Laporan Kimia
Laporan Kimia
Ilkafah
OKSIGENASI
PROSES MENDAPATKAN O2
DAN MENGELUARKAN CO2
SEHINGGA MELIBATKAN 2 PROSES
• INSPIRASI • EKSPIRASI
Masuknya O2 atmosfer Keluarnya CO2 dari
ke dalam alveoli alveoli ke atmosfer
ANATOMI FAALI
1. HIDUNG/NASAL
2. PHARYNK
3. LARIYNK
4. TRACHEA
5. BRONCHIAL
6. DIAPHRAGM
Fungsi hidung
1. Warming
Penyesuaian suhu udara luar ke dalam paru
2. Humidifying
Penyesuaian kelembaban udara
3. Filtering
4. Melaksanakan filter terhadap debu
5. Defence
Pertahanan terhadap masuknya baksil yang ikut
masuk bersama udara
Faring dan Larink
Pengangkutan O2 ke
jaringan dan pengangkutan
Co2 dari jaringan ke udara luar
Dipengaruhi oleh
• Curah jantung
• Jumlah eritrosit
• Exercise
Apabila tubuh mengalami kekurangan
oksigen maka :
Kerja nafas meningkat
Kerja jantung meningkat
Vasodilatasi organ-organ vital
Vasokonstriksi ke organ-organ yang dianggap
tidak vital oleh tubuh.
Terapi oksigen ditujukan untuk:
• Hipoxic hipoxia
• Stagnan hipoxia
• Anemic hipoxia
• Histotoxic hipoxia.
Tanda /Gejala Hipoksia
1. Nafas sesak
2. Gerakan otot nafas tambahan
3. Takhikardi
4. Tekanan darah meningkat
5. Berkeringat
6. gelisah
TRANSPORTASI OKSIGEN
• Oksigen dibawa dalam darah dengan 2 bentuk:
– Sebagai O2 larut secara fisik dalam plasma 0,3 ml dalam 100 ml
darah arteri 1 % dr jumlah O2 total yg diangkut ke jaringan
– Dalam kombinasi dengan hemoglobin dari sel2 darah merah
(oksihemoglobin) 20 ml dalam 100 ml darah arteri
• Faktor yg mempengaruhi transport:
– Cardiac output
– Jumlah erythrocyte dan hematokrit (prosentase erythrociye dalam
darah 40-54% (♂) and 37-48% (♀)
TRANSPORTASI OKSIGEN
Erythrocytes
Hemoglobin
TRANSPORTASI OKSIGEN
• Oksigen larut dalam plasma:
– Dipengaruhi oleh PaO2 (tekanan parsial oksigen) makin tinggi PaO2,
makin besar jumlah oksigen yang terlarut
– Mis PaO2 10 mmHg 0,03 ml oksigen dilarutkan dlm 100 ml plasma
berlaku kelipatan
• Oksigen tergabung dgn hemoglobin:
– Dipengaruhi jg oleh PaO2, tetapi hanya sampai PaO2 150 mmHg
– Saat PaO2 150 mmHg saturasi O2 adl 100%
– Saat saturasi O2 100% 1 g Hb akan bergabung dgn 1,34 ml O2
TRANSPORTASI OKSIGEN
• Kurva disosiasi oksihemoglobin
• Hubungan antara tekanan parsial oksigen
arteri (PaO2) dan persentasi saturasi O2
(SaO2)
• Ada 3 tingkatan kecukupan:
– Normal PaO2 diatas 70 mmHg
– Relatif aman PaO2 45 – 75 mmHg
– Berbahaya PaO2 dibawah 40 mmHg
KURVA DISOSIASI OKSIHEMOGLOBIN
TRANSPORTASI OKSIGEN
• Persentasi SaO2 dipengaruhi oleh CO2, pH,
suhu
– Jika naik menggeser kurva ke kanan lebih
banyak O2 dilepaskan ke jaringan
– Jika menurun kurva bergerser ke kiri ikatan
O2 dan Hb lebih kuat lebih sedikit O2 yang
dilepaskan ke jaringan hipoksia
TRANSPORTASI CO2
• Larut dalam plasma secara fisik : 10 %, CO2 lebih
mudah larut dalam plasma dibandingkan O2
• Karbaminohemoglobin : 20% berikatan dengan
gugus amino pada hemoglobin
• Bikarbonat plasma : 70%, diangkut dalam bentuk
ini
TUJUAN PEMBERIAN OKSIGEN
• Dibutuhkan pada gangguan oksigenisasi
• Menjaga proses metabolisme
• Mencegah komplikasi yang disebabkan
keadaan hipoksemia
INDIKASI PEMBERIAN OKSIGEN
• Henti jantung dan pernafasan ( berikan O2 100%)
• Hipoksemia ( PaO2 <59 mmHg, Sat O2 < 90 % )
• Hipotensi sistemik ( systolik < 100 mmHg )
• CO rendah & asidosis metabolik (HCO3 <18 mmol)
• Distres respirasi (laju nafas>24 X/menit)
• Anestesia
(The American College of Chest Physician and National Heart,
Lung, and Blood Institute)
Volume paru
• Volume tidal (Tidal volume/TV),
– yaitu jumlah udara yang masuk ke dalam dan ke luar dari paru pada
pernapasan biasa/ istirahat.
– Pada orang dengan berat badan 70 kg, volume tidal berkisar 500 ml, hal ini
berarti dalam kondisi relaks, individu bernafas sebanyak 12 x per menit,
menghisap dan menghembuskan nafas sebanyak 500 x 12 = 6 liter per menit
• Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume/IRV),
– yaitu jumlah udara yang masih dapat masuk ke dalam paru pada inspirasi
maksimal setelah inspirasi biasa.
– Volume ini menggambarkan seberapa banyak udara yang dapat dihisap
sebanyak mungkin diluar pernafasan biasa.
– Nilai normal IRV berkisar 3000 ml Volume cadangan ekspirasi (Expiratory
Reserve Volume/ERV), yaitu jumlah udara yang dikeluarkan secara aktif dari
dalam paru setelah ekspirasi biasa. Nilai normal ERV berkisar 1200 ml
• Volume residu
– yaitu jumlah udara yang tersisa dalam paru setelah ekspirasi maksimal, tetap
ada udara yang masih tersimpan di dalam paru-paru.
– Nilai normal volume residual berkisar 1.2 liter.
Kapasitas paru
• Kapasitas paru total (total lung capacity/ TLC),
– yaitu jumlah total udara dalam paru setelah inspirasi maksimal.
– Nilai normal TLC seseorang berkisar 6 liter.
• Kapasitas vital (vital capacity/ VC),
– yaitu jumlah udara yang dapat diekspirasi maksimal setelah inspirasi
maksimal.
– sebagai gambaran seberapa besar kemampuan paru-paru seseorang
untuk menggerakkan udara pada kondisi inspirasi dan ekspirasi
maksimal.
– Nilai normal VC berkisar 5 liter. Pada atlet VC dapat mencapai 6.5 liter,
orang yang kurus berkisar 3 liter.
– Ukuran VC akan sangat berkurang pada klien gangguan kronis
parenkim paru seperti Tuberkulosis (TBC), kelemahan otot pernafasan
akibat penyakit (missal Polio, Guillan Barre Syndrome) dan konsumsi
obat tidur.
• Kapasitas inspirasi,
– yaitu jumlah udara maksimal yang dapat masuk ke dalam paru setelah
akhir ekspirasi biasa.
• Kapasitas residu fungsional,
– yaitu jumlah udara dalam paru pada akhir ekspirasi biasa
KEBUTUHAN JUMLAH O2
• Keracunan oksigen
– Tanda atau keluhan awal
• Ekstremitas kesemutan
- Sesak
- Gelisah
TANDA LEBIH LANJUT
PEMERIKSAAN UMUM :
- ADA TIDAKNYA SIANOSIS, ANEMIA,
JARI TABUH, PEMBESARAN KELJ,
EDEMA, TEK. VENA SENTRAL &
IRAMA NAPAS.
- GEJALA HIPOKSIA & HIPERKAPNEA
59
THORAKS
INSPEKSI
POSISI TIDUR PASIEN.
GERAK NAPAS DARI HEMITORAK.
PENGGUNAAN OTOT NAPAS SEKUNDER &
RETRAKSI TL. IGA.
IRAMA NAPAS, CHEYNE STOKES & TAKHIPNE
60
• PALPASI
NYERI TEKAN. DEVIASI TRAKEA, POSISI
APEX JANTUNG, SIMETRI RUANG ANTAR
IGA, PEMERIKSAAN FREMITUS VOKAL.
• PERKUSI
KEREDUPAN / HIPERSONORITET
61
• AUSKULTASI
PERNAPASAN BRONKHIAL UMUMNYA
MENANDAKAN PROSES KONSOLIDASI.
PERPANJANGAN EKSPIRASI MENANDAKAN
OBSTRUKSI JALAN NAPAS, EMFISEMA.
KREPITASI EDEMA PARU, INFEKSI /
FIBROSIS.
WHEEZING PD EKSPIRATORIK ASMA
BRONKIAL.
RHONCI, ADANYA SEKRET DLM BRONKHI.
62
• FOTO THORAK
PENTING UTK
MENGUNGKAP ADANYA
INFILTRAT, KONSOLIDASI,
MASSA, PAERUBAHAN
VOL. PARU, KELAINAN DI
PLEURA, KELAINAN DI
MEDIATINUM, BENTUK
DAN BESARNYA JANTUNG,
SERTA THORACIC CAGE.
63
• LABORATORIUM
DARAH LENGKAP : ANEMIA, ERITROSITOSIS
DPT DIJUMPAI PD HIPOKSIA KRONIK (
PPOM), EOSINOFILLIA ADANYA ALERGI,
DAHAK BERBUIH PD EDEMA PARU,
MUKOPURULEN/PURULEN PD BRONKHITIS,
PNEUMONI, ABSES SERTA BRONKIEKTASIS.
64
• ANALISA GAS DARAH
SATSU-SATUNYA CARA UTK MENENTUKAN
ADANYA/DERAJAT HIPOSEMIA/HIPERKAPNIA.
• RENTANG HARGA NORMAL :
Ph 7, 35 – 7, 45
PaCO2 35 - 45 mmHG
HCO3 22 – 28 mmol / L
PaO2 > 80 mmHG
BE +/- 2
Sat. O2 = > 95 %
65