Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makanan bergizi harus dipersiapkan sebelum seorang ibu berencana hamil. Sehingga

pada saat hamil, badan sudah terkondisikan dengan sangat baik untuk pertumbuhan janin.

Minggu-minggu pertama kehamilan adalah masa di mana organ tubuh yang penting

terbentuk. Kekurangan gizi pada saat ini dapat menimbulkan kelainan pada bayi atau bahkan

kelahiran prematur. Karena itu, gizi seimbang penting untuk pertumbuhan janin.

Pertumbuhan sel yang cepat terjadi sejak dua minggu setelah konsepsi dan mulai

terbentuk plasenta. Minggu kedua hingga ke delapan terjadi pembentukan organ-organ seperti

jantung, paru-paru, ginjal, hati dan tulang. Volume darah pun meningkat drastis, hingga

sampai akhir kehamilan volume darah menjadi 4/3 kali volume darah normal. Ini

menyebabkan terjadinya pengenceran darah, sehingga kadar hemoglobin (Hb), albumin, dan

zat lain menurun.

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan

energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi

tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya

organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu, pengaliran makanan dari

pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta. Sehingga kekurangan zat gizi

tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.

Beberapa nutrisi penting yang diperlukan ibu hamil diantaranya adalah Sumber kalori

(Karbohidrat & Lemak), protein, asam folat, Vit B12, zat besi, zat seng, kalsium,vitamin

C, vitamin A, Vitamin D, vitamin B6, vitamin E. Sedangkan nutrisi yang dibutuhkan bagi jani

dalam kandungan diantaranya DHA, gangliosida (GA), asam folat, zat besi, EFA, FE dan

kolin.

1
B. Tujuan

1. mahasiswa mampu memahami tentang Pemenuhan Nutrisi pada Ibu Hamil.

2. mahasiswa mampu memahami tentang Pemenuhan Nutrisi pada Ibu dengan gangguan

kehamilan.

3. mahasiswa mampu memahami tentang Pemenuhan Nutrisi pada Ibu menyusui

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi

Masa kehamilan adalah masa pertumbuhan janin, oleh karena itu ibu yang sedang

hamil memerlukan tambahan gizi dalam makanannya. Kesehatan bayi tergantung dari

kesehatan ibunya, terutama pada masa hamil.

Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat

dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin

dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun

tidak semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional.

Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu

sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu

selama hamil.Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi dari pada wanita

yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang

dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu

sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain. Demikian

pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan

gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan

abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat

mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin

memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan

kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya

preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian diperbaiki setelah

3
bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya

diperbaiki.

Faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain : faktor sosial, psikologis,

ekonomi, pengetahuan, mitos, kebudayaan, dan keyakinan serta usia.

B. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil berdasarkan Trimester

1. Trimester I ( minggu 1 – 13 ), kebutuhan gizi masih tetap seperti biasa

2. Trimester II ( minggu 13 - 26 ), dimana pertumbuhan janin cepat, ibu memerlukan tambahan

kalori sebesar ± 285 dan protein lebih tinggi dari biasanya menjadi 1,5 gr / kg BB

3. Trimester III ( 27 – lahir ), kalori sama dengan trimester II tetapi protein naik menjadi 2 gr /

kg BB

C. Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan

Asupan gizi yang buruk akan menimbulkan berbagai dampak bagi kesehatan ibu juga

bayi yang dikandungnya. Misalnya sang ibu bisa menderita anemia dan kurang gizi,

sedangkan pada bayi bisa berupa berat badan lahir rendah, prematur bahkan keguguran.

Berikut nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu selama kehamilan :

1. Kalori/energi

Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat,

Asupan kalori harus ditambahkan yaitu sebesar 2200 kkal. Energi ini digunakan untuk

pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru. Selain

itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses metabolisme jaringan baru.

Namun dengan adanya pertambahan kebutuhan kalori ini tidak lantas menjadikan anda terlalu

banyak makan. Tubuh anda memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan.

Dari jumlah tersebut, berarti setiap harinya sekitar 300 tambahan kalori dibutuhkan ibu hamil.

Memang cukup sulit untuk mengetahui berapa kalori yang telah dikonsumsi setiap harinya.

Untuk jangka pendek, gunakanlah rasa lapar anda sebagai panduan kebutuhan kalori.

4
Monitorlah berat badan anda untuk membantu menilai apakah anda mengkonsumsi makanan

sejumlah kalori yang tepat. Mungkin saja anda membutuhkan bantuan dokter ataupun ahli

gizi untuk membantu anda dalam mencukupi kebutuhan kalori selama kehamilan.

2. Protein

Anda membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan dibandingkan waktu-

waktu lain di seluruh hidup anda. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan

jaringan pada janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap harinya, lebih

banyak 25 gram dibandingkan yang lain. Menambahkan protein ke dalam makanan

merupakan cara yang efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein.

Produk hewani seperti daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan sumber

protein. Selain itu protein juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan,

biji-bijian, tempe, tahu, oncom, dan lainnya.

3. Folat (Asam Folat)

Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam perkembangan

embrio. Folat juga membantu mencegah neural tube defect, Kekurangan folat juga dapat

meningkatkan kehamilan kurang umur (prematur), bayi dengan berat badan lahir rendah (bayi

berat lahir rendah/BBLR), dan pertumbuhan janin yang kurang. Sebenarnya, asam folat

sangat diperlukan terutama sebelum kehamilan dan pada awal kehamilan. Namun, ibu hamil

tetap harus melanjutkan konsumsi folat. 600 mg folat disarankan untuk ibu hamil. Folat dapat

didapatkan dari suplementasi asam folat. Sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus),

jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum merupakan sumber alami yang

mengandung folat.

4. Zat besi

Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah

yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah

5
bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini

menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi

tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak

cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi

bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa didapatkan

secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi,

dan kacang-kacangan

5. Zat zenk

Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar seng rendah

dalam makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir

rendah. Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan mengenai

keuntungan mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat

seng dalam jumlah cukup bagi merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Pada

umumnya, wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen. Namun anda dapat

mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika anda dalam kondisi yang

kurang sehat.

6. Kalsium

Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari. Paling

banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk

menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh

darah berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf,

kontraksi otot, dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan,

kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil

adalah sekitar 1000 mg per hari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya produk susu

seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.

6
7. Vitamin C

Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C

merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk

membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya

disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah

mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan

brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.

8. Vitamin A

Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi

penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A

dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin A dapat

ditemukan pada buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning

telur, dan lainnya.

9. Cairan

Air adalah substansi utama dalam sel, darah, limf, dan cairah vital tubuh lain. Air juga

membantu memepertahankan suhu tubuh, masukan cairan yang cukup memperbaiki buang

air besar yang kadang-kadang menjadi masalah selama hamil. Cairan dibutuhkan untuk

meningkatkan volume darah dan air ketuban. Minumlah setidaknya 6 hingga 8 gelas ( 1500-

2000 ml ) per hari, baik itu berupa air mineral, jus, teh atau pun sup. Minuman yang

mengandung sakarin sebaiknya di hindari, minuman yang mengandung aspartam, dapat di

pakai dalam jumlah ringan.

10. Natrium (garam)

7
Natrium merupakan unsure utama cairan ekstra seluler, karena itu kebutuhan cairan

selama hamil meningkat. Efek estrogen yakni menahan air dan efek progestron adalah

melepaskan natrium menimbulkan suatu gambaran yang membingungkan tentang

keseimbangan cairan elektrolit selama hamil. Konsumsi natrium tetap dalam batas normal.

D. Kebutuhan Nutrisi pada ibu dengan gangguan kehamilan

Ibu yang sedang hamil harus benar-benar memperhatikan nutrisi yang dikonsumsi.
Selain memberi makan bayi yang dikandung, hal ini juga penting untuk mencegah berbagai
komplikasi kehamilan.Dr. Damar Pramusinto, SpOG(K), ahli kandungan dari RS Ibu dan
Anak Brawijaya, mengatakan 55 persen kematian ibu akibat komplikasi tersebut disebabkan
karena gizi yang tidak seimbang.

Selain itu, juga berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah yang bisa menyebabkan
bayi memiliki IQ rendah dan mengalami gangguan tumbuh kembang, tambah dr. Damar
dalam kesempatan diskusi di Jakarta beberapa waktu lalu.

Berikut ini beberapa komplikasi kehamilan, dan jenis-jenis nutrisi yang dibutuhkan:

1. Perdarahan
Baik perdarahan saat hamil, maupun perdarahan sesaat sesudah melahirkan dapat disebabkan
oleh beberapa faktor, di antaranya anemia atau kurang darah.

Zat besi, sangat dibutuhkan untuk mengatasi anemia atau kurang darah. Akan tetapi jangan
berlebihan, karena dapat menyebabkan mual pada semester pertama. Sayuran dan daging
merah merupakan jenis makanan yang mengandung zat besi.

Nutrisi lain yang dibutuhkan untuk mengurangi risiko perdarahan saat hamil dan melahirkan
adalah dengan memenuhi kebutuhan kalsium, asam folat, vitamin B-Kompleks dan Vitamin
A.

2. Preeklampsia
Preeklampsia adalah tekanan darah yang tinggi saat hamil.

Gangguan kehamilan ini dapat dicegah dengan makanan yang banyak mengandung
antioksidan seperti buah dan sayuran yang banyak mengandung Vitamin C, A dan E.

Selain itu, susu yang diperkaya dengan kalsium, seng, mangaan, tembaga, selenium, asam
folat, vitamin D dan B-kompleks juga dapat mengurangi risiko preeklampsia.

3. Infeksi
Infeksi yang dialami bunda hamil dapat menulari bayi yang dikandung, sehingga mengalami
gangguan pertumbuhan.

Bunda perlu mengonsumsi nutrisi yang baik dan seimbang untuk meningkatkan sistem
kekebalan tubuh, sehingga tidak mudah terkena infeksi.

8
Aneka makanan yang banyak mengandung Vitamin A, seng, zat besi, tembaga dan Vitamin

B-kompleks merupakan sumber yang baik untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan

tubuh.

E. Kebutuhan Nutrisi Selama Menyusui

1. Kalori

Salah satu faktor yang paling penting dalam diet wanita menyusui adalah kalori.

Pemasukkan kalori yang tidak cukup bisa mengurangi volume air susu.Bagaimanapun juga

kualitas sisa susu secara umum tidak terganggu. Ibu menyusui harus menambah pemasukan

kalorinya mencapai 200 kkal melabihi kebutuhan kehamilan (itulah 500 kkal bertambah dari

kebutuhan kehamilan). Hasil ini jika ditotal menjadi sekitar 2500 sampai 2700 kkal/hari

untuk kebanyakan wanita.

Berdasarkan pada pilihan diet, ibu menyusui bisa menggunakan panduan piramid

makanan umum atau piramid makanan vegetarian untuk memperkirakan masukan selama

diet. Dia perlu bekerja keras untuk memasukkan variasi makanan-makanan dari beberapa

kelompok makanan. Pemasukkan kalorinya harus cukup memenuhi energi untuk menopang

masa menyusui masa menyusut setalah berat badan harus tidak lebih dari 16 minggu untuk

ibu menyusui

2. Protein

Pemasukan protein cukup penting selesai menyusui, karena protein adalah komponen

yang penting dari susu ibu. Pemasukkan 65 gr/hr selama 6 bulan menyusui dan 62 gr/hr

direkomendasikan selama 6 bulan kedua. Seperti dimasa kehamilan, itu sangat penting bahwa

cukup mengkonsumsi protein non kalori untuk mencegah protein sebagai sumber energi.

3. Kalsium

Kalsium juga nutrisi penting dalam produksi susu, dan diharapkan meningkatkan

keperluan diluar kehamilan. Keperluan selama menyusui sama dengan kebutuhan selama

9
kehamilan : 1200 mg/hr. Pemasukkan kalsium yang cukup dari sumber makanan

mengharuskan penggunaan kalsium yang melengkapi.

4. Zat besi

Zat besi dibutuhkan masa menyusui tindakan pada hakekatnya berbeda dari wanita

yang tidak hamil, karena zat besi bukan sesuatu yang penting dalam komponen susu ibu

bagaimanapun juga sebagaimana disebutkan sebelumnya pemberian suplemen yang terus

menerus untuk mengisi kehilangan simpanan maternal yang dikarenakan kehamilan.

5. Cairan-cairan

Cairan yang sangat penting selama menyusui karena ketidakcukupan pemasukan

cairan bisa mengurangi volume susu. Direkomendasikan pemasukan air sekitar 8-10 gelas

tiap hari bisa kita temui dengan mengkonsumsi air, jus, susu dan sup.

Dalam pendidikan gizi pada waktu menyusui hendaknya ditekankan pada ibu

mengenai hal-hal seperti berikut :

a. Bahwa wanita menyusui memerlukan jauh lebih banyak zat-zat gizi untuk diri sendiri dan

untuk keperluan bayi.

b. Bahwa dalam penyusunan hidangan terutama yang diperhatikan adalah bukanbanyaknya,

tetapi mutu dari makanan yang cukup mengandung protein, vitamin, dan zat besi.

c. Bahwa sesungguhnya tidaklah benar makanan yang bermutu tinggi selalu mahal harganya.

d. Mempelajari cara memasak bahan-bahan dan banyaknya makanan yang dihidangkan.

e. Pada waktu pendidikan gizi hendaknya sebanyak mungkin bersifat demontrasi.

f. Tidak berguna dan tidak bijaksana untuk menganjurkan seseorang memakan sesuatu dimana

keluarga tidak mungkin memperoleh karena tidak mampu atau karena tidak ada bahannya di

daerah itu.

10
F. Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui

Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat

dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan

bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan memuaskan.

Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting

adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang

cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.

I. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui

Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan

jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan

800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kehamilan adalah suatu kejadian yang hampir selalu ditunggu-tunggu. Saat ini pun

ibu pada umumnya sudah mengerti bagaimana seharusnya ia lebih menjaga kondisi tubuh

demi untuk kelancaran kehamilan dan perkembangan janin dalam kandungan. Jika

sebelumnya ia makan hanya untuk dirinya sendiri, kini ia harus mencukupi kebutuhan

gizinya untuk janinnya pula. Normalnya, sang ibu mengalami peningkatan berat badan

selama kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan yang optimal akan berdampak baik

pada kehamilan maupun output persalinannya kelak.

Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak sebagai

sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai

zat pengatur. Sebagai sumber tenaga yang menghasilkan kalori, karbohidrat dapat diperoleh

dari serealia, umbi-umbian. Sementara protein sebagai sumber zat pembangun dapat

diperoleh dari daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sebagai sumber zat pengatur, vitamin

dan mineral dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur-sayuran.

B. Saran

Demikian makalah ini kami buat, kami sadar di dalam makalah ini masih begitu

banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran yang

membangun senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan makalah yang

selanjutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC

Gibshon, Jhon. 2002. Fisiologi anatomi. Jakarta: EGC

Wiryo, H. 2002. Peningkatan gizi bayi, anak, ibu hamil dan menyusui dengan bahan makanan

lokal. Jakarta: Sagung Seto.

13

Anda mungkin juga menyukai