Anda di halaman 1dari 12

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Evaluasi Pembelajaran Klinik

Evaluasi pembelajaran klinik Adalah proses memperoleh informasi untuk menilai


performace peserta didik pada tatanan klinik. Secara umum ,tujuan evaluasi pembelajaran adalah
untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Indiaktor efektifitas
dapat dilihat dari perubahan tingkah laku yang terjadi pada peserta didik. Secara khusus tujuan
evaluasi adalah:

1. Mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan
2. Mengetahui kesulitan- kesulitan yang dialami peserta didik dalam proses belajar,
sehingga dapat dilakukan diagnosis dan kemungkinan memberikan remedial/ teaching
3. Mengetahui efesiensi dan efektifitas strategi pembelajaran yang digunakan pengajar, baik
yang menyangkut metode, media, maupun sumber- sumber belajar.

Ada dua type evaluasi:

1. Formative
Evaluasi formative yaitu memberikan feed back bagi guru/ instruktur sebagai dasar
untuk memperbaiki proses pembelajaran dan mengadakan program remedial bagi peserta
didik yang belum mengusai sepenuhnya materi yang dipelajari. Penialian biasanya
dilakukan pada akhir program pembelajaran untuk melihat tingkat keberhasilan proses
pembelajran itu sendiri.
Formative evaluation diperlukan untuk :
a. Feedback kepada mahasiswa tentang kekuatan dan kelemahan kinerja/penampilan
kliniknya saat ini
b. Planning untuk aktivitas pembelajaran yang akan datang
c. Menyusun pembelajaran individual yang cocok dengan kemampuan, minat, gaya,
dan tingkatpencapaian mahasiswa.
3

2. Summative
Evaluasi summative yaitu mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
materi pelajaran, menentukan angka / niali sebagai bahan keputusan kenaikan kelas dan
laporan perkembangan belajar, serta dapat meningkatkan motivasi belajar serta
berorientasi pada hasil/ produk bukan proses. Evaluasi summative menentukan derajat
keberhasilan ( nilai) peserta didik dan dilakukan pada akhir unit peserta atau akhir proses
belajar ( nursalam & effendi, 2008).
Summative evaluation diperlukan untuk:
a. Menilai seluruh kemampuan peserta didik sesuai tujuan akhir pembelajaran dan mata
ajar
b. Mengambil keputusan kemampuan essensial dari mahasiswa( keamanan,keefektifan,
dan kemandirian)
c. Pertanggungjawaban akhir program, menilai efektifitas, efesiensi, dan relevansi
pembelajaran klinik.

B. Tahapan Kinerja Keterampilan Klinik


Tahapan kinerja keterampilan klinik adalah jenjang kemampuan, usaha dan kesempatan
dalam melakukan suatu keterampilan klinik sehingga dapat dinilai dari hasil kerja
keterampilan klinik tersebut.
Manfaat klinik pembelajaran yaitu wawasan lebih terbuka apabila melakukan diskusi
dengan teman sejawat. Selanjutnya dengan kasus-kasus pembelajaran yang guru kumpulkan,
diskusikan, dan pecahkan bersama pada klinik pembelajaran akan mengasah kepekaan
terhadap permasalahan yang terjadi dikelas, sehingga rasa percya diri dalam melaksanakan
tugassebagai guru meningkat.
Tujuan pembelajaran klinik yaitu:
1. Memahami, menguji dan menggunakan berbagai konsep utama dari program teoritis untuk
diterapkan pada prktik klinik.
2. Mengembangkan keterampilan, teknikal, itelektual dan interpersonal sebagai persiapan
untuk memberikan asuhan kepada klien.
4

3. Sasaran program pembelajaran praktikum adalah agar peserta didik mengintregasikan dan
menerapkan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan teori dari ilmu pengetahuan dalam praktik
klinik
4. Mempergunakan keterampilan pemecahan masalah.
Syarat pembelajaran klinik adalah:
a. Metode harus sesuai dengan kemampuan,pengalaman dan karakteristik peserta didik
b. Metode harussesuai dengan metode yang dirancang
c. Harus sesuai dengan kemampuan pembimbing terhadap kerangka proses pembelajaran
d. Harus sesuai dengan sumber-sumber dan keterbatasan lahan praktik
e. Harus sesuai dengan filosofi keperawatan
f. Harus sesuai dengan kompetensi yang ada
Aspek klinik pembelajaran:
1) Klinik Pembelajaran merupakan milik bersama para guru, maka tempat ini dapat
digunakan dengan bebas untuk berdiskusi, melakukan refleksi atau merenung tentang
proses pembelajaran yang telah dijalani, bersimulasi, misalnya bagaimana cara
mengajarkan suatu konsep dengan menyenangkan, dan membuat catatan bersama-sama
dengan teman sejawat.
2) Di klinik Pembelajaran, para supervisor akan membantu dalam melakukan berbagai
kegiatan tersebut.
Aspek supervisi klinik:
a) proses supervisi klinik
b) interaksi antara calon guru dan murid
c) performansi calon guru dalam mengajar,
d) hubungan calon guru dengan supervisor
e) analisis data berdasarkan peristiwa aktual di kelas.
Langkah-langkah dalam supervise klinik :
(1) Tahap pertemuan awal (preconference).
(2) Tahap observasi mengajar
(3) Tahap pertemuan balikan
5

Praktik bimbingan keterampilan klinik sesuai tahapan kinerja


1. Siklus pembelajaran klinik

Gambar 1.Siklus pembelajaran klinik

a. Persiapan
Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan.Dalam konteks
pembelajaran, perencanaan juga dapat dikatakan sebagai proses penyusunan materi,
penggunaan media, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran. Sebelum membuat
rancangan, sebaiknya dilakukan pengkajian terlebih dahulu. Melalui pengkajian
akandidapatkan status kemampuan awal peserta didik sehingga akan membantu
menetapkan tujuan pembelajaran.
b. Laboraturium
Tujuan utamanya adalah untuk membantu siswa untuk memahami danmenggunakan
konsep utama dari program teoritis.Untuk ukuran kelompok cukup kecil bagi guru
untuk memberikan bimbingan pribadi bagi siswa dan untuk memastikan kemajuan
bahwa dalam keterampilan penting, intelektual maupun praktis, telah dicapai.
Peranan dosen didalam laboratorium:
1) Kolega/teman sejawat
2) Fasilitator
3) Ahli klinik
4) Manajer dan coordinator
6

5) Pembantu
6) Penantang
7) Penilai dan peneliti
c. Briefing
Konferensi pra praktek adalah kegiatan berdiskusi kelompok tentang paktek klinik
yang akan dilakukan keesokan hari, bertujuan untuk mempersiapkan rencana tindakan,
cara pencapaian tujuan, sertakegiatan tambahan didiskusikan bersama.
Tujuan sesi pengarahan adalah untuk mempersiapkan siswa untuk belajar dan
praktek dengan mendorong hubungan dengan pembelajaran sebelumnya dan
pengalaman, untuk membantu siswa untuk mengembangkan belajar mandiri dan gaya
praktek dengan ekspresi mendorong mereka sendiri bersandar dan tujuan pribadi serta
tujuan klinis pemeriksaan, dan untuk mendorong pendekatan bertanya untuk praktek
klinis.
Peranan dosen dalam briefing:
1) Sumber pengetahuan
2) Supporter
3) Perencana
4) Pelatih
5) Fasilitator
6) Penyidik
Instruksi praktik klinik:
1) Secara bertahap, siswa belajar keterampilan (seperti wawancara, pemeriksaan fisik,
anamnesis, dan manajemen)
2) McLeod dan Harden, (1985) menunjukkan keprihatinan pengajaran klinis dalam
kedokteran sebagai akuisisi, dari keterampilan kompetensi klinis penekanan yang
lebih rendah pada akumulasi pengetahuan atau teori.
Ketentuan untuk transfer pengetahuan, kesempatan untuk pemecahan masalah,
praktek untuk belajar keterampilan, dan sebagai puncak dari belajar ke titik itu,
integratif kegiatan yang mensintesis pengetahuan dan keterampilan, informasi dan
pengalaman
7

d. Debriefing Atau Pasca-Konferensi


Sebagai siswa diberi kesempatan untuk merefleksikan praktek klinis mereka, untuk
mengidentifikasi apa yang mereka lakukan dan penemuan yang mereka temukan,
pembelajaran baru yang telah mereka capai dan wawasan yang diperoleh.
Keterampilan interpersonal yang penting dalam membantu siswa untuk menganalisis
pemikiran mereka dan perasaan tentang pengalaman praktik klinik.
Siswa dapat meningkatkan kepribadiannya karena mereka dihargai oleh guru dan
kelompok untuk membuka diri dan saat mereka mengidentifikasi bidang pembelajaran
lebih lanjut.
Tujuan:
1) menilai kemampuan peserta didik dalam mengevaluasi perkembangan klien
2) menilai kemampuan peserta didik dalam menyiapkan praktek pada hari tersebut
3) menilai perkembangan kemampuan menulis diagnose pada hari tersebut
4) memperoleh kejelasan tentang asuhan yang telahdiberikan
e. Umpan balik
Tahap akhir dari siklus pembelajaran klinik yang penting dan menyediakan
hubungan antara pembelajaran klinis dan program secara keseluruhan.Umpan balik
memberikan informasi mengenai performa mahasiswa terhadap pencapaian standar atau
kriteria yang diharapkan dalam pembelajaran.
Agar mahasiswa dapat meningkatkan kualitas pembelajarannya, ia perlu mengetahui
sudah sejauh mana pencapaiannya terhadap tujuan yang diharapkan, apa yang sudah
baik dan perlu ditingkatkan, serta apa yang belum benar dan perlu diperbaiki. Disinilah
peran penting pemberian umpan balik dari dosen dalam pembelajaran mahasiswa.
Mahasiswa tidak mendapatkan pemahaman bahwa pembelajaran adalah suatu proses,
bahwa melakukan kesalahan atau kekeliruan dalam proses belajar adalah lumrah, tetapi
bagaimana ia mengenali dan memperbaiki kesalahan atau kekeliruan itulah yang
terpenting dalam proses pembelajaran.
8

C. Implikasi dalam Pembelajaran Klinik


Implementasi dalam pembelajaran klinik
9
10

Pada kurikulum 2002, tercantum bahwa asuhan pada ibu bersalin merupakan bagian
dari kurikulum inti, sehingga pada implikasi pada praktik ini digunakan mata kuliah asuhan
kebidanan II.
Tujuan dari mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk
memberikan asuhan kebidanan dalam persalinan dengan pendekatan manajemen kebidanan
secara komprehensif yaitu : Konsep dasar persalinan, faktor-faktor yang mempengaruhi
persalinan, proses adaptasi psikologi dalam persalinan,kebutuhan dasar pada ibu dalam
proses persalinan, memimpin persalinan, deteksi dini komplikasi persalinan, asuhan pada
bayi baru lahir, pendokumentasian dan system rujukan yang berpusat pada kesehatan ibu
dan bayi.
11

Sebagai contoh pada askeb II mengambil mengenai topik kebutuhan dasar pada ibu
dalam proses persalinan.
1. Topik
Kebutuhan dasar pada ibu dalam proses persalinan
2. Subtopik
Dukungan fisik dan psikologis Kebutuhan makanan dan cairan Kebutuhan eliminasi
Posisioning dan aktifitas Pengurangan rasa nyeri.
1. Tujuan Umum
Mahasiwa dapat menjelaskan kebutuhan dasar yang dibutuhkan pada ibu dalam proses
persalinan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Dukungan fisik dan psikologis pada ibu dalam proses persalinan
b. Menjelaskan Kebutuhan makanan dan cairan pada ibudalam proses persalinan.
c. Menjelaskan Kebutuhan eliminasi pada ibu dalamproses persalinan.
d. Mempraktikan Posisioning dan aktifitas pada ibu dalamproses persalinan.
e. Mempraktikan cara Pengurangan rasa nyeri pada ibudalam proses persalinan.
Peran dosen didalam praktik pembelajaran klinik:
1. Tahap persiapan
a. Menyusun Rencana Pengajaran mengenai kebutuhan dasar pada ibu dalam proses
persalinan
b. Menentukan strategi pembelajaran mengenai kebutuhan dasar pada ibu dalam proses
persalinan.
c. Memfasilitasi mahasiswa (Buku, modul ajar, hand-out, journal, hasil penelitian, dan
waktu) mengenai kebutuhan dasar pada ibu dalam proses persalinan
d. Menggunakan media yang akan di gunakan (Menunjukkan jalan, cara metode yang
dapat membantu mahasiswa mengerti mengenai kebutuhan dasar pada ibudalam proses
persalinan yaitu digunakan metode ceramah tanya jawab, small grup discustion, role
play, dan case.
12

2. Tahap pelaksanaan
a. Memberi materi mengenaikebutuhan dasar pada ibu dalamproses persalinan yang
relevandengan tingkat kemampuanmahasiswa dan dengan situasiyang kontektual.
Dengan metodeceramah tanya jawab.
b. Mengajukan pertanyaan padamahasiswa mengenai kebutuhandasar pada ibu dalam
prosespersalinan.
c. Mahasiswa diberikan kasustertentu yang menyangkut materi, lalu dilakukan small
grupdiscustion
3. Tahap praktik
a. Dosen meminta mahasiswa untuk mempresentasikan hasil diskusi, yang diiukuti oleh
feed back yang berasal dari peer group.
b. Dosen meminta mahasiswa untuk melakukan prktik yang sesuai dengan kasus tersbut,
misalnya kasus dengan posisi persalinan yang sesuai kasus dengan metode role play
c. Dosen memperhatikan dan mencatat dengan detail dan fokus terhadap role play
tersebut. Apa yang menjadi hal positif dan negatif dari role play tersebut.
4. Tahap evaluasi
a. Dosen meminta mahasiswauntuk memberikan feed backterhadap tahapan praktik
roleplay
b. Dosen menilai hasil belajar dan evaluasi (Memberi umpanbalik, memonitor dan
mengkoreksi jalan pikiran /hasil kinerjanya agar mencapaisasaran yang optimum
sesuaikemampuannya berkaitan dengan kebutuhan dasar pada ibu dalam proses
persalinan).
Peranan mahasiswa dalam pembelajaran klinik :
a. Mengikuti urutan langkah-langkah proses pembelajaran mengenai kebutuhan dasar pada
ibu dalam proses persalinan
b. Mendengarkan dan menghargai pemberi materi mengenai kebutuhan dasar pada ibu
dalam proses persalinan
c. Berpartisipasi dalam diskusi kelompok mengenai kebutuhan dasar pada ibu dalam
proses persalinan untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan membuat pertanyaan-
pertanyaan, konsep ilmiah dan hubungan antara disiplin ilmu terkait.
13

d. Mengajukan pertanyaan terbuka dalam lingkup kebutuhan dasar pada ibu dalam proses
persalinan
e. Mencapai semua tujuan mengenai kebutuhan dasar pada ibu dalam proses persalinan
Berbagi informasi
f. Melakukan aktivitas pembelajaran individual baik di perpustakaan dengan
menggunakan buku ajar, jurnal, textbook, ataupun melalui media elektronik seperti
internet, slide atupun video dan mendiskusikan hasil temuan dengan sesama anggota
kelompok.
g. Mengikuti kegiatan pada skills lab/Praktik diLaboratorium jika ada yang harus di
praktikan.

D. Keputusan dan pemberian predikat

Tahap terakhir dari rangkaian evaluasi adalah membuat keputusan, apakah


mahasiswa dapat dikatakan berhasil atau tidak dan sejauh mana tingkat keberhasilannya
sehingga perlu ditetapkan ketentuan atau batas kelulusan. PBK merupakan bagian dari
kegiatan pembelajaran mata ajaran keperawatan yang terdiri dari komponen teori dan
praktik. Dalam kebijakan penetapan keputusan dan pemberian peringkat tingkat
keberhasilan perlu ditetapkan bobot pembanding antara teori dan praktik. Pemberian
penilaian pada program profesi meliputi kompeten dan tidak kompeten atau lulus tidak lulus.
(Nursalam dan Efendi, 2008).

Anda mungkin juga menyukai