Anda di halaman 1dari 4

1.

1 Neraca adalah bagian dari laporan keuangan yang mencatat informasi tentang aset,
kewajiban pembayaran pada pihak-pihak yang terkait dalam operasional
perusahaan, dan modal pada saat tertentu. Unsur-unsur neraca biasanya terdiri dari
aktiva (baik aktiva lancar, jangka panjang, tetap, maupun aktiva tidak berwujud),
kewajiban (baik kewajiban jangka pendek maupun panjang), dan modal.
Menurut Suad Husnan dan Enny Pujiastuti, neraca menunjukkan posisi kekayaan
perusaaan, kewajiban keuangan dan modal dasar perusahaan pada waktu tertentu.
Kekayaan yang dimaksud disajikan pada sisi aktiva, sdangkan kewajiban dan modal
disajikan di sisi pasiva.
Menurut Budi Raharjo, neraca adalah laporan tentang harta kekayaan perusahaan
atau keadaan posisi keuangan perusahaan. Neraca bisa memberikan informasi
tentang kuat tidaknya posisi keuangan perusahaan dengan memperlihatkan bagian
yang dimiliki perusahaan dan bagian yang dipinjam dari kreditur untuk jangka waktu
tertentu.
Neraca terdiri atas asset, kewajiban, dan ekuitas dana. Asset dibagi dua yakni asset
lancar dan asset nonlancar. Kewajiban dibagi menjadi dua yaitu kewajiban jangka
pendek dan jangka panjang. Sedangkan ekuitas dana dibagi menjadi 3 yaitu ekuitas
dana lancar, dana investasi dan dana cadangan.

http://dilihatya.com/1694/pengertian-neraca-menurut-para-ahli

1.2 Menurut Professor James C. Van Horne dari Universitas Stanford dan
Professor John M. Wachowicz,Jr. dari Universitas Tennessee dalam buku
mereka “Fundamentals of Financial Management” laporan laba rugi
merupakan ringkasan dari pendapatan dan biaya perusahaan selama periode
tertentu, diakhiri dengan keuntungan atau kerugian bersih di periode tersebut.

Laporan laba rugi digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam suatu
periode. Dari laporan itu Anda bisa mengukur profitabilitas, nilai investasi, dan
seberapa besar kelayakan kredit dari suatu perusahaan. Selain itu Anda juga
bisa memprediksi kapasitas perusahaan Anda dalam menghasilkan arus kas
dengan aset atau sumber daya yang Anda miliki.
Sebuah laporan laba rugi yang lengkap, berdasarkan SAK (Standard
Akuntansi Keuangan) mencakup pos pendapatan, pos laba rugi usaha, pos
beban pinjaman, pos bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan
asosiasi yang diperlakukan menggunakan metode ekuitas, pos beban pajak,
pos laba rugi dari aktivitas normal perusahaan, pos luar biasa, pos hak
minoritas dan laba rugi bersih untuk periode berjalan.
https://www.beecloud.id/pengertian-dan-contoh-laporan-laba-rugi/
 Dik : Aktiva lancar = kas = 50.000.000
Piutang dagang = 150.000.000
Barang dagangan = 400.000
Jumlah aktiva lancar = 200.400.000
Hutang lancar = 510.000.000
Dit = current ratio ?

Jawab : Current ratio = Aktiva lancar / hutang lancar


= 200.400.000 / 510.000.000
= 0.39
 Dik :
Kas = Rp 25.000.000,-
Piutang Dagang = Rp75.000.000,-
Barang dagangan = Rp 200.000,-
Jumlah = Rp 100.200.000
Jumlah Hutang Dagang,wesel,bunga dan pajak nya Rp 255.000.000,-
Persediaan = Rp 200.000
Dit = Quick Ratio ?

Jawab :
Quick ratio = (aktiva lancar – persediaan)/hutang lancar
= (100.200.000-200.000)/255.000.000
= 0.39
 Dik :
Modal Sendiri :
Saham = Rp 840.000.000
Laba ditahan = Rp 290.000.000
Jumlah = Rp 1.130.000.000

Total Aktiva :
Kas = Rp 50.000.000
Piutang dagang = Rp 150.000.000
Barang dagangan = Rp 400.000.000
Mesin = Rp 500.000.000
Bangunan = Rp 700.000.000
Tanah = Rp 200.000.000
Jumlah = Rp 2.000.000.000

Aktiva Tetap :
Mesin = Rp 500.000.000
Bangunan = Rp 700.000.000
Tanah = Rp 200.000.000
Jumlah = Rp 1.400.000.000
Hutang Jangka Panjang :
Obligasi = Rp 360.000.000

Dit :
a. Rasio Modal dengan Aktiva
b. Rasio Modal dengan Aktiva Tetap
c. Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang

Jawab :
a. Rasio modal dengan aktiva = Modal sendiri / Total aktiva
= 1.130.000.000 / 2.000.000.000
= 0.565
b. Rasio Modal dengan Aktiva Tetap = Modal sendiri / Aktiva tetap
= 1.130.000.000 / 1.400.000.000
= 0.8071 = 0.807
c. Rasio aktiva tetap dengan hutang jangka panjang
= Aktiva tetap / Hutang jangka panjang
= 1.400.000.000 / 360.000.000
= 388.89 %

 Dik :
Total Aktiva :
Kas = Rp 50.000.000
Piutang dagang = Rp 150.000.000
Barang dagangan= Rp 400.000.000
Mesin = Rp 500.000.000
Bangunan = Rp 700.000.000
Tanah = Rp 200.000.000
Jumlah = Rp 2.000.000.000

Laba Usaha = Rp 600.000.000


Penjualan = Rp 4.000.000.000
Harga Pokok Penjualan = Rp 2.000.000.000
Laba Bersih = Rp 292.000.000

Dit :

a. Rasio Laba Usaha dengan Total Aktivitas


b. Perputaran total Aktiva
c. Gross Margin Ratio
d. Net Margin Ratio
e. Operating Margin Ratio
f. Rentabilitas Modal sendiri .

Jawab :

a. Rasio Laba Usaha dengan Total Aktivitas


= Laba usaha / Total aktiva
= 600.000.000 / 2.000.000.000
= 0.3

b. Perputaran total aktiva


= Penjualan / Total aktiva
= 4.000.000.000 / 2.000.000.000
= 2.000.000.000
= 2x
Jadi total aktiva telah digunakan untuk meningkatkan penjualan
efisiensi sebesar 2x

c. Gross Margin Ratio


= Laba Kotor / penjualan
= 2.000.000.000 / 4.000.000.000
= 0.5 (50%)

d. Net Margin Ratio


= laba bersih / penjualan
= 292.000.000 / 4.000.000.000
= 0.073 dibulatkan menjadi 0.07

e. Operating Margin Ratio


= Laba Usaha / penjualan
= 600.000.000 / 4.000.000.000
= 0.15

f. Rentabilitas modal sendiri


= laba bersih / modal sendiri
= 292.000.000 / (840.000.000 + 290.000.000)
= 292.000.000 / 1.130.000.000
= 0.2584 dibulatkan menjadi 0.258

https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2016/03/macam-macam-rasio-keuangan-dan-
rumusnya.html

Anda mungkin juga menyukai