Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TUGAS TRANSPORTASI MASSAL

SURVEI ANGKUTAN KOTA


DI SURABAYA

DISUSUN OLEH : DAVID NURFIRMANSYAH (1653010023)


ALFI AKBAR M (1653010014)
AHMAD ARIEF H (1653010055)
AFRIZAL HERMAWAN (1653010031)
SANTI DWI R (16530100
IRZA ILHAM BAHARI (1653010034)
LAILUL MAGHFIROH (16530100

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan laporan dari mata kuliah Transportasi Massal dengan
judul “Survei Angkutan Kota di Surabaya”.
Kami tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya laporan ini
nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada laporan ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada dosen Transportasi Massal kami Bapak Ibnu Sholichin,ST.,MT yang telah
mengajari kami materi sehingga kami dapat menulis laporan ini.
Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Surabaya, 24 Februari 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Berkembangnya macam-macam moda transportasi di Indonesia
mengakibatkan persaingan moda transportasi semakin ketat. Dan salah satu
moda transportasi yang mengalami penurunan tingkat penumpang adalah
Angkutan kota atau biasa disingkat Angkot.
Angkutan kota adalah sebuah transportasi umum dengan rute yang sudah
ditentukan. Tidak seperti bus yang mempunyai halte sebagai tempat perhentian
yang sudah ditentukan, angkutan kota dapat berhenti untuk menaikkan atau
menurunkan penumpang di mana saja. Jenis kendaraan yang digunakan adalah
minibus atau bus kecil.
Angkutan kota mulai diperkenalkan di Jakarta pada akhir tahun 1970-an
dengan nama mikrolet untuk menggantikan oplet yang sudah dianggap terlalu
tua, terseok-seok jalannya, dan sering mengalami gangguan mesin, sehingga
mengganggu kelancaran lalu lintas. Nama "mikrolet" dipilih sebagai singkatan
gabungan dari kata "mikro" (dari Bahasa Yunani Kuno μικρός, mikros: "kecil")
dan "oplet". Tetapi ada juga yang menyebut "angkot" untuk di beberapa daerah.
Tarif yang dibebankan kepada penumpang bervariasi tergantung jauhnya
jarak yang ditempuh. Umumnya sebuah angkutan kota diisi oleh kurang lebih
10 orang penumpang, tetapi tidak jarang penumpangnya hingga lebih dari 10
orang. Perilaku sopir angkutan kota yang sering berhenti mendadak dan di
sembarang tempat sering dihubung-hubungkan dengan penyebab kemacetan.
Terkadang juga sebuah angkutan kota selalu menepi dengan waktu yang lama
untuk menunggu penumpang.
Jalur operasi suatu angkutan kota dapat diketahui melalui warna atau kode
berupa huruf atau angka yang ada di badannya.
Kembali lagi pada topik utama yaitu menurunnya tingkat penumpang pada
Angkot, karena hal tersebut kami melakukan survei terhadap Angkutan Kota
di Surabaya untuk menganalis kenapa mulai turunnya minat penumpang
terhadap Angkot.
1.2. PEMBATASAN MASALAH
Agar tidak menyimpang dari permasalahan dan dapat mencapai sasaran yang
diharapkan, maka penulis membatasi permasalahan pada:
a. Jumlah angkot yang berangkat dan pergi di Terminal Joyoboyo
b. Jumlah angkot yang berangkat dan pergi di depan UPN “Veteran” Jatim
c. Jumlah penumpang angkot JTK 2

1.3. PERUMUSAN MASALAH


a. Berapa armada angkot yang berangkat dan datang di Terminal Joyoboyo?
b. Berapa armada angkot yang berangkat dan datang di depan UPN “Veteran”
Jatim?
c. Berapa penumpang angkot JTK 2?

1.4. TUJUAN
Pada dasarnya, pengguna kendaraan angkutan umum menghendaki adanya
tingkat pelayanan yang cukup memadai, baik waktu tempuh, waktu tunggu
maupun keamanan dan kenyamanan yang terjamin selama dalam perjalanan
Tuntutan akan hal tersebut dapat dipenuhi bila penyediaan armada angkutan
penumpang umum berada pada garis seimbang dengan permintaan jasa
angkutan umum. Karena itu tujuan dari survey ini untuk menghitung jumlah
angkot dan penumpang JTK 2.

1.5. METODE PENGUMPULAN DATA


Untuk menyempurnakan data-data yang dibutukan dalam penyusunan laporan
ini, maka kami melakukan metode pengumpulan data melalui 2 cara yaitu :
a. Metode Statis
Yang dimaksud dengan pengumpulan data statis adalah kami
mengumpulkan data dengan cara menghitung jumlah armada yang
berangkat dan datang di Terminal dan di depan UPN “Veteran” Jatim (JTK
2).
b. Metode Dinamis
Yang dimaksud dengan metode pengumpulan data dinamis adalah kami
melakukan survei dengan naik langsung ke Angkot dan menghitung jumlah
penumpang yang keluar dan masuk di tiap segmen jalan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 RUTE ANGKOT JTK 2


Berangkat :
Terminal Joyoboyo – Jl.A.Yani – Jl.Margorejo Indah – Jl.Jemursari –
Jl.Kendangsari – Jl.Kendangsari Industri – Jl.Rungkut Industri – Jl.Rungkut
industri III – Jl.Rungkut Industri IV – Jl.Rungkut Kidul – Jl.Medokan Ayu –
Jl.Raya Medokan Ayu.

Kembali:
Pangkalan Medokan Ayu – Jl.Raya Medokan Ayu – Jl.Medokan Ayu MA I –
Jl.Rungkut Lor RL V – Jl.Rungkut Kidul V – Jl.Raya Gunung Anyar –
Jl.Rungkut Madya – Jl.Rungkut Zamhuri – Jl.Rungkut Kidul – Jl.Rungkut
Industri II – Jl.Rungkut Industri I – Jl.Kendangsari Industri – Jl.Raya
Kendangsari – Jl.Jemursari – Jl.Margorejo Indah – Jl.A.Yani – Terminal
Joyoboyo.

2.2 HASIL SURVEI


• Survei dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Februari 2019 (TTA)
• Periode tersibuk antara pukul 11.00 – 14.00 WIB (3 Jam)
• Jumlah armada sekitar 58 unit armada
• Jumlah yang beroperasi sekitar 12 unit armada
• Jenis alat angkutan : mobil penumpang umum dengan kapasitas 12 orang
• Tujuan/Trayek : Terminal Joyoboyo – UPN “Veteran” Jawa Timur
• Jumlah penumpang : - Berangkat 2 orang
- Pulang/kembali 7 orang
- Total jumlah penumpang (P) 10 orang
• Waktu perjalanan : - Berangkat (TAB) 10.00 – 10.52 WIB (52 menit)
- Pulang/kembali (TBA) 11.20 – 12.26 WIB
(66menit)
- jadi total waktu perjalanan adalah 118 menit
2.3 TABEL DATA NAIK-TURUN PENUMPANG ANGKOT JTK 2

a. Untuk perjalanan dari Terminal Joyoboyo – UPN “Veteran” Jawa Timur


Terminal Jumlah Penumpang
No. Kendaraan 1140 1205 1105
Berangkat (Waktu) 10:00:00 10:24:00 11:00:00
Terminal Joyoboyo 6 3 2
1 5 7 2
2 7 7 2
3 8 5 4
4 6 6 4
5 8 4 3
UPN "Veteran" Jatim 6 4 3
Tiba (Waktu) 10:52:00 11:18:00 11:48:00
Waktu Tempuh 0:52:00 0:54:00 0:48:00
Waktu Tempuh Rata-
Rata 0:51:20

b. Untuk perjalanan dari UPN “Veteran” Jawa Timur - Terminal Joyoboyo


Terminal Jumlah Penumpang
No. Kendaraan 1140 1205 1105
Berangkat (Waktu) 11:20:00 12:05:00 12:52:00
UPN "Veteran" Jatim 5 6 6
1 7 8 8
2 8 8 7
3 8 10 6
4 8 9 8
5 5 9 5
Terminal Joyoboyo 4 6 6
Tiba (Waktu) 12:26:00 12:46:00 13:48:00
Waktu Tempuh 1:06:00 0:41:00 0:56:00
Waktu Tempuh Rata-
rata 0:54:20
2.4 PERHITUNGAN
a. Waktu sirkulasi dari Ps. Loak (A) ke RSAL (B), kembali ke Ps. Loak (A) :
CTABA = ( TAB +TBA ) + (CAB2 +CBA2) + (TTA +TTB)
CAB = deviasi waktu perjalanan dari A Ke B
= 5% x 54 = 2,7

CBA = deviasi waktu perjalanan dari B ke A


= 5% x 81 = 4,05
TTA = 10% x 54 = 5,4
TTB = 10% x 81 = 8,1
CTAB = (54 + 81) + (2,72 + 4,052) + (5,4+8,1)
CTAB = 172,19 menit
b. Ditentukan waktu antara :

𝟔𝟎 𝒙 𝑪 𝒙 𝑳𝒇
H= dimana : H = waktu antara (menit)
𝑷
P = jumlah penumpang
𝟔𝟎 𝒙 𝟏𝟏 𝒙 𝟎,𝟕
H = C = kapasitas kendaraan
𝟏𝟔
Lf = factor muat (70%)
H = 28,88 menit

c. Jumlah kendaraan per waktu sirkulasi :

𝑪𝑻𝑨𝑩𝑨
K= dimana : K = jumlah kendaraan
𝑯 𝒙 𝑭𝑨
CT = waktu sirkulasi (menit)
H = waktu antara (menit)
FA = factor ketersediaan kendaraan
(100%)

𝟏𝟕𝟐,𝟏𝟗
K= 𝟐𝟖,𝟖𝟖𝒙 𝟏
= 5,96 ~ 6 unit

d. Kebutuhana jumlah armada pada periode sibuk = K’, antara pukul 06.00 -
09.00 WIB (W)
Periode pukul 06.00 - 09.00 WIB = 3 jam = 180 menit.

𝑾
K’ = K x 𝑪𝑻𝑨𝑩
180
K’ = 6 x 172,19
K’ = 6 x 1,05
K’ = 7 trip kendaraan
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari hasil survei kami mendapatkan beberapa kesimpulan:
a. Jumlah angkot yang tersedia pada Terminal Joyoboyo secara keseluruhan
lebih banyak daripada penumpang
b. Kurangnya minat penumpang terhadap Angkot yang disebabkan karena
fasilitas pada Angkot yang kurang nyaman
c. Mobilitas Angkot juga lebih rendah daripada Angkutan lain misalnya Gojek
yang mungkin lebih praktis dan bisa datang hingga depan rumah
d. Dan juga masyarakat banyak yang sudah memiliki kendaraan pribadi, maka
dari itu lebih memilih naik kendaraan pribadi
e. Penumpang pada Angkot adalah rata-rata masyarakat ekonomi kebawah
f. Banyak supir Angkot yang mengeluh karena setiap hari tidak bisa kejar
target, hanya cukup untuk membeli bahan bakar dan makan. Ini belum
termasuk biaya servis Angkot jika ada kerusakan

3.2 SARAN
a. Untuk memperbaiki kinerja operasi angkot dibutuhkan penataan ulang
jumlah angkot yang beroperasi.
b. Perlu dipertimbangkan pembatasan operasi bagi kendaraan kendaraan
angkot yang sudah tidak layak jalan menurut peraturan dan standar yang
berlaku di Indonesia.
c. Perlu adanya kebijakan baru dari Pemerintah mengenai aturan pembatasan
kendaraan pribadi, sehingga Angkot atau Angkutan Umum lainnya dapat
beroperasi dengan baik. Dari kebijakan tersebut diharapkan para supir
Angkot dapat mendapatkan penghasilan yang cukup untuk menyervis
Angkot agar lebih layak digunakan.

Anda mungkin juga menyukai