Anda di halaman 1dari 5

CHRONIC KIDNEY DISEASE

Ny.N berusia 65 tahun, dirawat di RS dengan keluhan sesak nafas sejak hari senin, perut terasa
penuh, nyeri bagian lutut. Klien mengatakan memiliki riwayat HT dan pengapuran sendi
dibagian lutut sejak 2001, HD sejak 2012. Dari hasil pengkajian didapatkan data : klien
mengatakan sesak, perut terasa begah, nyeri daerah lutut jika berjalan dan beraktivitas.
Kesadaran: Composmentis, terpasang simino ditangan sebelah kiri , terpasang instopper ditangan
sebelah kanan, terpasang O2 nasal 3L, TD: 150/100 mmHg, Nadi:92 x/menit, Suhu: 36,8°C,
Pernafasan: 24 x/menit, BB:61.6 kg, TB:160 cm. Hasil lab : Hemoglobin 7.0 g/dL, Leukosit 6.34
10^/µL, Hematokrit 19%, Trombosit 149 10^/µL, Eritrosit 2.04 10^/µL, Kreatinin 9.0 mg/dL
1. Pengkajian
DS
- Klien mengatakan sesak
- Klien mengatakan perut terasa begah
- Klien mengatakan nyeri daerah lutut jika berjalan dan beraktivitas
- Klien mengatakan memiliki riwayat HT dan pengapuran sendi dibagian lutut sejak tahun
2001
- Klien mengatakan HD sejak tahun 2012
DO
- Kesadaran : Composmentis
- GCS : E4M6V5
- TD= 150/100 mmHg
- Nadi= 92x/menit
- Suhu= 36.8°C
- Pernafasan= 24 x/menit
- BB:61.6 kg TB:160cm
- Terpasang simino ditangan sebelah kiri
- Hasil Lab :
Hemoglobin 7.0 g/dL
Leukosit 6.34 10^/µL
Hematokrit 19%
Trombosit 149 10^/µL
Eritrosit 2.04 10^/µL
Kreatinin 9.0 mg/dL

2. Diagnosa Keperawatan
- Diagnosa Aktual (SDKI HALAMAN 62)
Hipervolemia berhubungan dengan kelebihan asupan cairan
1) Penyebab
1. Gangguan mekanisme regulasi
2. Kelebihan asupan cairan
3. Kelebihan asupan natrium
4. Gangguan aliran balik vena
5. Efek agen farmakologi(mis; kortikosteroid, chlorpropamide, tolbutamide,
vincristine)
2) Gejala dan tanda mayor
Subjektif Objektif
- Ortopnea - edema anasarka dan/ perifer
- Dispnea - BB meningkat dalam waktu singkat
- Paroxysmal nocturnal dyspnea(PND) - JVP dan/ CVP meningkat
- Reflek hematojugular positif
3) Gejala dan tanda minor
Subjektif Objektif
(tidak ada) - Distensi vena jugularis
- Terdengar suara nafas tambahan
- Hepatomegali
- Kadar Hb Ht turun
- Oliguria
- Intake lebih banyak dari output
- kongesti paru
4) Intervensi Keperawatan (SIKI halaman 181)
Hipervolemia berhubungan dengan kelebihan asupan cairan
1. Tindakan Observasi
- Monitor tanda-tanda vital
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor tanda hemokonsentrasi (mis; kadar hematokrit, urine)
- Periksa tanda dan gejala hipervolemia (mis; ortopnea, dispnea, edema, JVP/CVP
meningkat, suara nafas tambahan)
- Monitor status hemodinamik (mis; frekuensi jantung, tekanan darah, MAP, CVP) jika
tersedia
- Monitor tanda peningkatan tekanan onkotik plasma (mis; kadar protein dan albumin
meningkat)
- Monitor kecepatan infuse secara ketat
- Monitor efek samping diuretic(mis; hipotensi ortortostatik, hipovolemia, hipokalemia,
hiponatremia)
2. Tindakan Terapeutik
- Timbang BB setiap hari pada waktu yang sama
- Batasi asupan cairan dan garam
- Tinggikan kepala tempat tidur 30-40°
3. Tindakan Edukasi
- Anjurkan melaporkan jika haluaran urin <0,5 mL/kg/jam dalam 6 jam
- Anjurkan melapor jika BB bertambah >1kg dalam sehari
- Ajarkan cara mengukur dan mencatat intake dan output dalam sehari
- Ajarkan cara membatasi cairan
4. Tindakan Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian diuretic
- Kolaborasi pengganti

- Diagnosa Risiko (SDKI halaman 88)


Risiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan disfungsi ginjal
1) Faktor Risiko
1. Ketidakseimbangan cairan (mis; dehidrasi dan intoksikasi air)
2. Kelebihan volume cairan
3. Gangguan mekanisme regulasi
4. Efek samping prosedur (mis; pembedahan)
5. Diare
6. Muntah
7. Disfungsi ginjal
8. Disfungsi regulasi endokrin
- Intervensi Keperawatan (SIKI halaman 240)
1. Tindakan observasi
- Identifikasi kemungkinan penyebab ketidakseimbangan elektrolit
- Monitor kadar elektrolit serum
- Monitor mual, muntah dan diare
- Monitor kehilangan cairan, jika perlu
- Monitor tanda dan gejala hipokalemia (mis; kelemahan otot, penurunan refleks,
anoreksia, konstipasi, pusing, depresi pernafasan)
- Monitor tanda dan gejala hiperkalemia (mis; peka rangsang, gelisah, mual, muntah, blok
jantung mengarah asistol)
- Monitor tanda dan gejala hiponatremia (mis; disorientasi, otot berkedut, sakit kepala,
hipotensi postural, kejang, penurunan kesadaran)
- Monitor tanda dan gejala hipernatremia (mis; haus, demam, mual, muntah, gelisah,
hipotensi, kejang)
- Monitor tanda dan gejala hipomagnesemia (mis; depresi pernapasan, apatis, konfusi,
disritmia)
- Monitor tanda dan gejala hipermagnesemia (mis; kelemahan otot, bradikardi, koma,
depresi)

2. Tindakan Terapeutik
- Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
3. Tindakan Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika perlu

- Diagnosa Promosi Kesehatan (SDKI halaman 254)


Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan kompleksitas
program perawatan/pengobatan
1) Penyebab
1. Kompleksitas system pelayanan kesehatan
2. Kompleksitas program perawatan/pengobatan
3. Konflik pengambilan keputusan
4. Kesulitan ekonomi
5. Banyak tuntutan
6. Konflik keluarga

2) Gejala dan tanda mayor


Subjektif
1. Mengungkapkan tidak memahami masalah kesehatan yang diderita
2. Mengungkapkan kesulitan menjalankan perawatan yang ditetapkan

Objektif
1. Gejala penyakit anggota keluarga semakin memberat
2. Aktivitas keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan tidak tepat

3) Gejala dan tanda minor


Subjektif
(tidak ada)
Objektif
1. Gagal melakukan tindakan untuk mengurangi faktor risiko

3. Intervensi Keperawatan (SIKI halaman )


1. Observasi
- Identifikasi respon emosional terhadap kondisi saat ini
- Identifikasi beban prognosis secara psikologis
- Identifikasi pemahaman tentang keputusan perawatan setelah pulang
- Identifikasi kesesuaian antara harapan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan

2. Terapeutik
- Terima nilai-nilai keluarga dengan cara yang tidak menghakimi
- Diskusikan rencana medis dan perawatan
- Fasilitasi pengungkapan perasaan antara pasien dan keluarga atau antar anggota keluarga
- Fasilitasi memperoleh pengetahuan, keterampilan dan peralatan yang diperlukan untuk
mempertahankan keputusan perawatan pasien
- Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan
- Berikan kesempatan berkunjung bagi anggota keluarga
3. Edukasi
- Informasikan kemajuan pasien secara berkala
- Informasikan fasilitas perawatan kesehatan yang tersedia

4. Kolaborasi
- Rujuk untuk terapi keluarga

Anda mungkin juga menyukai