Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN CRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
DI RUANG HEMODIALISA RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 4– 6 April 2019

Oleh:
Ariany Dhesi Puspitasari, S.Kep
NIM. 1830913320022

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2019
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : Ariany Dhesi Puspitasari, S.Kep

NIM : 1830913320022

JUDUL LP : - Laporan Pendahuluan Cronic Kidney Disease (CKD)


- Resume Pasien di Ruang Hemodialisa RSUD Ulin
Banjarmasin

Banjarmasin, April 2019

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Noordiani, S.Kep, Ns., M.Kep, Sp. KMB H. Asmadiannor, S.Kep.,Ns.,M.Kes


NIP. 19780317 200812 2 001 NIP. 19761116 199603 1 001
LAPORAN PENDAHULUAN
PENGERTIAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
CRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
Cronic Kidney Disease (CKD) atau Gagal ginjal 1. Laboratorium:
kronik adalah gangguan fungsi renal yang progresif laju endap darah: Meninggi
MANIFESTASI KLINIS dan irreversible, diikuti penimbunan sisa metabolisme diperberat anemia, ureum dan
protein dan gangguan keseimbangan cairan dan kreatinin, hiponatremi,
1. Sistem kardiovaskuler: hypokalemia, Phosphate
Hipertensi, Pitting edema, elektrolit menyebabkan uremia.
alkaline, Hipoalbuminemia dan
Edema periorbital, hipokolesterolemia, peninggian
pembesaran vena leher, gula darah, Hipertrigliserida,
Friction sub pericardial. ETIOLOGI
asidosis metabolic.
2. Sistem pulmoner: Krekel, 2. Radiologi
nafas dangkal, kussmaul, 1. Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) 3. Intra vena Pielography (IVP):
sputum kental, dan liat, untuk menilai system
2. Glomerulonefritis
3. Sistem gastrointestinal: pelvilokalisis dan ureter
3. Lupus Eritematosus Sistemik (SLE)
anoreksia, mual muntah, 4. USG: melihat bentuk ginjal,
perdarahan saluran GI, 4. Penyakit Ginjal Polikistik
besar, ketebalan parenkim,
Ulserasi dan perdarahan 5. Pielonefritis kepadatan parenkim, ureter
mulut, pernafasan bau 6. Diabetes Mellitus proksimal
ammonia
5. EKG: Untuk melihat
4. Sistem musculoskeletal: kram kemungkinan hipertropi
otot kehilangan kekuatan otot KOMPLIKASI
ventrikel kiri, tanda-tanda
5. Integument: warna kulit abu- perikarditis, aritmia, gangguan
abu mengkilat, pruritus, kulit 1. Hiperkalemia elektrolit (hiperkalemia)
kering bersisik, ekimosis, 2. Perikarditis, efusi pericardial
kuku tipis dan rapuh, rambut 3. Hipertensi
tipis dan kasar. 4. Anemia
6. Reproduksi: amenore, atrofi 5. Penyakit tulang
testis 6. Dehidrasi
7. Kulit: gatal-gatal
8. Gastrointestinal: mual, muntah, bau nafas seperti
menyerupai urin
9. Asidosis metabolik
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan medis
1. Cairan yang diperbolehkan adalah 500 sampai 600
ml untuk 24 jam atau dengan menjumlahkan urine
yang keluar dalam 24 jam ditamnbah dengan IWL
500ml,
2. Pemberian vitamin
3. Hiperfosfatemia dan hipokalemia ditangani dengan
antasida mengandung alumunium atau kalsium
karbonat,
4. Hipertensi ditangani dengan berbagai medikasi
antihipertensif dan control volume intravaskuler.
5. Asidosis metabolik pada gagal ginjal kronik:
suplemen makanan karbonat dan dialysis
6. Hiperkalemia biasanya dicegah dengan penanganan
dialisis yang adekuat disertai pengambilan kalium,
control kalium, kayexelate diberikan sesuai
kebutuhan
7. Anemia pada gagal ginjal kronis ditangani dengan
epogen (eritropoetin manusia rekombinan). Epogen
diberikan secara intravena atau subkutan tiga kali
seminggu.
8. Transplantasi ginjal

Penatalaksanaan Keperawatan
1. Hitung intake dan output yaitu cairan : 500 cc
ditambah urine dan hilangnya cairan dengan cara
lain (kasat mata) dalam waktu 24 jam sebelumnya.
2. Elektrolit natrium dan kalium. Natrium: 500 mg
dalam waktu 24 jam.
3. Diet uremia dengan memberikan vitamin : tiamin,
riboflavin, niasin dan asam folat
ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
Ketidakseimbangan perfusi jaringan perifer
1. Identitas klien
NOC:
2. Riwayat kesehatan Circulation status, Tissue Prefussion: Cerebral.
a. Keluhan Utama Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama (1x60 menit) kriteria hasil
b. Riwayat penyakit sekarang pasien:
c. Riwayat kesehatan dimasa lalu 1. Mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai dengan:
d. Riwayat penyakit keluarga a. Tekanan systole dalam rentang yang diharapkan
3. Pemeriksaan fisik: Head to toe b. Tidak ada orthostatikhipertensi
4. Pemeriksaan penunjang c. Tidak ada tanda peningkatan tekanan intracranial (tidak lebih dari 15
mmHg).
2. Mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang ditandai dengan:
a. Berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan
Diagnosa Keperawatan b. Menunjukkan perhatian, konsentrasi, dan orientasi.
1. Ketidakseimbangan perfusi jaringan perifer c. Memproses informasi
2. Kelebihan volume cairan d. Membuat keputusan dengan benar
3. Penurunan curah jantung e. Menunjukkan fungsi sensori motori cranial yang utuh: tingkat kesadaran
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan membaik, tidak ada gerakan involuter
tubuh
NIC:
5. Intoleransi aktifitas
Peripheral Sensation Management
6. Gangguan rasa nyaman 1. Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas, dingin,
7. Risiko Infeksi tajam, tumpul
8. Gangguan citra tubuh 2. Monitor adanya paratese
3. Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada lesi atau laserasi
4. Monitor kemampuan BAB
5. Batasi gerakan kepala, leher, dan punggung
6. Kolaborasikan pemberian analgetik
7. Monitor adanya tromboplebitis
8. Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
NOC : Nutritional status food and fluid, weight
Kelebihan volume cairan berhubungan control Intoleran aktivtas
dengan penurunan keluaran urine, diet Setelah dilakukan tindakan keperawatan (3x24 NOC : Activity Tolerance
berlebih dan retensi cairan dan natrium jam) selama ketidakseimbangan nutrisi kurang Setelah dilakukan tindakan
NOC : dari kebutuhan tubuh klien teratasi dengan keperawatan selama 3 x 24 jam intoleran
Fluid Balance kriteri hasil : aktivitas pasien teratasi, dengan kriteria hasil:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 1. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi 1. Oxygen saturation with activity
jam diharapkan volume cairan klien berkurang 2. Pulse rate with activity
dengan kriteria : 2. Tidak ada tanda malnutrisi
3. Tidak terjadi penurunan berat badan 3. Respirtory rate with activity
1. Keseimbangan cairan intake dan output
dalam batas normal 4. Systolic blood pressure with activity
2. Terbebas dari edema, efusi, anaskara NIC : 5. Diastolic blood pressure with activity
Nutritional Monitoring 6. Ease of performing activities of daily living
3. Bunyi nafas bersih, tidak ada 1 Monitor adanya penurunan berat badan
dyspneu/ortopneu (ADL)
2 Monitor lingkungan selama makan
4. Terbebas dari distensi vena jugularis, reflek
3 Monitor turgor kulit NIC :
hepatojugular
4 Monitor mual dan muntsh Activity therapy
5. Tanda-tanda vital dalam rentang normal 1. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas
5 Monitor kulit kering dan perubahan yang mampu dilakukan
NIC : pigmentasi,
2. Bantu klien untuk memilih aktivitas
Fluid Management 6 Monitor pucatt, kemerahan, dan kekeringan konsisten yang sesuai dengan kemampuan
1. Pertahankan catatan intake dan output yang jaringan konjungtiva fisik, psiologi dan sosial
akurat 7 Monitor kekeringan, rambut kusam, dan 3. Monitor respon fisik, emosi, social, dan
2. Pasang urin kateter jika diperlukan mudah patah spiritual
3. Monitor hasil laboraturium yang sesuai 8 Monitor kadar albumin, total protein Hb, dan 4. Bantu untuk mendapatkan alat bantuan
dengan retensi cairan Ht aktivitas seperti kursi roda, krek
4. Monitor status hemodinamik termasuk CVP 9 Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik
5. Monitor TTV papilla lidah dan cavitas oral
6. Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan
Nutrition Management
7. Monitor masukan makanan / cairan dan
1. Kaji adanya alergi makanan
hitung intake kalori harian
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
8. Monitor status nutrisi
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
9. Berikan diuretik sesuai interuksi dibuthkan pasien
10. Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih 3. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
muncul memburuk
4. Berikan makanan yang terpilih (sudah
11. Kolaborasi dokter pemberian diuretik dikonsultasikan dengan ahli gizi)
5. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
6. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
7. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan
Gangguan Rasa Nyaman Gangguan Citra Tubuh
Comport Status NOC : Body Image, Self Esteem
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 Setelah dilakukan tindakan keperawatan
pasien dapat merasa nyaman dengan Kriteria Hasil : NIC: selama 1 x 24 jam gangguan citra tubuh
1. Control gejala (4) Infection Control teratasi dengan kriteria hasil :
2. Sikologi yang baik (4) 1. Intruksikan pengunjung untuk mencuci tangan saat 1. Citra tubuh positif
3. Temperatur ruangan (4) berkunjung dan setelah berkunjung pasien 2. Mampu mengidentifikasi kekuatan
4. Support dari keluarga (4) 2. Gunakan sabun antimikrobial untuk cuci tangan personal
NIC: 3. Mendeskripsikan secara faktual
Pruritus Management 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan perubahan fungsi tubuh
1. Tentukan penyebab pruritus
4. Pertahankan lingkungan aseptik selama 4. Mempertahankan interaksi sosial
2. Lakukan pengkajian fisik untuk mengidentifikasi
gangguan kulit pemasangan alat
5. Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing NIC : Body Image Enhancement
3. Berikan krim dan losion jika perlu 1. Kaji secara verbal dan nonverbal respon
sesuai dengan petunjuk umum
4. Kelola antipruritik jika diindikasikan klien terhadap tubuhnya
6. Gunakan kateter intermitten untuk menurunkan
5. Instruksikan pasien untuk menghindari penggunaan, infeksi kandung kencing 2. Monitor frekuensi mengkritik dirinya
parfum, sabun mandi, dan minyak 3. Jelaskan tentang pengobatan,
7. Berikan terapi antibiotic jika perlu
perawatan, kemajuan dan prognosis
8. Tingkatkan intake nutrisi penyakit
Infection Protection 4. Dorong klien mengungkapkan
Risiko Infeksi perasaannya
NOC: Immune Status, Knowledge: Infection Control, 1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
2. Monitor hitung granulosit, WBC 5. Identifikasi arti pengurangan melalui
Risk Control
pemakaian alat bantu
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama (3x60 3. Monitor kerentanan terhadap infeksi
menit) kriteria hasil klien akan: 6. Fasilitasi kontak dengan individu lain
4. Batasi pengunjung
1. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi dalam kelompok kecil
5. Pertahankan teknik asepsis pada pasien yang
2. Menunjukkan kemampuan untuk mencegah berisiko
timbulnya infeksi
6. Pertahankan teknik isolasi
3. Jumlah leukosit dalam batas normal
7. Inspeksi kulit dan membrane mukosa terhadap
4. Menunjukkan perilaku hidup sehat kemerahan, panas, drainase
8. Inspeksi kondisi luka
9. Dorong masukan cairan
10. Dorong masukan nutrisi yang cukup
11. Dorong istirahat
12. Instruksikan pasien untuk minum antibiotic sesuai
resep
13. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
infeksi
14. Laporkan kecurigaan infeksi
DAFTAR PUSTAKA

Gayton, Arthur C. 2007. Buku ajar Fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC.

Herdman, T.H. 2015. Nanda International Inc. Diagnosis Keperawatan: definisi &
Klasifikasi 2015-2017. Edisi 10. Jakarta: EGC.

Jhonson, Marion dkk. 2008. Nursing Outcomes Classification (NOC). St. Louise,
Misouri: Mosby, Inc.

McCloskey, Joanne C, 2008. Nursing Intervention Classification (NIC). St. Louise,


Misouri: Mosby, Inc.

Prince, Sylvia Anderson, 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.


Edisi 4. Jakarta: EGC.

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-bedah Brunner &


Suddart. Edisi 8. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai