Anda di halaman 1dari 37

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan kuis kelompok take home
mengenai analisis studi kasus yang menerapan teknik evaluasi Impact Assessment
terhadap proyek pembangunan LRT Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi pembangunan LRT Palembang dengan mengkaji dampak yang
ditimbulkannya.
Penulis berterima kasih kepada Bapak Ir. Sardjito M.T dan Ibu Ummi Fadhilah
Kurniawati S.T., M.T., M.Sc beserta tim dosen atas bimbingannya sebagai dosen mata
kuliah Teknik Evaluasi Pembangunan. Juga kepada seluruh pihak yang telah banyak
membantu dalam proses penyusunan dan penyelesaian kuis kelompok take home
mengenai penerapan teknik evaluasi Impact Assessment terhadap proyek
pembangunan LRT Palembang ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
memberikan masukan informasi serta pengetahuan yang bermanfaat bagi seluruh
pihak.

Surabaya, April 2017


Hormat Kami,

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................2


DAFTAR ISI ..................................................................................................................................3
DAFTAR TABEL ...........................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................5
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................5
1.2 Tujuan ..........................................................................................................................5
1.3 Sistematika Penulisan ................................................................................................6
BAB II KONSEP IMPACT ASSESSMENT .....................................................................................7
2.1 Konsep Impact Assessment .............................................................................................7
2.2 Metode Impact Assessment ...........................................................................................9
BAB III ANALISIS STUDI KASUS ..............................................................................................11
3.1 Kriteria dalam penilaian dampak lingkungan proyek LRT Palembang ....................11
3.1.1 Tahap Pra Konstruksi ..............................................................................................11
3.1.2 Tahap Kontruksi ......................................................................................................12
3.1.2 Tahap Operasi .........................................................................................................16
3.2 Metode Evaluasi .......................................................................................................22
3.3 Langkah-langkah Penilaian Dampak Lingkungan ......................................................24
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................................36
5.1 Evaluasi dan Kesimpulan ...............................................................................................36

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Metode Analisa Impact Assessment .........................................................................9
Tabel 2. Kriteria dalam penilaian dampak lingkungan proyek LRT Palembang ................11
Tabel 3. Besaran dan sifat penting dampak persepsi masyarakat ......................................12
Tabel 4. Besaran dan sifat penting dampak kesempatan kerja dan usaha .......................12
Tabel 5. Besaran dan sifat penting dampak peningkatan pendapatan .............................13
Tabel 6. Besaran dan sifat penting dampak ganguan kelancaran lalu lintas ....................14
Tabel 7. Besaran dan sifat penting dampak gangguan pemandangan atau estetika ......14
Tabel 8. Besaran dan sifat penting dampak persepsi masyarakat ......................................15
Tabel 9. Besaran dan sifat penting dampak kehilangan mata pencaharian ......................16
Tabel 10. Besaran dan sifat penting dampak peningkatan kebisingan .............................17
Tabel 11. Besaran dan sifat penting dampak kelancaran lalu lintas jalan .........................18
Tabel 12. Besaran dan sifat penting dampak peningkatan keindahan ..............................18
Tabel 13. Besaran dan sifat penting dampak peningkatan aksesibilitas ...........................19
Tabel 14. Besaran dan sifat penting dampak penurunan penggunaan BBM ....................20
Tabel 15. Besaran dan sifat penting dampak peningkatan kenyamanan dan keamanan
dan pengguna transportasi umum ........................................................................................21
Tabel 16. Besaran dan sifat penting dampak persepsi masyarakat....................................21
Tabel 17. Kaitan metode evaluasi dengan tahapan Impact Assessment ...........................23
Tabel 18. Komponen dan Dampak yang Berkaitan ..............................................................24
Tabel 19. Golongan dampak berdasarkan tahapannya .......................................................24
Tabel 20. Contoh perhitungan besaran dan sifat penting dampak ...................................25
Tabel 21. Kesimpulan Penilaian Besaran Dampak ................................................................26
Tabel 22. Matriks Sederhana Evaluasi Dampak Pembangunan LRT Palembang ..............27
Tabel 23. Dampak positif dan negatif pembangunan LRT Lembang .................................27
Tabel 24. Fokusan Strategi Penyelesaian Dampak ...............................................................29
Tabel 25. Upaya penyelesaian dampak pada tahap konstruksi ..........................................30
Tabel 26. Upaya Penyelesaian Dampak pada Tahap Operasi .............................................32

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alur Tahapan Metode Impact Assessment ........................................................10
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) 2011-2015, Koridor ekonomi wilayah Sumatera diharapkan menjadi
pusat Produksi dan Pengolahan Sumber Daya Alam sebagai cadangan energi bangsa.
Lokasi strategis Sumatera mampu mendorong Sumatera menjadi “Garis Terdepan
Ekonomi Nasional menuju pasar Eropa, Afrika, Asia Selatan, Asia Timur, dan Australia.
Untuk mendukung misi tersebut, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berencana
untuk membangun LRT sebagai salah satu transportasi massal dengan kapasitas angkut
menengah. Dengan adanya LRT ini, penataan kota dapat terencana dengan baik
sebagai upaya antisipasi kerapatan jalan di kota. Rencana pembangunan jalur LRT di
Palembang adalah Bandara SMB II Jln. Jendral Sudirman-Masjid Agung (Ampera)-
Jakabaring-Lingkar Selatan.
Selain itu, seiring dengan rencana pelaksanaan Asian Games 2018 di Provinisi DKI
Jakarta dan Kota Palembang, pembangunan LRT menjadi proyek prioritas pemerintah.
Pemerintah berencana akan membangun prasarana dan kemudian dilakukan tender
Badan Usaha Pengelola Prasarana yang akan mengelola prasarana yang dibangun
termasuk fasilitas pendukungnya. Sedangkan pengelolaan sarana akan dilakukan oleh
PT. KAI.
Sebelum memulai pembangunan proyek yang dinilai memiliki prioritas,
diperlukan beberapa penilaian untuk mengetahui apakah proyek pembangunan
tersebut layak untuk dikerjakan, baik secara fiskal maupun secara dampak bagi
lingkungan, ekonomi dan sosial. Analisa dampak atau biasa disebut juga dengan
impact assessment dirancang untuk membantu pembuat kebijakan dalam membuat
keputusan yang mengutamakan keberlanjutan jangka panjang, termasuk didalamnya
kelestarian lingkungan serta kesejahteraan bagi masyarakat.
Dalam laporan ini akan dijelaskan mengenai evaluasi dan penilaian terhadap studi
kasus yaitu dampak dari pembangunan proyek LRT Palembang serta cara penilaiannya
yang menggunakan teknik analisis impact assessment. Impact Assessment dirancang
untuk membantu decision maker dalam membuat keputusan yang mengutamakan
keberlanjutan jangka panjang termasuk kemakmuran ekonomi, masyarakat yang sehat,
dan kesejahteraan sosial.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan kuis ini adalah:
1. Menjelaskan konsep, prinsip, dan langkah dari Impact Assessment
2. Menjelaskan metode dn analisis Impact Assessment dalam proyek
pembangunan LRT Palembang
3. Menjelaskan tahapan Impact Assessment proyek pembangunan LRT Palembang
1.3 Sistematika Penulisan
Laporan kuis ini disusun dengan sistematika seperti berikut.
BAB I PENDAHULUAN: berisi latar belakang laporan ini disusun, tujuan penulisan
laporan dan sistematika penulisan.
BAB II KONSEP IMPACT ASSSESSMENT: berisi penjelasan dasar dari Impact Assessment,
tujuan dan prinsipnya secara umum sesuai dengan teknik evaluasi yang digunakan di
dalam studi kasus.
BAB III METODE DAN LANGKAH IMPACT ASSSESSMENT: berisi tentang variabel-
variabel yang dipakai dan evaluasi yang dilakukan dalam studi kasus.
BAB IV PENUTUP: berisi kesimpulan dan lesson learned.
BAB II KONSEP IMPACT ASSESSMENT

2.1 Konsep Impact Assessment


Impact Assessment merupakan suatu proses dalam mengidentifikasi dampak yang
mungkin terjadi akibat adanya suatu usulan kebijakan. Suatu usulan kebijakan tersebut
dapat mempengaruhi atau memberikan dampak pada aspek sosial ekonomi dan
lingkungan secara langsung dan tidak langsung. Pada dasarnya dalam melakukan
penilaian dampak harus mempertimbangkan apakah proyek pembangunan sesuai
dengan visi misi dari masa depan pembangunan yang condong menyesuaiakan dengan
kebutuhan masyarakat. Waktu dari pelaksanaan impact assessment sendiri dilakukan
selama proses pembangunan mulai dari pra pembangunan (ex-ante), pelaksanaan
pembangunan, dan pasca pembangunan (ex-post).
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa analisa dampak pembangunan
bertujuan untuk mengevaluasi pembangunan yang diusulkan dari berbagai aspek dan
kepentingan, baik dari dampak fiskal, dampak lingkungan, dampak sosial, dampak
ekonomi, serta dampak lainnya yang terkait. Selain itu hasil dari penerapan impact
assessment diharapkan dapat sebagai syarat persetujuan pelaksanaan program
pembangunan, sumber informasi yang dapat meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam pembuatan keputusan, mengidentifikasi proses dan metode untuk menangani
dampak dari proyek pembangunan dan memonitoring penanganan dampak, serta
sebagai sarana kontribusi dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan. Dalam
melakukan analisis dampak pembangunan terdapat beberapa prinsip yang harus
diperhatikan, diantaranya adalah:
1. Mengevaluasi dampak baik positif dan negative dari pembangunan yang diusulkan
untuk masing-masing aspek dampak.
2. Fokus pada dampak yang signifikan.
3. Mempertimbangkan dampak langsung, sama atau seara dengan dampak
keseluruhan dari pembangunan –seringkali sulit untuk menilai dampak secara
keseluruhan, namu penilaian tersebut dapat menunjukkan konsekuensi-
konsekuensi yang paling signifikan.
4. Memberikan prioritas tinggi pada nilai-nilai masyarakat dan tujuan jangka panjang
dari masyarakat ketika menilai dampak.
5. Melibatkan masyarakat dalam proses evaluasi dampak, terutama selama proses
penilaian dampak sosial-ekonomi.
Dalam analisa impact assessment sendiri dibagi atas beberapa jenis aspek seperti
yang sudah disebutkan sebelumnya, yaitu analisa dampak fiskal, analisa dampak
lingkungan, dan analisa dampak sosial-ekonomi.
1. Analisa Dampak Fiskal
Analisa dampak fiskal adalah analisa untuk memperkirakan dampak dari perubahan
tata guna lahan terhadap biaya dan pendapatan pemerintah yang melayani
pembangunan. Analisis ini dirancang untuk menguji efek dari sebuah kegiatan
pembangunan. Analisis dampak fiskal memungkinkan pemerintah daerah untuk
memperkirakan perbedaan antara biaya penyediaan layanan untuk pengembangan
baru, pajak dan biaya yang akan dihasilkan oleh pembangunan. Karena analisis
dampak fiskal didasarkan pada pendapatan pemerintah daerah, maka pelaku
utama dalam penilaian fiskal ini adalah masyarakat, petugas keuangan dan penilai
pajak.
2. Analisa Dampak Lingkungan
Di Indonesia, analisa dampak lingkungan biasa dikenal dengan AMDAL (Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan). AMDAL merupakan suatu proses dalam studi
formal untuk memperkirakan dampak lingkungan atas suatu rencana kegiatan
proyek dengan tujuan memastikan ada tidaknya masalah dampak lingkungan yang
dianalisis pada tahap perencanaan dan perancangan proyek sebagai pertimbangan
bagi pembuat keputusan. Studi AMDAL diperlukan untuk menilai kelayakan suatu
proyek pembangunan dari sisi lingkungan. Apabila studi AMDAL suatu proyek
disetujui, maka proyek tersebut dapat dilanjutkan. Namun apabila studi AMDALnya
tidak disetujui, maka proyek tersebut tidak bisa dilanjutkan karena dikhawatirkan
setelah pembangunan selesai, akan terjadi kerusakan lingkungan yang tidak
diinginkan. Studi AMDAL harus direvisi terlebih dahulu hingga disetujui baru
proyek yang bersangkutan dapat dilaksanakan pembangunannya.
3. Analisa Dampak Sosial-Ekonomi
Analisis dampak sosial-ekonomi mengkaji bagaimana suatu pembangunan yamg
diusulkan akan mengubah kehidupan warga/masyarakat saat ini dan di masa
depan. Indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengukur potensi dampak
sosial-ekonomi dari sebuah kebijakan atau pembangunan diantaranya;
 Perubahan demografi masyarakat
 Analisa perubahan pada pola perdagangan, pelayanan dan kebutuhan
perumahan
 Permintaan untuk layanan publik
 Perubahan dalam pekerjaan dan tingkat pendapatan
 Perubahan kualitas estetika lingkungan masyarakat
Pengukuran kuantitatif dan kualitatif merupakan komponen penting dari
penilaian dampak sosial-ekonomi. Secara umum, analisis ini digunakan untuk
memberikan informasi kepada pemerintah dan masyarakat lokal mengenai besarnya
dampak pembangunan yang diusulkan terhadap kesejahteraan ekonomi dan sosial
masyarakat. Penilaian tersebut dapat membantu masyarakat untuk menghindari
terciptanya ketidakadilan pada kelompok masyarakat tertentu. Selain itu, pengkajian
dampak sosial-ekonomi juga memberikan kesempatan bagi nilai-nilai masyarakat yang
beragam untuk diintegrasikan ke dalam proses pengambilan keputusan. Hasil dari
penilaian dampak dapat menjadi landasan dalam perubahan usulan pembangunan
apabila diperlukan.
Hal yang perlu diingat dalam mengevaluasi dampak pembangunan adalah
mengenai ruang dan waktu yang memungkinkan bertambahnya pembangunan di
wilayah yang semakin luas dari waktu ke waktu. Penilaian dampak harus diintegrasikan
ke dalam kerangka perencanaan yang lebih besar bagi masyarakat dan membantu
masyarakat dalam mengikuti prioritasnya. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan,
dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari sebuah program kebijakan akan saling
terhubung. Untuk itu berbagai jenis analisa dampak dapat saja digabungkan dalam
analisa dampak pembangunan yang terintegrasi, yang tentu bentuk integrasinya
bergantung pada bentuk dan jenis kebijakan, serta tujuan dan efektivitas biaya dari
keseluruhan perangkat impact assessment yang dilakukan.
2.2 Metode Impact Assessment
Dalam melakukan analisis impact assessment terdapat beberapa metode yang
dapat diterapkan. Penentuan penggunaan metode tersebut dapat diadasarkan pada
tujuan diadakannya penilaian dampak, kapasitas sumberdaya analisa, dan beberapa
faktor lain diantaranya adalah:
1. Transparasi dan pertanggungjawaban kepada publik.
2. Keterlibatan stakeholder.
3. Validasi informasi yang diperoleh.
4. Validasi atau kebenaran dari kesimpulan untuk perubahan kebijakan kedepan.
5. Anggaran dan skill yang ditentukan.
Tabel 1. Metode Analisa Impact Assessment
Metode Statistik
Metode Kualitatif Metode Partisipatif
Kuantitatif
Dilakukan untuk Dilakukan untuk
Dilakukan untuk menginvestigasi masalah mendalami dampak
mengetahui dasar analisa sensitif dalam analisa aktual dan potensi,
(mengidentifikasi dasar dampak sosial (proses menganalisis dan
kondisi, definisi objektif, internal rumah tangga, isu pengambilan keputusan
target capaian kondisi, kebijakan, dll), melalui sudut pandang
evaluasi kinerja program mengevaluasi dan stakeholders, akan tetapi
dan pengukuran melengkapi dampak yang diperlukan level skill
outcome). sudah ditemukan melalui tertentu untuk
metode kuantitatif. melakukan metode ini.

Setelah ditentukan metode yang digunakan dalam analisa impact assessment,


selanjutnya dijelaskan bagaimana tahap dan dalam melaksanakan analisa ini.
Secara rinci dijelaskan melalui bagan berikut.
PEMBATASAN RUANG
LINGKUP PENENTUAN STANDAR
•Langkah awal untuk PENILAIAN PREDIKSI DAMPAK
membantu proses analisa •Pendefinisian indikator •Memprediksi dampak dari
lebih fokus dan efektif terukur terhadap dampak informasi pengerucutan
•Mengidentifikasi dan pembangunan masalah, profil dasar, dan
memprioritaskan pengalaman sebelumnya
•Indikator disesuaikan
pertimbangan dalam dengan aspek yang ingin •Mengidentifikasi trede off
dampak pembangunan dan dikaji seperti sosial, antara dampak positif dan
pendataan informasi yang ekonomi, lingkungan, dan negatif yang timbul
diperlukan fisik
•Terumuskan isu strategis
dari pembangunan

PELAKSANAAN MITIGASI DAN


MENGEVALUASI MONITORING
IDENTIFIKASI MITIGASI
SIGNIFIKANSI DAMPAK
PENANGANAN •Merumuskan dan melaksanakan
•Mengevaluasi kembali kembali mitigasi terhadap dampak
•Merumuskan bentuk penanganan kemungkinan dampak lain dengan mempertimbangkan faktor
dari dampak negatif yang timbul dan signifikan pendorong dan penghambat
•Bentuk penanganan (mitigasi) •Merumuskan faktor •Monitoring mitigasi agar bekerja
meliputi strategi, rencana, serta pendorong dan penghambat secara efektif
program dari pelaksanaan mitigasi •Monitoring dampak positif dari
pembangunan

Gambar 1. Alur Tahapan Metode Impact Assessment


BAB III ANALISIS STUDI KASUS

3.1 Kriteria dalam penilaian dampak lingkungan proyek LRT Palembang


Berdasarkan telaah yang dilakukan melalui dokumen kajian akhir prastudi
kelayakan proyek LRT Palembang, dampak-dampak penting hipotetik yang ada
merupakan hasil kajian melalui bagan alir pelingkupan dengan urutan sesuai dengan
pelaksanaan rencana pembangunan LRT Palembang itu sendiri. Lebih jelasnya,
dampak-dampak tersebut dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Kriteria dalam penilaian dampak lingkungan proyek LRT Palembang


No. Tahap Proyek Dampak yang terjadi Kriteria
1. Pra-Konstruksi Persepsi masyarakat Jumlah manusia yang terkena
2. Konstruksi Kesempatan kerja dan berusaha dampak
Peningkatan pendapatan Luas penyebaran dampak
Gangguan lalu lintas Lama dan intensitas dampak
Gangguan pemandangan atau estetika berlangsung
Persepsi masyarakat Komponen LH yang kena
3. Operasi Kehilangan mata pencaharian dampak
Peningkatan kebisingan Sifat komulatif
Kelancaran lalu lintas Berbalik atau tidaknya dampak
Peningkatan keindahan Kota Palembang Teknologi
Peningkatan aksesibilitas ke lokasi Masing-masing dampak yang
tertentu seperti: tempat kerja, mall, sport timbul dalam tahapan
centre, peribadatan, dan tempat rekreasi pelaksanaan pembangunan
Penurunan penggunaan BBM untuk proyek LRT Palembang
kendaraan umum sehingga polusi udara
berkurang
Peningkatan kenyamanan, keamanan,
dan ketepatan waktu dalam penggunaan
transportasi umum
Persepsi masyarakat
4. Pasca-Operasi Sama dengan dampak yang timbul pada
tahan operasi
Sumber: Dokumen Akhir Prastudi Kelayakan Proyek LRT Palembang

Pada dasarnya kriteria yang digunakan dalam penilaian dampak proyek LRT
Palembang adalah sama, hanya saja tolok ukur penilaian yang digunakan pada masing-
masing dampak berbeda. Berikut merupakan tabel penjelasan tolok ukur yang
digunakan dalam menilai dampak yang ditimbulkan dari proyek LRT Palembang.
3.1.1 Tahap Pra Konstruksi
Dampak hipotetik yang diperkirakan timbul adalah dampak dari persepsi
masyarakat, yang dapat diukur dari presentase penduduk yang terlibat langsung dan
tidak langsung bila tanpa ada kegiatan pembangunan LRT. Maksudnya lebih merujuk
pada kondisi awal lingkungan sebelum dan sesudah pembangunan proyek LRT dan
persepsi penduduk terhadap keseluruhan pembangunan proyek LRT Palembang.
Besaran dampak hipotetik persepsi masyarakat dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Besaran dan sifat penting dampak persepsi masyarakat


No Kriteria Tolok Ukur Ada LRT Tanpa LRT
1. Jumlah manusia yang Presentase orang yang mengalami
P TP
terkena dampak keresahan
2. Luas penyebaran dampak Meliputi 4 kecamatan di Kota
P TP
Palembang
3. Lama dan intensitas < 2 tahun
TP TP
dampak berlangsung
4. Komponen LH yang kena Sosekbud
P TP
dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek TP TP
6. Berbalik atau tidaknya Bisa berbalik
P TP
dampak
7. Teknologi Belum ada teknologi untuk mengatasi
TP TP
persepsi masyarakat
8. Persepsi masyarakat Pemilik lahan kurang dari 10 orang
4 5
dan jumlah kasus yang dilaporkan
Kesimpulan -1P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun
2012
Keterangan:
P=penting;
TP=Tidak Penting.
Nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan
dan tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
3.1.2 Tahap Kontruksi
Dampak penting hipotetik yang akan terjadi adalah:
a) Kesempatan kerja dan berusaha
Salah satu dampak yang terlihat dalam proyek LRT Palembang ini ialah munculnya
kesempatan bekerja di bidang konstruksi berupa jasa pelayanan angkutan material
dan pekerja serta jasa penyediaan konsumsi pekerja. Tak hanya itu, jenis usaha lain
yang muncul akibat proyek ini seperti jasa angkutan, jasa pemondokan, dan
lainnya. Besaran dampak yang terjadi diperkirakan mempunyai kuantitas besaran
dampak yang dapat dituangkan pada tabel 4.

Tabel 4. Besaran dan sifat penting dampak kesempatan kerja dan usaha
No Kriteria Tolok Ukur Ada LRT Tanpa LRT
1. Jumlah manusia yang Rekruitmen 320 pekerja P TP
terkena dampak
2. Luas penyebaran Meliputi 4 kecamatan di Kota
P TP
dampak Palembang
3. Lama dan intensitas < 4 tahun
TP TP
dampak berlangsung
4. Komponen LH yang Sosekbud
P TP
kena dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek TP TP
6. Berbalik atau tidaknya Bisa berbalik
P TP
dampak
7. Teknologi Tidak diperlukan teknologi TP TP
8. Persepsi masyarakat Jumlah manusia minimal yang
dilibatkan dalam dampak dapat 5 4
mencapai 320 x 4 orang
KESIMPULAN +1P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun
2012
P=penting;
TP=Tidak Penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan
dan tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
b) Peningkatan pendapatan

Tabel 5. Besaran dan sifat penting dampak peningkatan pendapatan


No Kriteria Tolok Ukur Ada LRT Tanpa LRT
1. Jumlah manusia yang Jumlah manusia minimal yang
terkena dampak dilibatkan dalam dampak dapat P TP
mencapai 320 x 4 orang
2. Luas penyebaran Meliputi 4 kecamatan di Kota
P TP
dampak Palembang
3. Lama dan intensitas < 4 tahun, terus menerus
TP TP
dampak berlangsung
4. Komponen LH yang kena Sosekbud
P TP
dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek TP TP
6. Berbalik atau tidaknya Bisa berbalik
P TP
dampak
7. Teknologi Tidak diperlukan teknologi TP TP
8. Peningkatan pendapatan Memperoleh penghasilan minimal
5 4
UMR tingkat propinsi Sumsel
KESIMPULAN +1P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun
2012
P=penting;
TP=Tidak Penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan
dan tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
c) Gangguan lalu lintas

Tabel 6. Besaran dan sifat penting dampak ganguan kelancaran lalu lintas
No Kriteria Tolok Ukur Ada LRT Tanpa LRT
1. Jumlah manusia yang Jumlah manusia minimal yang
terkena dampak menggunakan jalan yang paralel dengan P TP
jalur LRT
2. Luas penyebaran Meliputi 4 kecamatan di Kota Palembang
P TP
dampak
3. Lama dan intensitas < 4 tahun, terus menerus
TP TP
dampak berlangsung
4. Komponen LH yang Sosekbud
P TP
kena dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek TP TP
6. Berbalik atau tidaknya Bisa berbalik
P TP
dampak
7. Teknologi Pemasangan pagar, rambu lalu lintas TP TP
8. Gangguan kelancaran Jumlah kendaraan yang melintas:
lalu lintas Sudirman macet tahun 2035 dan Jl. 4,5 5
Ryakudu macet tahun 2025
KESIMPULAN -0,5P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun
2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan
dan tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P)
d) Gangguan pemandangan atau estetika

Tabel 7. Besaran dan sifat penting dampak gangguan pemandangan atau estetika
No Kriteria Tolok Ukur Ada LRT Tanpa LRT
1. Jumlah manusia yang Jumlah manusia minimal yang
terkena dampak menggunakan jalan yang paralel P TP
dengan jalur LRT
2. Luas penyebaran Meliputi 4 kecamatan di Kota
P TP
dampak Palembang
3. Lama dan intensitas < 4 tahun, terus menerus TP TP
dampak berlangsung
4. Komponen LH yang Sosekbud
P TP
kena dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek TP TP
6. Berbalik atau tidaknya Bisa berbalik
P TP
dampak
7. Teknologi Pemasangan pagar, rambu lalu lintas TP TP
8. Gangguan Tata laksana dan penempatan peralatan
pemandangan atau dan bahan serta pengamanannya 4,5 5
estetika
KESIMPULAN -0,5P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun
2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan
dan tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
e) Persepsi masyarakat

Tabel 8. Besaran dan sifat penting dampak persepsi masyarakat


No Kriteria Tolok Ukur Ada LRT Tanpa LRT
1. Jumlah manusia yang Presentase orang yang mengalami
P TP
terkena dampak keresahan
2. Luas penyebaran dampak Meliputi 4 kecamatan di Kota
P TP
Palembang
3. Lama dan intensitas < 4 tahun
TP TP
dampak berlangsung
4. Komponen LH yang kena Sosekbud
P TP
dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek TP TP
6. Berbalik atau tidaknya Bisa berbalik
P TP
dampak
7. Teknologi Belum ada teknologi untuk
TP TP
mengatasi persepsi masyarakat
8. Persepsi masyarakat Antusias masyarakat tentang
4,5 5
pelaksanaan pembangunan LRT
KESIMPULAN -0,5P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun
2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan
dan tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
3.1.2 Tahap Operasi
a) Kehilangan mata pencaharian
Pemutusan hubungan kerja bagi pekerja konstruksi menyebabkan kehilangan
pekerjaan atau mata pencaharian pekerja konstruksi. Kehilangan mata pencaharian
tersebut berdampak terhadap penurunan pendapatan sebagian masyarakat.
Besaran dampak yang terjadi adalah jumlah pekerja konstruksi yang diputus
hubungan kerjanya. Jumlah pekerja konstruksi yang kehilangan pekerjaannya
berkisar 250 hingga 300 orang. Dampak tersebut dikuantifikasikan dalam skala
kualitas lingkungan hidup menjadi sebesar negatif satu skala kualitas lingkungan
hidup.

Tabel 9. Besaran dan sifat penting dampak kehilangan mata pencaharian


No Kriteria Tolok Ukur Ada LRT Tanpa LRT
1. Jumlah manusia yang Jumlah pekerja yang kena PHK
P TP
terkena dampak
2. Luas penyebaran Meliputi 4 kecamatan di Kota
P TP
dampak Palembang
3. Lama dan intensitas < 1 tahun
TP TP
dampak berlangsung
4. Komponen LH yang Sosekbud
P P
kena dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek TP TP
6. Berbalik atau tidaknya Bisa berbalik
P TP
dampak
7. Teknologi Tidak ada teknologi: pembekalan
training dan perekrutan untuk TP TP
operasional LRT
8. Pemutusan hubungan 250 – 300 pekerja kehilangan pekerjaan
3 4
kerja
KESIMPULAN -1P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun
2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan
dan tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
b) Peningkatan kebisingan
Pengoperasian LRT Palembang diduga memberikan dampak penting terhadap
peningkatan kebisingan sesaat pada waktu tertentu yaitu saat kereta LRT melintas.
Nilai kebisingan saat ini (th 2013) sudah melewati nilai ambang batas BML (> 55
dBA). Tingkat kebisingan bersumber dari aktivitas kendaraan yang melintas di jalan.
Kegiatan pengoperasian LRT tentu menambah intensitas bising. Kondisi kebisingan
yang telah mencapai 60 hingga 70 dBA tidak dapat diturunkan lagi. Besaran
dampak yang disumbangkan dalam integritas kegiatan transportasi adalah relatif
kecil tetapi dapat meningkatkan intensitas kebisingan. Besaran dampak relatif kecil
tetapi berlangsung lama sehingga kuantifikasi dampak menjadi bernilai 0,3 skala
kualitas lingkungan hidup.

Tabel 10. Besaran dan sifat penting dampak peningkatan kebisingan


No Kriteria Tolok Ukur Ada LRT Tanpa LRT
1. Jumlah manusia Presentase orang yang mengalami
yang terkena keresahan P TP
dampak
2. Luas penyebaran Meliputi 4 kecamatan di Kota Palembang
P TP
dampak
3. Lama dan intensitas < 30 tahun
dampak TP P
berlangsung
4. Komponen LH yang Sosekbud
P TP
kena dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek TP TP
6. Berbalik atau Tidak berbalik
P TP
tidaknya dampak
7. Teknologi Menjaga kondisi lokomotif dan rangkaian
tetap berstatus standar. Diperlukan
TP TP
pemeliharaan, pengawasan dan perbaikan
rutin.
8. Peningkatan bising Skala rona awal adalah 1 skala kualitas LH 0,7 1
KESIMPULAN -0,3P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun
2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan
dan tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
c) Kelancaran lalu lintas
Diharapkan pengoperasian LRT memberikan dampak terhadap pengurangan
penggunaan kendaraan pribadi beroda dua maupun beroda empat. Setidaknya,
pengguna kendaraan pribadi memarkirkan kendaraannya di feeder terdekat dan
melanjutkan perjalanan dengan menggunakan jasa LRT Palembang. Kelancaran lalu
lintas yang baik dengan kacamata orang lingkungan hidup adalah kendaraan yang
melintas lebih dari 5 kendaraan per menit dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam.
Besaran dampak adalah mengurangi waktu tingkat kemacetan jalan Sudirman dan
atau jalan Ryakudu, artinya prediksi kemacetan jalan tersebut diperkirakan lebih
lemah lagi atau mundur dari prediksi semula.

Tabel 11. Besaran dan sifat penting dampak kelancaran lalu lintas jalan
No. Kriteria Tolok Ukur Ada LRT Tanpa LRT
1. Jumlah manusia yang Presentase pengguna jalan yang
P TP
terkena dampak pararel dengan jalur LRT
2. Luas penyebaran dampak Meliputi 4 kecamatan di Kota
P TP
Palembang
3. Lama dan intensitas < 30 tahun
TP P
dampak berlangsung
4. Komponen LH yang kena Sosekbud
P TP
dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek TP TP
6. Berbalik atau tidaknya Tidak berbalik
P TP
dampak
7. Teknologi Perawatan dan pengawasan
TP TP
operasional sistem LRT
8. Kelancaran lalu lintas Jumlah kendaraan yang melintas 5 4
KESIMPULAN +1P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun
2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan
dan tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
d) Peningkatan keindahan Kota Palembang
Keberadaan LRT di Kota Palembang memberikan kesan bahwa Kota Palembang
tertata dengan baik. Dampak susulan yang terjadi adalah masyarakat mempunyai
kebanggaan tersendiri terhadap keberadaan LRT Palembang. Dengan demikian
LRT memberikan nilai tambah kepada Kota Palembang dan memberi kesan indah
dalam kota.

Tabel 12. Besaran dan sifat penting dampak peningkatan keindahan


No Kriteria Tolok Ukur Ada LRT Tanpa LRT
1. Jumlah manusia yang Presentase orang yang mengalami
P TP
terkena dampak keresahan
2. Luas penyebaran dampak Meliputi 4 kecamatan di Kota
P TP
Palembang
3. Lama dan intensitas < 4 tahun
P TP
dampak berlangsung
4. Komponen LH yang kena Sosekbud
P TP
dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek P TP
6. Berbalik atau tidaknya Tidak berbalik
TP TP
dampak
7. Teknologi Pemasangan pagar yang rapi,
P TP
spanduk, sponsor
8. Peningkatan keindahan Antusias masyarakat tentang
5 4
pelaksanaan pembangunan LRT
KESIMPULAN +1P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun
2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan
dan tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
e) Peningkatan aksesibilitas ke lokasi tertentu seperti: tempat kerja, mall, sport centre,
peribadatan, dan tempat rekreasi
Pergerakan kereta LRT tidak ada hambatan sehingga ketepatan waktu tempuh
untuk mencapai stasiun berikutnya menjadikan LRT sebagai alat transportasi yang
dapat diandalkan. Oleh karena itu masyarakat pengguna LRT dapat mencapai
lokasi tujuan dengan tepat waktu, sehingga LRT Palembang memberikan dampak
penting hipotetik terhadap peningkatan aksesibilitas lokasi tujuan. Besaran dampak
yang terjadi berupa tingkat kecepatan dan ketepatan waktu mencapai lokasi tujuan
penumpang dapat diandalkan.

Tabel 13. Besaran dan sifat penting dampak peningkatan aksesibilitas


No Kriteria Tolok Ukur Ada LRT Tanpa LRT
1. Jumlah manusia yang Presentase orang yang mengalami
P TP
terkena dampak keresahan
2. Luas penyebaran dampak Meliputi 4 kecamatan di Kota
P TP
Palembang
3. Lama dan intensitas < 4 tahun
TP TP
dampak berlangsung
4. Komponen LH yang kena Sosekbud
P TP
dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek TP TP
6. Berbalik atau tidaknya Bisa berbalik
P TP
dampak
7. Teknologi Pemeliharaan dan pengawasan
TP TP
operasional LRT
8. Peningkatan aksesibilitas Antusias masyarakat tentang
4,5 5
pelaksanaan pembangunan LRT
KESIMPULAN -0,5P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun
2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan
dan tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
f) Penurunan penggunaan BBM untuk kendaraan umum sehingga polusi udara
berkurang
Pengoperasian LRT mempunyai dampak terhadap pengurangan penggunaan
kendaraan roda dua dan empat milik pribadi dan pengurangan kendaraan
umumseperti bus kota yang mana secara otomatis berpengaruh terhadap
pengurangan penggunaan bahan bakar minyak sehingga tingkat polusi udara
dapat ditekan. Besaran dampak yang terjadi adalah pengurangan ijin operasional
bus kota dan pengurangan penggunaan kendaraan pribadi secara sadar dengan
asumsi bahwa pengguna jalan tersebut beralih kepada memanfaatkan jasa layanan
transportasi LRT Palembang.

Tabel 14. Besaran dan sifat penting dampak penurunan penggunaan BBM
No Kriteria Tolok Ukur Ada LRT Tanpa LRT
1. Jumlah manusia yang Presentase orang yang mengalami
P TP
terkena dampak keresahan
2. Luas penyebaran dampak Meliputi 4 kecamatan di Kota
P TP
Palembang
3. Lama dan intensitas < 4 tahun
P TP
dampak berlangsung
4. Komponen LH yang kena Sosekbud
P TP
dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek P TP
6. Berbalik atau tidaknya Bisa berbalik
TP TP
dampak
7. Teknologi Pemasangan pagar yang rapi,
P TP
spanduk, sponsor
8. Persepsi masyarakat Antusias masyarakat tentang
4,5 3,5
pelaksanaan pembangunan LRT
KESIMPULAN +1P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun
2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan
dan tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
g) Peningkatan kenyamanan, keamanan, dan ketepatan waktu dalam penggunaan
transportasi umum
Penggunaan kereta LRT memberikan dampak penting hipotetik kepada masyarakat
terhadap peningkatan kenyamanan, keamanan, dan ketepatan waktu tempuh.
Besaran dampak yang terjadi adalah tingkat kenyamanan, keamanan pengguna
jasa layanan transportasi LRT Palembang.

Tabel 15. Besaran dan sifat penting dampak peningkatan kenyamanan dan keamanan
dan pengguna transportasi umum
No Kriteria Tolok Ukur Ada LRT Tanpa LRT
1. Jumlah manusia yang terkena Jumlah manusia yang
P TP
dampak menggunakan LRT
2. Luas penyebaran dampak Meliputi 4 kecamatan di Kota
P TP
Palembang
3. Lama dan intensitas dampak < 30 tahun
P TP
berlangsung
4. Komponen LH yang kena Sosekbud
P TP
dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi
P TP
efek
6. Berbalik atau tidaknya dampak Bisa berbalik TP TP
7. Teknologi Perawatan dan pengawasan
P TP
sistem LRT
8. Peningkatan kenyamanan dan Pengguna LRT merasa nyaman
4,5 3,5
keamanan dan aman
KESIMPULAN +1P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun
2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan
dan tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
h) Persepsi masyarakat

Tabel 16. Besaran dan sifat penting dampak persepsi masyarakat


No Kriteria Tolok Ukur Ada LRT Tanpa LRT
1. Jumlah manusia yang Presentase orang yang mengalami
P TP
terkena dampak keresahan
2. Luas penyebaran dampak Meliputi 4 kecamatan di Kota
P TP
Palembang
3. Lama dan intensitas < 4 tahun
TP TP
dampak berlangsung
4. Komponen LH yang kena Sosekbud
P TP
dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek TP TP
6. Berbalik atau tidaknya Tidak berbalik
P TP
dampak
7. Teknologi Belum ada teknologi untuk
TP TP
mengatasi persepsi masyarakat
8. Persepsi masyarakat Antusias masyarakat tentang
4,5 4
pelaksanaan pembangunan LRT
KESIMPULAN +0,5P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun
2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan
dan tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
3.2 Metode Evaluasi
Metode yang digunakan untuk analisa dampak pembangunan LRT Palembang
terbagi dalam 3 metode berikut :
1. Metode Statistik Kuantitatif
Dalam metode ini, hubungan sebab akibat yang menggambarkan besarnya
dampak yang diakibatkan proyek terhadap lingkungan akan dirumuskan secara
kuantitatif dengan model atau dengan menggunakan baku mutu yang telah
ditetapkan. Komponen/sub komponen/parameter lingkungan hidup yang akan
didekati dengan metode ini terutama yang memiliki baku mutu matematis seperti
kualitas air, kualitas udara, kualitas tanah, dan biota.
2. Metode Kualitatif
Prakiraan dampak ini berdasarkan pada kajian tentang masalah-masalah
lingkungan dari kegiatan yang sama, yang sudah pernah terjadi di daerah lain dan
mempunyai perilaku ekosistem yang sama. Dampak yang pernah terjadi oleh
kegiatan sejenis akan dikaji dan digunakan sebagai analogi untuk memperkirakan
dampak pada studi Andal rencana pembangunan light rail transit LRT Palembang.
Misalnya, analogi studi andal yang dapat digunakan dalam studi Andal rencana
pembangunan yang sejenis.
3. Pendekatan Partisipatif
Prakiraan dampak dilakukan berdasarkan pengalaman dan pengetahuan para ahli
apabila terdapat parameter yang sangat terbatas data atau informasi. Dalam hal
ini, pendekatan penilaian para ahli dalam memprediksi dampak sosekbud,
dilakukan melalui penilaian para ahli yang mendasarkan pada nilai rata-rata
(means) dengan memperhatikan tata nilai, adat istiadat dan budaya masyarakat
sekitar.
Kaitan metode evaluasi dengan tahapan evaluasi “Environmental Impact
Assessment” dari proyek pembangunan LRT Palembang dijelaskan di tabel berikut.

Tabel 17. Kaitan metode evaluasi dengan tahapan Impact Assessment


No Tahapan Metode Keterangan
1 Pembatasan Ruang Kualitatif dan Kualitatif digunakan untuk mengidentifikasi
Lingkup Partisipatif pertimbangan dalam Environmental Impact
Assessment untuk menentukan fokus potensi
isu.
Partisipatif diterapkan ketika pendataan
informasi awal terkait pembangunan LRT
Palembang.
2 Penentuan Standar Kuantitatif Kuantitatif digunakan untuk menentukan
Penilaian standar penilaian karena dari pembatasan
ruang lingkup muncul aspek yang akan diteliti
yaitu aspek lingkungan sehingga dalam
indikatornya harus terukur menggunakan baku
mutu yang telah ditetapkan.
3 Prediksi Dampak Partisipatif dan Perkiraan dampak lingkungan diprediksikan
Kualitatif berdasarkan pengalaman dan pengetahuan
para ahli yang memperhatikan budaya
masyarakat sekitar.
Persepsi masyarakat juga diperlukan untuk
menentukan tingkat urgensi suatu dampak.
4 Identifikasi Mitigasi Partisipatif dan Mitigasi penanganan dalam studi kasus ini
Penanganan Kualitatif adalah dasar pengelolaan terhadap dampak
yang terjadi. Mitigasi ini berupa kegiatan yang
dapat dilakukan oleh pemrakarsa untuk
mengelola dampak tersebut.
5 Mengevaluasi Partisipatif dan Evaluasi signifikansi dampak dilakukan melalui
Signifikansi Dampak Kuantitatif validasi dari indikator atau TUK dari masing-
masing dampak yang kemudian dikategorikan
tergolong dampak yang penting atau tidak
penting dan sifat dampaknya (positif/negatif).
6 Pelaksanaan Mitigasi Partisipatif Pelaksanaan mitigasi dan monitoring
dan Monitoring dirancang untuk dilakukan oleh pihak yang
terlibat sekaligus BUMN sebagai stakeholder.
Mitigasi dan monitoring dilaksanakan melalui
skema kerjasama yang berlaku.
Sumber: Analisis Penulis, 2017
3.3 Langkah-langkah Penilaian Dampak Lingkungan
Dalam penilaian terhadap dampak lingkungan pembangunan LRT Palembang
diterapkan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Langkah pertama, menetapkan komponen-komponen lingkungan yang diduga
akan terkena dampak. Komponen lingkungan yang diperkirakan akan terdampak
yaitu komponen ekologi, sosial, ekonomi, dan budaya. Berikut merupakan
komponen dan dampak yang berkaitan.

Tabel 18. Komponen dan Dampak yang Berkaitan


No Komponen Lingkungan Dampak
- Persepsi Masyarakat
1 Sosial - Gangguan kelancaran lalu lintas
- Peningkatan aksesibilitas
- Kesempatan kerja dan usaha
2 Ekonomi - Peningkatan pendapatan
- Kehilangan mata pencaharian
3 Budaya - Gangguan pemandangan atau estetika
- Penurunan penggunaan BBM
- Peningkatan kebisingan
4 Ekologi
- Peningkatan kenyamanan dan keamanan
penggunaan transportasi umum
Sumber: Kajian Akhir Prastudi Kelayakan LRT Palembang, 2015

Berdasarkan komponen lingkungan tersebut, dampak yang ditimbulkan berasal


dari dampak ketika tahap pra-konstuksi, konstruksi, hingga operasi (pasca-
konstruksi). Berikut penggolongan dampak yang terjadi berdasarkan tahapannya.

Tabel 19. Golongan dampak berdasarkan tahapannya


No Tahap Dampak yang Terjadi
1 Pra-Konstruksi Persepsi Masyarakat
2 Konstruksi Kesempatan kerja dan berusaha
Peningkatan pendapatan
Gangguan lalu lintas
Gangguan pemandangan atau estetika
Persepsi masyarakat
3 Operasi (Pasca - Kehilangan mata pencaharian
Konstruksi) Peningkatan kebisingan
Kelancaran lalu lintas
Peningkatan keindahan kota Palembang
Peningkatan aksesibilitas ke lokasi tertentu seperti : tempat
kerja, mall, sport center, peribadatan, dan tempat rekreasi
Penurunan penggunaan BBM untuk kendaraan umum
sehingga polusi udara berkurang
Peningkatan kenyamanan, keamanan, dan ketepatan waktu
dalam penggunaan transportasi umum
Persepsi masyarakat
Sumber: Kajian Akhir Prastudi Kelayakan LRT Palembang, 2015

2. Langkah kedua menghitung besaran dampak yang akan terjadi dalam bentuk
kuantitatif. Besarnya dampak dalam studi kasus ini dihitung melalui perbedaan
antara keadaan lingkungan yang diperkirakan tanpa adanya proyek dengan adanya
proyek.
D = Ddp - Dtp
D = Dampak yang diprakirakan
Ddp = Dampak lingkungan dengan adanya proyek
Dtp = Dampak lingkungan tanpa adanya proyek
Kriteria dampak berdasarkan PP No. 27 Tahun 2012; Permen LH No. 5 Tahun 2012
P = Penting
TP = Tidak Penting
Angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan dan
tanpa kegiatan.

Tabel 20. Contoh perhitungan besaran dan sifat penting dampak

Sumber: Kajian Akhir Prastudi Kelayakan LRT Palembang, 2015


Bila ada nilai P pada kolom ada LRT menunjukkan bahwa kesimpulannya menjadi
penting. Sedangkan score tingkat pentingnya ditunjukkan oleh poin nomor 8 yang
mengurangi dampak adanya LRT dengan tanpa LRT. Dari total dampak yang ada
didapatkan hasil kesimpulan dari masing-masing variabel sebagai berikut.

Tabel 21. Kesimpulan Penilaian Besaran Dampak


Kesimpulan Penilaian
No Tahap Dampak yang Terjadi
Besaran Dampak
1 Pra- Persepsi Masyarakat -1P
Konstruksi
2 Konstruksi Kesempatan kerja dan berusaha +1P
Peningkatan pendapatan +1P
Gangguan lalu lintas -0,5P
Gangguan pemandangan atau estetika -0,5P
Persepsi masyarakat +1P
3 Operasi Kehilangan mata pencaharian -1P
(Pasca - Peningkatan kebisingan -0,3P
Konstruksi) Kelancaran lalu lintas -1P
Peningkatan keindahan kota Palembang +1P
Peningkatan aksesibilitas ke lokasi tertentu seperti +1P
: tempat kerja, mall, sport center, peribadatan, dan
tempat rekreasi
Penurunan penggunaan BBM untuk kendaraan +1P
umum sehingga polusi udara berkurang
Peningkatan kenyamanan, keamanan, dan +1P
ketepatan waktu dalam penggunaan transportasi
umum
Persepsi masyarakat +1P
Sumber: Kajian Akhir Prastudi Kelayakan LRT Palembang, 2015

3. Langkah ketiga, mengevaluasi dan menganalisa, serta pembahasan dari dampak


kelompok-kelompok yang akan menjadikan bentuk yang mendekati penilaian
dampak lingkungan. Evaluasi dampak penting dilakukan dengan mengkaji secara
holistic antara sumber dampak dengan komponen lingkungan yang mungkin
terkena dampak penting berdasarkan pertimbangan ekologi dan sosial ekonomi
budaya. Pembahasan mengenai dampak penting yang akan terjadi didasarkan
pada hasil perkiraan dampak. Oleh karena itu evaluasi dampak penting difokuskan
kepada dampak-dampak penting yang akan terjadi.
Tabel 22. Matriks Sederhana Evaluasi Dampak Pembangunan LRT Palembang

Sumber: Kajian Akhir Prastudi Kelayakan LRT Palembang, 2015

Tabel 23. Dampak positif dan negatif pembangunan LRT Lembang


No Tahap Komponen Lingkungan (Dampak) Kegiatan yang dilakukan Jenis Dampak
1 Pra- Persepsi Masyarakat Pengurusan perizinan dan -1,56 P
Konstruksi sosialisasi Dampak
Pemetaan jalur LRT Negatif
Pembebasan lahan
2 Konstruksi Kesempatan kerja dan berusaha Penerimaan tenaga kerja +1,7 P
Dampak Positif
Peningkatan pendapatan Penerimaan tenaga kerja +1,84 P
Dampak Positif
Gangguan lalu lintas Mobilisasi alat dan bahan -0,78 P
Pembangunan pondasi, Dampak
pemasangan tiang, dan Negatif
penghubung
Pemasangan instalatur rel
Pembangunan stasiun
atau feeders
Uji coba pengoperasian
Gangguan pemandangan atau Mobilisasi alat dan bahan -0,78 P
estetika Pembangunan pondasi, Dampak
pemasangan tiang, dan Negatif
penghubung
Pemasangan instalatur rel
Pembangunan stasiun
atau feeders
Uji coba pengoperasian
Persepsi masyarakat Penerimaan tenaga kerja +1,64 P
Mobilisasi alat dan bahan Dampak Positif
Pembangunan pondasi,
pemasangan tiang, dan
penghubung
Pemasangan instalatur rel
Pembangunan stasiun
atau feeders
Uji coba pengoperasian
3 Operasi Kehilangan mata pencaharian Pengurangan tenaga kerja -1,14 P
(Pasca - Dampak
Konstruksi) Negatif
Peningkatan kebisingan Sosialisasi -1 P
Penjualan tiket Dampak
Pengaturan jadwal Negatif
Pengoperasian LRT
Perawatan
Kelancaran lalu lintas Pengoperasian LRT 1,84 P
Perawatan Dampak Positif
Peningkatan keindahan kota Pengoperasian LRT +2,64 P
Palembang Dampak Positif
Peningkatan aksesibilitas ke lokasi Pengoperasian LRT +1 P
tertentu seperti : tempat kerja, mall, Dampak Positif
sport center, peribadatan, dan tempat
rekreasi
Penurunan penggunaan BBM untuk Pengoperasian LRT +1,34 P
kendaraan umum sehingga polusi Dampak Positif
udara berkurang
Peningkatan kenyamanan, Pengoperasian LRT +1,34 P
keamanan, dan ketepatan waktu Dampak Positif
dalam penggunaan transportasi
umum
Persepsi masyarakat Sosialisasi +1,34 P
Penjualan tiket Dampak Positif
Pengaturan jadwal
Pengoperasian LRT
Perawatan
Sumber: Kajian Akhir Prastudi Kelayakan LRT Palembang, 2015
4. Langkah keempat, menyusun strategi – strategi yang akan diusulkan untuk
mengendalikan dampak negatif dan meningkatkan dampak positif, serta rencana
pemantauannya. Untuk merumuskan strategi atau pengolahan terhadap dampak
data yang dibutuhkan adalah data yang menunjukkan dampak positif atau negatif
sehingga strategi penanganan yang dihasilkan dapat terarah dan tepat sasaran.
Pembahasan telaahan sebagai dasar pengolahan diuraikan berdasarkan urutan
tahapan kegiatan pembangunan LRT Palembang. Berikut telaahnya berdasarkan
dampak yang terjadi.
a) Tahap Pra Konstruksi
Pada tahap ini, dampak yang terjadi adalah keresahan atas persepsi masyarakat
yang memberikan dampak negatif terhadap pembangunan LRT Palembang. Oleh
karena itu, pada kegiatan pra konstruksi fokusan strategi penyelesaian dampak
adalah meningkatkan intensitas untuk berkomunikasi kepada stakeholder yang
terkena dampak.

Tabel 24. Fokusan Strategi Penyelesaian Dampak


Komponen Lingkungan Jenis
No Strategi Rencana Pemantauan
(Dampak) Dampak
1 Keresahan atas Persepsi -1,56 P 1. Menginformasikan secara Memantau tingkat
Masyarakat Dampak jelas dan terarah tentang konflik legalitas
Negatif pembangunan LRT: dapat kepemilikan lahan.
melalui media cetak atau
elektronik serta memasang
poster atau papan
pemberitahuan
2. Berkoordinasi dengan
instansi terkait untuk
pembebasan lahan
3. Melaksanakan Peraturan
Gubernur Sumsel nomor
25 tahun 2009
4. Melakukan musyawarah
dengan pemilik lahan, bila
ada lahan yang perlu
dibebaskan
5. Menyosialisasikan tentang
legalitas kepemilikan tanah
6. Membayar dana
kompensasi lahan
langsung kepada pemilik
lahan
7. Tidak melakukan
pemaksaan dalam upaya
pembebasan lahan

Sumber: Analisis, 2017

b) Tahap Konstruksi
Pada tahap konstruksi, kegiatan yang dilakukan adalah penyiapan lahan dan
pembangunan LRT. Dampak utama yang terjadi adalah gangguan kelancaran lalu
lintas. Upaya yang dilakukan pada tahap konstruksi sebagai berikut.

Tabel 25. Upaya penyelesaian dampak pada tahap konstruksi


Komponen Lingkungan Jenis
No Strategi Rencana Pemantauan
(Dampak) Dampak
1 Kesempatan kerja dan +1,7 P 1. Mengutamakan 1. Menginventarisasi
berusaha Dampak pekerja lokal untuk kemajuan penyiapan
Positif tenaga kerja non- lahan dan kemajuan
skill konstruksi bangunan
Peningkatan +1,84 P 1. Mengutamakan 2. Mengevaluasi
pendapatan Dampak pekerja lokal untuk kemajuan
Positif tenaga kerja non- pembangunan LRT
skill 3. Mengukur kualitas
Gangguan lalu lintas -0,78 P 1. Mengatur peletakan udara dan bising
Dampak peralatan dan bahan 4. Mengukur atau
Negatif sedemikian rupa menyurvei kelancaran
supaya rapi dan lalu lintas jalan
sedikit 5. Menginventarisasi
menggunakan dan
badan jalan mempertahankan
2. Melaksanakan tanaman di median
semua SOP dalam jalan
kegiatan konstruksi
3. Memasang rambu-
rambu jalan
4. Memindahkan
peralatan berat dan
bahan bangunan
LRT pada waktu
malam
5. Membantu
pengaturan lalu
lintas bila terjadi
kemacetan
Gangguan -0,78 P 1. Mengatur peletakan
pemandangan atau Dampak peralatan dan bahan
estetika Negatif sedemikian rupa
supaya rapi dan
sedikit
menggunakan
badan jalan
2. Memasang pagar-
pagar sebaiknya
dibuat indah dan
menarik: dicat,
dipasang poster, dll.
3. Melaksanakan
semua SOP dalam
kegiatan konstruksi
4. Mengupayakan
sedikit mungkin
kerusakan terhadap
tanaman hias di
median jalan
Persepsi masyarakat +1,64 P 1. Mengatur peletakan
Dampak peralatan dan bahan
Positif sedemikian rupa
supaya rapi dan
sedikit
menggunakan
badan jalan
2. Memasang pagar-
pagar sebaiknya
dibuat indah dan
menarik: dicat,
dipasang poster, dll.
3. Mengutamakan
pekerja lokal untuk
tenaga kerja non-
skill
4. Melaksanakan
semua SOP dalam
kegiatan konstruksi
5. Memasang rambu-
rambu jalan
6. Memindahkan
peralatan berat dan
bahan bangunan
LRT pada waktu
malam
7. Membantu
pengaturan lalu
lintas bila terjadi
kemacetan
8. Mengupayakan
sedikit mungkin
kerusakan terhadap
tanaman hias di
median jalan
Sumber: Analisis, 2017

c) Tahap Operasi (Pasca-Konstruksi)


Tahap operasi dengan kegiatan utama adalah pengoperasian LRT Palembang.
Kegiatan tersebut merupakan sumber dampak dan dampak utama yang perlu
dikelola dengan baik dan efektif adalah dampak kesempatan kerja dan berusaha,
gangguan kelancaran lalu lintas, dan persepsi masyarakat.

Tabel 26. Upaya Penyelesaian Dampak pada Tahap Operasi


No Komponen Lingkungan Jenis Strategi Rencana Pemantauan
(Dampak) Dampak
1 Kehilangan mata -1,14 P 1. Mengutamakan 1. Mengukur tingkat
pencaharian Dampak pekerja lokal dalam kebisingan dan
Negatif merekrut tenaga kerja kualitas udara secara
2. Mengevaluasi etos teratur
kerja dari pekerja lokal 2. Menjaga kebersihan
dan pendatang dalam gerbong LRT
Peningkatan kebisingan -1 P 1. Menyosialisasikan dan stasiun
Dampak kepada masyarakat 3. Melakukan
Negatif tentang kebersihan pengawasan sistem
dalam LRT LRT secara ketat
2. Memasang rambu- 4. Merawat sistem LRT
rambu lalu lintas dan secara teratur
papan pengumuman 5. Mengawasi dan
3. Membangun taman- memantau pekerja
taman mini sebagai agar tetap disiplin
bagian dari ruang di 6. Memantau etos kerja
stasiun dan atau dari pekerja lokal
feeders dan pendatang
4. Melakukan 7. Memantau dan
pengawasan dan merawat tanaman
perawatan sistem LRT hias di median jalan
secara rutin dan dalam stasiun

Kelancaran lalu lintas 1,84 P 1. Memasang rambu-


Dampak rambu lalu lintas dan
Positif papan pengumuman
2. Melakukan
pengawasan dan
perawatan sistem LRT
secara rutin
Peningkatan keindahan +2,64 P 1. Mempertahankan
kota Palembang Dampak tanaman hias yang
Positif masih ada di median
jalan
2. Menanam tanaman
hias di median jalan
3. Membangun taman-
taman mini sebagai
bagian dari ruang di
stasiun dan atau
feeders
Peningkatan +1 P 1. Memasang rambu-
aksesibilitas ke lokasi Dampak rambu lalu lintas dan
tertentu seperti : tempat Positif papan pengumuman
kerja, mall, sport center,
peribadatan, dan
tempat rekreasi
Penurunan penggunaan +1,34 P 1. Mempertahankan
BBM untuk kendaraan Dampak tanaman hias yang
umum sehingga polusi Positif masih ada di median
udara berkurang jalan
2. Membangun taman-
taman mini sebagai
bagian dari ruang di
stasiun dan atau
feeders
3. Melakukan
pengawasan dan
perawatan sistem LRT
secara rutin
Peningkatan +1,34 P 1. Memasang rambu-
kenyamanan, keamanan, Dampak rambu lalu lintas dan
dan ketepatan waktu Positif papan pengumuman
dalam penggunaan 2. Menyediakan tempat
transportasi umum sampah dalam
gerbong LRT
3. Melakukan
pengawasan dan
perawatan sistem LRT
secara rutin
4. Mengevaluasi hasil
pengukuran yang
dilakukan pada
kegiatan pemantauan
lingkungan hidup
Persepsi masyarakat +1,34 P 1. Mengutamakan
Dampak pekerja lokal dalam
Positif merekrut tenaga kerja
2. Mengevaluasi etos
kerja dari pekerja lokal
dan pendatang
3. Menyosialisasikan
kepada masyarakat
tentang kebersihan
dalam LRT
4. Mempertahankan
tanaman hias yang
masih ada di median
jalan
5. Memasang rambu-
rambu lalu lintas dan
papan pengumuman
6. Menyediakan tempat
sampah dalam
gerbong LRT
7. Menanam tanaman
hias di median jalan
8. Membangun taman-
taman mini sebagai
bagian dari ruang di
stasiun dan atau
feeders
9. Melakukan
pengawasan dan
perawatan sistem LRT
secara rutin
10. Mengevaluasi hasil
pengukuran yang
dilakukan pada
kegiatan pemantauan
lingkungan hidup
Sumber: Analisis, 2017
BAB IV PENUTUP

5.1 Evaluasi dan Kesimpulan

Proyek LRT Palembang merupakan proyek prioritas yang harus dilaksanakan


sesuai dengan Peraturan Presiden No 116 Tahun 2015 tentang Percepatan
Penyelenggaraan Kereta Api Ringan di Sumatera Selatan, proyek ini dilakukan untuk
mendukung Sumatera menjadi “Garis Terdepan Ekonomi Nasional menuju pasar Eropa,
Afrika, Asia Selatan, Asia Timur, dan Australia”. Secara teknis, proyek ini menggunakan
sistem Light Rail Transit (LRT) dengan mempertimbangkan aspek daya
angkut/pelayanan, safety, dan keberlanjutan sistem. Sistem LRT ini juga sudah termasuk
di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah.

Pada saat pelaksanaan suatu proyek tentu diperlukan Analisis Dampak


Lingkungan atau impact assessment. Dalam proses analisa dampak yang dilakukan ada
tiga metode yang digunakan yaitu metode kualitatif, statistik kuantitatif dan analisa
perpektif. Dengan pembagian sebagai berikut :

a. Pembatasan Ruang Lingkup = Kualitatif dan Partisipatif


b. Penentuan Standar penilaian = Kuantitatif
c. Prediksi Dampak = Partisipatif dan Kualitatif
d. Identifikasis Mitigasi dan Penanganan = Partisipatif dan Kualitatif
e. Mengevaluasi Signifikan Dampak = Partisipatif dan Kuantitatif
f. Pelaksanaan Mitigasi dan Monitoring = Partisipatif

Sedangkan dalam menentukan penilaian dampak dibuatlah karakteristik


penilaian dampak seperti Jumlah manusia yang terkena dampak, Luas penyebaran
dampak, Lama dan intensitas dampak berlangsung, Komponen LH yang kena
dampak, Sifat komulatif, Berbalik atau tidaknya dampak, teknologi dan masing-
masing dampak yang timbul dalam tahapan pelaksanaan pembangunan proyek LRT
Palembang (seperti perpektif masyarakat, peningkatan estetika, gangguan lalu lintas
dll).

Dilihat dari metode yang dilakukan dan kriteria-kriteria yang digunakan untuk
penilaian analisa dampak lingkungan yang dilakukan, impact assessment pada studi
kasus proyek LRT di Palembang ini sudah cukup baik dan sesuai. Hal ini dibuktikan
dengan adanya mitigasi-mitigasi yang tepat guna untuk mengatasi dampak negatif
maupun mendukung dampak positif yang terjadi. Seperti contohnya dampak negatif
gangguan lalu lintas sementara pada tahap konstruksi akan ditangani dengan cara
mengatur peletakan peralatan dan bahan sedemikian rupa supaya rapi dan sedikit
menggunakan badan jalan, melaksanakan semua SOP dalam kegiatan konstruksi,
memasang rambu-rambu jalan dll dan Dampak positif berupa peningkatan
pendapatan akan didukung dengan adanya pengutamaaan pekerja lokal untuk
tenaga kerja non-skill.
Jadi, sebaiknya untuk mendukung kesuksesan dan keberlanjutan proyek LRT
Palembang, perlu diadakan keselarasan antara swasta, publik maupun pemerintah
untuk mendukung program-program atau strategi yang telah disusun untuk
menimalisir dampak negatif dan pendukung dampak positif. Selain itu perlu juga
adanya integrasi antara prasarana dan sarana sehingga meminimalisir risiko interface.
Dengan mitigasi-mitigasi yang telah tersusun melalui analisis kriteria dampak
lingkungan yang terjadi diharapkan proyek LRT Palembang akan sukses dan
menjadikan transportasi perkotaan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai