Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer dan
diberikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk
memenangkan suatu peperangan. Seorang yang berperang dalam mengatur
strategi, untuk memenangkan peperangan sebelum melakukan tindakan, ia
akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan yang dimilikinya baik dilihat
dari kuantitas maupun kualitasnya, Setelah semuanya diketahui, baru
kemudian ia akan menyusun tindakannya yang harus dilakukan, taktik dan
teknik peperangan maupun waktu yang tepat untuk melakukan serangan.
Dengan demikian dalam menyusun strategi perlu memperhitungkan berbagai
factor, baik dari dalam maupun dari luar.
Istilah strategi, sebagaimana banyak istilah lainnya, dipakai dalam banyak
konteks dengan makna yang tidak selalu sama. Didalam konteks belajar
mengajar, strategi berarti pola umum perbuatan guru-peserta didikdidalam
perwujudan kegiatan belajar-mengajar. Sifat umum pola tersebut berarti
bahwa macam dan urutan perbuatan yang dimaksud tampak dipergunakan dan
dipercayakan guru dan peserta didik didalam peristiwa belajar. Dengan
demikian maka konsep strategi dalam hal ini merujuk kepada karakteristik
abstrak rentetan perbuatan guru dan peserta didik didalam peristiwa
belajar-mengajar. Implisit dibalik karakteristik abstrak itu adalah rasional
yang membedakan strategi yang satu dari strategi yang lain secara
fundamental. Istilah lain yang juga dipergunakan untuk maksud ini adalah
model-model mengajar. Sedangkan rentetan perbuatan guru-peserta didik
dalam suatu peristiwa belajar-mengajar aktual tertentu, dinamakan prosedur
instruksional.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar strategi pembelajaran ?
2. Bagaimana strategi pembelajaran antara guru dan siswa ?
3. Apakah tujuan strategi pembelajaran ?
4. Apa dampak strategi pembelajaran bagi guru dan siswa ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar strategi pembelajaran.
2. Untuk mengetahui strategi pembelajaran antara guru dan siswa.
3. Untuk mengetahui tujuan strategi pembelajaran.
4. Untuk mengetahui dampak strategi pembealajaran bagi guru dan siswa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran

Menurut Mansur (1991) terdapat empat dasar strategi pembelajaran,


yaitu :

1. Mengidentifikasikan serta menetapkan tingkah laku dari kepribadian anak


didik sebagaimana yang diharapkan sesuai tuntunan dan perubahan
zaman.

2. Mempertimbangkan dan memilih sistem belajar mengajar yang tepat untuk


mencapai sasaran yang akurat.

3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar yang


dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru
dalam menunaikan kegiatan mengajar.

4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kritera


serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman bagi guru
dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar.1

Pengertian Strategi Pembelajar

Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang artinya suatu
usaha untuk mencapai suatu kemenangan dalam suatu peperangan awalnya
digunakan dalam lingkungan militer. Namun, istilah strategi digunakan dalam
berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi

1 Paturrohmah, Pupuh dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Refika Aditama,
2007), hlm 46.

3
dalam konteks pembelajaran yang dikenal dalam istilah strategi
pembelajaran.2

Menurut J.R David (1976) strategi pembelajaran adalah perencanaan


yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Sementara itu Dick and Carey (1985) berpendapat bahwa
strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang
digunakan bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar siswa/peserta latih.

Pendapat dari Moedjiono (1993) strategi pembelajaran adalah


kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsisten
antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran, dimana
untuk itu guru menggunakan siasat tertentu. Merujuk dari beberapa pendapat
diatas strategi pembelajaran dapat dimaknai secara sempit dan luas. Secara
sempit strategi mempunyai kesamaan dengan metode yang berarti cara untuk
mencapai tujuan belajar yang lebih ditetapkan. Secara luas startegi dapat
diartikan sebagai suatu cara penetapan keseluruhan aspek yang berkaitan
dengan pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk perencanaan, pelaksanaan
dan penilaian.

Setelah mencermati konsep strategi pembelajaran kita perlu mengkaji


pula tentang istilah lain yang erat kaitannya dengan strategi pembelajaran dan
memiliki keterkaitan makna yaitu pendekatan, metode dan teknik.

Pendekatan pembelajaran adalah suatu cara pandang dalam melihat


dan memahami situasi pembelajaran. Terdapat dua pendekatan dalam
pembelajaran yaitu pendekatan yang berpusat pada guru dan pendekatan yang
berpusat pada siswa.

a) Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam


menyampaikan bahan agar tujuan atau kompetensi dasar tercapai.

2 Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran (Jakarta: DEPAG RI, 2009), hlm 37.

4
b) Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan orang dalam rangka
mengimplementasikan suatu metode, yaitu cara yang harus dilakukan
agar metode yang dilakukan berjalan dengan efektif dan efisien.3

Strategi pembelajaran berbeda dengan desain instruksional karena


strategi pembelajaran berkenaan dengan kemungkinan variasi pola dalam arti
macam dan urutan umum perbuatan belajar mengajar yang secara prinsip
berbeda antara yang satu dengan yang lain, sedangkan desain instruksional
menunjukkan pada cara-cara merencanakan sesuatu sistem lingkungan belajar
tertentu, setelah ditetapkan untuk menggunakan satu atau lebih strategi
pembelajaran tertentu. Kalau disejajarkan dalam pembuatan rumah,
pembicaraan tentang (bermacam-macam) strategi pembelajaran adalah ibarat
melacak berbagai kemungkinan macam rumah yang akan dibangun,
sedangkan desain instruksional adalah penetapan cetak biru rumah yang akan
dibangun itu serta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan langkah-langkah
konstruksinya maupun kriterianya dari tahap ke tahap sampai dengan
penyelesaian akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibuat.

B. Strategi Pembelajaran Antara Guru dan Siswa

Strategi pembelajaran antara guru dan siswa dapat di klarifikasikan


menjadi lima, yaitu :

1. Strategi pembelajaran langsung

Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang


banyak diarahkan oleh guru. Strategi ini efektif untuk menentukan
informasi atau membangun keterampilan tahap demi tahap. Pembelajaran
langsung biasanya bersifat deduktif.

Kelebihan strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan


digunakan. Sedangkan kelemahan utamanya dalam mengembangkan

3 Mochsin, Strategi Pembelajaran (Jakarta: Amanah Pustaka, 2008). hlm 10-11.

5
kemampuan-kemampuan, proses-proses, dan sikap yang dipergunakan
untuk pemikiran kritis dan hubungan interpersonal serta belajar kelompok.
Agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan pemikiran kritis,
strategi pembelajaran langsung perlu dikombinasikan strategi
pembelajaran yang lainnya.

2. Strategi pembelajaran tidak langsung

Strategi pembelajaran tidak langsung sering disebut induktif.


Berlawanan dengan strategi pembelajaran langsung, pembelajaran tidak
langsung umumnya berpusat pada peserta didik, meskipun dua strategi
tersebut dapat saling melengkapi. Peranan guru bergeser dari seseorang
penceramah menjadi fasilitor. Guru mengelola lingkungan belajar dan
memberikan kesempatan peserta didik untuk terlibat.

3. Strategi pembelajaran interaktif

Pembelajaran interaktif menekankan pada diskusi dan sharing di


antara peserta didik. Diskusi dan sharing memberi kesempatan peserta
didik untuk bereaksi terhadap gagasan, pengalaman, pendekatan dan
pengetahuan guru atau temannya dan untuk membangun cara alternatif
untuk berfikir dan merasakan.

4. Strategi pembelajaran empirik

Strategi pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif,


berpusat pada peserta didik, dan berbasis aktivitas. Refleksi pribadi
tentang pengalaman dan formulasi perencanaan menuju penerapan pada
konteks yang lain merupakan faktor kritis dalam pembelajaran empirik
yang efektif.

5. Strategi pembelajaran mandiri

6
Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan
untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri.
Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik
dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman
atau sebagian dari kelompok kecil.4

C. Tujuan Strategi Pembelajaran

Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh para ahli bahwa


pengertian pembelajaran secara garis besernya adalah suatu proses belajar
mengajar atara guru dan anak didik ataupun ada sangkut pautnya dengan
manusia.

Dalam proses belajar mengajar, strategi pembelajaran sangat


dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk lebih meningkatkan kualitas anak didik
menuju terbinanya insan yang handal dan mampu. Tentunya untuk tujuan ini
maka strategi pembelajaran termasuk dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar.

Muhaimin, mengemukakan bahwa strategi pembelajaran tersebut


sangat bermanfaat pada setiap tahapan dan proses belajar mengajar, baik pada
tahap kesiapan, pemberian motivasi, perhatian, memberikan persepsi, retensi
maupun dalam melakukan transfer ilmu pengetahuan kepada siswa.

Dapat dijelaskan bahwa strategi yang dibutuhkan dalam persiapan


proses belajar mengajar yang harus diperhatikan adalah kesiapan belajar
siswa baik fisik maupun psikis (jasmani-rohani) yang memungkinkan siswa
atau subjek untuk melakukan proses belajar. Selanjutnya, pada aspek
pemberian motivasi, strategi sangat memberikan pengaruh pada siswa.
Strategi motivasi ini mengharuskan adanya tenaga pendorong (motivasi) atau

4 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm 12-13.

7
penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu
dalam hal ini adalah pada pencapaian tujuan proses belajar mengajar.

Adapun target ideal dari strategi dalam proses pembelajaran adalah


kemampuan siswa memahami apa yang telah dipelajari baik kemampuan
kognitif, efektif maupun psikomotorik. Atas dasar ini maka perhatian atau
dapat dikatakan kesungguhan dan keseriusan siswa dalam proses belajar
mengajar menjadi sangat urgen (penting). Pada prinsip ini menyangkut suatu
proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang dapat menerima atau
meringkas informasi yang diperoleh dari lingkungannya.

Adapun manfaat mempelajari strategi pembelajaran adalah :

a. Guru dapat menyajikan bahan pelajaran dengan baik dan dapat diterima
murid degan baik.

Sebagaimana telah diutarakan diawal tadi, bahwa Bangsa Indonesia


ini adalah bangsa yang heterogen, sehingga sangat tidak cukup bila hanya
dikembangkan satu strategi dalam pengajaran. Karena hal ini tentu akan
menimbulkan konflik pada diri setiap anak didik yang merasa hal itu
tidak sesuai dengan dirinya. Sehingga apa yang disampaikan oleh guru
tidak mampu dicerna dengan baik. Tentu hal ini akan berbeda
kejadiannya bila sang guru menguasai berbagai macam metode dan
menerapkannya langsung kepada anak didiknya.

b. Guru dapat mengetahui lebih dari satu strategi pembelajaran

Dengan mempelajari berbagai metode dan strategi pembelajaran tentu


guru tidak akan buta terhadap strategi. Ia akan terus mengembangkan
strategi tersebut untuk kemajuan pendidikan. Strategi pembelajaran yang
bertujuan untuk memudahkan anak didik mengerti akan pelajarannya
amat banyak bentuknya, kesemuanya itu diadakan agar apa yang
disampaikan pendidik kepada peserta didik dapat dicerna dengan baik.

8
c. Guru akan lebih mudah mengenali kelas

Dengan menguasai banyak strategi, guru leluasa mengatur kelasnya


untuk mengadakan suatu proses belajar, selain hal itu dapat menghemat
tenaga guru juga dapat mempercepat proses belajar mengajar. Dengan
berbagai bentuk strategi, guru akan lebih mudah mengontrol mana siswa
yang aktif dan mana siswa yang pasif

d. Guru akan lebih kreatif dalam mengatur suasana kelas

Semakin kaya dengan strategi, maka guru akan semakin kreatif dalam
membuat suasana di dalam kelas. Sehingga kegiatan belajar mengajar
akan berjalan dengan lancar.

e. Kreatifitas dalam menyalurkan ilmunya kepada anak didik akan lebih


variatif.

Semakin banyak strategi yang dikuasi oleh guru dalam


menyampaikan mata pelajaran kepada anak didiknya, akan semakin
mudah ia menyalurkan ilmunya.

D. Dampak Strategi Pembelajaran Bagi Guru dan Siswa

Berikut ini adalah dampak strategi pembelajaran bagi guru dan siswa
adalah sebagai berikut :

a. Strategi pembelajaran langsung

Dampak positifnya yaitu : mudah untuk dirancang, mudah untuk


digunakan, dan efektif untuk menentukan informasi atau membangun
keterampilan tahap demi tahap.

Sedangkan dampak negatifnya yaitu : kurangnya pengembangan


kemampuan, proses dan sikap serta perlu dikombinasikan dengan strategi
pembelajaran yang lain.

9
b. Strategi pembelajaran tidak langsung

Dampak positifnya yaitu : mendorong ketertarikan dan keingintahuan


peserta didik, menciptakan alterntif dan menyelesaikan masalah,
mendorong kreativitas dan pengembangan keterampilan interpersonal dan
kemampuan yang lain, pemahaman yang lebih baik, mengekspresikan
pemahaman.

Sedangkan dampak negatifnya adalah memerlukan waktu panjang,


susah diprediksi. Strategi pembelajaran ini juga tidak cocok apabila
peserta didik perlu mengingat materi dengan cepat.

c. Strategi pembelajaran interaktif

Dampak positifnya yaitu : peserta didik dapat belajar dari temannya


dan guru untuk membangun keterampilan sosial dan
kemampuan-kemampuan, mengorganisasikan pemikiran dan membangun
argumen yang rasional.

Sedangkan dampak negatifnya yaitu : strategi ini sangat bergantung


pada kecakapan guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamika
kelompok.

d. Strategi pembelajaran empirik

Dampak positifnya yaitu : meningkatkan partisipasi peserta didik,


meningkatkan sifat kritis peserta didik, meningkatkan analisis peserta
didik, dapat menerapkan pembelajaran pada situasi yang lain.

Sedangkan dampak negatifnya yaitu : penekannya hanya pada proses


bukan pada hasil, keamanan siswa, biaya yang mahal, dan memerlukan
waktu yang panjang.

e. Strategi pembelajaran mandiri

Dampak positifnya yaitu : membentuk peserta didik yang mandiri


dan bertanggung jawab

10
Sedangkan dampak negatifnya yaitu : peserta MI belum dewasa,
sehingga sulit menggunakan pebelajaran mandiri.5

5https://www.google.co.id/amp/s/zaifbio.wordpress.com/2009/07/01/konsep-dasar-strategi-pe

mbelajaran/amp/ diunggah pada Rabu, 31 Oktober 2018, pukul 11.30 WITA.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Mansur (1991) terdapat empat dasar strategi pembelajaran,


yaitu :

1. Mengidentifikasikan serta menetapkan tingkah laku dari kepribadian anak


didik sebagaimana yang diharapkan sesuai tuntunan dan perubahan
zaman.

2. Mempertimbangkan dan memilih sistem belajar mengajar yang tepat untuk


mencapai sasaran yang akurat.

3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar yang


dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru
dalam menunaikan kegiatan mengajar.

12
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kritera
serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman bagi guru
dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar.

Strategi pembelajaran antara guru dan siswa dapat di klarifikasikan


menjadi empat, yaitu :

1. Strategi pembelajaran langsung

2. Strategi pembelajaran tidak langsung

3. Strategi pembelajaran interaktif

4. Strategi pembelajaran empirik

5. Strategi pembelajaran mandiri

Dalam proses belajar mengajar, strategi pembelajaran sangat


dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk lebih meningkatkan kualitas anak didik
menuju terbinanya insan yang handal dan mampu. Tentunya untuk tujuan ini
maka strategi pembelajaran termasuk dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar.

Berikut ini adalah dampak strategi pembelajaran bagi guru dan siswa
adalah sebagai berikut :

a. Strategi pembelajaran langsung

Dampak positifnya yaitu : mudah untuk dirancang. Sedangkan


dampak negatifnya yaitu : kurangnya pengembangan kemampuan

b. Strategi pembelajaran tidak langsung

Dampak positifnya yaitu : mendorong ketertarikan dan keingintahuan


peserta didik. Sedangkan dampak negatifnya adalah memerlukan waktu
panjang.

c. Strategi pembelajaran interaktif

13
Dampak positifnya yaitu : peserta didik dapat belajar dari temannya
dan guru untuk membangun keterampilan sosial dan
kemampuan-kemampuan. Sedangkan dampak negatifnya yaitu : strategi
ini sangat bergantung pada kecakapan guru dalam menyusun dan
mengembangkan dinamika kelompok.

d. Strategi pembelajaran empirik

Dampak positifnya yaitu : meningkatkan partisipasi peserta didik.


Sedangkan dampak negatifnya yaitu : penekannya hanya pada proses
bukan pada hasil.

e. Strategi pembelajaran mandiri

Dampak positifnya yaitu : membentuk peserta didik yang mandiri


dan bertanggung jawab. Sedangkan dampak negatifnya yaitu : peserta MI
belum dewasa, sehingga sulit menggunakan pebelajaran mandiri.

DAFTAR PUSTAKA

14
Sutikno, Paturrohmah, Pupuh dan Sobry, Strategi Belajar Mengajar, Bandung:
Refika Aditama, 2007.

Dewi, Masitoh dan Laksmi, Strategi Pembelajaran, Jakarta: DEPAG RI,


2009.

Mochsin, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Amanah Pustaka, 2008.

Uno, Hamzah B, Model Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Https://www.google.co.id/amp/s/zaifbio.wordpress.com/2009/07/01/konsep-d
asar-strategi-pembelajaran/amp/.

15
HASIL WAWANCARA

Pertanyaan wawancara :

1. Bagaimana cara penyampaian guru pada saat proses belajar mengajar di


SMAN 7 Samarinda yang berkaitan dengan teknologi dan media
pembelajaran ?

2. Apakah semua siswa/siswi SMAN 7 dapat memahami apa yang disampaikan


guru pada saat proses belajar mengajar ?

3. Apakah teknologi dan media menjadi acuan dalam proses belajar mengajar ?

Hasil wawancara :

1. Cara penyampaian guru pada saat proses belajar mengajar di SMAN 7


Samarinda adalah mempersiapkan didalam RPP mereka, lalu mensetting Rpp
itu sebagai penggunaan apa yang sesuai dengan pokok pembahasan yang mau
disampaikan. Lalu memilih media yang cocok, kalau hanya seabagai
presentasi saja mereka menggunakan audio, kalau untuk menumbuhkan
proses kerja mereka melakukan demostrasi melalui teks prosedur.

2. Siswa/siswi SMAN 7 Samarinda sebagian besar memahami bahkan itu sangat


menarik bagi siswa. Dan efeknya juga antusias kalau kita menggunakan
media dalam pembelajaran. Relatif lebih baik memakai media bagi beberapa

16
guru yang sudah menguasai media. Kendalanya penggunaan media itu kalau
guru tidak tau settingan media itu akan memakan waktu yang cukup lama.
Karena tidak semua guru mensetting medianya sendiri. Solusinya bekerja
sama dengan guru yang lain yang sudah menguasai settingan media.

3. Teknologi dan media itu tergantung tujuan yang dicanangkan didalam hati
guru masing-masing. Media itu tidak harus dipaksakan, ketika itu lebih efisien
disampaikan dengan media maka kita menggunakan media.

17

Anda mungkin juga menyukai