Laporan Survei Angkutan Kota Di Surabaya
Laporan Survei Angkutan Kota Di Surabaya
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan laporan dari mata kuliah Transportasi Massal dengan
judul “Survei Angkutan Kota di Surabaya”.
Kami tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya laporan ini
nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada laporan ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada dosen Transportasi Massal kami Bapak Ibnu Sholichin,ST.,MT yang telah
mengajari kami materi sehingga kami dapat menulis laporan ini.
Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.4. TUJUAN
Pada dasarnya, pengguna kendaraan angkutan umum menghendaki adanya
tingkat pelayanan yang cukup memadai, baik waktu tempuh, waktu tunggu
maupun keamanan dan kenyamanan yang terjamin selama dalam perjalanan
Tuntutan akan hal tersebut dapat dipenuhi bila penyediaan armada angkutan
penumpang umum berada pada garis seimbang dengan permintaan jasa
angkutan umum. Karena itu tujuan dari survey ini untuk menghitung jumlah
angkot dan penumpang JTK 2.
Kembali:
Pangkalan Medokan Ayu – Jl.Raya Medokan Ayu – Jl.Medokan Ayu MA I –
Jl.Rungkut Lor RL V – Jl.Rungkut Kidul V – Jl.Raya Gunung Anyar –
Jl.Rungkut Madya – Jl.Rungkut Zamhuri – Jl.Rungkut Kidul – Jl.Rungkut
Industri II – Jl.Rungkut Industri I – Jl.Kendangsari Industri – Jl.Raya
Kendangsari – Jl.Jemursari – Jl.Margorejo Indah – Jl.A.Yani – Terminal
Joyoboyo.
𝟔𝟎 𝒙 𝑪 𝒙 𝑳𝒇
H= dimana : H = waktu antara (menit)
𝑷
P = jumlah penumpang
𝟔𝟎 𝒙 𝟏𝟏 𝒙 𝟎,𝟕
H = C = kapasitas kendaraan
𝟏𝟔
Lf = factor muat (70%)
H = 28,88 menit
𝑪𝑻𝑨𝑩𝑨
K= dimana : K = jumlah kendaraan
𝑯 𝒙 𝑭𝑨
CT = waktu sirkulasi (menit)
H = waktu antara (menit)
FA = factor ketersediaan kendaraan
(100%)
𝟏𝟕𝟐,𝟏𝟗
K= 𝟐𝟖,𝟖𝟖𝒙 𝟏
= 5,96 ~ 6 unit
d. Kebutuhana jumlah armada pada periode sibuk = K’, antara pukul 06.00 -
09.00 WIB (W)
Periode pukul 06.00 - 09.00 WIB = 3 jam = 180 menit.
𝑾
K’ = K x 𝑪𝑻𝑨𝑩
180
K’ = 6 x 172,19
K’ = 6 x 1,05
K’ = 7 trip kendaraan
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari hasil survei kami mendapatkan beberapa kesimpulan:
a. Jumlah angkot yang tersedia pada Terminal Joyoboyo secara keseluruhan
lebih banyak daripada penumpang
b. Kurangnya minat penumpang terhadap Angkot yang disebabkan karena
fasilitas pada Angkot yang kurang nyaman
c. Mobilitas Angkot juga lebih rendah daripada Angkutan lain misalnya Gojek
yang mungkin lebih praktis dan bisa datang hingga depan rumah
d. Dan juga masyarakat banyak yang sudah memiliki kendaraan pribadi, maka
dari itu lebih memilih naik kendaraan pribadi
e. Penumpang pada Angkot adalah rata-rata masyarakat ekonomi kebawah
f. Banyak supir Angkot yang mengeluh karena setiap hari tidak bisa kejar
target, hanya cukup untuk membeli bahan bakar dan makan. Ini belum
termasuk biaya servis Angkot jika ada kerusakan
3.2 SARAN
a. Untuk memperbaiki kinerja operasi angkot dibutuhkan penataan ulang
jumlah angkot yang beroperasi.
b. Perlu dipertimbangkan pembatasan operasi bagi kendaraan kendaraan
angkot yang sudah tidak layak jalan menurut peraturan dan standar yang
berlaku di Indonesia.
c. Perlu adanya kebijakan baru dari Pemerintah mengenai aturan pembatasan
kendaraan pribadi, sehingga Angkot atau Angkutan Umum lainnya dapat
beroperasi dengan baik. Dari kebijakan tersebut diharapkan para supir
Angkot dapat mendapatkan penghasilan yang cukup untuk menyervis
Angkot agar lebih layak digunakan.