Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

GEOPOLITIK

Diajukan untuk memenuhi tugas matak kuliah Kewarganegaraan

Dosen Pengampu

Eddy Sofyan, SE,Mpd

Disusun Oleh :

Kelompok 8

Ledy Sari L 5211161053


Selvia Juliyanti 5211161054

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan sumber segala ilmu pengetahuan
yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik tepat pada waktunya. Shalawat dan salam selalu terlimpah curahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Tidak
lupa penulis sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini, karena berkatnya lah kami dapat menyusun makalah ini.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas kaitannya dengan


Geopolitik dan Wawasan Nusantara, yang penulis sajikan dari berbagai sumber
informasi dan referensi. Makalah ini disusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri sendiri maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran
dan pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya teman-teman. Penulis sadar bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis
menerima berbagai saran maupun kritikan yang bersifat membangun. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih, semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Cimahi, 17 April 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
1.3 Tujuan .............................................................................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Geopolitik ...................................................................................................... 3
2.2 Perkembangan Teori Geopolitik ...................................................................................... 3
2.3 Pemikir Geopolitik ........................................................................................................... 3
2.4 Pengertian Wawasan Nusantara ....................................................................................... 5
2.5 Latar Belakang Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia ............................... 6
2.6 Kedudukan Wawasan Nusantara ..................................................................................... 8
2.7 Fungsi Wawasan Nusantara ............................................................................................. 9
2.8 Tujuan Wawasan Nusantara ............................................................................................ 9
2.9 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara ............................................... 10
2.10 Kedudukan (Status) Wawasan Nusantara ...................................................................... 12
2.11 Bentuk Wawasan Nusantara .......................................................................................... 12
2.12 Wadah Wawasan Nusantara .......................................................................................... 14
2.13 Implementasi Wawasan Nusantara ................................................................................ 16
BAB III
PENUTUP ..................................................................................................................................... 21

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 21

3.2 Saran .................................................................................................................. 22


DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara kita adalah negara kepulauan yang di kelilingi oleh lautan dari sabang
sampai merauke.Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang ber-
bhinneka, negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan dan kelemahan.
Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan gegrafis yang strategis dan kaya
sumber daya alam. Kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan
keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu
tanah air.
Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturn-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorongoleh aspirasi nasional geografik
(kepentingan yang titik beratnya terletek pada pertimbangan geografik, wilayah
atau toritorial dalamarti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil
akan berdampak langsung atau tidak langsung kapada sistem politik suatu negara.
Sebaliknya politik negara itu secara langsung akan berdampak langsung kepada
geografi negara bersangkutan.
Istilah wawasan nusantara terdiri dari dua buah kata yakni wawasan dan
nusantara. Wawasan berasal dari kata “wawas” yang berarti pandangan, tinjauan
atau penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata “mawas” yang berarti
memandang, meninjau atau melihat. Sehingga wawasan dapat berarti cara pandang,
cara meninjau, atau cara melihat. Sedangkan Nusantara berasal dari kata “nusa”
yang berarti pulau – pulau, dan “antara” yang berarti diapit di antara dua hal (dua
benua yaitu benua Asia dan benua Australia serta dua samudera yakni samudera
Pasifik dan samudera Hindia).
Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa indonesia mengenai diri dan
tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam.”.( prof. Dr. Wan usman).

1
2

Konsepsi Wawasan Nusantara tidak hanya menopang keutuhan Negara


Kesatuan Republik INdonesia, merekatkan persatuan dan kesatuan, tapi juga secara
tepat mengetengahkan jati diri bangsa.Dengan menerapkan konsep Wawasan
Nusantara, maka terbentuk dan terjalin kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang
dijalin erat dari begi beragamnya kehidupan sosial, budaya, sejarah dan cita-cita

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan geopolitik Indonesia ?
2. Bagaimana perkembangan geopolitik di Indonesia ?
3. Apa yang dimaksud dengan wawasan nusantara ?
4. Bagaimana kedudukan wawasan nusantara di Indonesia ?Bagaimana peranan
5. wawasan nusantara di Indonesia ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan geopolitik Indonesia
2. Untuk mengetahui perkembangan geopolitik di Indonesia
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan wawasan nusantara
4. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan wawasan nusantara di Indonesia
5. Untuk mengetahui bagaimana peranan wawasan nusantara di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geopolitik

Geopolitik berasal dari kata Geo dan Politik. Geo berarti bumi dan politik
berasal dari bahasa Yunani politeia. Poli artinya kesatuan masyarakat yang berdiri
sendiri dan teia artinya urusan. Di Indonesia, Geopolitik juga di sebut dengan
wawasan nusantara.

2.2 Perkembangan Teori Geopolitik

Istilah geopolitik semula sebagai ilmu politik, kemudian berkembang


menjadi pengetahuan tentang sesuatu yang berhubungan dengan konstelasi ciri
khas negara yang berupa bentuk, Luas, letak, iklim, dan sumber daya alam sutau
negara untuk membangun dan membina negara. Para penyelenggara pemerintah
nasional hendaknya menyusun pembinaan politik nasional berdasarkan kondisi
dan situasi geomorfologi secara ilmiah berdasarkan cita-cita bangsa. Adapun
geostrategi diartikan sebagai pelaksanaan geopolitik dalam Negara.
Kemudian, teori geopolitik berkembang menjadi konsepsi wawasan nasional
bangsa. Oleh karena itu, wawasan nasional bangsa selalu mengacu pada
geopolitik. Dengan wawasan nasional suatu negara, dapat dipelajari kemana arah
arah perkembangan sautu negara.

2.3 Pemikir Geopolitik

1. Friederich Ratzel (1844 - 1904) dengan Teori Ruang.

Ia menyatakan "bangsa yang berbudaya tinggi akan membutuhkan


sumber daya manusia yang tinggi dan akhirnya mendesak wilayah bangsa
yang primitif". Pendapat ini dipertegas oleh Rudolf Kjellen (1864 - 1922)
dengan Teori Kekuatan yang mengatakan bahwa "negara adalah kesatuan

3
4

politik yang menyeluruh serta sebagai satuan biologis yang memiliki


intelektualitas.

2. Karl Haushofer (1869 - 1946)


Dengan Teori Pan Region, berpendapat bahwa pada hakikatnya dunia
dapat dibagi dalam empat kawasan benua (pan region) dan dipimpin oleh
negara unggul. Isi teori pan regional adalah:
a. Lebensraum (ruang hidup) yang cukup.
b. Autarki (swasembada).
c. Dunia dibagi empat Pan Region, yaitu Pan Amerika, Pan Asia Timur,
pan Rusia India, dan Pan Eropa Afrika.
Sir Halford Mackinder (1861 - 1947) dengan Teori Daerah Jantung
(Heartland). Teorinya berbunyi "siapa pun yang menguasai
Heartland maka ia akan menguasai World Island". Heartland
(Jantung Bumi) merupakan sebutan bagi kawasan Asia Tengah,
sedangkan World Island mengacu pada kawasan Timur Tengah.
Kedua kawasan ini merupakan kawasan vital minyak bumi dan gas
dunia.
3. Sir Walter Raleigh (1554 - 1618) dan Alfred T. Mahan (1840 - 1914) dengan
Teori Kekuatan Maritim. Isi teorinya adalah:
Sir Walter Raleigh mengatakan "siapa yang menguasai laut akan
menguasai perdagangan dunia dan akhirnya akan menguasai dunia".
Alfred T. Mahan mengatakan "laut untuk kehidupan, sumber daya alam
banyak terdapat di laut. Oleh karena itu, harus dibangun armada laut yang
kuat untuk menjaganya".
4. Giulio Douhet (1869 - 1930) dan William Mitchel (1879 - 1936)
Dengan Teori Kekuatan di Udara mengatakan, "kekuatan udara mampu
beroperasi hingga garis belakang lawan serta kemenangan akhir ditentukan
oleh kekuatan udara".
5

5. Nicholas J. Spykman (1869 - 1943) dengan Teori Daerah Batas (Rimland


Theory). Dalam teorinya tersirat:
a. Dunia terbagi empat, yaitu daerah jantung (Heartland), bulan sabit
dalam (rimland), bulan sabit luar, dan dunia baru (benua Amerika).
b. Menggunakan kombinasi kekuatan darat, laut, dan udara untuk
menguasai dunia.
c. Daerah bulan sabit dalam (Rimland) akan lebih besar pengaruhnya
dalam percaturan politik dunia daripada daerah jantung.[1]
d. Wilayah Amerika yang paling ideal dan menjadi negara terkuat.
e. Bangsa Indonesia
f. Para pemikir Wawasan Nusantara: Soekarno? Tim perumus
Lemhannas? Mochtar Kusumaatmadja? Munadjat Danusaputra?
Siapa lagi? (ini perlu ditampilkan karena geopolitik Indonesia
merupakan pemikiran geopolitik yang khas Indonesia dan khas untuk
lingkup Nusantara, karena itu diberi nama sebagai Wawasan
Nusantara atau carapandang Nusantara.

2.4 Pengertian Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara.
Wawasan berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan
atau penglihatan indrawi. Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti
memandang, meninjau atau melihat. Wawasan artinya pandangan, tujuan,
penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang, cara melihat.
Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan
kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak anatara dua unsur. Nusantara artinya
kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia
dan dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian
modern, kata “Nusantara” digunakan sebagai pengganti nama Indonesia.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai
diri dan lingkungannya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan
yang beragam. Atau cara pandang dan sikap bangsa Indonesia menganai diri dan
lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayahh dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara
6

Wawasan nasional suatu bangsa terbentuk karena bangsa tersebut tinggal


dalam suatu wilayah yang diakui sebagai miliknya untuk kehidupannya. Oleh
karena itu, apabila suatu bangsa dibahas, akan terkait pula masalah sejarah diri dan
budaya, falsafah hidup, serta tempat tinggal dan lingkungan bangsa tersebut. Dari
ketiga aspek itu, tercetus aspirasi bangsa yang kemudian dituangkan dalam
perjanjian tertulis-konstitusi-ataupun tidak tertulis. Perjanjian ini tetap menjadi
catatan hidup motivasi yang semuanya dituangkan menjadi ajaran doktrin dasar
untuk membanngun negara yang berupa wawasan nasional.
Wawasan nasioal bangsa Indonesia dinamakan wawasan nusantara yang
merupakan implementasi perjuangan pengakuan se-bagai negara kepulauan yang
disesuaikan dengan kemajuan zaman. Pada masa lalu negara kepulauan yang
meliputi kumpulan pulau-pulau_berdasarkan contour yang dipisahkan oleh laut.
Paham Nusantara menunjukkan dua arah pengaruh, yaitu :
1. ke dalam: berlaku asas kepulauan yang menuntut terpenuhnya unsur tanah
dan air yang selaras dan serasi untuk merealisasikan wujud tanah air.
2. ke luar: berlakunya asas posisi antara yang menuntut posisi kuat bagi
Indonesia untuk dapat berdiri tegak dari tarikan segala penjuru.

2.5 Latar Belakang Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia

Wawasan Nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia terhadap


rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi
darat, laut dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial,
Budaya dan Pertahanan Keamanan. Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi
pandangan atau visi bangsa dalam menuju tuannya. Namun tidak semua bangsa
memiliki wawasan nasional Inggris adalah salah satu contoh bangsa yang
memiliki wawasan nasional yang berbunyi ”Britain rules the waves”. Ini berarti
tanah inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya. Adapun bangsa
Indonesia memiliki wawasan nasional yaitu wawasan nusantara.

Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara.


Wawasan berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan,
tinjauan atau penglihatan indrawi.Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti
memandang, meninjau atau melihat. Wawasan artinya pandangan, tujuan,
penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang, cara melihat.
7

Apakah wawasan Nusantara itu? Secara konsepsional wawasan


nusantara (Wasantara) merupakan wawasan nasionalnya bangsa Indonesia.
Perumusan wawasan nasional bangsa Indonesia yang selanjtnya disebut
Wawasan Nusantara itu merupakan salah satu konsepsi politik dalam
ketatanegaraan Republik Indonesia.

Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia naka wilayah


Indonesia yang terdiri dari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai
ruang hidup (lebensraum) yang satuatau utuh. Wawasan nusantara sebagai
wawasan nasionalnya bangsa Indonesia dibangunatas pandangan geopolitik
bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan kepada konstelasilingkungan
tempat tinggalnya yang menghasilakan konsepsi wawasan Nusantara. Jadi
wawasan nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.

A. Falsafah Pancasila

Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-


nilai tersebut adalah: Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi
kesempatan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing.

1) Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan


2) Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

B. Aspek-aspek Geopolitik
1. Aspek Kewilayahan Nusantar
Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu
diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam
(SDA) dan suku bangsa.

2. Aspek Sosial Budaya


8

Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing - masing


memiliki adat istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda - beda,
sehingga tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi
antargolongan mengandung potensi konflik yang besar.

3. Aspek Kesejarahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wawasan nasional
Indonesia yang diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menghendaki
terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia. Hal
ini dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia
merupakan hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi
bangsa Indonesia sendiri. Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk
persatuan bangsa dan menjaga wilayah kesatuan Indonesia.

2.6 Kedudukan Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara sebagai ajaran yang diyakini kebenarannya oleh


masyarakat dalam mencapai dan mewujudkan tujuan nasional.
Wawasan nusantara dalam paradigma nasional memliki spesifikasi:
1) Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara berkedudukan
sebagai landasan idiil.
2) Undang - Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara,
berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
3) Wawasan nasional sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan
konsepsional.
4) Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai
landasan konsepsional.
5) GBHN sebagai politik dan strategi nasional, berkedudukan sebagai landasan
operasional.
9

2.7 Fungsi Wawasan Nusantara

Terdapat beberapa fungsi wawasan nusantara :


1. Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan
nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan
keamanan, dan kewilayahan.
2. Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan
kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan
sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.
3. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara
merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia
sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan
negara.
4. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam
pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga.

2.8 Tujuan Wawasan Nusantara

Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu: :


1. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan
bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi dan keadilan sosial".
2. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan
baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa
Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan
kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian
dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.
10

2.9 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara


1. Geostrategi
Strategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana
mencapaitujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan
politik.Strategi juga dapat merupakan ilmu, yang langkah – langkahnya
selalu berkaitan dengan data dan fakta yang ada. Sebagai contoh
pertimbangan geostrategis untuk negara dan bangsa Indonesia adalah
kennyataan posisi silang Indonesia dari berbagai aspek, di samping aspek
geografi juga aspek – aspek demografi, ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya dan Hankam.
2. Wilayah (Geografi)
a. Asas Kepulauan (Archipelagic Principle)
Kata Archipelago dan Archipelagic berasal dari kata italia
Archipelagos. Akar katanya adalah Archi berarti terpenting, terutama, dan
Pelagos berartilaut atau wilayah lautan. Jadi, Archipelago dapat diartikan
sebagai wilayah lautan terpenting dengan pulau-pulau didalamnya.
Lahirnya asas Archipelago mengandung pengertian bahwa pulau-pulau
tersebut selalu dalam kesatuan utuh, sementara tempat unsur perairan atau
lautan antara pulau-pulau berfungsi sebagai unsur penghubung dan bukan
unsur pemisah.

b. Kepulauan Indonesia
Bagian wilayah indische archipel yang dikuasai oleh belanda
dinamakan Neterlandsch Oos Indishe Archipelago. Itulah wilayah jajahan
Belanda yang kemudian menjadi wilayah negara Republik Indonesia.
Bangsa Indonesia sangat mencintai nama Indonesia‟ meskipun bukan dari
bahasanya sendiri. Dalam bahasa Yunani “Indo” berarti India dan “nesos”
berarti pulau. Sebutan “Indonesia” merupakan ciptaan ilmuan J.R. Logan
11

dalam Journal of the Indian Archipelago and East Asia (1850). Kemudian
sejak proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, Indonesia menjadi
nama resmi negara dan bangsa Indonesia sampai sekarang.

c. Konsepsi tentang Wilayah Lautan


Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa
mengenai pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut :
1) Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.
2) Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut adalah milik masyarakat dunia
karena itu tidak dapat dimiliki oleh masing-masing negara.
3) Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk
semua bangsa.
4) Mare Clausum ( The Right and Dominion Of the Sea), menyatakan
bahwa laut sepanjang laut saja yang dapat dimiliki oleh suatu negara
sejauh yang dapat dikuasai dari darat (waktu itu kira- kira 3 mil).
5) Archipelagic State Pinciples (asas Negara Kepulauan) yang
menjadikan dasar dalam Konvensi PBB tentang hukum laut.

d. Karakteristik Wilayah Nusantara


Nusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terletak di antara
benua Asia dan benua Australia dan diantara samudra Pasifik dan samudra
Indonesia, yang terdiri dari 17.508 pulau besar maupu kecil. Jumlah pulau
yang sudah memiliki nama adalah 6.044 buah. Kepulauan Indonesia
terletak pada batas-batas astronomi sebagai berikut :Utara : ± 6° 08‟ LU
Selatan: ± 11° 15‟ LS Barat: ± 94° 45‟ BT Timur: ± 141° 05‟BT Jarak
utara – selatan sekitar 1.888 Kilometer, sedangakan jarak barat – timur
sekitar 5.110 Kilometer. Luas wilayah Indonesia seluruhnya
adalah5.193.250 km2,yang terdiri dari daratan seluas 2.027.087 km2 dan
perairan1273.166.163 km2. Luas wilayah daratan Indonesia jika
12

dibandingkandengan negara – negara Asia Tenggara merupakan yang


terluas.

2.10 Kedudukan (Status) Wawasan Nusantara

Kedudukan (status) wawasan nusantara adalah posisi, cara pandang, dan


perilaku bangsa Indonesia mengenai dirinya yang kaya akan berbagai suku
bangsa, agama, bahasa, dan kondisi lingkungan geografis yang berwujud negara
kepulauan, berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Secara hierarki, posisi atau
status wawasan nusantara menempati urutan ketiga setelah UUD 1945. Urutan
sistem kehidupan nasional Indonesia adalah:
1. Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa, dan dasar negara.
2. UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
3. Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.
4. Ketahanan nasional sebagai geostrategi bangsa dan negara Indonesia
5. Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam
pembangunan nasionaL

2.11 Bentuk Wawasan Nusantara

Gambaran 2.6.1 dari isi Deklarasi Djuanda

Ada beberapa bentuk wawasan nusantara , diantaranya :

1. Wawasan nusantara sebagai landasan konsepsi ketahanan nasional


13

Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional berarti bahwa


wawasan nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional,
pertahanan keamanan, dan kewilayahan.
2. Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan
Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai arti
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri serta lingkungannya
selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara mencakup:
1) Perwujudan kepuluan nusantara sebagai satu kesatuan politik.
2) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.
3) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan
ekonomi
4) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan politik.
5) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan
keamanan.
3. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan Negara
Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara
mempunyai arti pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air
Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap
kekuatan negara.
4. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan
Wilayah nasional perlu ditentukan batasannya, agar tidak terjadi
sengketa dengan negara tetangga. Batasan dan tantangan negara Republik
Indonesia adalah:
1) Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 tentang negara
Republik Indonesia dari beberapa pendapat para pejuang nasional. Dr.
Soepomo menyatakan Indonesia meliputi batas Hindia Belanda, Muh.
Yamin menyatakan Indonesia meliputi Sumatera, Jawa, Sunda Kecil,
Borneo, Selebes, Maluku - Ambon, Semenanjung Melayu, Timor, Papua,
14

Ir. Soekarno menyatakan bahwa kepulauan Indonesia merupakan satu


kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
2) Ordonantie (UU Belanda) 1939, yaitu penentuan lebar laut sepanjang 3 mil
laut dengan cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang surut
atau countour pulau / darat. Ketentuan ini membuat Indonesia bukan
sebagai negara kesatuan, karena pada setiap wilayah laut terdapat laut
bebas yang berada di luar wilayah yurisdiksi nasional.
3) Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957 merupakan pengumuman pemerintah
RI tentang wilayah perairan negara RI, yang isinya:
a. Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang
surut (low water line), tetapi pada sistem penarikan garis lurus (straight
base line) yang diukur dari garis yang menghubungkan titik - titik
ujung yang terluar dari pulau-pulau yang termasuk dalam wilayah RI.
b. Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12mil laut
c. Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum Internasional, di
mana batasan nusantara 200 mil yang diukur dari garis pangkal
wilayah laut Indonesia. Dengan adanya Deklarasi Juanda, secara
yuridis formal, Indonesia menjadi utuh dan tidak terpecah lagi.

2.12 Wadah Wawasan Nusantara

A. Batas Ruang Lingkup


Wawasan nusantara mempunyai bentuk sebagai:
1. Nusantara
Batas - batas negara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya pulau -
pulau serta gugusan pulau yang saling berhubungan, tidak dipisahkan oleh
air, baik yang berupa laut, maupun selat.
2. Manunggal - utuh menyeluruh, meliputi:
15

a. Wilayah Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau besar maupun kecil dan
dipisahkan serta dihubungkan oleh lautan, pulau, dan selat yang harus
dijaga serta diusahakan tetap menjadi satu kebulatan wilayah nasional
dengan segala isi dan kekayaannya.
b. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa, berbicara
dalam berbagai macam bahasa daerah, dan agama. Oleh karena itu, harus
diusahakan terwujudnya satu kesatuan bangsa yang bulat.

B. Tata susunan pokok


Sumber pokok wawasan nusantara adalah UUD 1945, yang menyangkut:
1. Bentuk dan kedaulatan Bab I Pasal (1)
2. Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk republik.:
3. Kedaulatan ada di tangan rakyat, dan dilaksanakan menurut UUD.
 Kekuasaan pemerintah negara, Bab III Pasal (4) dan (5), Presiden
Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD
1945.
4. Sistem pemerintahan dalam UUD 1945:
 Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum dan tidak
berdasarkan atas kekuasaan belaka.
 Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi dan tidak
berdasarkan absolutisme.

C. Tata susunan pelengkap


1. Aparatur negara
Aparatur negara harus mampu mendorong, mengerakkan, serta
mengarahkan usaha pembangunan ke sasaran yang telah ditetapkan, untuk
kepentingan rakyat banyak.
2. Kesadaran politik masyarakat dan kesadaran bernegara
16

Dalam pemantapan stabilitas nasional diperlukan kesadaran politik


seluruh masyarakat, setiap orang, organisasi, juga seluruh komponen
pemerintahan.
3. Pers
Pers yang bebas bertanggung jawab, jujur, dan efektif dengan tulisan -
tulisan yang memberikan penjelasan yang jujur, dedikatif, dan bertanggung
jawab.

2.13 Implementasi Wawasan Nusantara

Imlementasi wawasan nusantara bertujuan untuk menerapkan wawasan


nusantara dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup bidang politik, ekonomi,
sosial, budaya, serta pertahanan nasional.

A. Implementasi dalam Kehidupan Politik


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan
wawasan nusantara, yaitu:
1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang - undang, seperti
UU Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.
Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan
persatuan bangsa. Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota
DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan,
sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus
sesuai denga hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus
mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa
pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat
diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah
(perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.
17

3. Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk


mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga
menumbuhkan sikap toleransi.
4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga
pemerintahan untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat
korps diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-
pulau terluar dan pulau kosong.

B. Implementasi dalam Kehidupan Ekonomi


1. Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi
khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang
dan minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar.
Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi
pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
2. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan
antardaerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat
menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.
3. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan
memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

C. Implementasi dalam Kehidupan Sosial


18

Gambar 2.8.1 Tari Bali


Tari pendet dari Bali merupakan budaya Indonesia yang harus
dilestarikan sebagai implementasi dalam kehidupan sosial.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :
1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang
berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah.\ Contohnya
dengan pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar
harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia,
serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber
pendapatan nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian
budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.

D. Implementasi dalam Kehidupan Pertahanan dan Keamanan

Gambar 2.9.1 Impelemntasi Pertahanan dan Keamanan

Membagun TNI Profesional merupakan implementasi dalam kehidupan


pertahanan keamanan.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan
pertahanan dan keamanan yaitu :
1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan
kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena
kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti
19

memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan


disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan
belajar kemiliteran.
2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau
juga menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat
diciptakan dengan membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga
negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.
3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan
prasarana yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia,
terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau peraturn-peraturan


dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorongoleh aspirasi
nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletek pada pertimbangan
geografik, wilayah atau toritorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila
dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kapada
sistem politik suatu negara.
Umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri
dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu
sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau
cita – cita nasionalnya. Sedangkan arti dari wawasan nusantara adalah cara
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai
kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita – cita nasionalnya. Dengan
demikian wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia
dalam penyelengaraan kehidupannya serta sebagai rambu – rambu dalam
perjuanagan mengisi kemerdekaan. Wawasan nusantara sebagai cara pandang
juga mengajarkan bagaimana pentingnya membina persatuan dan kesatuan
dalam segenap aspek kehidupan bangsa dan negara dalam mencapai tujuan dan
cita – citanya.
Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang falsafah
Pancasila, latar belakang pemikiran aspek kewilayahan, aspek sosial budaya dan
aspek kesejarahan, terbentuklah satu wawasan nasional Indonesia yang disebut
dengan Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan

21
22

persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan


bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3.2 Saran

Penulis berharap kedepannya seluruh masyarakat sebagai Warga Negara


Indonesia lebih berpartisipasi dan memperkuat mental dalam menjaga sistem politik
atau geografik kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan
geografik, mempertahankan wilayah atau toritorial suatu negara, dengan menjaga
wilayahnya sebagai bukti rasa cinta masyarakat terhadap Negara Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Suradinata,Ermaya. (2005). Hukum Dasar Geopolitik dan Geostrategi dalam Kerangka


Keutuhan NKRI.. Jakarta: Suara Bebas.

Sunardi, R.M. (2004). Pembinaan Ketahanan Bangsa dalam Rangka Memperkokoh


Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta:Kuaternita Adidarma.

Srijanti.,Rahman A.,K.S,Purwanto. (2006). Etika Berwarga Negara. Jakarta:Salemba


Empat.

Hidayat, I. Mardiyono, Hidayat I.(1983). Geopolitik, Teori dan Strategi Politik dalam
Hubungannya dengan Manusia, Ruang dan Sumber Daya Alam.
Surabaya:Usaha Nasional. Diakses dari

http://setiadirizky.blogspot.co.id/2016/04/rangkuman-geopolitik-
indonesia.html . [Selasa]17/04/2018.

Alfandi, Widoyo. (2002). Reformasi Indonesia: Bahasan dari Sudut Pandang Geografi
Politik dan Geopolitik. Yogyakarta:Gadjah Mada University.

Harsawaskita, A.(2007). Great Power Politics di Asia Tengah Suatu Pandangan


Geopolitik, dalam Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional.
Bandung:Graha Ilmu.

Sumarsono, S, et.al. (2001). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama.

23

Anda mungkin juga menyukai