Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Manajemen Risiko (Risk

Management) dan Tahapan Prosesnya


April 12, 2019 Budi Kho Produksi dan Operasional 0

Pengertian Manajemen Risiko (Risk Management) dan Tahapan Prosesnya – Risiko adalah
kemungkinan terjadinya sesuatu yang buruk atau hilangnya sesuatu yang bernilai. Nilai yang
dimaksud disini dapat berupa kesehatan, status sosial, kekayaan, barang, harta ataupun
kesejahteraan dan kebahagiaan. Nilai-nilai ini dapat diperoleh atau hilang ketika kita mengambil
keputusan untuk melakukan ataupun tidak melakukan suatu tindakan.

Dalam dunia bisnis, Risiko dapat diartikan sebagai faktor luar maupun faktor dalam yang dapat
menyebabkan ketidakpastian dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk menghadapi
risiko ini, kita harus mengidentifikasikan dan menganalisis risiko tersebut serta mengevaluasi risiko
tersebut agar bisa dikelola ataupun diatasi. Oleh karena itu, kita memerlukan suatu manajemen
yang disebut dengan Manajemen Risiko.
Baca juga : Pengertian Manajemen dan 4 Fungsi Dasar Manajemen.

Pengertian Manajemen Risiko (Risk Management)


Dalam dunia bisnis, manajemen risiko didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, memantau dan
mengelola risiko potensial untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin ditimbulkannya
terhadap suatu organisasi. Setiap bidang dalam bisnis memiliki risikonya tersendiri. Contohnya di
bidang sistem informasi, risiko potensialnya adalah seperti terjadinya pelanggaran keamanan data,
kehilangan data, serangan dunia maya, kegagalan sistem, dan bencana alam. Sedangkan potensi
risiko yang akan terjadi di perusahaan Manufaktur adalah gagal mencapai target produksi yang
direncanakan, kerusakan mesin, hilangnya pesanan dari pelanggan, terjadinya masalah kualitas
produk dan lain sebagainya.
Proses manajemen risiko yang efektif akan membantu mengidentifikasi risiko mana yang menjadi
ancaman terbesar bagi organisasi dan memberikan panduan untuk menanganinya. Berikut ini
adalah beberapa definisi dan pengertian Manajemen Risiko menurut para ahli di bidangnya.

 Pengertian Manajemen Risiko menurut Irham Fahmi (2010:2), Manajemen Risiko adalah
suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran
dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai
pendekatan manajemen secara komperhensif dan sistematis.
 Pengertian Manajemen Risiko menurut Djojosoedarso (2003:4), Manajemen Risiko adalah
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan resiko, terutama resiko yang
dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat.
 Pengertian Manajemen Risiko menurut Djohanputro (2008,43), Manajemen Risiko
merupakan proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur,
memetakan, mengembangkan alternatif penanganan risiko, dan memonitor dan
mengendalikan penanganan risiko.
 Pengertian Manajemen Risiko menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor
142/PMK.010/2009 tentang MANAJEMEN RISIKO LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR
INDONESIA, Manajemen Risiko adalah serangkaian prosedur dan metodologi yang
digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan Risiko yang
timbul dari kegiatan usaha.

Tahapan Manajemen Risiko


Untuk mencapai sebuah kesuksesan, setiap orang maupun organisasi perlu dan juga harus
mengambil risiko dalam perjalanan menuju kesuksesannya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui
tentang risiko apa yang akan dihadapi, mengawasi potensi risiko tersebut dan mencari jalan dan
tindakan untuk mengatasinya. Berikut ini adalah 5 langkah atau tahapan Manajemen Risiko yang
harus kita ketahui untuk menghasilkan proses manajemen yang efektif.

1. Mengidentifikasikan Risiko (Identify the Risk)


Langkah pertama dalam Tahapan Manajemen Risiko adalah mengidentifikasikan Risiko. Kita perlu
memahami dan menemukan faktor risiko yang terlibat dalam suatu keputusan ataupun proyek. Ada
beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menemukan risiko-risiko dalam suatu proyek atau
suatu keputusan yang akan diambil. Kita perlu mencatat semua poin-poin risiko dan menyiapkannya
menjadi sebuah daftar risiko untuk proyek atau keputusan tersebut.

2. Menganalisis Risiko (Analysis the Risk)


Setelah menemukan dan memahami risikonya, kita perlu menganalisis risikonya. Menentukan
kemungkinan dan konsekuensi dari setiap risiko tersebut. Kita perlu mengembangkan pemahaman
tentang potensi dan sifat risikonya yang akan memengaruhi keberhasilan suatu proyek atau bisnis.
Contohnya, Ada risiko yang dapat membuat seluruh bisnis terhenti, sementara ada risiko yang
hanya akan menjadi ketidaknyamanan kecil.

3. Mengevaluasi Risiko atau Peringkatan Risiko (Evaluate the Risk)


Setelah dianalisis, Risiko-risiko tersebut perlu diberikan peringkat dan prioritas. Sebagian besar
solusi manajemen risiko memiliki kategori risiko yang berbeda, tergantung pada tingkat keparahan
risiko tersebut. Risiko yang hanya dapat menyebabkan beberapa ketidaknyamanan dinilai rendah
(low risk), sedangkan risiko yang dapat menyebabkan kerugian besar atau bencana dinilai lebih
tinggi (high risk). Penentuan risiko ini sangat penting karena akan menentukan cara penanganannya
serta sumber daya yang akan digunakannya pada penanganan risiko tersebut. Contohnya, pada
beberapa risiko tingkat rendah, penanganannya mungkin tidak memerlukan intervensi manajemen
tingkat atas. Namun apabila terdapat satu risiko dengan peringkat tertinggi maka diperlukan
intervensi segera dari manajemen tingkat atas.

4. Menanggapi Risiko (Response of the Risk)


Tahapan ini juga disebut dengan Risk Response Actions atau Tindakan Respon Risiko. Setelah
memperhitungkan setiap risikonya, kita perlu memutuskan bagaimana merespon setiap risiko. Ada
beberapa tanggapan risiko yang dapat kita ambil, diantaranya adalah

 Mengambil tindakan untuk menghentikan semua kegiatan yang dapat menyebabkan


terjadinya risiko (Risk Avoidance).
 Mengambil tindakan untuk mengurangi kemungkinan atau dampaknya (Risk Reduction).
 Mengambil tindakan untuk memindahkan beberapa risiko atau semua risiko ke pihak lain
seperti melalui asuransi atau outsourcing (Risk Sharing atau Risk Transfer).
 Menerima Risiko tersebut terjadi atau tidak mengambil tindakan apapun untuk
menganggulangi risikonya (Risk Acceptence).

5. Meninjau dan Memantau Risiko (Review and Monitor the Risk)


Tidak semuanya berjalan lancar sesuai dengan yang direncanakan. Oleh karena itu, diperlukan
peninjauan ulang dan pemantauan terhadap kemungkinan terjadinya perubahan faktor lainnya yang
akan menyebabkan berubahnya risiko yang akan dihadapi sehingga mengharuskan kita untuk
merubah perencanaan manajemen risiko kita lagi.

Anda mungkin juga menyukai