Gizi Dan Diet Kel 3
Gizi Dan Diet Kel 3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan bergizi harus dipersiapkan sebelum seorang ibu berencana hamil. Sehingga
pada saat hamil, badan sudah terkondisikan dengan sangat baik untuk pertumbuhan janin.
Minggu-minggu pertama kehamilan adalah masa di mana organ tubuh yang penting
terbentuk. Kekurangan gizi pada saat ini dapat menimbulkan kelainan pada bayi atau bahkan
kelahiran prematur. Karena itu, gizi seimbang penting untuk pertumbuhan janin.
Pertumbuhan sel yang cepat terjadi sejak dua minggu setelah konsepsi dan mulai
terbentuk plasenta. Minggu kedua hingga ke delapan terjadi pembentukan organ-organ seperti
jantung, paru-paru, ginjal, hati dan tulang. Volume darah pun meningkat drastis, hingga
sampai akhir kehamilan volume darah menjadi 4/3 kali volume darah normal. Ini
menyebabkan terjadinya pengenceran darah, sehingga kadar hemoglobin (Hb), albumin, dan
energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi
organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu, pengaliran makanan dari
pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta. Sehingga kekurangan zat gizi
tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
Beberapa nutrisi penting yang diperlukan ibu hamil diantaranya adalah Sumber kalori
(Karbohidrat & Lemak), protein, asam folat, Vit B12, zat besi, zat seng, kalsium,vitamin
C, vitamin A, Vitamin D, vitamin B6, vitamin E. Sedangkan nutrisi yang dibutuhkan bagi jani
dalam kandungan diantaranya DHA, gangliosida (GA), asam folat, zat besi, EFA, FE dan
kolin.
1
B. Tujuan
2. mahasiswa mampu memahami tentang Pemenuhan Nutrisi pada Ibu dengan gangguan
kehamilan.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Masa kehamilan adalah masa pertumbuhan janin, oleh karena itu ibu yang sedang
hamil memerlukan tambahan gizi dalam makanannya. Kesehatan bayi tergantung dari
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat
dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin
dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun
Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu
sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu
selama hamil.Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi dari pada wanita
yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang
dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu
sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain. Demikian
pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan
gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan
abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat
mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin
kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya
preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian diperbaiki setelah
3
bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya
diperbaiki.
Faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain : faktor sosial, psikologis,
kalori sebesar ± 285 dan protein lebih tinggi dari biasanya menjadi 1,5 gr / kg BB
3. Trimester III ( 27 – lahir ), kalori sama dengan trimester II tetapi protein naik menjadi 2 gr /
kg BB
Asupan gizi yang buruk akan menimbulkan berbagai dampak bagi kesehatan ibu juga
bayi yang dikandungnya. Misalnya sang ibu bisa menderita anemia dan kurang gizi,
sedangkan pada bayi bisa berupa berat badan lahir rendah, prematur bahkan keguguran.
1. Kalori/energi
Asupan kalori harus ditambahkan yaitu sebesar 2200 kkal. Energi ini digunakan untuk
pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru. Selain
itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses metabolisme jaringan baru.
Namun dengan adanya pertambahan kebutuhan kalori ini tidak lantas menjadikan anda terlalu
banyak makan. Tubuh anda memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan.
Dari jumlah tersebut, berarti setiap harinya sekitar 300 tambahan kalori dibutuhkan ibu hamil.
Memang cukup sulit untuk mengetahui berapa kalori yang telah dikonsumsi setiap harinya.
Untuk jangka pendek, gunakanlah rasa lapar anda sebagai panduan kebutuhan kalori.
4
Monitorlah berat badan anda untuk membantu menilai apakah anda mengkonsumsi makanan
sejumlah kalori yang tepat. Mungkin saja anda membutuhkan bantuan dokter ataupun ahli
gizi untuk membantu anda dalam mencukupi kebutuhan kalori selama kehamilan.
2. Protein
waktu lain di seluruh hidup anda. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan
jaringan pada janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap harinya, lebih
merupakan cara yang efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein.
Produk hewani seperti daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan sumber
protein. Selain itu protein juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan,
embrio. Folat juga membantu mencegah neural tube defect, Kekurangan folat juga dapat
meningkatkan kehamilan kurang umur (prematur), bayi dengan berat badan lahir rendah (bayi
berat lahir rendah/BBLR), dan pertumbuhan janin yang kurang. Sebenarnya, asam folat
sangat diperlukan terutama sebelum kehamilan dan pada awal kehamilan. Namun, ibu hamil
tetap harus melanjutkan konsumsi folat. 600 mg folat disarankan untuk ibu hamil. Folat dapat
didapatkan dari suplementasi asam folat. Sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus),
jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum merupakan sumber alami yang
mengandung folat.
4. Zat besi
Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah
yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah
5
bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini
menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi
tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak
cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi
bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa didapatkan
secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi,
dan kacang-kacangan
5. Zat zenk
Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar seng rendah
dalam makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir
rendah. Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan mengenai
keuntungan mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat
seng dalam jumlah cukup bagi merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Pada
mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika anda dalam kondisi yang
kurang sehat.
6. Kalsium
banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk
menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh
darah berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf,
kontraksi otot, dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan,
kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil
adalah sekitar 1000 mg per hari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya produk susu
seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.
6
7. Vitamin C
Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C
merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk
membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya
mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan
brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.
8. Vitamin A
dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin A dapat
ditemukan pada buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning
9. Cairan
Air adalah substansi utama dalam sel, darah, limf, dan cairah vital tubuh lain. Air juga
membantu memepertahankan suhu tubuh, masukan cairan yang cukup memperbaiki buang
air besar yang kadang-kadang menjadi masalah selama hamil. Cairan dibutuhkan untuk
meningkatkan volume darah dan air ketuban. Minumlah setidaknya 6 hingga 8 gelas ( 1500-
2000 ml ) per hari, baik itu berupa air mineral, jus, teh atau pun sup. Minuman yang
7
Natrium merupakan unsure utama cairan ekstra seluler, karena itu kebutuhan cairan
selama hamil meningkat. Efek estrogen yakni menahan air dan efek progestron adalah
keseimbangan cairan elektrolit selama hamil. Konsumsi natrium tetap dalam batas normal.
Ibu yang sedang hamil harus benar-benar memperhatikan nutrisi yang dikonsumsi.
Selain memberi makan bayi yang dikandung, hal ini juga penting untuk mencegah berbagai
komplikasi kehamilan.Dr. Damar Pramusinto, SpOG(K), ahli kandungan dari RS Ibu dan
Anak Brawijaya, mengatakan 55 persen kematian ibu akibat komplikasi tersebut disebabkan
karena gizi yang tidak seimbang.
Selain itu, juga berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah yang bisa menyebabkan
bayi memiliki IQ rendah dan mengalami gangguan tumbuh kembang, tambah dr. Damar
dalam kesempatan diskusi di Jakarta beberapa waktu lalu.
Berikut ini beberapa komplikasi kehamilan, dan jenis-jenis nutrisi yang dibutuhkan:
1. Perdarahan
Baik perdarahan saat hamil, maupun perdarahan sesaat sesudah melahirkan dapat disebabkan
oleh beberapa faktor, di antaranya anemia atau kurang darah.
Zat besi, sangat dibutuhkan untuk mengatasi anemia atau kurang darah. Akan tetapi jangan
berlebihan, karena dapat menyebabkan mual pada semester pertama. Sayuran dan daging
merah merupakan jenis makanan yang mengandung zat besi.
Nutrisi lain yang dibutuhkan untuk mengurangi risiko perdarahan saat hamil dan melahirkan
adalah dengan memenuhi kebutuhan kalsium, asam folat, vitamin B-Kompleks dan Vitamin
A.
2. Preeklampsia
Preeklampsia adalah tekanan darah yang tinggi saat hamil.
Gangguan kehamilan ini dapat dicegah dengan makanan yang banyak mengandung
antioksidan seperti buah dan sayuran yang banyak mengandung Vitamin C, A dan E.
Selain itu, susu yang diperkaya dengan kalsium, seng, mangaan, tembaga, selenium, asam
folat, vitamin D dan B-kompleks juga dapat mengurangi risiko preeklampsia.
3. Infeksi
Infeksi yang dialami bunda hamil dapat menulari bayi yang dikandung, sehingga mengalami
gangguan pertumbuhan.
Bunda perlu mengonsumsi nutrisi yang baik dan seimbang untuk meningkatkan sistem
kekebalan tubuh, sehingga tidak mudah terkena infeksi.
8
Aneka makanan yang banyak mengandung Vitamin A, seng, zat besi, tembaga dan Vitamin
B-kompleks merupakan sumber yang baik untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan
tubuh.
1. Kalori
Salah satu faktor yang paling penting dalam diet wanita menyusui adalah kalori.
Pemasukkan kalori yang tidak cukup bisa mengurangi volume air susu.Bagaimanapun juga
kualitas sisa susu secara umum tidak terganggu. Ibu menyusui harus menambah pemasukan
kalorinya mencapai 200 kkal melabihi kebutuhan kehamilan (itulah 500 kkal bertambah dari
kebutuhan kehamilan). Hasil ini jika ditotal menjadi sekitar 2500 sampai 2700 kkal/hari
Berdasarkan pada pilihan diet, ibu menyusui bisa menggunakan panduan piramid
makanan umum atau piramid makanan vegetarian untuk memperkirakan masukan selama
diet. Dia perlu bekerja keras untuk memasukkan variasi makanan-makanan dari beberapa
kelompok makanan. Pemasukkan kalorinya harus cukup memenuhi energi untuk menopang
masa menyusui masa menyusut setalah berat badan harus tidak lebih dari 16 minggu untuk
ibu menyusui
2. Protein
Pemasukan protein cukup penting selesai menyusui, karena protein adalah komponen
yang penting dari susu ibu. Pemasukkan 65 gr/hr selama 6 bulan menyusui dan 62 gr/hr
direkomendasikan selama 6 bulan kedua. Seperti dimasa kehamilan, itu sangat penting bahwa
cukup mengkonsumsi protein non kalori untuk mencegah protein sebagai sumber energi.
3. Kalsium
Kalsium juga nutrisi penting dalam produksi susu, dan diharapkan meningkatkan
keperluan diluar kehamilan. Keperluan selama menyusui sama dengan kebutuhan selama
9
kehamilan : 1200 mg/hr. Pemasukkan kalsium yang cukup dari sumber makanan
4. Zat besi
Zat besi dibutuhkan masa menyusui tindakan pada hakekatnya berbeda dari wanita
yang tidak hamil, karena zat besi bukan sesuatu yang penting dalam komponen susu ibu
5. Cairan-cairan
cairan bisa mengurangi volume susu. Direkomendasikan pemasukan air sekitar 8-10 gelas
tiap hari bisa kita temui dengan mengkonsumsi air, jus, susu dan sup.
Dalam pendidikan gizi pada waktu menyusui hendaknya ditekankan pada ibu
a. Bahwa wanita menyusui memerlukan jauh lebih banyak zat-zat gizi untuk diri sendiri dan
tetapi mutu dari makanan yang cukup mengandung protein, vitamin, dan zat besi.
c. Bahwa sesungguhnya tidaklah benar makanan yang bermutu tinggi selalu mahal harganya.
f. Tidak berguna dan tidak bijaksana untuk menganjurkan seseorang memakan sesuatu dimana
keluarga tidak mungkin memperoleh karena tidak mampu atau karena tidak ada bahannya di
daerah itu.
10
F. Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan
bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting
adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang
Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan
jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan
800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan adalah suatu kejadian yang hampir selalu ditunggu-tunggu. Saat ini pun
ibu pada umumnya sudah mengerti bagaimana seharusnya ia lebih menjaga kondisi tubuh
demi untuk kelancaran kehamilan dan perkembangan janin dalam kandungan. Jika
sebelumnya ia makan hanya untuk dirinya sendiri, kini ia harus mencukupi kebutuhan
gizinya untuk janinnya pula. Normalnya, sang ibu mengalami peningkatan berat badan
selama kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan yang optimal akan berdampak baik
Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak sebagai
sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai
zat pengatur. Sebagai sumber tenaga yang menghasilkan kalori, karbohidrat dapat diperoleh
dari serealia, umbi-umbian. Sementara protein sebagai sumber zat pembangun dapat
diperoleh dari daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sebagai sumber zat pengatur, vitamin
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat, kami sadar di dalam makalah ini masih begitu
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran yang
selanjutnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Wiryo, H. 2002. Peningkatan gizi bayi, anak, ibu hamil dan menyusui dengan bahan makanan
13