A. Pengertian Manajemen
2. Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian bias juga disebut sebagai
pengelompokkan sumber daya yang tersedia pada suatu organisasi agar
menjadi satu padu untuk mencapai efektivitas pekerjaan. Kuntoro
(2010:12) menyebut pengorganisasian diartikan sebagai suatu langkah
untuk menetapkan berbagai macam kegiatan, penetapan tugas dan
wewenang seseorang, dan pendelegasian wewenang untuk mencapai
tujuan.
a. Tahapan pengorganisasian
1) Manajer dan semua SDM/staf mengetahui tujuan organisasi
yang tertuang pada fungsi perencanaan .
2) Mendelegasikan setiap tugas kepada seluruh SDM/staf kedalam
kegiatan pokok.
3) Mengidentifikasi kegiata-kegiatan pokok yang menjadi tugas
utama SDM/ staf agar menjadi kegiatan yang terkendali dan
terpadu.
4) Menentukan seleksi SDM/staf yang dinilai cakap dan mampu
melaksanakan tugas.
5) Mendelegasikan wewenang kepada SDM/staf yang sudah
ditunjuk.
b. Manfaat pengorganisasian
Dengan melaksanakan fungsi pengorganisasian, manajer dapat
mengetahui :
1) Pembagian tugas dan tangung jawab setiap SDM/staf.
2) Pemanfaatan fasilitas organisasi
3) Pendelegasian wewenang para staf.
4) Hubungan antaraunit kerja/kelompok satu dengan kelompok
lainnya.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan fungsi selanjutnya setelah rencana lerja
dituangkan kedalam bentuk program-program kerja untuk diaktualisasikan
atau dilaksanakan. Hal pokok lainnya dalam fungsi pelaksanaan adalah
kesiapan SDM, peran pimpinan, motivasi kepada staf dan kerja sama serta
komunikasi antar staf.
Lalu apa saja tujuan dari fungsi pelaksanaan?
a. Membuat organisasi berkembang lebih dinamis.
b. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan.
c. Menciptakan kerja sama yang efisien
d. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf.
e. Mengetahui upaya-upaya menciptakan motivasi dan prestasi kerja.
4. Pengendalian/Pengawasan
Pengendalian atau pengawasan berkaitan dengan fungsi
perencanaan. Melalui fungsi ini manajer dapat mengendalikan sekaligus
mengawasi sejauh mana perkembangan segala aktivitas SDM, apakah
sesuai dengan perencanaan awal atau ada kendala, sehingga perlu adanya
evaluasi.
a. Tahapan pengawasan
1) Mengukur hasil atau prestasi yang dicapai SDM /staf.
2) Memnbandingkan perolehan hasil yang telah tercapai denagn tolak
ukur / rencana awal yang telah dirancang.
3) Mengevaluasi hasil kinerja SDM, jika ditemukan adanya
penyimpangan dari tujuan yang ingin dicapai segera dicari
penyebabnya dan mencari langkah – langkah untuk mengatasi.
b. Objek pengawasan
Gillies (1994) menuliskan, terdapat 5 jenis objek yang pengawasan,
yakni :
1) Objek fisik, yakni meliputi kuantitas dan kualitas barang atau jasa.
2) Finansial.
3) Pelaksanaan program kerja dilapangan
4) Pelaksanaan kerjasama dengan pihak kedua.
5) Dan hal lain yang bersifat strategis bagi organisasi.
c. Manfaat pengawasan
Melalui fungsi pengawasa, organisasi dapat mendapatkan manfaat
sebagai berikut :
1) Mengetahui apakah suatu kegiatan atau program kerja sudah
dilakukan sesuai standar prosedur operasional (SPO) yang
ditetapkan saat proses perencanaan.
2) Mengetahui adanya penyimpangan atau ketidaksesuian staf-staf
dalam melaksanakan tugas-tugas yang mereka emban.
3) Memberikan pengetahuan dan pelatihan agar keterampilan staf
berkembang
4) Mengetahui apakah sumber daya serta fasilitas yang ada sudah
mencukupi untuk kebutuhan pendelegasian tugas kepada para staf.
5) Mengetahui penyebab terjadinya ketidaksesuain target atau hasil
kerja yang diperoleh.
6) Mengetahui SDM atau staf yang diberikan penghargaan ayau
mendapat promosi ketingkat organisasi kerja yang lebih tinggi.
BAB II
2. Perencanaan
Tahapan berikutnya adalah perencanaan. Tahapan ini dimaksudkan untuk
menyusun suatu perencanaan yang benar-benar strategis dalam mencapai target
organisasi yang telah ditetapkan bersama. Fungsi dari tahapan perencanaan adalah
menentukan kebutuhan dalam praktik keprawatan kepada semua pasien, mencapi
tujuan, mengalokasikan anggran belanja institusi. Perencanaan merupakan tahapan
strategis untuk mencapai visi dan misi institusi yang telah disepakati.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan tahapan tentang bagaimana menjalankan tindakan yang
telah direncanakan. Dalam tahap ini manajer keperawatan memerlukan sumber daya
manusia untuk menjalanknnya, yang terbagi menjadi staf-staf dan pegawai institusi
dengan tanggung jawab dan kewenangannya masing-masing.
Tahapan pelaksanaan juga berisikan struktur dalam organisasi, sehingga manajer
keperawatan harus mampu menyusun dan membuat struktur organisasi yang efektif
dan mampu melakukan fungsinya masing-masing dengan efektif.
Siagian (2007), dalam bukunya fungsi-fungsi manajerial menyebutkan suatu struktur
organisasi harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
a. Siapa melakukan apa?
b. Siapa bertanggung jawab kepada siapa?
c. Siapa berhubungan dengan siapa dan dalam hal apa?
d. Saluram komunikasi apa yang terdapat dalam organisasi?
e. Bagaimana cara memanfaatkan dan untuk kepentingan apa?
f. Jaringan informasi apa yang terdapat dalam organisasi?
Daftar pertanyaan yang telah dikemukakan diatas dapat dijadikan dasar untuk
melalakukan proses staffing tenaga atau sumber daya manusia yang dibutuhkan
dalam sebuah institusi atau organisai keperawatan.
4. Pengendalian/pengawasan
Tahapan terakhir ini adalah
pengendalian atau pengawasan . tahap ini berfungsi untuk mengendalikan seluruh
kegiatan yang telah dilaksanakan. Tujuannya menilai seberapa jauh SDM mampu
melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai peran untuk mencapai tujuan
institusi.
Tahapan pengawasan diperlukan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian tujuan
suatu institusi keperawatan. Jika terdapat kendala selama proses pelaksanaan, akan
dibahas dan diperbaiki untuk proses pelaksanaan berikutnya.
BAB III
A. Pengertian kepemimpinan
Beberapa ahli dibidang manajemen memiliki pandangan masing-masing
mengenai pengertian kepimpinan, anatara lain :
1. Harsey Blancherd dan Jonson
Menurut Harsey, Blanchard dan jonson (1999) dalam Huber (2006),
kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktvitas individu atau kelompok
dalam upaya mencapai tujuan pada suatu institusi.
2. Hasibunan
Sedikit berbeda dengan harsey dkk, Hasibunan (2005), memjelaskan bahwa
kepemimpinan merupakan cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku
bawahnnya sehingga mampu bekerja sama produkif agar tujuan organisasi
tercapai.
3. Robbin
Robbin (2003), berpendapat bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan
mempengaruhi kelompok agar memncapai sasaran yang menjadi tujuan.
4. Stoner
5. Talbort
C. Gaya-Gaya Kepemimpinan
Gaya dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai sikap, cara, atau
bentuk. Dalam konteks kepemimpinan, gaya menjadi hal yang diperlukan seorang
pemimpin untuk memahami kondisi tertentu, utamanya mengenai kepemimpinan.
Gillies (1994), mengungkapkan bahwa gaya kepempinn dapat diidentifikasi
menurut perilaku individu yang menjadi pemimpin. Menurut Ronald Lippith dan
Rapph K. Whith dalam Nur salam (2011), terdapat 3 gaya kepemimpinan sebagai
berikut:
e. Sikap, tingkah laku, kegiatan bawahan diawasi secara ketat oleh pimpinan.
Selain tiga gaya tersebut, Asmuji (2005) menerangkan terdapat dua jenis
gaya kepempinan berdasar pendekatan tugas, yaitu:
D. Teori Kepemimpinan
Dalam teori ini ditekankan mengenai sifat kepempinan yang sudah dibawa
sejak lahir, bukan dibuat. Seseorang dilahirkan dengan membawa atau tidak
membawa sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Supardi dan Anwar
(2004) menjelaskan bahwa kepemimpinan merupakan fungsi kualitas
seseorang dari suatu individu, bukan dari situasi, teknologi, maupun dukungan
masyarakat. Teori ini disebut dengan griet man theory
3. Teori path-goal
1. Definisi Perencanaan
2. Prinsip Perencanaan
3. Proses Perencanaan
Memandang proses perencanaan sebagai suatu rangkaian kegiatan
yang harus dijawab dengan memuaskan menggunakan pendekatan
5W1H. berikut penjabarannya :
b. Manfaat :
a. Rencana harian
e. Mempermudah koordinasi\
f. Menjadi pedoman dalam menetapkan program penarikan,
seleksi, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pemberhentian karyawan.
c. Rasio antara perawat dan klien dan shift pagi atau sore adalah
1:5 untuk malam hari diruang rawat dan lain-lain 1:10
a. Menetapkan prioritas