
1) Evalusi
a. Terapis menanyakan perasan klien setelah mengikuti terapi.
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2) Tindak lanjut

Menganjurkan klien untuk sesekali bermain seperti yang sudah

dipraktekkan agar tidak bosan serta untuk referensi refreshing lansia.

3) Kontrak yang akan datang


Buat kesepakatan baru untuk kegiatan berikutnya

Evaluasi Dan Dokumentasi

Hal-hal yang perlu di evalausi antara lain adalah sebagi berikut:


1) Kemampuan membuat keputusan
2) Tingkah laku selama bekerja
3) Kesadaran adanya orang lain yang bekerja bersama dia dan yang

mempunyai kebutuhan sendiri


4) Kerjasama
5) Cara memperlihatkan emosi (spontan, wajar, jelas, dan lain-lain)
6) Inisiatif dan tanggung jawab
7) Kemampuan untuk diajak atau mengajak berunding
8) Menyatakan perasaan tanpa agresi
9) Kompetisi tanpa permusuhan
10) Menerima kritik dari atasan atau teman sekerja
11) Kemampuan menyatakan pendapat sendiri dan apakah bertanggung

jawab atas pendapatnya tersebut


12) Wajar dalam penampilan
13) Orientasi, tempat, waktu, situasi, orang lain
14) Kemampuan menerima instruksi dan mengingatnya
15) Kemampuan bekerja tanpa terus menerus diawasi
16) Kerapian bekerja
17) Lambat atau cepat

Anda mungkin juga menyukai