Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH METODE INQUAIRY TERHADAP KETERLIBATAN

BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPASD KELAS IV DI SD


NEGERI 20 CAKRANEGARA

PROPOSAL

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Pendidikan dalam


Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram

OLEH

Ayu Astri

E1E016017

V / A Pagi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dilihat dari tujuan proses pembelajaran adalah suatu cara untuk
peningkatan dan pencapaian suatu prestasi. Dalam suatu proses belajar
mengajar ialah peran aktif dan partisipasi antara guru dan siswa, partisipasi
antar keduanya memiliki pengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran
yang diinginkan. Hal ini dapat di artikan bahwa dalam proses belajar
mengajar diperlukanya keterlibatan guru dan siswa. Proses belajar itu sendiri
adalah hal yang sanagat penting, dimana proses tersebut terjadi didalam
pemikikiran dan pemahaman siswa. Keterlibatan siswa dalam proses belajar
mengajar merupakan penerapan atau implementasi dari keaktifan siswa
dalam proses belajar mengajar, bukan hanya menerima materi dari guru saja.
Siswa dapat berperan aktif dengan melakukan aktifitas yang mendukung
proses belajar yang sekiranya membatu siswa dalam memahami pelajaranya.
Keterlibatan siswa dapat di artikan sebagai peran aktif yang dilakukan siswa
dengan partisipasinya dalam proses belajar mengajar. Keterlibatan siswa
hanya bisa dimungkinkan jika siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi
atau terlibat dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat di artikan untuk
membangun keterlibatan belajar siswa diperlukanya usaha yang dilakukan
dalam prosese belajar mengajar salah satunya dengan penggunaan metode
pembelajaran yang tepat.

Dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam memiliki hubungan dengan cara


mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep atau prinsip saja
tetapi juga merupakan proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat
menjadi wadah bagi siswa untuk mempelajarai diri sendiri dan alam
sekitanya, serta prospek perkembangan lebih lanjut dalam penerapan di
kehidupan sehari-hari. Pendidikan IPA diarahkan untuk melibatkan siswa
belajar secara aktif dengan metode inquiry sehingga dapat membantu siswa
untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang dunia nyata siswa
dan untuk mememnuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-
masalah yang dapat diidentifikasi . Di tingkat SD/MI diharapkan adanya
penekanan pembelajaran salingtemas (sains, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat) melalui pengalaman belajar yang dihubungkan dengan metode
yang dapat menyonkongnya, sebaiknya pembelajaran ddilaksanakan dengan
metode inquiry karena dilihat dari tujuan metode inquiry adalah untuk
membantu siswa percaya diri dalam memperoleh pengalaman dan
pengetahuan melalui jawaban-jawaban dari pernyataan-pernyataan yang
mereka ajukan sendiri untuk menunjukkan ketertarikan mereka dalam belajar,
dengan cara seperti ini akan akan melibatkan siswa secara aktif dalam proses
belajar atau keterlibatan belajar siswa seoptimal mungkin untuk
menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja, dan bersikap dalam prosese
pembelajaran IPA. Oleh karena itu pelajaran IPA di Sekolah Dasar
menekankan pada pemberian pengalaman secara lansung melalui penggunaan
kehidupan nyata maka sebaiknya menggunakan metode inquiry untuk
melibatkan siswa belajar secara aktif atau keterlibatan belajar siswa.

Tetapi pada kenyataanya pada dalam proses belajar mengajar di kelas IV


SDN 20 cakranegara, Mataram pelajaran IPA guru lebih suka atau sering
menggunakan metode ceramah yang dimana mebuat pembelajaran menjadi
monoton sehingga tingkat keterlibatan belajar siswa menjadi rendah dan
minat siswa untuk mendalami pelajaran rendah karena kurung menarik hal ini
tentunya akan berdampak pada hasil belajar siswa. Keterlibatan siswa dalam
belajar sanagat perlu ditingkatkan karena apabila keterlibatan belajar siswa
rendah bisa jadi mereka kurang tertarik dengan pelajaran yang akan
disampaikan guru, maka guru harus menyesuaikan metode yang pas dengan
mata pelajaran yang aka di sampaikan kepada siswa.

Agar keterlibatan belajar siswa meningkat dalam pembelajaran IPA


diperlukanya metode inqury dalam proses belajar mengajar di kelas IV SDN
20 cakranegara, Mataram dikarenakan dilihat dari pelajaran IPA di kelas IV
merupakan ranah awal siswa di jenjang kelas tinggi yang menjadi dasar
ketertarikan untuk keaktifan dalam belajar. Dengan menggunakan metode
inquiry yang cocok dengan pelajaran IPA, dilihat Proses pembelajran IPA
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah yang
tentunya membutuhkan keterlibatan belajar siswa, dengan adanya metode
inqury yang tujuannya untuk membantu siswa percaya diri dalam
memperoleh pengalaman dan pengetahuan melalui jawaban-jawaban dari
pernyataan-pernyataan yang mereka ajukan sendiri untuk menunjukkan
ketertarikan mereka dalam belajar membuat siswa terlibat aktif dalam proses
belajar mengajar

B. Rumusan Masalah
Apakah metode inquiry berpengaruh terhadap keterlibatan belajar siswa
pada pelajaran IPA kelas IV SD 20 Cakranegara

C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh metode inquiry terhadap
keterlibatan belajar siswa pada pelajaran IPA kelas IV SD 20 Cakranegara.

D. Manfaat Penelitian
Pelaksanaan penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat baik seara
teoritis maupun praktis bagi siswa, guru, dan sekolah. Maanfaat teoritis hasil
penelitian dapat dikemas secara sistematis untuk dijadikan pedoman atau
bahan perbandingan bagi guru untuk meningkatkan keterlibatan belajar siswa
terhadap pelajaran IPA dengan menggunakan metode inquiry.
1. Maanfaat bagi siswa yaitu dapat meningkatkan keterlibatan belajar
siswa, meningkatkan minat belajar IPA, dan meningkatkan
ketertarikan dan dorongan siswa mempelajari IPA dari metode
inquiry
2. Manfaat bagi guru yaitu memberikan refrensi tentang penggunaan
metode pembelajaran dan variansi dalam penggunaan metode
pengajaran terhadap pelajaran ipa dengan menggunakan metode
inquiry
3. Manfaat bagi sekolah yaitu meningkatkan pengetahuan tentang
metode pembelajaran yang bervarisi

E. Definisi Operasinal Variabel


a. Metode Inquiry
Metode inqury adalah menanyakan,meminta keterangan atau
menyelidiki. Dengan metode inquiri adalah suatu ara yang digunakan
dalam proses pembelajaran sehingga siswamempunyai kemampuan
untuk bertanya, memeriksa atau menyelidiki sesuatau. Dimana siswa
didorong untuk memecahkan masalah dan menemukan jawaban dalam
pemecahan masalah itu sendiri.
b.keterlibatan belajar siswa
keterlibatan belajar siswa adalah siswa berperan aktif sebagai
partisipan dalam proses belajar mengajar. Guru berupaya memberi
kesempatan siswa untuk aktif,baik untuk aktif mencari, memperoses
dan mengelola pembelajaranya.
Adapun indikator dalam keterlibatan belajar siswa untuk mempermudah
pembahasan yaitu partisipasi siswa dalam belajar dan keaktifan siswa
dalam belajar
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori yang Relevan


a. Definisi yang relevan
1. Metode inqury adalah menanyakan,meminta keterangan atau
menyelidiki. Dengan metode inquiri adalah suatu ara yang
digunakan dalam proses pembelajaran sehingga siswamempunyai
kemampuan untuk bertanya, memeriksa atau menyelidiki sesuatau.
Dimana siswa didorong untuk memecahkan masalah dan
menemukan jawaban dalam pemecahan masalah itu sendiri.
Metode inquiry adalah metode pengajaran yang berusaha
meletakkan dasar dan mengembangkan cara berfikir ilmiah .
Dalam penerapan metode ini siswa dituntut untuk lebih banyak
belajar sendiri dan berusaha meletakkan dasar serta berusaha
mengembangkan kreatifitas dalam pengembangan masalah yang
dihadapinya sendiri. Metode inquiry akan menciptakan kondisi
belajar yang efektif dan kondusif, serta mempermudah dan
memperlancar kegiatan belajar mengajar. metode inqury yang
tujuannya untuk membantu siswa percaya diri dalam memperoleh
pengalaman dan pengetahuan melalui jawaban-jawaban dari
pernyataan-pernyataan yang mereka ajukan sendiri. Metode
inquiryini merupakan suatu metode yang meransang murid untuk
berfikir, menganalisis suatu persoalan sehingga menemukan suatu
pemecahannya .
Dari definisi tersebut metode inquiry adalah metode
pembelajaran yang berusaha mengembangkan cara berfikir siswa
dimana siswa dituntut aktif dalam proses belajar mengajar dengan
melakukan pemecahan masalah terhadap masalah yang di sugukan
oleh guru, dari masalah tersebut siswa harus mampu
menanyakan,meminta keterangan atau menyelidiki sehingga
menemukan jawaban dari permasalahan atau pengetahuan sehingga
belajar menjadi efektif karena siswa yang lebih banyak terlibat
dalam proses pembelajaran sehingga siswa akan lebih memamami
pembelajaran yang ada. Dilihat dari tujuan metode inquiry untuk
membantu siswa percaya diri dalam memperoleh pengalaman dan
pengetahuan melalui jawaban-jawaban dari pernyataan-pernyataan
yang mereka ajukan sendiri dalam pengembangan mencari
informasi lebih dari masalah yang diberikan oleh guru sehingga
meransang murid untuk berfikir, menganalisis suatu persoalan
dalam menemukan suatu pemecahan masalah, inilah yang
membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
2. keterlibatan belajar siswa adalah siswa berperan aktif sebagai
partisipan dalam proses belajar mengajar. Guru berupaya memberi
kesempatan siswa untuk aktif, baik untuk aktif mencari,
memperoses dan mengelola pembelajaranya.Keterlibatan belajar
siswa adalah artinya menciptakan minat belajar siswa dari awal
pembelajaran

Dari definisi tersebut dimana keterlibatan belajar siswa


adalah siswa ikut aktif atau berpartisipasi secara aktif dalam proses
belajar atau proses pembelajaran hal ini akan menambah minat
awal siswa dari awal pembelajaran.

b. Komponen/jenis/dimensi/indicator dari setiap variable


1. Kompenen metode inquiry
1) Question yaitu pembelajaran biasanya dimulai dengan sebuah
pertanyaaan pembuka yang memancing rasa ingin tahu siswa
dan atau kekaguman siswa akan suatu fenomena.
2) Student Engangement yaitu dalam metode inquiry, keterlibatan
aktif siswa merupakan suatu keharusan dalam menciptakan
sebuah produk dalam pembelajaran suatu konsep.
3) Performance Evalution yaitu dalam menjawab permasalahan,
biasanya siswa diminta untuk membuat sebuah produk yang
dapat mengambarkan pengetahuan mengenai permasalahan
yang dipecahkan dan guru melakukan evaluasi.
4) Variety of Resources. Siswa dapat menggunakan bermacam
sumber
Yang dapat kita atau siswa pakai
Jadi dari kompenen metode inquiry dapat kita ketahui
bahwa metode inquiry adalah metode pembelajaran yang
meransang rasa ingin tahu siswa dengan pemberian masalah
dan siswa dituntut aktif dalam pemecahan masalah tersebut
entah itu menciptakan suatu produk dalam pembelajaran suatu
konsep. Dalam pemecahan tentunya diperlukan informasi dan
informasi ini didapatkan dari berbagai sumber seperti buku
sehingga dapat memecahkan masalah dan membuat siswa
paham akan materi pembelajaran sehingga dari hasil yang di
peroleh siswa guru dapat mengevaluasi dan meluruskan
pemahaman siswa.

2. Keterlibatan belajar siswa adalah partisipasi atau keaktifan siswa


dalam proses belajar. Berikut adalah indikatornya dapat dilihat dari
keaktifan siswa yang muncul dalam proses pembelajaran, indicator
tersebut berupa tingkah laku siswa yang muncul pada umumnya
sebagai berikut :
1) Adanya keaktifan belajar siswa secara individual untuk
penerapan konsep dan prinsip.
2) Adanya keaktifan belajar siswa dalam bentuk kelompok untuk
pemecahan masalah.
3) Adanya partisipasi siswa dalam melaksanakan tugas belajarnya
melalui berbagai cara
4) Adanya keberanian siswa dalam mengajukan pendapat
5) Adanya keaktifan belajar siswa untuk menganalisisampai
penarikan kesimpulan.
6) Setiap siswa dapat mengamati dapat mengamati dan
memberikan tanggapan terhadap pendapat siswa lainnya.
7) Adanya kesempatan bagi setiap siswa untuk menggunakan
berbagai sumber belajar yang tersedia.
8) Adanya upaya siswa untuk bertanya dan meminta pendapat dari
guru.

Jadi dari indikator keterlibatan belajar siswa itu merupakan


partisipasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajar dilihatdari
tingkah laku siswa yang muncul pada umumnya.

c. Dampak dan faktor yang mempengaruhi variabel


Dampak dan faktor yang mempengaruhi Metode inquiry dan
keterlibatan belajar siswa. Faktor yang mempengaruhinya adalah guru
dan siswa. Jika penerapan metode inqury dilaksanakan dalam
pembelajaran terutama pembelajaran ipa akan mengaktifkan patisipasi
siswa atau keterlibatan siswa dilihat dari penggunaan medtode inqury itu
sendiri metode pembelajaran yang meransang rasa ingin tahu siswa
dengan pemberian masalah dan siswa dituntut aktif dalam pemecahan
masalah tersebut entah itu menciptakan suatu produk dalam pembelajaran
suatu konsep. Dalam pemecahan tentunya diperlukan informasi dan
informasi ini didapatkan dari berbagai sumber seperti buku sehingga
dapat memecahkan masalah dan membuat siswa paham akan materi
pembelajaran sehingga dari hasil yang di peroleh siswa guru dapat
mengevaluasi dan meluruskan pemahaman siswa. Sehingga berpengaruh
terhadap keterlibatan siswa dalam belajar karena siswalah yang berperan
aktif dalam metode inquiry.
B. Kerangka Berfikir
Metode inquiri adalah metode pembelajaran yang menekankan pada
aktifitas siswa dalam pemecahan masalah. dengan Metode inqury yang
menanyakan,meminta keterangan atau menyelidiki suatu masalah yang
diberikan guru. Dimana siswa didorong untuk memecahkan masalah dan
menemukan jawaban dalam pemecahan masalah tersebut secara mandiri
dengan merumususkan jawaban- jawaban dari pernyataaan yang ia buat
sendiri. Dari definisi tersebut metode inquiry adalah metode pembelajaran
yang berusaha mengembangkan cara berfikir siswa dimana siswa dituntut
aktif dalam proses belajar mengajar dengan melakukan pemecahan masalah
terhadap masalah yang di sugukan oleh guru, dari masalah tersebut siswa
harus mampu menanyakan,meminta keterangan atau menyelidiki sehingga
menemukan jawaban dari permasalahan atau pengetahuan sehingga belajar
menjadi efektif karena siswa yang lebih banyak terlibat dalam proses
pembelajaran sehingga siswa akan lebih memamami pembelajaran yang ada.
Dilihat dari tujuan metode inquiry untuk membantu siswa percaya diri dalam
memperoleh pengalaman dan pengetahuan melalui jawaban-jawaban dari
pernyataan-pernyataan yang mereka ajukan sendiri dalam pengembangan
mencari informasi lebih dari masalah yang diberikan oleh guru sehingga
meransang murid untuk berfikir, menganalisis suatu persoalan dalam
menemukan suatu pemecahan masalah, inilah yang membuat siswa lebih
aktif dalam pembelajaran.
Jika metode inquiry diterapkan dengan baik dalam pembelajaran IPA di
SD 20 Cakranegara maka ada keterlibatan belajar siswa dilihat dari tujuan
metode inquiry itu sendiri yaitu utnuk membantu siswa siswa percaya diri
dalam memperoleh pengalaman dan pengetahuan melalui jawaban-jawaban
dari pernyataan-pernyataan yang mereka ajukan sendiri dalam pengembangan
mencari informasi lebih dari masalah yang diberikan oleh guru sehingga
meransang murid untuk berfikir, menganalisis suatu persoalan dalam
menemukan suatu pemecahan masalah, inilah yang membuat siswa lebih
aktif dalam pembelajaran.
Dan sebaliknya jika metode inquiry tidak diterapkan dengan baik dalam
pembelajaran IPA di SD Negeri 20 Cakranegara maka keterlibatan siswa
dalam pembelajaran IPA akan kurang dikarenakan dalam pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam memiliki hubungan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan berupa fakta, konsep atau prinsip saja tetapi juga merupakan
proses penemuan.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan bagan berikut :

diterapkan ada keterlibatan


dengan baik belajar siswa
Metode Inquiry
kurangnya
tidak diterapkan
keterlibatan
dengan baik
belajar siswa

C. Penelitian yang Relevan


Metode inquiry
PENGARUH METODE INKUIRI TERBIMBING DAN PROYEK,
KREATIVITAS, SERTA KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA, dengan jenis penelitianya adalah penelitian
eksperimen dengan metode dengan metode cluster random sampling. Uji
hipotesis menggunakan ANAVA. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh bahwa:
(1)Terdapat perbedaan prestasi belajar kognitif antara siswa yang diberi
pembelajaran menggunakan metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan yang
diberi pembelajaran menggunakan PBL; (2) Terdapat perbedaan prestasi belajar
afektif antara siswa dengan kreativitas tinggi dan rendah; (3) Terdapat perbedaan
prestasi belajar kognitif, psikomotor, dan afektif antara siswa dengan
keterampilan proses sains tinggi dan rendah; (4) Terdapat interaksi antara metode
pembelajaran dengan kreativitas terhadap prestasi belajar afektif; (5) Terdapat
interaksi antara metode pembelajaran dengan kreativitas terhadap prestasi belajar
psikomotor dan afektif;(6) Terdapat interaksi antara kreativitas dengan
keterampilan proses sains terhadap prestasi belajar afektif; dan (7) Terdapat
interaksi antara metode pembelajaran, kreativitas, dan keterampilan proses sains
terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif.

Keterlibatan belajar siswa


PENINGKATAN KETERLIBATAN SISWA SECARA AKTIF DALAM
PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
PADA SISWA KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN Oleh HARI SIHPIWELAS,
Mentode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat kolaboratif dan Hasil penelitian
ini berarti bahwa menggunakan pendekatan kontekstual mampu meningkatkan
keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di
kelas IV SDN Sandai Ketapang.
Perbedaan dengan rancangan penelitian, dimana penelitian menggunkan jenis
penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan metode
eksperimen yaitu quasi eksperimen Data kuantitaif dianalisis oleh peneliti
menggunakan statistic. Rumus yang digunakan adalah t test atau uji t dan
menggunakan program SPSS 16.0 for windows yaitu independent sample t
tes. Teknik t test merupakan teknik statistic

D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut :
Ha : Terdapat pengaruh metode inquiry terhadap keterlibatan belajar
siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD Negeri 20
Cakranegara
H0 : Tidak terdapat pengaruh metode inquiry terhadap keterlibatan
belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD Negeri 20
Cakranegara
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh metode
inquiry terhadap keterlibatan belajar siswa dalam mata pelajaran IPA di SD
Negeri 20 Cakranegara. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, pendekatan kuantitatif ini bertujuan untuk menguji teori,
membangun fakta, dan menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan
deskripsi stastistik, menaksir dan meramalkan hasilnya. Penelitian ini dengan
rancangan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian
untuk membuktikan adanya hubungan sebab akibat setelah diberikan
perlakuan atau treatment terhadap variabel penelitian. Dalam penelitian
eksperimen, peneliti menggunakan rancangan penelitian quasi ekperimen,
yaitu penelitian dengan sampel yang diambil secara tidak acak, dengan
control variabel luar yang lemah. Dengan subjek penelitian yaitu manusia
yang dipenelitian ini adalah siswa. Alasan menggunakan quasi eksperimen
design dengan alasan peneliti tidak dapat melakukan control variabel secara
ketat. Situasi kelas sebagai tempat mengkondisikan perlakuan tidak
memungkinkan pengontrolan yang demikian keta. Jadi dalam hal ini peneliti
melakukan control variabel sesuai dengan kondisi atau keadaan yang ada.
Bentuk desain penelitian Quasi Eksperimen dalam penelitian ini adalah
nonequivalent control group design dimana kelompok eksperimen maupun
kelompok control tidak dipilih secara acak dengan mendapatkan uji satu kali
terhadap kelompok kontrol dan krlompok eksperimen yaitu post-test dengan
mendapatkan perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas
konrol dimana diberikan perlakuan penerapan metode inquiry pada kelas
eksperimen dan pada kelas kontrol dengan metode pembelajaran konvesional
atau trasioanal (yang biasa digunakan dalam pelajaran IPA yaitu metode
ceramah).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan Bertempat di SD Negeri 20 Cakranegara, Jl. Khairil
Anwar, Cakranegara. Mataram,NT. Adapun waktu penelitian dimulai dari
tanggal 14 Oktober 2018 s.d. 14 Janjuari 2019.

C. Populasi dan Sample Penelitian


Populasi adalah kelompok dalam suatu wilayah tertentu. Populasi dari
penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV semester ganjil SD Negeri 20
Cakranegara yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas IVA dan IV B, dengan
jumlah keseluruhan siswa 68 siswa. Sampel adalah bagian kecil dari anggota
populasi yang diambil dengan menurut prosedur tertentu sehingga dapat
mewakili populasinya. Jadi Pengambilan sampel dilakukan secara tidak acak
atau non random dengan kelas IVA sebagai kelompok eksperimen dengan
jumlah siswa laki-laki 12 orang dan julah siswa perempuan 20 orang. Dan
sebagai kelompok control adalah kelas IV B dengan jumlah siswa laki-laki 16
orang dan siswa perempuan berjumlah 21 orang.

D. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data adalah yang digunakan dalam penelitian untuk
pengumpulan data dengan tujuan mendapatkan data. Tanpa mengetahui
meteode pengumpulan data maka, peneliti tidak akan mendapatkan data yang
memenuhi standar yang diinginkan. Dalam penelitian ini menggunakan
metode pengumpulan data sebagai berikut:
1. Wawan cara
Wawanca merupakan salah satu metode pengumpulan data dan
informasi yang dilakukan secara lisan. Wawancara dalam penelitian ini
untuk mendapatkan data berupa informasi mengenai bagaimana
pembelajaran IPA kelas IV Negeri 20 Cakranegara.
2. Observasi
Obsevasi adalah suatu proses pengamatan dari pencatatan secara
sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena baik
dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi obsevasi yang
dilakukan peneliti ini untuk mendapatkan data-data yang dilihat dari
tingkah laku siswa kelas IV dalam keterlibatan belajar IPA di SD Negeri
20 Cakranegara setelah diberikanya treatmen berupa metode Inquyri pada
kelas eksperimen dan yang menggunakan metode pembelajaran
konvensional pada kelas control. Hal ini memudahkan peneliti dalam
mengumpulkan data tentang apakah ada perubahan belajar siswa
menggunakan metode inquiry atau tidak.
3. Angkat
Angket merupakan Serangkaian pertanyaan/pernyataan tertulis yang
menghendaki respon tertulis dari sumber data untuk menggali informasi
tentang diri responden maupun orang lain. Jadi angket dalam penelitian
digunakan sebagai alat untuk mengetahui pengaruh metode inquiry
terhadap keterlibatan belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran IPA di
SD Negeri 20 Cakranegara stelah di terapkan.

E. Metode Analisis Data


Metode analisis data merupakan kegitan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul. Dengan melakukan perhitungan
untuk menguji hipotesis yang telah di ajukan.
Dalam metode ini peneliti menggunakan teknik analisis data kuantitatif,
yaitu data yang dapat diwujudkan dengan skor dari angket yang dipole dari
lapangan. Data kuantitaif dianalisis oleh peneliti menggunakan statistic.
Rumus yang digunakan adalah t test atau uji t dan menggunakan program
SPSS 16.0 for windows yaitu independent sample t tes. Teknik t test
merupakan teknik statistic untuk menguji signipikan perbedaan 2 buah mean
yang berasal dari 2 distribusi yaitu metode inquiry dan penggunaan metode
konvensional pada pembelajaran IPA. Ada beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi sebelum uji t dilakukan
1. Merumuskan hipotesis
Hipotesis dirumuskan sebagai berikut :
Ha : ( 𝜇1 > (𝜇2 ) Terdapat pengaruh metode inquiry terhadap keterlibatan
belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD Negeri 20
Cakranegara
H0 : ( 𝜇1 ≤ (𝜇2 ) Tidak terdapat pengaruh metode inquiry terhadap
keterlibatan belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD
Negeri 20 Cakranegara
Keterangan
𝜇1 : rata-rata keterlibatan belajar siswa dengan metode inquiry pada kelas
IV A SD Negeri 20 Cakranegara (kelas eksperimen)
𝜇2 : rata-rata keterlibatan belajar siswa dengan metode konvensional pada
kelas IV B SD Negeri 20 Cakranegara (kelas Kontrol)
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung :Sinar Baru
Algensido Offset

Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan Mengajar. Jakarta; Rineka Cipta.

Hari sihpiwelas “keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran ipa menggunakan
pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv” artikel penelitian penelitian
pendidikan program studi pendidikan guru sekolah dasar fakultas keguruan dan
ilmu pendidikan universitas tanjungpura Pontianak. (2013)

Dajadisatra.1981. Metode- Metode Mengajar Bandung : Angkasa.

Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

U.A. Deta*, Suparmi, dan S. Widha. “PENGARUH METODE INKUIRI TERBIMBING


DAN PROYEK, KREATIVITAS, SERTA KETERAMPILAN PROSES SAINS
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA.". Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia 9 (2013) 28-34

Anda mungkin juga menyukai