Anda di halaman 1dari 6

TUGAS AKHIR MODUL 3

Nama : Bima Wahyudi, S.Pd


Asal Sekolah : SMAN 15 Batam
Useername : 19316015710298

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ingatan atau memori adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam
pengambilan informasi. Ingatan banyak dipelajari dalam psikologi kognitif dan ilmu saraf.
Setiap kegiatan sehari-hari kita termasuk belajar melibatkan ingatan. Jika kita tidak dapat
mengingat apa pun mengenai pengalaman kita maka tak ada satu hal pun yang dapat kita
pelajari. Tanpa ingatan, kita tidak mampu berkomunikasi karena dalam kegiatan melibatkan
kegiatan menangkap informasi dan mengungkapkan ide, sesederhana apapun percakapan
yang sedang berlangsung. Tanpa ingatan, sulit bagi kita untuk merefleksikan diri karena
pemahaman diri tergantung dari kesadaran dan hanya dapat terlaksana dengan adanya
ingatan.
Pengolahan informasi yang terjadi di dalam sistem koordinasi disimpan dalam memori
berupa sebuah pengalaman belajar. Informasi terus memasuki pikiran melalui indera kita,
sebagian ada yang di simpan dalam ingatan kita dalam waktu yang singkat dan kemudian di
lupakan. Fungsi pengolahan informasi dalam ingatan manusia ialah untuk kegiatan belajar
dan bertindak. Pentingnya pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia agar
mempermudah kegiatan belajar dan tetap konsisten dalam sistem penyelesaian masalah
tiap individu. Pengalaman juga merupakan dasar pengetahuan yang dimiliki tiap individu.
Tanpa adanya pengolahan informasi dari pengalaman yang ada maka sulit bagi setiap
orang untuk melaksanakan kegiatan belajar sebab tak semua informasi yang kita peroleh
dapat tersimpan dalam waktu lama di dalam ingatan kita.
Informasi yang diorganisasikan dengan baik dalam ingatan secara tak langsung
mengurutkan (menyusun) pengalaman dari umum ke khusus atau sebaliknya dapat
mempermudah dalam kegiatan menarik kesimpulan atas permasalahan belajar yang ada.
Tentu saja informasi yang tersimpan dalam ingatan harus disampaikan secara runtut agar
lebih mudah dipahami. Oleh karena itu, ingatan menjadi hal yang sangat penting dalam
berbagai proses yang dialami manusia.
Dalam makalah ini penulis bermaksud menjabarkan tentang pentingnya
pengorganisasian informasi atau pengetahuan dalam ingatan manusia.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana pengorganisasian informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia?
2. Bagaimana hubungan antara belajar dan pentingnya pengorganisasian informasi/
pengetahuan dalam ingatan manusia?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami tentang:
1. Pengorganisasian informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia
2. Hubungan antara belajar dan pentingnya pengorganisasian informasi/ pengetahuan
dalam ingatan manusia
PEMBAHASAN

A. Pengorganisasian Informasi/ Pengetahuan dalam Ingatan Manusia

Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang individu


mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima
individu dari lingkungan. Hal yang demikian juga dapat dikatakan bahwa penggolahan
informasi dapat dikatakan sebagai bagaimana respon individu terhadap informasi yang di
berikan oleh lingkungan di sekitarnya.

Dikatakan bahwa pengetahuan diorganisasi dalam ingatan seseorang dalam struktur


hirarkhis. Ini berarti bahwa pengetahuan yang lebih umum, inklusif, dan abstrak
membawahi pengetahuan yang lebih spesifik dan konkrit. Demikian juga pengetahuan
yang lebih umum dan abstrak yang diperoleh lebih dulu oleh seseorang, akan dapat
memudahkan perolehan pengetahuan baru yang lebih rinci. Gagasannya mengenai cara
mengurutkan materi pelajaran dari umum ke khusus, dari keseluruhan ke rinci yang
sering disebut sebagai subsumptive sequence menjadikan belajar lebih bermakna bagi
siswa.

Kita dapat mencatat bahwa karakteristik penting dari proses belajar manusia dan
pengorganisasian memori. Pendekatan kognitif untuk belajar memberikan peran penting
untuk proses organisasi dan menekankan peran aktif dari peserta didik. Pelajar aktif
dipandang sebagai pengolahan informasi yang akan dipelajari, bukan hanya pasif
mendaftarkan informasi. Pendekatan organisasi untuk belajar dan memori
mengasumsikan bahwa kita mencoba untuk mengorganisir informasi ke dalam beberapa
pola yang bermakna, dan merancang strategi, rencana dan merumuskan hipotesis
tentang informasi yang dikodekan dan strored dalam memori. Informasi yang disimpan
dalam memori jangka panjang diasumsikan sangat terorganisir untuk memanfaatkan
kapasitas penyimpanan yang tersedia dan membantu dalam pencarian dan pengambilan
informasi. Akibatnya, informasi yang masuk biasanya hati-hati mengatur kembali
sehingga informasi baru yang terintegrasi dan dibuat kompatibel dengan organisasi yang
ada di memori jangka panjang.

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan,
maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau
tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa mempelajari sesuatu
yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadan
alam, benda-benda atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar.
Diasumsikan, ketika individu belajar, di dalam dirinya berlangsung proses kendali
atau pemantau bekerjanya sistem yang berupa prosedur strategi mengingat,
untuk menyimpan informasi ke dalam long-term memory (materi memory atau
ingatan) dan strategi umum pemecahan masalah (materi kreativitas).

Pengetahuan yang diproses dan dimaknai dalam memori kerja disimpan dalam
memori jangka panjang dalam bentuk skema-skema teratur secara hirarkis. Tahap
pemahaman dalam pemrosesan informasi dalam memori kerja berfokus pada
bagaimana pengetahuan baru dimodifikasi. Pemahaman berkenaan dan dipengaruhi oleh
interpretasi terhadap stimulus. Faktor stimulus adalah karakteristik dari elemen-elemen
desain pesan seperti ukuran, ilustrasi, teks, animasi, narasi, warna, musik, serta
video. Studi tentang bagaimana informasi diidentifikasi, diproses, dimaknai, dan
ditransfer dalam dan dari memori kerja untuk disimpan dalam memori jangka panjang
mengisyaratkan bahwa pendesainan pesan merupakan salah satu topik utama dalam
pendesainan multimedia instruksional. Dalam konteks ini, desain pesan multimedia
berkenaan dengan penyeleksian, pengorganisasian, pengintegrasian elemen-elemen
pesan untuk menyampaikan sesuatu informasi.

Antara belajar dan pengolahan informasi adalah dua aspek yang saling melengkapi.
Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang
sangat penting dalam perkembangan. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi
proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran
dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara
kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu
keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses
kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari
lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses belajar yang dijalankan oleh
individu tersebut (peserta didik).

Penerapan teori pengolahan informasi dalam belajar berasumsi bahwa memori


manusia itu suatu sistem yang aktif, yang mampu menyeleksi, mengorganisasi dan
mengubah menjadi suatu sandi-sandi informasi dan keterampilanbagi penyimpananya
untuk di pelajari. Dalam hal ini individu diartikan sebagai suatu objek yang memiliki
kemampuan untuk menghasilkan suatu penyleksian, pengorganisasian danpengubahan
terhadap informasi yang di dapat menjadi suatu sandi-sandi yang berguna untuk
memudahkan individu dalam proses belajar yang akan dijalani dirinya.

Mengenai hal di atas, para ahli kognitif juga berasumsi bahwa belajar yang berhasil
sangat bergantung pada tindakan belajar daripada hal-hal yang ada di lingkungannya. Ini
menunjukan bahwa dalam proses belajar ini tindakan dari peserta didik adalah hal utama
yang mempengaruhi terhadap hasil belajar yang akan di capai dari peserta didik, dalam
hal ini menyangkut aspek perubahan perilaku seperti: aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.

Komponen belajar menurut teori pengolahan informasi seperti yang telah dijelaskan
pada pembahasan di atas, bahwa komponen belajar adalah perhatian yang ditujukan
pada stimulus, pengkodean stimulus, dan penyimpanan dan mendapatkan kembali
(retrival). Atas dasar komponen dasar tersebut, selanjutnya hal yang esensial dari
pembelajaran adalah

a. Membimbing untuk menerima stimulus


b. Memperlancar pengkodean
c. Memperlancar penyimpanan dan retrival
Simpulan

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah dijabarkan maka dapat disimpulkan:

1. Penggolahan informasi dapat dikatakan sebagai bagaimana respon individu terhadap


informasi yang di berikan oleh lingkungan di sekitarnya. Kita dapat mencatat bahwa
karakteristik penting dari proses belajar manusia adalah pengorganisasian memori.
2. Pendekatan kognitif untuk belajar memberikan peran penting untuk proses organisasi
dan menekankan peran aktif dari peserta didik.
3. Tahap pemahaman dalam pemrosesan informasi dalam memori kerja berfokus pada
bagaimana pengetahuan baru dimodifikasi.
Diasumsikan, ketika individu belajar, di dalam dirinya berlangsung proses
kendali atau pemantau bekerjanya sistem yang berupa prosedur strategi
mengingat, untuk menyimpan informasi ke dalam long-
term memory (materi memory atau ingatan) dan strategi umum pemecahan
masalah (materi kreativitas).
4. Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah
sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar.
5. Dengan adanya pengorganisasian informasi atau pengetahuan akan memudahkan
individu untuk menjalani proses pembelajaran secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai