PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) merupakan salah satu tanaman
pangan yang sudah lama dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Tanaman ini
perbaikan gizi masyarakat, karena merupakan sumber protein nabati yang relatif
murah bila dibandingkan sumber protein lainnya seperti daging, susu, dan ikan
(Mapegau, 2006).
digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri. Kedelai adalah
salah satu tanaman jenis polong-polongan yang menjadi bahan dasar makanan
seperti kecap, tahu dan tempe. Ditinjau dari segi harga, kedelai merupakan sumber
protein nabati yang murah. Kedelai merupakan sumber gizi yang baik bagi
manusia. Kedelai utuh mengandung 35 sampai 38% protein tertinggi dari kacang-
kacangan lainnya. Sebagian besar kebutuhan protein nabati dapat dipenuhi dari
kacang kedelai, salah satu produk olahan kedelai adalah tempe (Adisarwanto,
2005).
Tanaman kedelai sering ditanam pada musim kemarau setelah panen padi
pada saat kondisi lahan kering dan miskin air. Perubahan iklim yang tidak
menentu dan meningkatnya suhu bumi akibat pemanasan global menjadi salah
satu penyebab lahan kering dan musim kemarau yang lebih lama dari biasanya.
Peningkatan suhu udara atmosfir diduga akan sangat mempengaruhi iklim global
banyak dikonsumsi dalam bentuk olahan makanan seperti tempe, tahu, kecap,
tauco, susu kedelai dan sebagainya, disamping sebagai bahan baku industri dan
dapat dipenuhi dari produksi kedelai Indonesia yang masih relatif rendah,
antara lain rendahnya sifat fisika, kimia dan biologi tanah. Keterbatasan sifat-sifat
tersebut merupakan faktor pembatas yang paling utama di lahan kering marginal.
mencapai hasil yang tinggi sangat ditentukan oleh potensi genetic (Sudaryono,
2012).
Indonesia, antara lain: (a) faktor fisik, seperti tanah dan iklim terutama curah
hujan, sebaran hujan, dan suhu udara; (b) faktor biologis, terutama hama,
penyakit, dan gulma; (c) faktor sosial yang meliputi rendahnya adopsi teknologi
usahatani dan lemahnya daya saing kedelai terhadap komoditas pertanian lainnya;
Penyerbukan sendiri adalah jatuhnya serbuk sari dari anter ke stigma pada
bunga yang sama atau stigma dari bunga yang lain pada tanaman yang sama atau
bunga yang belum mekar atau tidak terbuka, misalnya pada kedelai, padi,
Tujuan Penulisan
Kegunaan Penulisan
Medan .
4
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Ordo: Rosales, Famili: Leguminosae, Genus: Glycine, Species: Glycine max (L.)
sekunder (serabut) yang tumbuh dari akar tunggang, serta akar cabang yang
tumbuh dari akar sekunder. Akar tunggang merupakan perkembangan dari akar
radikal yang sudah mulai muncul sejak masa perkecambahan. Akar ini
mempunyai akar-akar cabang yang lurus. Akar serabut merupakan akar yang
tumbuh ke bawah sepanjang 20 cm. Tanaman ini juga memiliki akar-akar lateral
(cabang) yang tumbuh ke samping sepanjang 5-25 cm. Pada akar lateral terdapat
akar serabut, fungsinya untuk menghisap air dan unsur hara, pada akar ini juga
atau varietasnya. Dalam satu polong biasanya berisi 1-4 biji. Bentuk biji kedelai
tidak sama tergantung varietas, ada yang berbentuk bulat, agak gepeng, atau bulat
telur. Namun, sebagian besar biji kedelai berbentuk bulat telur. Ukuran dan warna
biji kedelai juga tidak sama, tetapi sebagian besar berwarna kuning dengan ukuran
biji kedelai yang dapat digolongkan dalam tiga kelompok, yaitu berbiji kecil (<10
g/100biji), berbiji sedang (10-12 g/100 biji), dan berbiji besar (13-18 g/100 biji).
5
Polong kedelai pertama kali muncul sekitar 10-14 hari setelah bunga pertama
muncul. Warna polong yang baru tumbuh berwarna hijau dan selanjutnya akan
berubah menjadi kuning atau cokelat pada saat dipanen (Fachrudin, 2000).
daun terdiri dari tiga helai anak daun. Permukaan daunnya sedikit berbulu,
sempit lebih banyak ditanam oleh petani dibandingkan tanaman kedelai berdaun
lebar, walaupun dari aspek penyinaran sinar matahari, tanaman kedelai berdaun
lebar menyerap sinar matahari lebih banyak daripada yang berdaun sempit.
Namun, keunggulan tanaman kedelai berdaun sempit adalah sinar matahari akan
bunga
(Irwan, 2006).
Kedelai mulai berbunga kira-kira pada umur 4-5 minggu. Bunga pada
tanaman kedelai umumnya muncul atau tumbuh pada ketiak daun, tetapi kadang
bunga dapat pula terbentuk pada cabang tanaman yang mempunyai daun. Hal ini
karena sifat morfologi cabang tanaman kedelai serupa atau sama dengan
morfologi batang utama. Pada kondisi lingkungan tumbuh dan populasi tanaman
optimal, bunga akan terbentuk mulai dari tangkai daun yang paling bawah. Dalam
satu kelompok bunga, pada ketiak daunnya akan berisi 1-7 bunga, tergantung
Batang tanaman kedelai berasal dari poros embrio yang terdapat pada biji
berbatasan dengan bagian ujung bawah permulaan akar yang menyusun bagian
6
kecil dari poros bakal akar hipokotil. Bagian atas poros embrio berakhir pada
epikotil yang terdiri dari dua daun sederhana yaitu primordia daun bertiga pertama
Syarat Tumbuh
Iklim
Kedelai adalah tanaman beriklim tropik. Dia akan tumbuh subur di daerah
yang berhawa panas, apalagi di tempat yang terbuka tidak terlindung oleh
dan subtropis. Tanaman kedelai dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki curah
hujan sekitar 100 - 400 mm/bulan. Untuk mendapatkan hasil optimal, tanaman
kedelai membutuhkan curah hujan antara 100 - 200 mm/bulan. Suhu yang
dikehendaki tanaman kedelai antara 21 – 34 ˚C, akan tetapi suhu optimum bagi
kedelai memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 ˚C. Varietas kedelai berbiji kecil,
sangat cocok ditanam di lahan dengan ketinggian 50 - 300 m dpl. Varietas kedelai
berbiji besar cocok ditanam di lahan dengan ketinggian 300 - 500 m dpl. 12
Kedelai biasanya akan tumbuh baik pada ketinggian tidak lebih dari 500 m dpl
(Prihatman, 2000).
Kedelai dapat tumbuh pada kondisi suhu yang beragam. Suhu tanah yang
optimal dalam proses perkecambahan yaitu 30oC, bila tumbuh pada suhu yang
rendah (< 15o C), proses perkecambahan menjadi sangat lambat bisa mencapai 2
kelembapan tanah tinggi, banyaknya biji yang mati akibat respirasi air dari dalam
biji yang terlalu cepat. Suhu yang dikehendaki tanaman kedelai antara 21-34 o C,
7
akan tetapi suhu optimum bagi pertumbuhan tanaman kedelai 23-27 oC. Pada
proses perkecambahan benih kedelai memerlukan suhu yang cocok sekitar 30o C
(Adisarwanto, 2005).
sebagai pelarut hara, berperan dalam translokasi hara dan fotosintesis, karena
kekurangan suplai air di daerah perakaran dan atau laju transpirasi melebihi laju
absorbs air oleh tanaman. Cekaman kekeringan yang terjadi pada saat
bobot biji, sebab bobot biji sangat dipengaruhi oleh jumlah air yang diberikan
tempat terbuka dengan curah hujan 100 – 400 mm³ per bulan. Oleh karena itu,
kedelai kebanyakan ditanam di daerah yang terletak kurang dari 400 m di atas
permukaan laut. Jadi tanaman kedelai akan tumbuh baik, jika ditanam di daerah
Tanah
Kemasaman tanah yang baik sebagai syarat tumbuh yaitu antara 5,8–7,
namun pada tanah dengan pH 4,5 pun kedelai masih dapat tumbuh baik. Tanah
yang cocok yaitu alluvial, regosol, grumosol, latosol dan andosol. Tanah podzolik
merah kuning dan tanah yang mengandung banyak pasir kwarsa menyebabkan
pertumbuhan kedelai kurang baik, kecuali bila diberi tambahan pupuk organik
atau kompos dalam jumlah yang cukup (Andrianto dan Indarto, 2004).
tumbuhnya. Bahkan pada kondisi lahan yang kurang subur dan agak asam pun
8
kedelai dapat tumbuh dengan baik, asal tidak tergenang air yang akan enyebabkan
Tanaman kedelai dapat tumbuh pada tanah yang hampir jenuh (kapasitas
lapang) asal tidak terjadi penggenangan, terutama pada awal stadia vegetatif. Pada
15 dasarnya kedelai adalah tanaman aerobik, yang lebih sesuai pada tanah yang
berdrainase baik tetapi memiliki daya pengikat air yang baik, oleh karena itu,
tanah dengan tekstur berliat dan berdrainase baik, atau tanah lempung berpasir
yang kaya bahan organik, sangat sesuai untuk tanaman kedelai (Sumarno dan
Manshuri, 2007).
Toleransi pH yang baik sebagai syarat tumbuh yaitu antara 5,8–7, namun
pada tanah dengan pH 4,5 pun kedelai masih dapat tumbuh baik. Tanah – tanah
yang cocok yaitu alluvial, regosol, grumosol, latosol dan andosol. Pada tanah –
tanah podzolik merah kuning dan tanah yang mengandung banyak pasir kwarsa,
pertumbuhan kedelai kurang baik, kecuali bila diberi tambahan pupuk organik
atau kompos dalam jumlah yang cukup (Andrianto dan Indarto, 2004).
Tetapi ,yang paling baik adalah tanah yang cukup mengandung kapur dan
memiliki sistem drainase yang baik. Perlu diperhatikan, kedelai tidak tahan
terhadap genangan air. Kedelai bisa tumbuh baik pada tanah yang struktur
keasamannya (PH) antara 5,8 – 7. Tanah yang baru pertama kali ditanam kedelai
sebaiknya diberi bakteri Rhizobium. Kedelai akan tumbuh dengan subur dan
memuaskan jika ditanam pada tanah yang mengandung kapur dan tanah bekas
ditanami padi. Kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asal drainase dan
9
aerasi tanahnya cukup baik. Tanah–tanah yang cocok yaitu, alluvial, regosol,
program perakitan varietas unggul baru persilangan, harus dipastikan dulu tujuan
pemuliaan atau karakter apa yang ingin diperoleh untuk menentukan calon tetua
sehingga seleksi dapat dilakukan dengan leluasa dan dapat memberikan kemajuan
banyaknya biji hasil persilangan varietas-varitas tetua (Alia & Wilia, 2010).
kastrasi, (3) emaskulasi, (4) Isolasi, (5) pengumpulan serbuk sari, (6)penyerbukan
dan (7) pelabelan. Sebagai persiapan untuk melakukan kastrasi dan penyerbukan
silang perIu disediakan alat-alat antara lain: pisau keeil yang tajam, gunting keeil,
pinset dengan ujung yang runeing, jarum yang panjang dan lurus, alkohol
(75-85%) atau spiritus dalam botol keeil untuk mensterilkan alat-alat tersebut
(Syukur,2009).
Persiapan bunga tetua jantan dilakukan pada pagi hari saat akan
melakukan persilangan. Pada tanaman tetua jantan, bunga yang akan digunakan
10
serbuk sarinya dipetik dengan pinset/gunting, lalu diletakkan pada cawan petri.
Bunga yang dipilih adalah yang baru mekar, kepala sarinya belum pecah, tumbuh
normal, serta bebas hama dan penyakit. Selanjutnya, bunga dijemur pada sinar
matahari pagi. Jika kepala sari sudah mulai pecah berarti penyerbukan ke tetua
betina dapat dilakukan. Kepala sari yang telah pecah akan mengeluarkan serbuk
Setelah kastrasi selesai buka penutup putik. Ambillah serbuk sari dari
bunga tanaman lain (tanaman asal serbuk sari kita katakan sebagai tetua jantan)
dan oleskan serbuk sari tersebut hingga putik terlihat penuh dengan serbuk sari.
Tutuplah putik kembali untuk menjaga agar putik tidak lagi diserbuki oleh bunga
lain. Amati bunga yang disilangkan selama 7 hari. Jika dasar bunga
dari suatu program pemuliaan. Kegiatan hibridisasi buatan harus efisien dengan
efisien antara lain ketepatan waktu berbunga, waktu emaskulasi, dan waktu
manusia, alat yang digunakan serta faktor lingkungan. Peran pelaksana (manusia)
alat, sedangkan faktor lingkungan adalah seperti adanya serangan hama dan
penyakit serta sifat genetik dari tanaman yang akan disilangkan. Fluktuasi musim
dan suhu seringkali juga memiliki peran penting dalam kegiatan persilangan.
ketepatan waktu reseptif betina dan antesis jantan, kesuburantanaman serta faktor
tetua jantan dan betina. Waktu reseptif betina dan antesis jantan dapat dilihat ciri
morfologi bunga. Bunga yang terbaik adalah bunga yang akan mekar pada hari
persilangan buatan adalah curah hujan, cahaya mahatari, kelembaban dan suhu.
cuaca saat penyerbukan. Tetua dipilih sesuai dengan persilangan yang akan
dilakukan. Pemilihan bunga dalam persilangan tanaman juga penting. Bunga yang
akan berperan sebagai betina maupun jantan harus sudah mencapai tahap siap
kawin (siap dilakukan penyerbukan) pada saat yang bersamaan. Bunga betina
yang akan diserbuki harus belum terkontaminasi oleh serbuk sari yang lain (masih
steril). Pada tanaman jagung yang akan digunakan untuk persilangan, bunga
terkontaminasi (terserbuki) oleh serbuk sari malai lain. Begitu juga dengan malai
atau bunga jantan yang belum pecah dibungkus menggunakan kantong kertas agar
nantinya ketika malai sudah siap menyerbuki, serbuk sarinya dapat tertampung di
kantong kertas tersebut. Keadaan cuaca saat penyerbukan juga penting, apabila
dimungkinkan akan banyak serbuk sari yang hilang terbawa angin, sehingga
kelompok, yaitu kelompok abiotik (iklim, tanah) dan kelompok biotik (makluk
(Budiarti, 2006).
tidak terlalu kencang karena angin atau udara yang bergerak merupakan penyedia
gas CO2 yang sangat dibutuhkan tanaman dalam proses fotosintesis. Dalam
angin. Apabila arah barisan tegak lurus dengan arah datangnya angin, akan terjadi
dengan transfer gen, yang diikuti dengan (iv) proses seleksi, (v) pengujian dan
yang diikutidengan proses seleksi merupakan teknik yang paling banyak dipakai
dalam inovasi perakitan kultivar unggul baru, selanjutnya, diikuti oleh kultivar
introduksi, teknik induksi mutasi dan mutasi spontan yang juga menghasilkan
tetua betina, kemudian kepala putiknya diserbuki dengan serbuk sari viable dari
tetua jantan yang telah disiapkan. Persilangan dilakukan saat tanaman mulai
berbunga (30-50 HST), sampai bunga habis. Pada tanaman tetua betina diberikan
program perakitan varietas unggul baru. Oleh karena itu, sebelum melakukan
14
persilangan, harus dipastikan dulu tujuan pemuliaan atau karakter apa yang ingin
diperoleh untuk menentukan calon tetua yang akan digunakan (Handayani, 2014).
sehingga seleksi dapat dilakukan dengan leluasa dan dapat memberikan kemajuan
buatan pada kedelai ditentukan oleh tingkat keber hasilan persilangan dan
dilakukan melalui perluasan areal tanam. Perluasan areal tanam tidak hanya
variasi/kera gaman genetik dari suatu populasi tanaman. Keragaman genetik tentu
sangat penting sebagai salah satu upaya untuk mempermudah seleksi yang akan
dilakukan oleh para pemulia tanaman. Ketika persilangan dilakukan maka terjadi
segregasi pada gamet tetua jantan dan betina. Tanaman menyerbuk sendiri
15
dengan meletakkan pollen pada stigma yang berasal pada satu bunga, satu
tanaman, tetapi masih dalam satu spesies. Perkawinan silang (crossing) adalah
perkawinan dengan meletakkan pollen pada stigma yang berasal dari dua jenis
bunga yang berbeda pada spesies yang sama baik. Jika persilangan dilakukan
siang hari, putik mengering sehingga tidak akan terjadi pembuahan, kalaupun
terjadi pembuahan kualitas buah tidak maksimal. Umur bunga satu atau dua hari
Salah satu upaya yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan hasil
pertanian adalah dengan penggunaan bibit unggul. Sifat bibit unggul pada
tanaman dapat timbul secara alami karena adanya seleksi alam dan dapat juga
timbul karena adanya campur tangan manusia. Persilangan merupakan salah satu
dengan cara memindahkan tepung sari kekepala putik pada tanaman yang
diinginkan sebagai tetua, baik pada tanaman yang menyerbuk sendiri (self
polination crop) maupun pada tanaman yang menmyerbuk silang (cross polination
seleksi dapat dilakukan dengan leluasa dan dapat memberikan kemajuan genetik
16
pada kedelai ditentukan oleh tingkat keberhasilan persilangan dan banyaknya biji
seleksi generasi F4. Hasil seleksi turunan dari varietas grobogan telah dilakukan
di lahan salin Kecamatan Percut. Dari hasil seleksi yang telah dilakukan sampai
1298.5.2.26. Hasil seleksi ini berdasarkan bobot biji per tanaman diantaranya
(Ardiansyah, 2014)
Varietas Kedelai
memiliki multi guna, dapat dikonsumsi langsung, dan dapat juga digunakan
sebagai bahan baku agroindustri. Permintaan pasar terhadap kedelai yang terus
meningkat perlu diimbangi dengan peningkatan hasil, salah satu caranya dengan
persilangan antar varietas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui nilai daya
gabung umum, daya gabung khusus, dan nilai heterosis dalam persilangan dialel
Polong kedelai pertama kali terbentuk sekitar 7-10 hari setelah munculnya
semakin cepat setelah proses pembentukan bunga berhenti. Ukuran dan bentuk
polong menjadi maksimal pada saat awal periode pemasakan biji. Hal ini
kemudian diikuti oleh perubahan warna polong, dari hijau menjadi kuning
kecoklatan pada saat masak. Di dalam polong terdapat biji yang berjumlah 2-3
biji. Setiap biji kedelai mempunyai ukuran bervariasi, mulai dari kecil (sekitar 7-9
g/100 biji), sedang (10-13 g/100 biji), dan besar (>13g/100 biji). Bentuk biji
bervariasi, tergantung pada varietas tanaman, yaitu bulat, agak gepeng, dan bulat
telur. Namun demikian, sebagian besar biji berbentuk bulat telur (Setyaningsih,
2011).
karena informasi umur panen sangat terkait dengan kualitas buah pada saat
dipanen. Umur panen tiap varietas berbeda-beda sangat dipengaruhi oleh faktor
genetik tanaman. Beberapa varietas kedelai dapat dipanen pada umur sekitar 75
hari.umur panen tanaman kedelai dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan
tumbuhnya. Tanda-tanda kedelai sudah bisa dipanen dapat dikenali dari daun yang
(Setyaningsih, 2011).
menghasilkan biji atau hampa dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya
buatan, serbuk sari yang diberikan terlalu sedikit dan lemah sehingga tidak dapat
membentuk biji, selain itu polong hampa juga dapat terjadi karena serangan hama
Hasil merupakan suatu sifat yang dikendalikan oleh banyak gen dan
banyak dipengaruhi oleh keragaman lingkungan. Hasil dari tanaman kedelai dapat
dilihat dari jumlah biji per unit area dan berat biji per tanaman, jumlah biji
terbesar tergantung atas jumlah bunga yang menjadi biji dan telah masak, hasil
kedelai juga dipengaruhi oleh jumlah cabang yang nantinya akan menghasilkan
kualitas biji yang dihasilkan. Selain itu tinggi tanaman merupakan komponen
pada tanggal Maret 2019 sampai dengan Mei 2019 pada ketinggian 26 mdpl.
serbuk sari ke putik, tissu sebagai tempat sementara peletekan stamen, label
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pinset untuk
pengambilan serbuk sari, tusuk gigi untuk mengkastrasi, gunting untuk memotong
Prosedur Kerja
perlahanlahan
- Dihilangkan seluruh statement dengan tanagan menggunakan pinset
persilangan berhasil.
21
PELAKSANAAN PERCOBAAN
Persiapan Lahan
x 2 m. Antara petakan satu dengan petakan yang lain dibuat parit selebar 30 cm
dengan kedalaman 25 cm. Setelah itu tanah digemburkan dan dibersihkan dari
dahulu.
antara ditanam arah timur-barat dengan utara-selatan. Hal yang terpenting yaitu
arah tanam harus sejajar dengan arah saluran irigasi atau pematusan sehingga air
Pembentukan Plot
petakan satu dengan petakan yang lain dibuat parit selebar 30 cm dengan
kedalaman 25 cm. Setelah itu tanah digemburkan dan dibersihkan dari gulma.
Penanaman Benih
22
kedalaman 2 cm. Setiap lubang tanam di isi sebanyak 2 benih. Kemudian setelah
Pemeliharaan
Penyiraman
Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari terutama pada saat
turun di lapangan.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan pada saat tanam. Dosisi pupuk untuk kedelai adalah
Aplikasi pupuk urea, TSP, dan KCl pada tanaman kedelai adalah dengan cara
Penyiangan
dilakukan secara manual yaitu dengan mencabut seluruh gulma yang tumbuh di
Pembumbunan
membersihkan gulma yang dapat mengganggu tanaman pokok. Bibit yang masih
memperoleh air, hara, dan cahaya. Apabila terjadi kompetisi air maka tanaman
akan kekurangan suplai air sehingga tanaman mudah layu, unsur hara yang ada
dalam tanah tidak tersedia bagi tanaman sehingga akar tanaman tidak dapat
mengabsorbsi hara tersebut maka akan terjadi defisiensi hara. Kompetisi hara
menyebabkan defisiensi hara karena suplai hara bagi tanaman pokok digunakan
juga oleh gulma, akibatnya gulma semakin tumbuh dengan baik karena
disebabkan karena petumbuhan gulma biasanya lebih cepat dari pada tanaman
Persiapan
disediakan alat-alat antara lain: pisau keeil yang tajam, gunting keeil, pinset
Kastrasi
bunga yang akan diemaskulasi dari kotoran, serangga, kuncup-kuncup bunga yang
Emaskulasi
tetua betina, sebelum bunga mekar atau sebelum terjadi penyerbukan sendiri.
Penyerbukan
24
atau anter dari tanaman tetua jantan yang sehat, kemudian menyerbukannya ke
Pelabelan
Pada label antara lain tertulis informasi tentang: (1) Nomor yang berhubungan
dengan lapangan, (2) Waktu emaskulasi, (3) waktu penyerbukan, (4) Nama tetua
Panen
tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit, lalu gugur, buah mulai berubah
warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retakretak, atau polong sudah
kelihatan tua, batang berwarna kuning agak coklat dan gundul. Panen yang
terlambat akan merugikan, karena banyak buah yang sudah tua dan kering,
sehingga kulit polong retak-retak atau pecah dan biji lepas berhamburan.
Disamping itu, buah akan gugur akibat tangkai buah mengering dan lepas dari
cabangnya.
Pemanenan kedelai dilakukan sekitar umur 70 -110 hari atau bila kadar air
benih mencapai 18-20%. Tanda-tanda kedelai sudah adapt dipanen dapat dikenali
dari daun yang telah menguning dan sebagian sudah rontok, batang berwarna
kuning sampai coklat, serta polong berwarna kuning sampai coklat. Masak
fisiologi terjadi jika lebih dari 60% populasi tanaman telah menunjukkan polong
Parameter Pengamatan
Tinggi Tanaman (cm)
25
Jumlah Daun
dalam satu tangkai yang berisi 3 helaian daun, karena daun tanaman kedelai
Pengukuran dilakukan pada batang tanaman kedelai (Glycine maxx L.merr) dan
Umur Berbunga
Umur berbunga pada tanaman kedelai (Glycine maxx L.merr) berkisar 35-
49 hari setelah tanam. Bunga tanaman kedelai termasuk bunga sempurna, karena
Keberhasilan Persilangan
yaitu 324,8.
27
DAFTAR PUSTAKA
Sorga,S.2013.AnalisisKomparasiNilaiTambahDalamBerbagaiProdukOlahanKedel
aiPadaIndustriRumahTangga Di Kota Medan. USU, Medan
Ulfa, N, R. 2009.Uji Ekstrak Biji Kedelai Menggunakan Basic HMPC pada kulit
manusia.Universitas Muhammadiah Surakarta: Surakarta.