RMK SAP 2 MJ Kop UMKM
RMK SAP 2 MJ Kop UMKM
SAP 2
Dosen Pengajar :
Oleh:
KELOMPOK 2
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
I. PENYEBARAN ORGANISASI KOPERASI MODERN (Abad ke 18)
Koperasi modern di dirikan pada akhir abad ke-18 terutama sebagai jawaban atas
masalah-masalah sosial yang timbul selama tahap awal Revolusi Industri. Perubahan-
perubahan yang berlangsung saat itu disebabkan oleh perkembangan ekonomi pasar dan
penciptaan berbagai persyaratan pokok dalam ruang lingkup dimana berlangsung proses
industrialisasi serta modernisasi perdagangan dan pertanian yang cepat. Industri yang mula-
mula bercorak padat karya berubah menjadi padat modal dan produksi yang mula-mula
dilaksanakan berdasarkan pesanan berubah menjadi produksi untuk kebutuhan pasar (produksi
Massa), bukan hanya pasar dalam negeri dan pasar di negara-negara Eropa tetapi juga pasar di
daerah jajahan. Perubahan ini membawa dampak terhadap berbagai kalangan masyarakat, ada
yang di untungkan tetapi ada juga yang di rugikan.
Pelopor-pelopor organisasi koperasi dari Rochdale misalnya, telah memberikan andil
yang cukup besar dalam perkembangan koperasi. Aturan-aturan yang mulanya disusun hanya
sekedar petunjuk tentang bagaimana seharusnya pokok koperasi konsumen yang baik di
organisasi dan dijalankan oleh para anggotanya sendiri kemudian menjadi prinsip –prinsip
koperasi Rochdale yang dijadikan dasar kegiatan oleh berbagai koperasi dunia .Prinsip-prinsip
tersebut adalah:
1. Keanggotaan yang bersifat terbuka (Open membershipsand voluntary)
2. Pengawasan secara demokratis (Democratic control)
3. Bunga yang terbatas atas modal (Limited interest of capital)
4. Pembagian SHU yang sesuai dengan jasa anggota (Proportional distribution of surplus)
5. Penjualan dilakukan sesuai dengan harga pasar yang berlaku secara tunai (Trading in
cash)
6. Tidak ada diskriminasi berdasarkan ras,suku,agama dan politik (Poilitical , racial ,
religius netrality)
7. Barang-barang yang dijual harus merupakan barang-barang yang asli tidak rusak atau
palsu (Adulted goods forbiden to sell )
8. Pendidikan terhadap anggota secar berkesinambungan (Promotion of education)
Prinsip-prinsip tersebut menjadi petunjuk yang berguna bagi pembentukan koperasi
konsumen yang hidup dalam keadaan serupa. Namun dalam perkembangan berikutnya prinsip-
prinsip koperasi yang dipelopori oleh Rochdale berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi
dimana koperasi tersebut berkembang. Dewasa ini bahkan banyak Norma atau nilai-nilai suatu
bangsa dijadikan salah satu prinsip koperasi yang harus dilaksanakan.
Di negara-negara jajahan penyebaran organisasi modern telah dilakukan terutama karena
nilai-nilai koperasi sesuai dengan kebutuhan saat itu untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
atau untuk di jadikan alat penguasa kolonial dalam mengumpulkan hasil kekayaan pribumi.
Berbagai prakarsa untuk mengembangkan organisasi koperasi khususnya koperasi pertanian
telah dilakukan beberapa negara jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Selama periode
1950-1970, penyebaran dan pertambahan jumlah koperasi modern terjadi dibanyak negara
berkembang.
Sejumlah kesimpulan dan rekomendasi telah dikeluarkan oleh organisasi-organisasi
Internasional mengenai peranan penting yang dapat dimainkan oleh organisasi koperasi dalam
pembangunan sosial ekonomi dan mengusulkan pemerintah-pemerintah untuk mendorong
perintisan dan pengembangan organisasi-organisasi swadaya.
Kronologis lembaga yang menangani pembinaan koperasi pada saat itu adalah sebagai berikut:
a. Tahun 1930 : Pemerintah Hindia Belanda membentuk Jawatan Koperasi yang
keberadaannya dibawah Departemen Dalam Negeri dan diberi tugas untuk melakukan
pendaftaran dan pengesahan koperasi, tugas ini sebelumnya dilakukan oleh Notaris.
b. Tahun 1935: Jawatan Koperasi dipindahkan ke Departemen Economische Zaken,
dimasukkan dalam usaha hukum (Bafdeeling Algemeene Economische
Aanglegenheden). Pimpinan Jawatan Koperasi diangkat menjadi Penasehat.
c. Tahun 1939: Jawatan Koperasi dipisahkan dari Afdeeling Algemeene Aanglegenheden
ke Departemen Perdagangan Dalam Negeri menjadi Afdeeling Coperatie en
Binnenlandsche Handel. Tugasnya tidak hanya memberi bimbingan dan penerangan
tentang koperasi tetapi meliputi perdagangan untuk Bumi Putra.
d. Tahun 1942: Pendudukan Jepang berpengaruh pula terhadap keberadaan jawatan
koperasi. Saat ini jawatan koperasi dirubah menjadi Syomin Kumiai Tyuo Djimusyo
Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang koperasi dan usaha mikro, kecil dan
menengah;
Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang koperasi dan usaha
mikro, kecil dan menengah;
Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah; dan
Penyelenggaraan fungsi teknis pelaksanaan pemberdayaan koperasi, usaha mikro, kecil
dan menengah sesuai dengan undang-undang di bidang koperasi, usaha mikro, kecil
dan menengah
DAFTAR PUSTAKA
Sumantri, Agus dan Permana, Putera. 2017, Manajemen Koperasi dan UMKM, Kediri. FE
Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Subandi, 2009, Ekonomi Koperasi (Teori dan Praktik), Bandung, Penerbit Alfabeta.