Salah satu contoh aspek kesehatan pada tingkat komunitas yang
berhubungan dengan kelomok risiko tinggi adalah kebijakan kerja. Kebijakan
kerja sering berkaitan dengan 3 isu, yaitu ketersediaan pekerjaan, bahaya di tempat kerja, dan kualitas dan makna kehidupan kerja. Pengangguran merupakan salah satu kelompok risiko tinggi karena memberi dampak pada kesehatan fisik dan mental individu termasuk pada keluarga. Maka dari itu, ketersediaan lapangan kerja dalam suatu komunitas adalah isu kesehatan penting baik dalam tingkat komunitas maupun tingkat masyarakat. Peraturan, jenis/sifat, dan kondisi lingkungan dari pekerjaan telah diketahui sejak lama dapat memberi dampak terhadap kesehatan dan seringkali menjadi masalah dalam membuat kebijakan. Hal ini penting karena banyak sekali penyakit terkait kerja atau cedera yang terjadi. Diciptakannya ketentuan tempat kerja yang aman dan sehat merupakan isu kebijakan yang penting pada tingkat komunitas dan masyarakat. Hak pekerja untuk suasana kerja yang aman dan sehat harus diperhatikan. Isu ini terkhusus bagi mereka yang berisiko, termasuk pekerja pada tempat kerja yang kecil dan tidak teratur, pekerja pertanian, pekerja migran, pekerja tambang, hutan, dan industri konstruksi. Aspek ketiga yang harus diperhatikan dalam kebijakan kerja adalah makna dan kualitas kehidupan kerja. Sedangkan isu-isu lainnya seperti isu kepuasan kerja, kualitas kehidupan kerja, makna pekerjaan, dan isu lain yang terkait hanya mendapat sedikit perhatian sehingga diharapkan pada masa mendatang dapat lebih diperhatikan. Salah satu studi menjelaskan bahwa kepuasan kerja adalah prediktor terbaik untuk umur yang panjang, terutama pekerja tua. Aspek ketiga ini dapat meningkatkan kualitas pada tempat kerja, demokratisasi dalam kerja, pembagian keuntungan, dan isu kebijakan lainnya. Emery menyatakan bahwa pekerja yang berisiko tinggi adalah pekerja yang diperlakukan tidak baik di lingkungan kerja kemudian menimbulkan rasa malu sehingga dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya masalah kesehatan. Kebijakan Kesehatan pada Masyarakat Mandala of Health menyatakan bahwa sistem pelayanan medis hanyalah komponen kecil dari keseluruhan isu yang memengaruhi kesehatan. Lingkungan dan gaya hidup adalah determinan utama dalam kesehatan seperti yang dikemukakan oleh Lalonde. Namun, tidak dapat dipungkiri untuk sebagian besar orang misalnya politisi atau profesi kesehatan lain bahwa sistem pelayanan medis dan ekonominya yang menjadi determinan utama dalam kesehatan. Maka dapat disimpulkan semua orang berada pada risiko tinggi jika kita terus menerus melakukan langkah kuratif atau rehabilitative dibandingkan promosi kesehatan efektif dan langkah-langkah pencegahan penyakit yang dimaksudkan untuk memperpanjang kehidupan. Banyak kebijakan yang dibentuk berkaitan dengan kesehatan. Sebagai contoh, dua langkah efektif untuk mengurangi mortalitas kecelakaan kendaraan bermotor ialah dengan menerapkan batasan kecepatan sebesar 55 mph (kebijakan energi) dan pengenalan penggunaan sabuk pengaman (kebijakan transpor). Contoh kedua kebijakan mengenai konsumsi produk yang merusak kesehatan seperti alkohol dan merokok dapat dikurangi dengan meningkatkan harga (kebijakan fiskal) atau mengubah subsidi, insentif, atau kebijakan lainnya yang memengaruhi tanaman yang ditanam (kebijakan agrikultural). Sama halnya, penggantian diet tinggi daging ke diet lain yang dianjurkan oleh American Cancer Society dan American Heart Foundation akan membutuhkan perubahan dramatik pada kebijakan agrikultural. Dari contoh-contoh tersebut jelas populasi risiko tinggi sangat besar, tetapi selain advokasi dan pendidikan, langkah lain yang dapat dilakukan sangat sedikit. Kemiskinan adalah salah satu contoh kelompok risiko tinggi. Pendapatan pada populasi ini menimbulkan ketidaksetaraan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Sebagai contoh, di Kanada tahun 1978, angka harapan hidup dan cacat orang dewasa (pria) berpendapatan rendah lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang berpendapatan tinggi. Dampaknya, pria kanada berpendapatan rendah hanya memiliki harapan hidup mencapai 50 tahun dibandingkan dengan mereka yang berpenghasilan tinggi yaitu berkisar selama 64 tahun. Kelompok risiko tinggi mudah dikenali, tetapi peran profesi medis dalam pelayanan kesehatan masih terbatas. Pada populasi dengan sosio-ekonomi rendah, faktor- faktor yang mempengaruhi kesehatan sesuai dengan Mandala of Health terdapat pada populasi ini. Seperti penghargaan diri yang rendah, pendidikan rendah, tempat tinggal tidak layak, kondisi komunitas tidak mendukung, pengangguran atau kondisi kerja yang buruk, tekanan dari keluarga, perilaku yang tidak sehat dan penuh risiko. Oleh sebab itu, ketidaksetaraan dalam kesehatan tidak dapat diperbaiki hanya dengan menambah layanan kesehatan, distibusi sumber daya masyarakat yang merata dibutuhkan untuk memperbaikinya. Distribusi kesehatan jelas berbeda antara negara maju dan negara berkembang. Dibuktikkan dengan populasi berisiko tinggi mayoritas berada di negara berkembang terutama di daerah pedesaan atau kota dengan lingkungan yang padat dan kumuh.
Manfaat Mandala of Health
Mandala of Health merupakan model yang dapat menggambarkan dan memastikan tercapainya program perencanaan kesehatan secara luas. Ada lima alasan Mandala of Health dapat digunakan, diantaranya: 1. Mandala memberikan perspektif yang luas tentang kesehatan yang sangat berguna terutama bagi pemberi pelayanan kesehatan 2. Dalam pembelajaran, Konsep Mandala menekankan kepada kesehatan daripada bagaimana penyakit terjadi dan mengobatinya. 3. Pada saat mengaplikasikannya dalam klinis, Konsep Mandala lebih menekankan kepada penanganan secara holistik untuk masalah kesehatan. Disebut holistik dikarenakan: Mencakup seluruh tubuh jasmani dan rohani pasien (whole body system) termasuk nutrisi Tidak hanya berorientasi pada organ Berorientasi pada pasien dan keluarga Memandang manusia sebagai makhluk biopsikososial dalam ekosistemnya 4. Mendorong para mahasiswa dan penyedia pelayanan kesehatan lainnya untuk lebih mengenal dan memastikan penyebab kesakitan. 5. Edukasi, pencegahan dan promosi terdapat didalam model ini sehingga dapat menimbulkan ide-ide baru dalam mengatasi masalah kesehatan.