glomerulus
Klasifikasi : permeabilitas kapiler
- Hipertensi kronik : timbul sebelum umur produksi vasopressor (endotelin) , NO
kehamilan 20 minggu atau pertama kali (vasodilator)
didiagnosis stlh umur 20 minggu & menetap 12 faktor koagulasi
minggu pasca persalinan c) Teori intoleransi imunologik ant ibu dan janin
- Preeklampsia : timbul stlh umur 20 minggu + - Pada hamil normal respon imun tidak menolak
proteinuria hasil konsepsi (HLA-G pd plasenta cegah lisis
- Eklampsia : PE + kejang / penurunan kesadaran trofoblas oleh sel NK + mempermudah invasi
- Hipertensi kronik superimposed preeklamsia : trofoblas ke desidua)
hipertensi kronik + tanda PE - Pada hipertensi HLA-G hambat invasi
- Hipertensi gestasional : hipertensi pada kehamilan trofoblas
tanpa proteinuri / menghilang stlh 12 minggu d) Teori defisiensi gizi
pasca persalinan - Minyak ikan ( as.lemak tidak jenuh ) hambat
Hipertensi : TD ≥ 140/90 dlm 2x ukur selang 4 jam produksi tromboksan, aktivasi trombosit,
(sistolik : besar CO, diastolik : besar resistensi vasokonstriksi p.d
perifer) - kalsium
Proteinuria : >300 mg/24 jam / +1 dipstick e) Teori adaptasi kardiovaskuler
Edema : edema generalisata / BB 0,57 - Pd hamil normal p.d refrakter thd vasopressor
kg/minggu krn dilindungi oleh prostaglandin
Faktor Risiko : (prostasiklin/PGE2)
- Primigravida & primipaternitas - Pada hipertensi kepekaaan thd vasopressor
- Hiperplasentosis : mola, hidrops fetalis, bayi besar, f) Teori genetik
DM, kehamilan multipel g) Teori inflamasi
- Obesitas - Debris trofoblas pd sirkulasi darah rangsang
- RPK inflamasi
- Riwayat peny. Ginjal dan hipertensi - Pd hamil normal debris trofoblas dlm bts wajar
- Umur yg ekstrim - Pd hipertensi debris (ec radikal bebas
Patofisiologi apoptosis dan nekrotik trofoblas)
a) Teori kelainan vaskularisasi plasenta inflamasi
- A. Uterina a. Arkuata a. Radialis a. Basalis Perubahan sistem dan organ pada PE
a. Spiralis a) Volume plasma
- Pada hamil normal, invasi trofoblas ke lap otot di - Pd hamil normal hipervolemia u/ memenuhi
sekitar a. Spiralis jar. Menjadi gembur a. keb. Janin (puncak usia 32 – 34 minggu)
Spiralis mudah berdilatasi (remodelling a.spiralis) - Pada hipertensi hipovolemia + vasokonstriksi
TD, resistensi vaskular, aliran darah p.d
uteroplasenta perfusi jaringan & aliran ke janin b) Hipertensi
baik - Faktor yg memp TD : curah jantung, resistensi
- Pada hipertensi tdk ada invasi trofoblas jar perifer, volume plasma, viskositas darah
otot di sekitar a.spiralis kaku & keras a. Spiralis c) Fungsi ginjal
tdk bisa berdilatasi vaskon a.spiralis (gagal - Perubahan pada fungsi ginjal :
remodeling) TD, resistensi vaskular, Hipovolemia aliran darah ke ginjal
aliran uteroplasenta hipoksia & iskemia oliguri – anuri
plasenta Kerusakan sel glomerulus permeabilitas
b) Teori iskemia plasenta, radikal bebas, disfungsi endotel membran basalis proteinuria
- Gagal remodelling iskemia plasenta radikal Glomerular capillary endotheliosis (sel endotel
bebas (radikal hidroksil) rusak membran glomerular membengkak disertai deposit
endotel p.d (asam lemak tdk jenuh pd membran fibril)
paparan radikal peroksida lemak rusak Nekrosis tubulus ginjal gagal ginjal akut
membran sel) disfungsi endotel (AKI)
- Disfungsi endotel menyebabkan : Kerusakan intrinsik jar ginjal
Ggg metabolisme prostaglandin ( PGE2 Proteinuria
vasodilator) Umumnya timbul jauh pada akhir kehamilan
Agregasi trombosit ke endotel yg rusak srg dijumpai PE tanpa proteinuria
(trombosit produksi tromboxan Dilakukan dengan :
(vasokonstriktor) ketidakseimbangan
tromboxan/prostasiklin)
o urin dipstick : 100 mg/l atau +1 - Vasospasme perfusi uteroplasenta
sekurang2 nya diperiksa 2x urin acak - Efek pd janin :
selang 6 jam IUGR, prematuritas, oligohidramnion, solutio
o pengumpulan proteinuria dlm 24 jam plasenta
Asam urat serum Pencegahan PE
≥ 5 mg/cc - Non medmentosa : tirah baring, diet minyak
Hipovolemia aliran darah ke ginjal ikan (omega 3, PUFA), antioksidan (vit E, B-
filtrasi glomerulus sekresi as. Urat karoten)
Kreatinin - Medmentosa : kalsium : 1500 – 2500 mg/hari, zinc
≥ 1 mg/cc 200 mg/hari, magnesium 365 mg/hari
Ec hipovolemia juga
Oliguria dan anuria PREEKLAMPSIA RINGAN
Sindroma spesifik kehamilan dg menurunnya perfusi
d) Elektrolit organ shg terjadi vasospasme p.d + aktivasi endotel
- PEB dpt menimbulkan ggg keseimbangan asam Diagnosis :
basa - Hipertensi ≥ 140/90 mmHg
- Kadar Na & K pada PE = hamil normal, shg tdk - Proteinuria : ≥ 300 mg/24 jam / ≥ +1 dipstick
perlu restriksi konsumsi garam Dengan/tanpa :
e) Tekanan osmotik koloid - Edema : edema generalisata
- Osmolaritas serum & tek onkotik pd usia hamil
Manajemen umum :
8 minggu - Kehamilan Konservatif / ekspektatif atau aktif /
- Pada hipertensi : ec kebocoran protein +
agresif
permeabilitas vaskular Pd hamil preterm (<37 mgg), TD dpt
f) Koagulasi & fibrinolisis normotensif slm perawatan persalinan
- Trombositopenia tunggu smp aterm
- FDP, AT-III, fibronectin
Pd hamil aterm persalinan ditunggu smp
g) Viskositas darah
terjadi onset persalinan
- Viskositas darah resistensi perifer - Penyakit Rawat jalan :
hipoperfusi jaringan Tirah baring (posisi miring ke kiri mencegah
h) Hematokrit tekanan rahim pd VKI aliran darah balik
- Pd hamil normal ht ec hipervolemia
CO perfusi organ vital , aliran darah
- Pada hipertensi ht ec hipovolemia uteroplasenta
i) Edema rium Tdk perlu diet rendah garam (Na 2 gr) ec
- Edema yg patologis : edema generalisata atau pertumb janin membutuhkan byk konsumsi
biasanya disertai kenaikan BB yg cepat
garam
j) Hematologik
Diet cukup protein , KH, lemak, garam
Ht, viskositas, trombositopenia, hemolisis Tdk diberi obat diuretik, antiHT, sedatif
mikroangiopati Cek lab hematologi (Hb/Ht), urinalisis, f(x)
k) Hepar hati, f(x) ginjal
- Vasospasme iskemia perdarahan sel
- Atau Rawat inap :
periportal lobus perifer nekrosis sel hepar + Indikasi rawat inap : tidak ada perbaikan TD &
enzim hepar + peregangan kapsula glisoni nyeri proteinuria > 2 mgg, ada ≥ 1 gejala PEB
epigast Evaluasi pertumb janin : USG , doppler
l) Neurologik
Evaluasi kesejahteraan janin : NST 2x/minggu
- Hipoperfusi otak vasogenik edema cephalgia
Konsul mata, jtg, dll
- Spasme a.retina edema retina ggg visus
- Hiperrefleksi PREEKLAMPSIA BERAT
- Vasospasme cerbri iskemia edema serebri
kejang TD ≥ 160 / ≥ 110 mmHg + proteinuria > 5 gr/24 jam
- Perdarahan intrakranial Kriteria Diagnosis : (≥ 1 gejala)
m) KDV - TD ≥ 160 / ≥ 110 mmHg, tdk turun slm perawatan
- Pd hamil normal : hipervolemia cardiac & tirah baring
afterload - Proteinuria > 5gr/24 jam / +4 dipstick
- Pd hipertensi cardiac preload - Oliguri (< 500 mg/24 jam)
n) Paru - kreatinin
- Ggl jtg kiri + disfungsi endotel pd paru edema - Ggg visus & serebral : penglihatan kabur, nyeri
paru kepala, kesadaran
o) Janin - Nyeri epigastrium
- Edema paru o TD diturunkan bertahap : penurunan awal 25%
- Hemolisis mikroangiopati dr TD sistolik diturunkan mencapai
- Trombositopenia berat ( <100.000 sel/mm3) <160/105 atau MAP < 125
- Ggg f(x) hepar ( SGOT/SGPT) o Jenis obat :
- Pertum janin terhambat antiHT lini 1 : nifedipin 10 – 20 mg PO
- HELLP syndrome tiap 30 menit (max 120 mg/ 24 jam). *tdk
Klasifikasi PEB boleh diberi sublingual ec efek vasdil
- PEB tanpa impending eklampsia cepat
- PEB dg impending eklampsia antiHT lini 2 :
nitroprusside : 0,25 µg/kgBB/menit IV
impending eklampsia : PEB + gejala subjektif (nyeri tingkatkan 0,25 µg/kgBB/5 menit ATAU
kepala hebat, penglihatan kabur, muntah, nyeri diazokside 30 – 60 mg / 5 menit IV atau
epigastrium, TD progresif) infus 10 mg/menit dititrasi
Manajemen umum : AntiHT sdg dlm penelitian : CCB,
- Penyakit Hrs rawat inap : Serotinin receptor antagonist
Tirah baring miring ke kiri Glukokortikoid : u/ pematangan paru janin,
Koreksi cairan : dpt diberikan : diberikan pada usia kehamilan 32 – 34 mgg,
o RL-dextrose 5% / NaCl 0,9% <125 cc/jam 2x24 jam & pd sindrom HELLP
o Dextrose 5% yg tiap 1L diselingi RL 500 cc - Kehamilan :
(60 – 125 cc/jam) o Aktif / agresif : terminasi kehamilan
Monitoring input (infus) & output cairan Indikasi : (bila ada ≥1 keadaan berikut :)
(kateter) oliguri bila produksi urin Ibu
<30cc/jam dlm 2 – 3 jam atau <500 cc/24 jam Usia ≥ 37 mgg
Diet cukup protein, KH, lemak, garam Gejala impending eklampsia
Obat anti kejang : Gagal terapi konservatif
o MgSO4 (alternatif : diazepam, fenitoin 15 Diduga tjd solutio plasenta
mg/kgBB 50 mg/menit, tiopental, Timbul onset persalinan
amobarbital) Janin
Mek. Kerja : Hambat transmisi Tanda2 fetal distress
neurotransmitter kadar asetilkolin ; Tanda2 IUGR
kompetitif inhibition thd ion kalsium) NST nonreaktif
Cara pemberian : Oligohidramnion
Loading/initial dose : 4gr MgSO4 (40% Laboratorik
dalam 10cc) IV dalam 15 menit Tanda2 sindrom HELLP
Maintenance dose : infus 6gr MgSO4 dlm o Konservatif
RL/ 6 jam atau 4 – 5 gr IM. Selanjutnya Indikasi : bila usia ≤ 37 mgg tnp tanda2 impending
diberikan 4gr IM tiap 4 – 6 jam eklampsia + keadaan janin baik
Syarat pemberian : Berikan MgSO4 maintenance IM
Harus ada antidotum : Ca glukonas
10% 1gr (10% dlm 10 cc) Iv dlm 3 Penyulit Ibu :
menit - SSP : perdarahan Intrakranial, trombosis vena
Refleks patella kuat sentral, HT ensefalopati, edema retina
RR >16 x/menit , tdk ada tanda2 - GIT – hepatik : subkapsular hematom hepar,
distres ruptur kapsul hepar
Pemberian dihentikan bila : - Ginjal : AKI
Ada tanda2 intoksikasi - Hematologi : DIC, trombositopenia
Stlh 24 jam persalinan atau 24 jam - Kardiopulmonar : edema paru, kardiac arrest
stlh kejang terakhir - Lain2 : asites, edema laring, HT tidak terkendali
Dosis terapeutik : 4,84 – 8,4 mg/dl Penyulit janin :
Hilangnya refleks tendon : 12 mg/dl - IUGR
Henti napas : 18 mg/dl - Solutio plasenta
Henti jantung : > 36 mg/dl - Prematur
ESO : hot flushes - Distress pernapasan
Diuretik : hanya bila tdpt tanda edema paru, - Kematian janin dlm rahim
ggl jtg, edema generalisata - Sepsis
AntiHT - Cerebral palsy
o Cut off : TD ≥ 160/110 mmHg atau MAP ≥ 126 - Necrotizing enterocolitis
mmHg
EKLAMPSIA AST dg/tanpa ALT ≥ 40 IU/l
- Klas 3 :
PE disertai kejang dan koma Tc >100.000 – ≤150.000
Dpt terjadi ante, intra, postpartum (hya tjd dlm 24 jam LDH ≥ 600 IU/l
postpartum) AST dg/tanpa ALT ≥ 40 IU/l
Diagnosis Banding : Diagnosis Banding :
- Perdarahan / lesi intrakranial - Trombotik angiopati
- Meningitis - Kelainan konsumtif fibrinogen :
- Kelainan metabolik Acute fatty liver of pregnancy
- Epilepsi Hipovolemia berat
Kejang berupa tonik (15 – 30 detik) – klonik (1 menit) – Sepsis
koma - Kelainan jar ikat : SLE
Perawatan eklampsia : - Penyakit ginjal primer
- Stabilisasi TTV - ABC Terapi medikamentosa :
- Atasi kejang, atasi hipoksemia dan asidemia, atasi - = terapi PE –E
TD - Infus RD5% bergantian RL 5% dg kec 100 ml/jam
- Penanganan kejang : dengan monitoring output urin (sekurang2nya 20
Obat anti kejang : MgSO4 = penata PEB m/jam)
- Pengobatan suportif : - Monitoring tc tiap 12 jam, cek pT,apTT, fibrinogen
Koreksi elektrolit - Bila Tc <50.000 transfusi tc / FFP & antioksidan
Koreksi asam-basa - Bila Tc <100.000 atau 100.000 – 500.000 beri
Monitoring input – output deksametason 10 mg iv tiap 12 jam. Pada post
Cegah aspirasi partum, dexa diberikan 10 mg iv tiap 12 jam 2x
Cegah trauma (cont : psg sulip lidah) diikuti dexa 5 mg iv tiap 12 jam 2x
- Rawat di ruang isolasi : hrs cukup terang, tempat
tidur lebar, rail tempt tidur terpasang & dikunci, kegunaan dexamethasone : pematangan paru,
pasang sudap lidah, fiksasi badan pd tempat tidur, mempercepat perbaikan klinik dan laboratorik
selesai kejang beri oksigen
Pengelolaan obstetrik : terminasi kehamilan tanpa
- Perawatan koma : monitoring kesadaran (GCS),
memandang umur kehamilan
ABC, pastikan jalan napas tetap terbuka (headtilt
Komplikasi :
– neck lif, head tilt – chain lift, jaw thrust)
- Kematian ibu ec kegagalan kardiopulmoner,
pasang oropharyngeal airway, NGT, cegah
perdarahan otak, ggg pembekuan darah, MOF
dekubitus
- Kematian janin ec persalinan preterm
- Pengobatan obstetrik : semua kehamilan dengan
eklampsia harus diakhiri tanpa memandang umur
kehamilan dan keadaan janin.
- Diuresis yg terjadi 12 jam pasca salin prognosis HIPERTENSI KRONIK
baik
Etiologi : primer (90%) : idiopatik , dan sekunder (10%)
SINDROM HELLP : peny. Ginjal, endokrin, p.d
Ciri hipertensi kronik :
PE – E yang disertai timbulnya hemolisis, peningkatan - Hipertensi tjd sebelum kehamilan atau < 20
enzim hepar, dan trombositopenia minggu
Diagnosis : - Menetap pasca persalinan
- GK tidak khas : malasie, nyeri kepala, mual, - Usia > 35 tahun
muntah - Obesitas
- GK PE - Multipara
- Tanda hemolisis intravaskular : LDH, AST, Bilirubin - Riwayat peny. Ginjal, jantung, DM
indirek - Penggunaan obat antihipertensi sebelum
- Tanda peningkatan enzim hepar : LDH, AST, ALT kehamilan
- Trombositopenia (≤150.000) Dampak HT kronik pada kehamilan :
Klasifikasi Missisipi : a) Dampak pd ibu
- Klas 1 : - Tanda HT kronik yg diperberat oleh kehamilan :
Tc ≤ 50.000 TD + proteinuria , TDS > 200 TDD > 130 oliguria
LDH ≥ 600 IU/l dan ggg ginjal
AST dg/tanpa ALT ≥ 40 IU/l - Penyulit HT kronik pd kehamilan : solutio
- Klas 2 : plasenta, superimposed PE
Tc >50.000 – ≤100.000 b) Dampak pd janin : IUGR, persalinan preterm
LDH ≥ 600 IU/l Pemeriksaan Lab :
- Hematologi (Hb, Ht, Trombosit)
- F(x) ginjal, hepar
- ECG, mata, USG ginjal
- USG janin
- NST
Penatalaksanaan
o Medikamentosa : Antihipertensi
- Syarat :
Sedini mungkin pada batas TD dianggap HT
Bila ada disfungsi end organ
- Jenis obat :
Metildopa (α2 reseptor agonis) 500 mg 3dd
(maks 3 gr/hari)
CCB : Nifedipin 30 – 90 mg/hari
Diuretik thiazide : tdk diberikan krn
mengganggu volume plasma ggg aliran
darah uteroplasenta
o Non medika mentosa : modifikasi gaya hidup
o Pengelolaan obstetrik :
- Bila TD terkendali, perjalanan kehamilan normal,
pertumb janin normal, volume amnion normal
teruskan sampai aterm
- Bila tdpt komplikasi terminasi dengan induksi
persalinan tanpa memandang umur kehamilan
o Perawatan pasca persalinan :
- Pengawasan thd adanya tnd2 edema serebri,
edema paru, ggg ginjal yang dpt terjadi 24 – 36
jam pasca salin