Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini kelompok akan membahas kesenjangan yang terjadi antara
teori dengan yang terjadi pada kasus dilapangan, dimana akan dijelaskan factor
penghambat dan pendukung serta alternatif pemecahan masalah keperawatan
berdasarkan pada proses keperawatan.
1. Pengkajian

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada kasus ini berdasarkan
teori antara lain :
a. Bersihan jalan napas tidak efektif kemungkinan b.d inflamasi trakea
branchial, pembentukan edema, peningkatan produksi sputum
b. Gangguan pertukaran gas kemungkinan b.d perubahan membran alveolar-
kapiler
c. Hipertermi kemungkinan b.d. proses infeksi
d. Resiko Infeksi kemungkinan b.d. ketidakadekuatan pertahanan utama
( penurunan kerja silia, perlengketan sekret pernafasan), tidak adekuatnya
pertahanan sekunder, penyakit kronis
e. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan kemungkinan b.d.
peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap demam dan proses
infeksi
f. Resiko kekurangan volume cairan kemungkinan b.d. intake cairan oral
tidak adekuat, kehilangan cairan aktif
g. Intoleransi aktifitas kemungkinan b.d. ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen, kelemahan umum.
Dari diagnosa keperawatan secara teori diatas, kelompok hanya
mengambil dua (2) diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas masalah
diantaranya :
1) Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihan otot pernafasan
2) Gangguan pertukaran gas kemungkinan b.d perubahan membran alveolar-
kapiler
Dan juga kelompok mendapatkan satu (1) tambahan diagnosa keperawatan
yaitu :
1) Penurunan curah jantung b/d perubahan frekuensi/irama jantung
3. Intervensi
Pada kasus ini intervensi yang dilakukan merujuk pada permasalahan yang
timbul berdasarkan prioritas masalah, dikarenakan kondisi pasien yang buruk
observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap 1-2 jam sekali. Managemen A,B,C
pada kasus ini juga diterapkan, seperti pada penanganan ketidakefektifan pola
nafas, intervensi yang didapatkan berdasarkan pada teori dan disesuaikan
dengan perkembangan penyakit dan permasalahanya.
4. Implementasi
Implementasi yang dilakukan dalam kasus ini adalah implementasi yang
sesuai dengan intervensi yang didapat dari teori dan implementasi sesuai
dengan klinis pasien.
5. Evaluasi
Evaluasi dari intervensi dan implementasi yang diberikan pada pasien ini
dilakukan semaksimal mungkin, namun karena proses dan perjalanan penyakit
pasien yang terjadi sudah pada stage akhir, maka intervensi dan implementasi
yang dilakukan hasilnyatidak maksimal dan diakhir evaluasi pasien meninggal
pada tanggal 27-05-2015 jam:

Anda mungkin juga menyukai