Makalah Budget Piutang
Makalah Budget Piutang
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkah dan inayahnya
penulis masih dapat diberikan kesehatan dan yang berlimpah. Salawat serta salam penulis
hadiahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, karena beliaulah yang membawa kita
dari zaman kebodohan ke zaman yang berpendidikan seperti saat ini.
Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih atas partisipasi, kerjasama, dan usaha
teman-teman dalam membantu penulis untuk menyusun makalah ini. Penulis berharap
masukan dan kritikan bagi pembaca.
Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca khususnya
mahasiswa yang mengambil mata kuliah Penganggaran Bisnis. Serta bisa menjadi bahan
referensi untuk penelitian ataupun publikasi. Karena penulis sadar bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
BAB III.....................................................................................................................................23
PENUTUP............................................................................................................................23
Kesimpulan.......................................................................................................................23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sebuah perusahaan yang besar pasti selalu melakukan transaksi penjualan kredit.
Penjualan kredit yang menimpulkan akun piutang menjadi keharusan sebagai bentuk strategi
dalam persaingan dunia bisnis dan memaksa perusahaan untuk tidak hanya sekedar bersaing
namun juga tetap harus mengelolanya dengan baik. dalam memberikan atau menjual barang
oleh debitur sehingga perusahaan pemberi perlu adanya beberapa kebijakan yang harus
dilakukan berupa standar kredit dengan menganalisis kredit agar dapat diketahui kemampuan
nasabah dalam membayar utang, persyaratan penjualan kredit, kebijakan dalam pengumpulan
piutang, serta menilai kinerja oleh manajemen dari sisi piutangnya. Meski demikian piutang
tetap mempunyai dampak yang merugikan dalam kejadian tersebut. Piutang dagang memiliki
berbagai jenis beban dan biaya yang timbul akibat menjual produk secara kredit,diantaranya
yaitu : 1) Biaya modal, 2) Biaya administrasi piutang, seperti biaya penagihan piutang dan
biaya organisasi perunit kerja yang deserahi tugas mengelola piutang, dan 3) Piutang
mungkin tidak seluruhnya dapat ditagih karena adanya resiko debitor tidak bertanggung
Anggaran Piutang adalah anggaran yang dibuat dengan rinci terkait dengan rencana
jumlah piutang selama periode akuntansi yang mengalami perubahan sebagai akibat dari
transaksi penjualan secara kredit yang dilakukan perusahaan. Fungsi anggaran piutang juga
menerangkan mengenai jumlah piutang yang tertagih dari waktu ke waktu, serta menunjukan
pula sisa piutang yang belum tertagih dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang.
1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum mengetahui apa saja manfaat dari pengggaran piutang ada baiknya
mengetahui terlebih dahulu apa itu penganggaran piutang. Penganggara piutang adalah
anggaran yang dibuat untuk merencanakan jumlah piutang perusahaan secara rinci dan
perubahan-perubahan dari waktu ke waktu selama periode akuntansi yang akan datang.
Piutang sendiri merupakan salah satu aset lancar yang timbul akibat adanya penjualan kredit.
Namun, piutang juga memiliki dampak lain bagi perusahaan yakni timbul biaya
modal, biaya administrasi utang, dan akan lebih parah sampai adanya piutang tak tertagih
(bad debt). Agar terjadi hal yang tidak diinginkan, sebaiknya perusahaan mengelola
piutangnya dengan baik. Salah satu caranya adalah membuat anggaran piutang.
Manfaat anggaran piutang bisa dilihat dari dua sisi, yaitu secara umum dan secara
Sebagai dasar penyusunan anggaran piutang untuk tahun yang akan datang karena telah
Sebagi alat untuk mengendalikan jumlah piutang dalam jangka waktu tagihan supaya tidak
3
3. Sebagai alat pengawas kerja
Untuk menilai kinerja perusahaan dalam mengelola perputaran piutang yang nantinya
Sedangkan secara khusus tujuan dari Anggaran Piutang adalah sebagai dasar
penyusunan Anggaran Kas, karena piutang yang tertagih akan berakibat penambahan
terhadap kas. Setelah melihat manfaat anggaran secara umum dan khusus maka manfaat
Jadi dengan adanya penganggaran piutang pada sebuah perusahaan, maka dengan itu
Sebagai contoh apabila kita memberi piutang pada perusahaan yang menjadi
customer, maka client kita tersebut akan rajin membeli produk-produk yang kita jual,
secara tidak langsung perusahaan lain yang belum menjadi pelanggan tetap kita juga
akan membeli produk yang kita hasilkan. Nah dengan demikian omzet penjualan kita
Pada jenis usaha tertentu, contohnya dalam pembelian obligasi. kredit jangka panjang
Dalam hal ini, apabila perusahaan melakukan penganggaran piutang terlebuh dahulu,
berhutang, maka dengan ini akan memberikan dampak baik bagi perusahaan yakni
Setelah manfaat diatas Dengan anggaran piutang dapat ditunjukkan hal-hal berikut ini :
4
1. Menunjukkan besarnya putang yang terjadi dari waktu ke waktu.
Setelah mengetahui berapa besaran piutang yang terjadi pada suatu waktu
pembelian, maka selanjutnya adalah untuk melihat berapa jumlah piutang yang
tertagih pada suatu waktu. Dengan adanya anggran piutang ini maka akan
3. Menunjukkan sisa piutang yang belum tertagih dari waktu ke waktu selama periode
Ketika sudah mengetahui berapa jumlah piutang yang tertagih maka akan
gampang untuk nmelihat berapa saldo piutang belum tertagih untuk dimasa yang akan
datang.
peyampaian informasi besaran piutang, berapa jumlah piutang yang tertagih lalu berapa
Penjualan sebetulnya akan lebih suka melakukan transaksi dagang secara tunai karena
uang hasil penjualan dapat segera di terima dan diputarkan kembali. Tetapi adanya persaingan
usaha memaksa perusahaan memberikan berbagai macam kemudahan kepada pembeli seperti
penjualan dengan kredit dengan maksud untuk menarik semakin banyak nasabahnya untuk
5
membeli produk perusahan tersebut. Kebijakan penjulan kredit yang akan menimbulkan
piutang sebenamya akan menimbulkan biaya bagi perusahaan, seperti biaya administrasi
piutang, biaya penagihan dan biaya piutang yang mungkin tidak tertagih.
Biaya Administrasi
Biaya atas transaksi administrasi seperti Biaya yang dikenakan kepada Debitur yang
melakukan pelunasan sebelum tanggal jatuh tempo sesuai dengan yang ditentukan, Biaya
keterlambatan (Denda) yang dibebankan kepada debitur yang terlambat membayar angsuran
Biaya yang dikeluarkan perusahaan atas usaha yang dilakukan untuk mengumpulkan
atau menagih piutang dari penjualan kredit yang diberikannya dalam waktu yang singkat
(Syahyunan, 2005 : 66) Teknik penagihan piutang yang biasanya dilakukan oleh perusahaan
apabila pelanggan belum membayar sampai waktu yang telah di tentukan salah satu nya ialah
Piutang timbul karena adanya transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit. Pada
kenyataannya, perusahaan pasti memiliki beberapa pelanggan yang tidak sanggup membayar
atau akan melunasi hutang mereka. Rekening pelangggan seperti itu umumnya disebut
piutang tidak tertagih. Piutang Tak Tertagih (Bad Debt) Menurut Warren,Reeve, dan Fees
(2005 : 395) yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani, dan Taufik Hendrawan
pengertian dari piutang tak tertagih (bad debt) adalah: Beban operasi yang muncul karena
tidak tertagihnya piutang. Piutang yang ditimbulkan dari penjualan secara kredit ini akan
tetapi kerugian yang dialami perusahaan dapat pula meningkat apabila banyaknya jumlah
piutang yang tak tertagih. Kerugian ini biasa kita sebut beban piutang tak tertagih. Untuk
perusahaan yang melakukan penjualan secara kredit, beban piutang tak tertagih merupakan
beban yang memang timbul karena kegiatan bisnis perusahaan. Sebagai beban usaha tentunya
beban piutang tak tertagih harus diketahui jumlahnya. Metode yang dapat digunakan untuk
1.Metode Cadangan
ditagih dilakukan pada akhir periode ketika perusahaan akan menyusun laporan keuangan
untuk digunakan pada periode tersebut membuat akun beban piutang tak tertagih sebelum piutang
tersebut dihapus. Metode ini digunakan apabila kerugian piutang cukup besar jumlahnya.
Mengakui beban bahwa hanya pada saat piutang dianggap benar-benar tidak dapat
ditagih lagi dengan mendebit Biaya Piutang Tak Tertagih dan mengkredit Piutang Usaha.
s a a t perusahaan mendapati bah!a pelanggan tertentunya tidak bisa membayar makapada saat itulah
membebankannya di sebelah debet sebagai beban piutang yang tidak dapat ditagih
Agar tujuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui piutang terwujud, maka
perusahaan harus benar-benar melakukan pengelolaan piutang yang baik sehingga tidak
7
muncul kerugian. Abdul (2002, h.45-47), kredit macet atau piutang tak tertagih dapat
1. Faktor Internal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari pihak kreditur yang terdiri dari :
2. Faktor Eksternal, merupakan factor-faktor yang berasal dari pihak debitur yang terdiri dari:
sesuai kesepakatan yang dibuat antara penjual dan pembeli untuk jangka waktu tertentu
Dari pengertian ini terkandung bahwa dalam transaksi penjualan secara kredit adanya
suatu kesepakatan untuk melakukan transaksi. Di dalam kesepakatan tersebut tertuang hak
dan kewajiban masing-masing pihak. Misalnya, jumlah yang harus dibayar pihak penerima
berikut jangka waktu pembayaran. Di samping itu, adanya kebijakan terhadap penjualan
kredit tersebut apabila misalnya dilunasi sebelum jangka waktunya. Untuk perusahaan
dagang pengaruh dari hasil penjualan kredit ini akan terlihat komponen pos piutang di aktiva
Dalam rangka meningkatkan penjualan secara kredit, maka perusahaan dagang perlu
menetapkan kebijakan kredit (credit policy). Tujuannya agar penjualan kredit yang diberikan
mampu untuk mengembalikannya. Oleh karena itu, dalam memberikan atau menjual barang
secara angsuran ada beberapa kebijakan yang harus dilakukan. Kebijakan Penjualan kredit ini
meliputi:
A. Standar Kredit
Penjualan barang atau jasa yang diberikan ke pelanggan mengandung suatu risiko
bagi perusahaan yang menyebabkan kerugian bagi perusahaan entah keterlambatan waktu
pembayaran atau kerugian karena nasabah tidak mampu lagi membayar barang yang sudah
dibelinya. Dalam praktiknya risiko yang dihadapi perusahaan berkaitan dengan penjualan
kredit adalah:
- Pelanggan terlambat untuk membayar tagihannya kepada perusahaan, misalnya
melewati batas tanggal jatuh tempo. Hanya saja walaupun terlambat atau tersendat-
sebelum penjualan kredit diberikan, maka perlu dilakukan analisis kredit. tujuannya adalah
Analisis kredit yang diberikan tidak jauh berbeda dengan pinjaman yang diberikan bank,
misalnya dengan analisis “the Five C’s of Credit” (dibahas dalam analisis kebijakan terhadap
investasi). Dengan alat analisis ini paling tidak perusahaan mampu melihat kemauan dan
9
Kebijakan Penjualan kredit juga berkaitan erat dengan persyaratan kredit yang
diberikan. Persyaratan kredit ini berguna untuk meningkatkan penjualan kredit dan
merangsang pelanggan untuk segera membayar tagihannya. Di samping itu, jangka waktu
kredit yang diberikan juga memberikan ruang gerak pelanggan untuk membayar kredit yang
diterimanya. Sebagai contoh, perusahaan memberikan persyaratan kredit 2/10, net 30 yang
artinya pelanggan akan diberikan potongan pembayaran 2% dari total penjualan apabila
perusahaan membayar dalam waktu 10 hari. Sedangkan jangka waktu kredit adalah 30 hari
yang artinya kredit harus dibayarkan dalam jangka waktu 30 hari. Bila perusahaan
memberikan persyaratan kredit 2/10, net 60 yang artinya pelanggan akan diberikan potongan
jangka waktu 60 hari. Selanjutnya, perusahaan dapat memperpanjang jangka waktu kredit
guna meningkatkan penjualan. Akan tetapi memperpanjang jangka waktu kredit mengandung
suatu risiko tertanamnya dana dalam piutang, makin besar dan makin berpotensi membuat
kredit tersebut macet. Kemudian untuk merangsang kecepatan pembayaran kredit dapat pula
dilakukan dengan potongan kas (cash discount). Pemberian potongan ini dapat dilakukan
dengan menaikkan potongan seperti 2/10, net 30 menjadi 3/10, net 30 atau sesuai dengan
kebijakan perusahaan.
C. Kebijakan Pengumpulan Piutang
Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang menurut Sartono (2014: 435-436)
mencakup beberapa keputusan: (1) kualitas account accepted, (2) periode kredit, (3) potongan
tunai, (4) persyaratan khusus dan (5) tingkat pengeluaran untuk pengumpulan piutang.
Apabila pelanggan terlambat untuk membayar tagihannya, maka perusahaan perlu
mengambil tindakan nyata untuk menyelamatkan kredit tersebut agar tidak macet. Tindakan
dapat bersifat mengingatkan, misalnya sebelum kredit jatuh tempo pelanggan ditelpon
10
dengan teguran halus. Kemudian teguran dapat pula bersifat menyuruh nasabah untuk segera
maka perusahaan dapat menyerahkannya ke badan penagih (collection agency) semacam debt
perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, manajemen perlu menilai kinerja dari sisi
piutangnya. Alat ukur untuk menilai kinerja ini dapat dilakukan dengan menggunakan
selama satu periode. Atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam
satu periode. Makin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam
piutang makin rendah (bandingkan dengan rasio tahun sebelumnya) dan tentunya kondisi ini
bagi perusahaan makin baik. Sebaliknya jika rasio makin rendah, maka ada over investment
dalam piutang. Yang jelas bahwa rasio perputaran piutang memberikan pemahaman tentang
rata-rata piutang.
Rumusan untuk mencari receivable turnover adalah sebagai berikut:
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑡𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = Penjualan Kredit / Rata Rata Piutang
Atau
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑡𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = Penjualan Kredit / Piutang
2. Hari rata-rata penagihan piutang
Bagi bank yang akan memberikan kredit perlu juga menghitung hari rata-rata
penagihan piutang (days of receivable). Hasil perhitungan ini menunjukkan jumlah hari
(berapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih dan rasio ini juga sering disebut
Kasus hipotesis sebagai berikut: Perusahaan dagang berikut salama ini melaksanakan
transaksi secara tunai seluruhnya. Pada saat terakhir perusahaan merasa terancam karena
perusahaan pesaingnya menawarkan fasilitas kredit pada para langganan mereka. Sehingga
para langganan yang biasanya membayar tunai mulai menanyakan kemungkinan pembelian
Modal asing berupa pnjaman jangka panjang dnegan bunga 20% setahun.
Biaya Usaha:
Rp. 5.000.000,-
1) Perusahaan akan menawarkan penualan kredit dengan jangka 2 minggu atau 15 hari kerja
a. Penjualan keseluruhan akan meningkat 20% yang akan diikuti dengan kenaikan harga
b. Kebutuhan dana modal kerja akan meningkat sesuai jangka waktu kredit yang diberikan.
Tambahan dana ini akan dibelanjai dengan kredit bank pad tingkat bunga yang sama
sperti sebelumnya.
3) Seandainya seperti pada (a) harus dicapai pada tingkat bad debts 2%.
Penjualan Tunai Rp. 50.000 Rp. 60.000 Rp. 60.000 Rp. 60.000
Harga pokok penjualan (80%) Rp. 40.000 Rp. 48.000 Rp. 48.000 Rp.
48.000
Laba Kotor Rp. 10.000 Rp. 12.000 Rp. 12.000 Rp. 12.000
13
Biaya Usaha:
· Biaya Umum & Administrasi Rp 2.500 Rp. 2.500 Rp. 2.500 Rp. 2.500
Laba Usaha (EBIT) Rp. 5.000 Rp. 5.650 Rp. 5.650 Rp. 5.050
Rp. 1.800
Laba Sebelum pajak (EBT) Rp. 3.500 Rp. 3.850 Rp. 3.250
Rp. 3.250
Laba setelah pajak Rp. 2.975 Rp. 3.272,5 Rp. 2.762,5 Rp.
2.762,5
Keputusan yang benar adalah alternatif 1, yaitu dengan memberikan kredit 2 minggu dan
terjadi peningkatan keseluruhan sebanyak 20%. Dan keuntungan meningkat Rp. 42.500.
14
Contoh 1
§ Sebanyak 30% penjualan dilakukan kredit, dengan pembayaran kurang dari 10 hari dan
dilakukan pada bulan yang sama dengan bulan transaksi penjualan itu
§ Sebanyak 15% penjualan dilakukan secara kredit , dengan pembayaran setelah 10 hari, dan
dilakukan pada bulan yang sama dengan bulan transaksi penjualan itu.
§ Sebanyak 10% penjualan dilakukan secara kredit, dengan pembayaran setelah 10 hari, dan
§ Sisanya merupakan penjualan kredit dengan pembayaran setelah 10 hari , dan dilakukan dua
c. Menyusun anggaran penerimaan dari mereka yang tidak menggunakan hak discount
15
d. Menyususn anggaran penerimaaan kas keseluruhan
Jawab :
16
Anggaran penerimaan penjualan keseluruhan
kredit
(disc)
Penj. kredit 2.700.000 4.350.000 5.000.000 5.300.000 5.550.000 5.850.000
tanpa disc.
Jumlah 14.670.000 15.655.000 15.640.000 17.935.000 18.185.000 19.150.000
Contoh 2
Triwulan Penjualan
Tw I 85.000.000
Tw II 75.000.000
Tw III 100.000.000
Tw IV 140.000.000
Dari penjualan tersebut 30% merupakan penjualan kredit jangka waktu 1 bulan. Untuk
penjualan tunai perusahaan memberikan potongan harga 5%. Pola penerimaan piutang
a. Penjualan pada
17
TW IV tahhun 2010 64.000.000
pola penerimaan piutang tahun 2010 sama dengan tahun 2011
§ Pembelian material pada Tw II Rp 75.juta Tw III 120 juta dan pada Tw IV Rp 95 juta
Jawab :
18
ANGGARAN PNERIMAAN KAS TAHUN 2011
penerimaan Tw I Tw II Tw III Tw IV
Penjualan tunai 24.225.000 21.375.000 28.500.000 39.900.000
Penjualan kredit 55.994.400 53.361.000 65.835.000 91.476.000
Jumlah 80.219.400 74.736.000 94.335.000 131.376.000
keterangan Tw I Tw II Tw III Tw IV
Saldo kas awal 125.000.000 180.219.400 159.955.400 134.290.400
Total penerimaan 80.219.400 74.736.000 94.335.000 131.376.000
Total kas masuk 205.219.400 254.955.400 254.290.400 265.666.400
Pengeluaran
Pembelian mesin - 20.000.000 - -
Pembelian BB - 75.000.000 120.000.000 95.000.000
Pembyr deviden - - - 40.000.000
Pelunasan Ht 250.000.000 - - -
Kas keluar (25.000.000) (95.000.000) (120.000.000) (135.000.000)
Saldo akhir 180.219.400 159.955.400 134.290.400 130.666.400
Penjualan tunai berakibat arus kas masuk terjadi bersamaan dengan terjadinya
1. Arus kas masuk dari penjualan kredit akan sangat tergantung pada : panjang jarak
antara terjadinya transaki penjualan dengan penerimaan uang kas dari penjualan itu.
2. Kerajinan dari petugas penagih piutang, dalam arti semakin aktif petugas melakukan
tugasnya menagih piutang pada waktunya semakin tepat arus kas masuk ke dalam kas
perusahaan
19
3. Mutu ataupun bonafiditas dari para debitur yang dipercaya membeli barang
semakin bonafid para debitur tersebut semakin kecil kemungkinan mereka menunda
4. Situasi usaha pada umumnya. Dalam arti bila keadaan situasi usaha yang normal
pembayaran adalah kecil. Sebaliknya bila mana pasaran lesu, sulit memperoleh uang
membuat perkiraan tentang pola pembayaran piutang oleh para debitur perusahaan. Perkiraan
ini kita namakan anggaran piutang. Manfaat yang dipeoleh perusahaan dengan menyusun
3.Dapat diperkirakannya arus kas masuk yang berasal dari penjualan dengan kredit.
20
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tidak banyak manfaat positif yang timbul dari adanya penjualan kredit yang telah
hubungan ini terus dilakukan oleh perusahaan demi mempertahan posisi yang terancam
akibat persaingan. Piutang yang lebih melibatkan resiko yang tak sedikit tentu mencari cara
bagaimana transaksi lazim ini tetap sesuai dengan cita-cita perusahaan. Dengan adanya
Penggangaran piutang bisa menjadi solusi dari permasalahan perusahaan yang dapat
mengalami kerugian dari adanya transaksi kedua belah pihak yang melakukan hubungan
bisnis yaitu penjual dan costumer. Beban-beban yang timbul bisa dikontrol dengan baik.
Serta pengaruh piutang yang telah dianggarkan dapat membuat arus perputaran kas tetap
stabil.
21