Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. PREFORMULASI
1.1 ZAT AKTIF
Nama : Furosemide
Struktur :
Kelembaban : 10 – 15%
: Pati kering dan tanpa pemanasan stabil jika
dilindungi dari kelembaban yang tinggi. Jika
digunakan sebagai penghancur pada tablet
Stabilitas
dibawah kondisi normal pati biasanya inert.
Larutan pati panas atau pasta secara fisik tidak
stabil dan mudah ditumbuhi mikroorganisme
sehingga menghasilkan turunan pati dan
modifikasinya yang berbentuk unik,
(Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th ed, 2009, page:685)
1.2.6 AMPROTAB
1.2.7 AIR
Rumus kimia : H2O
Pemerian : Larutan bening
SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA
LABOLATORIUM TEKNOLOGI FAMASI
JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID
SEMESTER IV - 2017
3. PERHITUNGAN
Setiap Tablet Mengandung : Furosemide 40 mg
Bobot Tablet : 150 mg
Jumlah Tablet : 50.000
3.1. Untuk Tiap tablet
Fasa Dalam
Furosemide : 40 mg
SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA
LABOLATORIUM TEKNOLOGI FAMASI
JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID
SEMESTER IV - 2017
fase dalam yang sudah basah ini diayak dengan mesh untuk didapatkan ukuran granul yang
diinginkan.
Setelah diayak, fase dalam ini dikeringkan dalam oven dengan suhu 50-60℃, lalu
dilakukan uji LOD (Lost of Dry) untuk memeriksa kadar airnya. Kemudian, diayak lagi
dengan mesh yang sedikit lebih besar dari mesh pertama. Kemudian massa ini ditambahkan
dengan fase luar, dan dilakukan kembali evaluasi serbuk (massa siap cetak). Setelah uji
tersebut dilakukan pencetakan tablet, lalu dilakukan evaluasi tablet (uji kekerasan, waktu
hancur, friabilitas, friksibilitas, uji keseragaman bobot dan ukuran), dan dikemas.
Rasio Hausner
Laju alir :
Timbang analitik
C. Prosedur pengujian
Ditimbang 20 tablet, lalu dari 20 tablet tersebut ditimbang satu persatu.
Selanjutnya dicocokan dengan kolom A dan B.
D. Parameter / syarat pengujian
Keseragaman bobot tidak tercapai jika >2 tablet mempunyai
penyimpangan bobot dari bobot rata-rata pada kolom A dan >1 tablet
mempunyai penyimpangan bobot dari bobot rata-rata pada kolom B.
5.2.4 Waktu Hancur (Kemenkes RI, 2014 : 324)
A. Tujuan Pengujian
Untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera dalam
masing- masing monografi .
B. Alat yang digunakan
Disintegration tester
C. Prosedur pengujian
Disiapkan 6 tablet, dimasukkan dalam keranjang desintergration tester.
Dinyalakan alat dan ditunggu sampai tablet hancur pertama kali. Dicatat
waktu yang dibutuhkan tablet untuk pertama kali hancur dan waktu
tablet yang terakhir hancur.
D. Parameter / syarat pengujian
Tablet biasa harus hancur kurang dari 15 menit, tablet bersalut kurang
dari 30 menit.
5.2.5 Friabilitas dan Friksibilitas (Kemenkes RI, 2014 : 323)
A. Tujuan Pengujian
Friabilitas : untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap
gesekan yang dialami antara tablet dengan kemasan sewaktu
pengemasan dan pengiriman.
Friksibilitas : untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap
gesekan yang dialami antar tablet sewaktu pembuatan maupun
pengemasan.
B. Alat yang digunakan
Friabilator, friksibility tester
C. Prosedur pengujian
Diambil 20 tablet, bersihkan debunya lalu ditimbang seluruh tablet.
Dimasukkan dalam friabilator, alat diputar dengan kecepatan 25 putaran
per menit dan waktu yang digunakana dalah 4 menit. Jadi ada 100
SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA
LABOLATORIUM TEKNOLOGI FAMASI
JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID
SEMESTER IV - 2017
6. KEMASAN / LABEL
Label : Label NI dan Lingkaran merah garis tepi hitam pada tengah
lingkaran
Kemasan Primer : Botol (lampiran)
Kemasan Sekunder : Dus (lampiran)
Penjelasan Yang Terdapat Pada Kemasan Dan Brodur Produk
No. Batch : 710012
No, Registrasi : DKL 1711901210A1
Logo yang digunakan : (lampiran)
A. Brosur
FUROSHIN®
Furosemide Tablet
FARMAKOLOGI
Furosemid adalah diuretik kuat yang digunakan untuk
menghilangkan air dan garam dari tubuh. Di ginjal, garam (terdiri
dari natrium dan klorida), air, dan molekul kecil lainnya yang
biasanya akan disaring keluar dari darah dan masuk ke dalam tubulus
ginjal. Akhirnya cairan yang disaring menjadi air seni. Sebagian
besar natrium, klorida dan air yang disaring dari darah diserap ke
dalam darah sebelum cairan disaring menjadi air kencing dan
dihilangkan dari tubuh. Furosemide bekerja dengan menghalangi
SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA
LABOLATORIUM TEKNOLOGI FAMASI
JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID
SEMESTER IV - 2017
penyerapan natrium, klorida, dan air dari cairan yang disaring dalam
tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan yang mendalam output
urin (diuresis).
INDIKASI
1. Pengobatan edema yang menyertai payah jantung kongestif,
sirosis hati dan gangguan ginjal termasuk sindrom nefrotik.
2. Pengobatan hipertensi, baik diberikan tunggal atau kombinasi
dengan obat antihipertensi.
3. Furosemida sangat berguna untuk keadaan-keadaan yang
membutuhkan diuretik kuat.
4. Pendukung diuresis yang dipaksakan pada keracunan.
KONTRA-INDIKASI
1. Pasien dengan gangguan defisiensi kalium, glomerulonefritis
akut, insufisiensi ginjal akut, wanita hamil dan pasien yang
hipersensitif terhadap furosemida.
2. Anuria.
3. Ibu menyusui.
4. Interaksi Obat.
5. Furosemida dapat meningkatkan toksisitas antibiotika golongan
aminoglikosida, terutama pada penderita dengan gangguan fungsi
ginjal.
EFEK SAMPING
Efek samping jarang terjadi dan relatif ringan seperti : mual, muntah,
diare, rash kulit, pruritus dan penglihatan kabur. Pemakaian
furosemida dengan dosis tinggi atau pemberian dengan jangka waktu
lama dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan elektrolit.
Hiperglikemia. Reaksi dermatologik seperti : urtikaria dan eritema
multiform. Gangguan hematologik seperti : agranulositosis, anemia,
thrombositopenia.
PENYIMPANAN
Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di
tempat sejuk dan kering.
PT.BRINGAS
Bandung – Indonesia
7. DAFTAR PUSTAKA
Rowe, Raymond C. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition.
SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA
LABOLATORIUM TEKNOLOGI FAMASI
JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID
SEMESTER IV - 2017
LAMPIRAN
A. Kemasan
SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA
LABOLATORIUM TEKNOLOGI FAMASI
JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID
SEMESTER IV - 2017