Pengertian Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere: busuk, rusak,
pejabat publik, baik politikus atau politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan
tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan
menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka, ini adalah salah satu
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk
keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya. Beratnya
korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan
untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan
sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para
pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali
B. Kajian Penelitian
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dinyatakan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai
tersangka baru dalam dua kasus dugaan korupsi yakni sengketa Pilkada Kabupaten Lebak serta
Atut sudah beberapa kali diperiksa penyidik KPK dalam kasus dugaan suap yang menyeret
mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar pada sengketa Pemilihan Kepala Daerah
Lebak, Banten.
Adiknya, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, sudah lebih dahulu dinyatakan sebagai
"Telah ditemukan lebih dari dua alat bukti untuk meningkatkan dan menetapkan status dalam
kasus ini," kata Ketua KPK Abraham Samad saat mengumumkan kemajuan kasus ini, Selasa
(17/12) siang.
Dalam kasus yang saat ini ditangani KPK, ia dikenai pasal 6 ayat 1a UU Tipikor, juncto pasal
55 ayat 1 KUHP.
"Dalam kasus tersebut tersangka Atut Chosiyah dinyatakan bersama-sama atau turut serta
dengan tersangka Tubagus Chaeri Wardana dalam kasus pemberian terhadap ketua MK Akil
Sementara untuk kasus Alat kesehatan, menurut Samad sudah disepakati para penyidik
penetapan Atut sebagai tersangka, "namun masih perlu direkonstruksikan perbuatan serta pasal-
pasalnya".
Dinasti Politik
Media nasional melalui situs internet ramai menyebut status baru Atut, sekelompok penyidik
mendatangi rumah dinas Gubernur Banten di Jalan Cipocok 51, Serang Tangerang.
Penggeledahan menurut KPK dilakukan terkait kasus dugaan suap terhadap Akil
korupsi di Banten bermodus keluarga dimana sanak saudara Atut dan Wawan memang banyak
Wawan sendiri tidak memiliki jabatan resmi dalam pemerintahan tetapi disebut-sebut
mempunyai kewenangan besar dalam menetapkan proyek fisik di berbagai tempat di Banten.
Akibat dugaan kasus korupsi yang melibatkan keluarga besar ini, parlemen dan pemerintah berniat
mengubah aturan dalam UU Pilkada yang membatasi keterlibatan sebuah dinasti politik.
Atut dilantik menjadi Gubernur Banten tahun 2005, menggantikan Djoko Munandar yang
KPK mencegah Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah untuk bepergian ke luar negeri.
Kebijakan ini dikeluarkan KPK menyusul penangkapan sang adik, yakni Tubagus Chaeri Wardana
Sang adik yang beristrikan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmy Diany kini meringkuk
di Rutan KPK. Dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), Airin memiliki harta yang cukup fantastis. Harta Airin pada 24
Agustus 2010 mencapai Rp 103,9 miliar. Dari jumlah harta yang dilaporkan itu, sebagian besar
Lalu, bagaimana dengan rincian harta sang kakak ipar, Ratu Atut? Politisi Golkar itu
melaporkan harta kekayaannya terakhir kali pada 6 Oktober 2006 lalu. Total hartanya 'hanya' Rp
41,9 miliar. Jumlah ini jauh di bawah sang adik ipar, Airin yang lebih 2 kali lipatnya.
Dari total harta Rp 41,9 miliar itu, total harta tidak bergerak seperti tanah dan bangunan yang
dimiliki Ratu Atut mencapai Rp 19,1 miliar. Jumlah ini juga masih 'kalah' dengan Airin.
Ratu Atut tercatat memiliki 43 item bidang tanah dan bangunan. Harga tanah termurah yang
dimiliki berada di Serang seluas 306 meter persegi seharga Rp 1,5 juta. Sementara, harga tanah
dan bangunan termahal berada di Serang dengan luas 12.806 dan 500 meter persegi. Harganya Rp
2,5 miliar.
Sementara, nilai harta alat transportasi pada 2006 mencapai Rp 3,9 miliar. Ratu Atut tercatat
memiliki 15 unit mobil.Dari jumlah itu, harga mobil termurah yakni Daihatsu Taft tahun
pembuatan 1982 seharga Rp 18 juta. Sementara, mobil termahal yakni Lexus seharga Rp 1,1
miliar.
Adik Ratu Atut, Tubagus Chaery Wardana alias Wawan telah ditetapkan sebagai tersangka
karena diduga memberikan uang sebesar Rp 1 miliar melalui pengacara yang dekat dengan Ketua
Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar, yakni Susi Tur Andayani. Wawan juga adalah suami
Berikut beberapa dugaan kasus korupsi yang dilakukan Ratu Atut Chosiyah, seperti dikutip
dari Merdeka.com
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah diduga telah melakukan penyelewengan dana APBD
Banten khusus untuk dana hibah dan bantuan sosial tahun 2011. Terkait dugaan tersebut, Indonesia
Menurut Peneliti ICW Abdullah Dahlan, dana hibah itu sejumlah Rp 340 miliar dan untuk dana
bantuan sosial sebesar Rp 51 miliar. Diduga dana tersebut ada yang dikorupsi.
sipil (PNS) di Pemprov Banten ataupun Tangerang Selatan. Pasalnya, adik Atut itu diketahui
“Kalau mau jadi PNS ya bayar ke dia (Wawan),” kata warga yang tidak mau disebutkan
Direktur Investigasi Dan Advokasi Fitra, Uchok Sky Khadafi menemukan sejumlah
kejanggalan mengenai lelang proyek rumah dinas Gubernur Banten. Lelang yang dimenangkan
oleh GANS dengan penawaran sebesar Rp 1.937.000.000 itu dinilai terlalu mahal.
Menurut Uchok, padahal pada saat lelang itu ada pihak yang menawar dengan harga yang
lebih murah. “CV. Bara Cipta Nusapala yang penawarannya lebih rendah dan murah malah
dikalahkan,” katanya.
Hingga saat ini, KPK masih belum melakukan pemeriksaan terhadap Ratu Atut.Dugaan-
dugaan korupsi yang ditujukan kepada dinasti Ratu Atut itu juga masih belum terbukti.
Pancasila merupakan dasar filsafat Negara dan juga merupakan “Prinsip prima” bersama-
sama norma agama. Sebagai prinsip prima, maka nilai-nilai pancasila dan norma-norma agama
inilah kunci terwujudnya Indonesia sebagai Negara hukum.Yang kita lihat sekarang peraturan
perundang-undangan kita tumpang tindih yang mempengaruhi pada tindak kewenangan antar
perundang-undangan. Akan tetapi tetap terjadi tumpang tindih, misalnya empat peraturan
perundang-unangan yang tumpang tindih, yakni ada yang memberi kewenangan kepada gubernur,
juga ada kewenangan di soal itu di Dephut, bahkan ada yang lain di kementrian.
Nilai-nilai azas pancasila semakin menyimpang, hal ini terlihat pada banyak kasus korupsi.
pancasila sudah dilupakan perilakunya menjadi korup. Persoalannya sekarang bagaimana jika 60%
dari 300-an kabupaten di Indonesia berurusan dengan KPK karena problem perilaku menyimpang.
Apa tidak berhenti republic ini? Maka dari itu, marilah dalam peringatan hari lahir pancasila kita
dapat memotivasi kembali pada jalan nilai yang benar. Intinya, kita perjuangan suatu pemerintahan
dengan pelayanan public yang baik, itulah pemerintahan yang bersih (termasuk dari korupsi) dan
berwibawa. Dengan begitu, cap kita sebagai salah satu Negara terkorup, dihilangkan. Pasalnya
berdasarkan laporan tahunan dari lembaga internasional ternama, Political and Economic Risk
Consultancy (PERC) yang bermarkas di Hongkong, Indonesia adalah negara yang terkorup nomor
tiga di dunia dalam hasil surveinya tahun 2001 bersama dengan Uganda. Indonesia juga terkorup
nomor 4 pada tahun 2002 bersama dengan Kenya. Sedangkan Pada tahun 2005 PERC
Apabila Indonesia dibandingkan dengan negara tetangga ternyata penjara mereka terisi lebih
sedikit dari kita di Indonesia. Isi penjara kita lebih banyak dari mereka.Ini bukti tegas memberantas
tranparansi internasional kepada masyarakat. Jadi, pemerintah dengan pejabatnya yang bersih dan
berwibawa, adalah pemerintahan dengan pelayanan public yang baik, termasuk dalam hal
pelayanan administrasi kependudukan, investasi dan seterusnya. Se;uruh rakyat Indonesia harus
Sejak dibangun dan diresmikan Presiden Soeharto, 1 Oktober 1992, Monumen Pancasila
Sakti menjadi tempat berlangsungnya upacara peringatan kesaktian Pancasila. Upacara terus
dilanjutkan meskipun pemerintah berganti empat kali. Semua pemerintah ingin pancasila tetap dan
terus sakti. Dalam upacara ketiga dimasa pemerintahannya, Presiden Yodhoyono kembali menjadi
inspektur upacara. Seperti tiga kali peringatan kesaktian pancasila sebelumnya, presiden tidak
melihat-lihat diutama tentang saktinya pancasila dari serangkaian upaya penghinaan oleh orang-
orang berideologi komunis. Upaya penghianatan terakhir dilakukan Partai Komunis Indonesia
(PKI). Upaya menghidupkan komunisme dan separatism merupakan lawan dari pancasila.
Ancaman dari kelompok umat islam ada juga tetapi tidak secara khusus seperti tampak dalam
terorisme.
Wakil ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno mengemukakan, ancaman terhadap pancasila sebagai
ideology setidaknya dapat dikategorikan menjadi dua yaitu ingin meniadakan pancasila dan ingin
mengubah pancasila. Kita tidak bisa menuding namun kita dapat merasakan dan melihat gerak dan
tingkah laku mereka yang sejak dahulu menentang pancasila dan UUD 1945.Menurut Hidayat,
pancasila tidak cukup hanya diperingati, diperdebatkan, dan dipolemikan. Diperingati bagus, tetapi
peringatan itu harus jadi sarana yang konkret untuk mengamalkan pancasila. Namun apakah
korupsi dapat dikategorikan sebagai upaya penghianatan terhadap pancasila, ketua KPK
Taufiqurrahman Ruki menjawab, Korupsi adalah perbuatan pelanggaran hukum, sebuah tindak
pidana yang bisa terjadi dalam Negara komunis sekalipun. Tidak ada hubungannya dengan
pancasila, tetapi pasti itu menghianati Negara.Penghianatan Negara lewat korupsi sudah pasti
Korupsi merupakan bentuk penyelewengan yang merugikan orang lain. Perilaku korupsi
merupakan pelanggaran terhadap hak orang lain. Sebab barang yang dikorupsi tersebut berisi hak
orang lain, yang berarti bahwa korupsi merupakan bentuk ketidakadilan. Korupsi juga merupakan
perilaku yang tidak beradab, sebab perilaku korupsi merupakan perilaku memperkaya diri dengan
Pancasila merupakan sumber nilai anti korupsi. Korupsi itu terjadi ketika ada niat dan
kesempatan. Kunci terwujudnya Indonesia sebagai Negara hukum adalah menjadikan nilai-nilai
Pancasila dan norma-norma agama. Serta peraturan perundang-undangan sebagai acuan dasar
untuk seluruh masyarakat Indonesia. Suatu pemerintah dengan pelayanan publik yang baik
Pelaku korupsi adalah orang-orang yang tidak mengamalkan Pancasila. Pancasila yang
menjadi Dasar negara dan pandangan hidup bangsa tidak diamalkan dalam kehidupan nyata sehari-
hari. Idealnya kalau semua warga negara, terlebih yang menjadi pejabat dan tokoh-tokoh penting
di Republik Indonesia ini mengamalkan nilai-nilai Pancasila pastilah tidak ada korupsi dan
Banyak dana yang seharusnya untuk kemajuan negara dan kesejahteraan rakyat, masuk ke
kantong koruptor dan orang-orang yang terlibat/terkait didalamnya. Korupsi jelas bertentangan
dengan nilai sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Kata orang beriman korupsi adalah dosa.
Bangsa Indonesia ini dikenal sebagai bangsa yang religius tetapi nyatanya.... kehidupan religius
tadi hanya sebagai baju pengaman di ruang ibadah setelah keluar dari ruang ibadah sudah lain
urusannya. Seharusnya perilakunya tetap mencerminkan apa yang diajarkan dalam kitab suci dan
ajaran agama yang diimani. Korupsi juga bertentangan dengan sila kedua “Kemanusiaan yang adil
dan beradab”. Korupsi menjadi perbuatan yang kerdil kemanusiaannya dan sekaligus biadab.
Korupsi bertentangan dengan sila ketiga “Persatuan Indonesia”, karena korupsi hanya demi
persatuan keluarga, istri simpanan dan teman-teman dekat terkait. Korupsi juga berlawanan
dengan sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
dilandasi hikmat kebijaksanaan. Korupsi menjadi perbuatan yang tidak bijaksana yang dilandasi
persekongkolan segelintir orang tertentu. Akhirnya korupsi juga bertentangan dengan sila kelima
“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Hal ini sangat jelas karena jauh dari rasa keadilan
bagi seluruh rakyat. Oleh karena itu Pancasila perlu sekali untuk diaktualisasikan. Pancasila
mengandung nilai-nilai yang sangat luhur dan mulia yang telah digali dari kehidupan bangsa
Indonesia sendiri.
Korupsi adalah perbuatan pelanggaran hukum, sebuah tindak pidana. Entah mereka sadari
2. Menghabiskan atau memakan uang atau harta Negara atau kelompok untuk kepentingan pribadi
budaya.
kewibawaan administrasi. Bangsa ini banyak perlu belajar dan merenung untuk menghargai bahwa
korupsi merugikan orang banyak yang telah bekerja keras dan berlaku jujur. Tindakan korupsi
tidak menghargai fitrah manusia yang diilhamkan kepadanya untuk cinta kepada kebaikan.
Dengan begitu kita semua sedang belajar untuk hidup lebih lurus. Anak bangsa ini lahir dan besar
dalam kondisi majemuk dan berbeda status sosial ekonominya. Ada yang berpunya dan ada yang
lahir dalam serba berkekurangan. Dalam kemajemukan tersebut, keragaman pandangan dan
pilihan untuk memelihara dan menjinakkan prilaku korupsi adalah hal biasa dan harus kita hargai.
Dengan kemauan mengoreksi kesalahan berarti kita berpeluang untuk mengatasi krisis apapun.
Krisis adalah peluang dimasa sulit. Bangsa ini perlu membangun kehidupan sehari-hari yang
berdasar etika yang kuat, aturan-aturan hukum yang dibuat aspiratis dan partisipatif, dengan begitu
4. Para pejabat dihimbau untuk mematuhi pola hidup sederhana dan memiliki tanggung jawab
yang tinggi.
5. Para pegawai selalu diusahakan kesejahteraan yang memadai dan ada jaminan masa tua.
6. Menciptakan aparatur pemerintahan yang jujur dan disiplin kerja yang tinggi.
7. Sistem keuangan dikelola oleh para pejabat yang memiliki tanggung jawab etis tinggi dan
Saat ini, Indonesia mempunyai beragam permasalahan yang tak kunjung usai. Krisis moral,
krisis jati diri, serta lemahnya nasionalisme dan patriotisme merupakan suatu hal yang harus segera
diselesaikan agar bangsa ini segera bangkit dari keterpurukan. Selain itu, masalah kemiskinan,
korupsi dan pemerataan pendidikan juga belum diatasi dengan maksimal. Hal itu tentunya
dikarenakan bangsa Indonesia mulai lupa akan pegangan hidupnya, yaitu Pancasila.
Masyarakat saat ini juga cenderung egois. Mereka lupa bahwa mereka sebenarnya
membutuhkan orang lain dan dibutuhkan orang lain. Contohnya, para koruptor yang mengambil
uang rakyat dengan semena-mena. Mereka melupakan sila ke-3 Pancasila, yaitu Persatuan
Indonesia. Pejabat yang seharusnya membantu masyarakat melalui profesinya, malah mengambil
Masalah sosial lainnya yaitu pendidikan di Indonesia yang tidak merata. Hal tersebut
menandakan bahwa penerapan sila ke-5 belum maksimal. Seharusnya, setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan. Tetapi kesulitan ekonomis dan geografis menyebabkan tidak meratanya
Oleh karena itu, Pancasila diperlukan sebagai dasar untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Penerapan Pancasila perlu diperhatikan agar masalah- masalah sosial yang terdapat di masyarakat
dapat diminimalisasi. Dengan begitu, bangsa Indonesia dapat fokus mengembangkan diri dan siap
bernegara berpedoman pada Pancasila, sehingga Pancasila menjadi sumber dari segala sumber
hukum di Indonesia. Tidak hanya hukum secara formal, Pancasila juga telah menjadi nilai-nilai
yang dianut masyarakat sejak lama. Tetapi, akhir-akhir ini nilai-nilai Pancasila mulai hilang,
Contoh dari permasalahan sosial tersebut adalah KKN(Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Hal
tersebut dapat diatasi dengan menerapkan nilai Pancasila, terutama nilai ketuhanan, persatuan, dan
keadilan. Cara mengatasinya, dapat dibuat hukuman yang sepadan dengan efek negatif yang
dilakukan, sesuai dengan prinsip keadilan, atau dimusyawarahkan bersama oleh rakyat. Bisa
juga.dilakukan pendidikan atau sosialisasi bahwa KKN merupakan pengambilan barang yang
bukan hak kita sehingga hal itu dilarang oleh agama. Selain itu, KKN juga merupakan tindakan
mau menang sendiri dan tidak adil sehingga dapat menyulut perpecahan di masyarakat.
Untuk masalah kemiskinan, hal tersebut menandakan bahwa hak masyarakat untuk hidup
sejahtera kurang merata. Hal tersebut juga menandakan bahwa masyarakat melupakan nilai-nilai
persatuan atau gotong royong. Sesungguhnya, kemiskinan dapat diatasi dengan gotong royong.
Beberapa warga yang mempunyai dana berlebih dan warga yang memiliki keterampilan bisa
menyumbangkan dana atau keahliannya kepada orang yang membutuhkan. Saat orang miskin
tersebut berkembang, ia bisa balas budi dan juga membantu orang yang membutuhkan lainnya.
Jika hal tersebut terjadi, maka seluruh rakyat dapat merasakan kesejahteraan.
Tetapi, hal tersebut membutuhkan kesadaran yang tinggi dari tiap anggota nasyarakat,
sedangkan pada kenyataannya kesadaran masyarajat untuk menolong tergolong rendah. Sehingga
untuk menumbuhkan kesadaran tersebut membutuhkan suatu sistem pendidikan yang terintegrasi,
terstruktur, dan sistematis. Misalnya dengan menumbuhkan pemikiran bahwa kita diciptakan
dengan kondisi yang berbeda-beda, sehingga apabila kita berada di posisi orang tersebut, tentunya
Pancasila. Dengan mencari sumber masalah dan mencari nilai-nilai Pancasila apa yang tidak
sesuai dengan permasalahan tersebut, maka masalah tersebut dapat diselesaikan dengan
mengembalikan nilai-nilai Pancasila tersebut kepada jalan yang lurus. Selanjutnya pendidikan
Pancasila yang terintegrasi, terstruktur, dan sistematis diperlukan agar setiap masyarakat Indonesia
mengetahui keuntungan yang didapatkan oleh masyarakat sekitarnya dan individu tersebut
Krisis ekonomi yang telah melanda bangsa ini selama lebih dari 5 tahun belum
menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, karena para ekonom kita tidak mampu memberikan
berlebihan yang tidak sesuai dengan kondisi dan karakteristik perekonomian bangsa sendiri.
Padahal di negara-negara barat sendiri, ekonomi liberal semakin banyak digugat oleh tokoh-tokoh
ekonomi dunia. Para ekonom “arus utama” dan pemerintah secara “membabibuta” terus
melakukan privatisasi berbagai BUMN, memanjakan para konglomerat dan eks konglomerat, dan
investor asing.1[1]
Prof. Mubyarto dan Prof. Sri Edi Swasono menegaskan bahwa yang diperlukan saat ini
adalah kehidupan ekonomi yang digerakkan oleh seluruh lapisan masyarakat, yang mencerminkan
karakter Bangsa Indonesia, yaitu Ekonomi Pancasila yaitu ekonomi pasar yang mengacu pada
ideologi Pancasila. Didalam sistem ekonomi Pancasila, manusia Indonesia merupakan homo
socius, homo ethicus, sekaligus homo economicus. Jika dilihat dari sudut pandang mikro,
perekonomian Indonesia memiliki nilai moral dan etika luhur yang dapat membentengi manusia
dari nafsu serakah (greedy). Namun yang banyak terjadi adalah bahwa moral dan etika tersebut
telah pudar dalam kehidupan perekonomian Indonesia dimana pasar lebih mengagungkan
kompetisi (winner vs loser) dan semangat keserakahan individualisme dan bukan ekonomi
kekeluargaan yang kooperatif (win-win). Yang lebih menyedihkan lagi adalah yang kalah dalam
pasar lebih banyak dan hanya sebagai penonton setia dari perilaku pemenang. Keprihatinan juga
mencuat karena sistem kompetisi inilah yang selalu ditekankan dan diajarkan disekolah-sekolah
Sistem ekonomi ini menjamin tatanan ekonomi yang dapat memperkecil kesenjangan (gap)
yang sangat lebar di dalam masyarakat Indonesia. Contoh nyata dari penerapan Ekonomi Pancasila
sebenarnya sudah lama ada dan masih bias ditemukan, yaitu kehidupan di pedesaan yang
1[1] Ibid.,
3[3] Ibid.,
Tujauan ekonomi Indonesia menurut Hatta4[4] haruslah diarahkan bagaimana
menciptakan satu masyarakat Indonesia yang adil dan makmur yang memuat dan berisikan
dari paradigma ekonomi yang dianut dari negara tersebut. Masalah ketimpangan, kemiskinan,
minimnya kesempatan kerja, daya saing Indonesia yang lemah, inefisensi birokrasi, persoalan
lingkungan hidup, adalah persoalan keseharian yang kita hadapi setiap hari. Semua itu adalah
ekonomi yang selama ini dijalankan ternyata belum bisa membebaskan dan memerdekakan
masyarakat dari jebakan kolonialisme ekonomi.6[6] Kita melihat banyak negara yang
mengandalkan model pembangunan dengan corak paradigma kapitalis pada akhirnya membawa
ketimpangan antar warga yang sangat tajam, membangkrutkan negara pada satu sisi, tetapi negara
tersebut tetap memiliki jutawan kelas dunia pada sisi lain.7[7] Kita juga melihat negara-negara
yang mengadopsi corak ekonomi yang sosialis pada akhirnya tercerai berai, dan tidak berhasil
dari berbagai krisis yang telah kita saksikan di berbagai negara maupun yang kita lewati sendiri,
4[4] Mohammad Hatta, 1979, Ekonomi Terpimpin , Jakarta, Penerbit Mutiara, hal 18..
5[5] Allen Lane, 2010, Free Fall; Free Markets and The Sinking of The Global Economy. (Joseph E.
Stiglitz, Profesor Ilmu Ekonomi, peraih hadiah Nobel Ekonomi 2001). Hal 4.
6[6] Arif Budimanta, 2012, Ekonomi Pancasila, Ekonomi Kita, Disampaikan pada Seminar Sistem
Perekonomian Nasional menurut pasal 33 UUD 1945. Diselenggarakan oleh Pusat Studi Konstitusi,
Universitas TriSakti. Jakarta, hal 4.
7[7] Ibid.,
8[8] Ibid.,
mengandung pelajaran berharga mengenai arti penting paradigma maupun ideologi dalam
membangun bangsa.9[9]
Sesuai dengan ideologi yang kita miliki maka menurut penulis bangunan ekonomi
Pancasila adalah sebuah sistem yang dibangun berdasarkan semangat ke-Indonesiaan. Ia tidak
kapitalis, tidak pula sosialis (lihat tabel perbandingan). Ekonomi Pancasila adalah suatu tandingan
ideologis atau ideologi alternatif dari sistem ekonomi kapitalis maupun sosialis.
perekonomian dan kesejahteraan yang bertujuan untuk mengkoreksi sistem ekonomi Indonesia
berwatak kolonial.10[10]
rakyat
Koperasi bercorak
gotong royong
dikendalikan negara
9[9] Ibid.,
10[10] Ibid.,
Ekonomi Pancasila adalah sistem pengaturan hubungan antar negara dan warganegara
yang ditujukan untuk memajukan kemanusian dan peradaban, memperkuat persatuan nasional
melalui proses usaha bersama/gotong royong, dengan melakukan distribusi akses ekonomi yang
adil bagi seluruh warganegara yang dilandasi oleh nilai-nilai etik pertanggungan jawaban kepada
Konseptualisasi Ekonomi Pancasila pertama kali dilakukan oleh Emil Salim12[12], tetapi
Emil Salim lebih mengedepankan sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bagi Emil Salim tujuan utama bagi ekonomi adalah mendistribusikan keadilan dan kesejahteraan
ekonomi yang disebabkan penyelewengan di masa lampau yang menyampingkan seluruh prinsip
ekonomi hingga saat ini, adalah kembali kepada UUD 1945. Ia mengacu kepada Ketetapan MPRS
rakyat. Bahkan, kepentingan ekonomi diutamakan dari kepentingan nasional lain, termasuk
politik.
11[11] Ibid.,
13[13] Ketetapan MPRS No. XXIII adalah suatu keputusan politik yang mengharuskan diutamakannya
masalah perbaikan ekonomi rakyat di atas segala persoalan nasional lain, termasuk politik. Konsekuensi
keputusan politik ini ialah bahwa politik dalam dan luar negeri pemerintah harus sedemikian rupa
hingga benar-benar membantu perbaikan ekonomi rakyat. Lihat Widjojo Nitisastro, Pengalaman
Pembangunan Indonesia: Kumpulan Tulisan dan Uraian Widjojo Nitisastro, Jakarta: Kompas, 2010, hlm.
129.
Pandangan lain disampaikan oleh Mubyarto. Dalam Ekonomi Pancasila, menurut
Mubyarto, seluruh sila harus menjadi acuan kebijakan dan prilaku ekonomi seluruh rakyat
Indonesia.14[14] Dengan demikian, gagasan ekonomi Pancasila konsisten dengan lima sila yang
Atas dasar konseptualisasi yang utuh dan menyeluruh itu, maka operasionalisasi Ekonomi
Pancasila yang didasari oleh landasan ideologi Pancasila adalah sebagai berikut :
1. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, memberikan pendasaran akan pentingnya spirit teistik
yang menekankan etika dan moral bangsa dalam perekonomian. Dengan kata lain, perekonomian
harus memiliki landasan etis dan pertanggungjawaban kepada Tuhan. Meski Indonesia bukan
sebuah negara yang menetapkan agama tertentu sebagai ideologi bangsa, namun nilai-nilai
ketuhanan dan spirit keagamaan telah menjadi landasan ideologi kita, Pancasila. Karena itu,
ekonomi Pancasila digagas dan dibangun berdasarkan pertimbangan moral dan etika religius.
Dengan demikian, ekonomi Pancasila meniscayakan nilai-nilai kebaikan dan kedermawanan, serta
2. Sila Kedua. Sebagai konsekuensi logis dari sila pertama, sila kedua menekankan kemanusiaan
yang adil dan beradab. Dalam ekonomi Pancasila, pembangunan ekonomi tidak sebatas mengejar
prestasi atau penilaian secara materi. Lebih dari itu, pembangunan ekonomi harus berorientasi
pada keadilan dan peradaban manusia, khususnya bangsa Indonesia. Masalah kemiskinan,
kesenjangan sosial yang begitu lebar, dan lain sebagainya harus dientaskan untuk menuju keadilan
14[14] Mubyarto, 2004, Kenaikan Harga BBM tak Sejalan dengan Pemikiran Ekonomi Pancasila, dalam
Mubyarto (Ed.), Menggugat Ketimpangan dan Ketidakadilan Ekonomi Nasional: Mengurai Benang Kusut
Subsidi BBM dan Defisit APBN, cet. I, Yogyakarta: Aditya Media dan PUSTEP UGM, hlm. 10.
Artinya dalam perspektif ini unsur manusia menjadi penting dan pelaku aktif dalam
kreativitas dan kebebasan individu dalam mencapai peningkatan peradaban secara kolektif.
3. Sila ketiga, menekankan persatuan Indonesia. Ekonomi Pancasila digagas untuk mempersatukan
bangsa. Apabila kemudian kebijakan ekonomi justru memudarkan semangat persatuan bangsa
maka kebijakan tersebut pastilah bukan bercorak atau bercirikan Ekonomi Pancasila.
Dalam hal ini, usaha bersama/gotong royong menjadi kuncinya. Produksi dan distribusi yang
memperkecil kesenjangan yang berpotensi memecah belah bangsa. Dalam konteks ini, maka
kemudian negara mengambil peran strategis untuk melakukan proses distribusi akses sumber daya
peran aktif dari setiap perusahaan/badan usaha milik negara (BUMN) saat ini untuk
mensejahterakan rakyat. Salah satu caranya adalah dengan memberikan akses yang besar kepada
masyarakat terhadap kebutuhan dasarnya. Selain itu, sila keempat menekankan demokrasi
ekonomi yang digagas Bung Hatta. Di dalam sistem ekonomi yang menjamin demokrasi ekonomi,
setiap warga memiliki hak atas pekerjaan dan penghidupan layak (pasal 27 UUD 1945). Dengan
kata lain, hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak tidak hanya berlaku bagi golongan-
golongan tertentu. Tapi, hak tersebut juga berlaku bagi setiap warga Indonesia. Semuanya berhak
Pasal 6 ketetapan MPRS menyebut ciri-ciri positif demokrasi ekonomi. Antara lain dinyatakan
bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan (Pasal 33 Ayat
(1) UUD 45), dan karenanya tidak mengenal struktur pertentangan kelas. Hak milik perorangan
diakui dan dimanfaatkan guna kesejahteraan masyarakat, dan karenanya tidak boleh dijadikan
alam untuk mengeksploitasi sesama manusia. Kepada warga negara diberi kebebasan dalam
memilih pekerjaan, sedang potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dapat
dikembangkan sepenuhnya dalam batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Dalam pada itu
sesuai dengan Pasal 33 Ayat (2) UUD 1945 cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
5. Terakhir, sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila kelima adalah sila
pamungkas. Empat sila lain merupakan tahapan-tahapan untuk mencapai keadilan sosial yang
tercatat dalam sila pamungkas tersebut. Dengan prinsip keadilan sosial, ekonomi Pancasila digagas
Dalam konteks ini, spirit teistik atau etika religius yang tercermin di sila pertama, peradaban
manusia di sila kedua, persatuan di sila ketiga, dan demokrasi ekonomi/equal opportunity di sila
keempat disusun untuk menegakkan keadilan. Sebab, keadilan adalah nilai universal kemanusiaan.
Dalam konteks ini juga, equal opportunity harus mendapatkan perhatian khusus. Setiap warga
15[15] Prinsip demokrasi ekonomi ini terjelma dalam UUD 1945, pasal 23, 27, 33, dan 34. Untuk
penjelasan lebih lanjut tentang hal ini, lihat Emil Salim, Sistem Ekonomi Pancasila, Kompas, 30 Juni 1966.
Lihat juga Widjojo Nitisastro, Pengalaman Pembangunan Indonesia: Kumpulan Tulisan dan Uraian
Widjojo Nitisastro,hlm. 130-131.
16[16] Widjojo Nitisastro, Pengalaman Pembangunan Indonesia: Kumpulan Tulisan dan Uraian
Widjojo, hlm. 131-132.
Indonesia harus mendapatkan kesempatan terbuka menuju kesejahteraan bersama. Konsekuensi
logisnya, negara harus melakukan pembagian hasil produksi yang merata di seluruh pelosok
negeri.
membangun basis perekonomian bangsa yang berakar dari nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi
bangsa. Sayangnya, hal ini belum mendapat perhatian khusus dari para ekonom Indonesia. Mereka
cenderung berkutat dalam perdebatan soal ideologi ekonomi dunia yang berkembang saat ini
seperti kapitalisme dan sosialisme. Padahal, gagasan ekonomi Pancasila melampaui dua paham
tersebut. Meski demikian, setiap gagasan memiliki kelemahan dan kelebihan. Maka, ekonomi
Pancasila harus terus disuarakan untuk disempurnakan demi kesejahteraan dan kemakmuran
bersama.
Dalam pasal 1 angka 2 Undang-undang No. 23. Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup dikatakan bahwa, pengelolaan limgkungan hidup adalah upaya terpadu untutk
Dalam pasal 3 undang-undang di atas dijelaskan lebih jauh, bahwa pengelolaan lingkungan
hidup yang diselenggarakan dengan asas tanggung jawab negara dalam rangka pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakay Indonesia seluruhnya yang beriman
1. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup
2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak
6. Terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap dampak usaha dan/atau keinginan
di luar wilayah negar yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
kesejahteraan dan mutu hidup rakyat. Proses pelaksanaan pembangunan tersebut di satu pihak
menghadapi permasalahan jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pertambahan yang tinggi
dan di lain pihak sumber daya alam yang dimiliki sangat terbatas.
Kegiatan pembangunan yang dilakukan dan pertambahan jumlah penduduk yang semakin
banyak mau tidak mau dapat mengakibatkan tekana terhadapat sumber daya alam. Pendayagunaan
sumber daya alam untuk peningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat harus disertai dengan
upaya untuk melestarikan kemampuan lingkungan hidup yang serasi dan seimbang guna
terpadu dan menyeluruh serta memperhitungkan kebutuhsn generasi sekarang dan mendatang.oleh
karena itu pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu kehidupan rakyat, baik
lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terpadu, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk
sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan dan
maka banyak hal-hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah maupun masyarakat, anatar lain
yang diatur dalam pasal 3 dan pasal 4 Undang-undang No. 23. Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Dalam pasal 3 dijelaskan bahwa pengelolaan lingkungan hidup yang
diselenggarakan dengan asas tanggung jawab negaar, asas berkelanjutan, dan asas manfaat
seutuhnya dan pembangunan manusia seluruhnya dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
berwawasan lingkungan hidup tidak bia dipisahkan, sebab Pancasila seperti dijelaskan dalam
penjelasan Undang-undang No. 23. Tahun 1997 di atas, merupakan kesatuan yang bulat dan utuh
yang memberikan keyakinan kepad rakyat dan bangsa Indonesia, bahwa kebahagiaan hidup akan
tercapai jika didasarkan asas keselarasan, keserasian, dan kesinambungan, baik dalam hubungan
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa maupun manusia dengan manusia, manusia dengan alam,
manusoa sebagai pribadi, dalam rangka mencapai kemajuan lahir dan kemajuan batin. Antara
manusia, masyarakat, dan lingkungan trdapat hubungan timbal balik yang harus selalu dibina dan
dikembangkan agar dapat tetap dalam keselarasan, keserasian, dan keseimbangan yang dinamis.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dari sila ke I sampai sila ke V yang harus
diaplikasikan atau dijabarkan dalam setiap kegiatan pengelolaan lingkungan hidup adalah sebagai
berikut.
1. Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta swgala sesuatu dengan
sifat-sifat yang sempurna dan suci seperti Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Adil, dan Maha
Bijaksana.
2. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni menjalankan semua perintah-Nya dan
menjauhi semua larangan-Nya. Dalam memanfaatkan semua potensi yang diberikan oleh Tuhan
Yang Maha Pemurah manusia harus menyadari bahwa setiap benda dan makhluk yang ada di
sekeliling manusia merupakan amanat Tuhan yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya, harus
dirawat agar tidak rusak dan harusmemperhatikan orang laindan makhlu-makhluak Tuhan Yang
lain.
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengaplikasikan sila inidalam kehidupan sehari-
hari, misalnya menyayangi binatang, memelihara tumbuhan dan merawatnya, selalu menjaga
kebersihan dan sebagainya. Lingkungan hidup Indonesia yang dianugrahkan oleh Tuhan kepada
rakyat dan bangsa Indonesia merupakan karunia yang wajib dilestarikan dan dikembangkan
kemampuannya agar tetap dapat menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan bangsa
Indonesia serta makhluk hidup lainnya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas hidup itu
sendiri.
B. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab terkandung nilai-nilai perikemanusiaan yang harus
2. Perlakuan yang adil terhadap sesama manusia, terhadap diri sendiri, dan alam sekitar.
3. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang beradab atau berbudaya yang memiliki daya cipta, rasa,
Penerapan, pengamalan atau aplikasi sila ini dalam kehipan sehari-hari dapat diwujudkan
dalam bentuk kepedulian akan hak setiap orang untuk memperoleh lingkungan hidup yang baik
dan sehat, hak setiap orang untuk mendapatkan informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan
pengelolaan lingkungan hidup, hak setiap orang untuk berperan dalam rangka pengelolaan
lingkungan hidup yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan sebaginya.
Dalam hal ini bnayak yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mengamalkan sila ini,
misalnya mengadakan pengendalian tingkat polusi udara agar udara yang dihirup bisa terasa
sebagainya
Nilai-nilai sila kemanusiaan yang adil dan beradab ini ternyata mendapat penjabaran dalam
Undang-undang No. 23 Tahun 1997, antara lain dalam pasal 5 ayat (1) sampai ayat (3), pasaal 6
ayat (1) sampai ayat (2), dan pasal 7 ayat ( 1) sampai ayat (2).
Dalam pasal 5 ayat (1) dinyatakan, bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama atas
lingkungan hidup yang baik dan sehat, dalam ayat (2) dikatakan, bahwa setiap orang mempunyai
hak atas informasi lingkungan hidup Yang berkaitan dengan peran dan pengelolaan lingkunga
hidup, dalam ayat (3) dikatakan bahwa setiap orangmempunyai hak untuk berperan dalam rangka
Dalam pasal 6 ayat (1) dikatakan bahwa setiap orang berkewajiban memelihara ken
melestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup, dan dalam ayat (2) ditegaskan bahwa setiap orang yang melakukan
usaha dan/atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai
Dalam pasal 7 ayat (1) diegaskan, bahwa masyarakat mempunyai kesempatan yang sama
dan selas-luasnya untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup, dalam ayat (2) ditegaskan
C. Dalam sila persatuan Indonesia terkandung nilai persatuan bangsa , dalam arti dalam hal-hal yang
1. Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia serta wajib
Aplikasi atau pengamalan sila ini bisa dilakuakn dengan beberapa cara, antara lain dengan
melalui pendidikan dan latihan serta penerangan dan penyuluhan dalam pengenalan tata nilai
tradisional dan tata nilai agama yang mendorong perilaku manusia untuk melindungi sumber daya
dan lingkungan.
Di beberapa daerah tidak sedikit yang mempunyai ajaran turun temurun mewarisi nilai-
nilai leluhur agar tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh ketentuan-ketentuan
adat di daerah yang bersangkutan, misalnya ada larangan untuk menebang pohon-pohon tertentu
tanpa ijin sesepuh adat; ada juga yang dilarang memakan binatang-binatang tertentu yang sangat
dihormati pada kehidupan masyarakat yang bersangkutan dan sebagainya. Secara tidak langsung
sebenarnya ajaran-ajaran nenek leluhur ini ikut secara aktif melindungi kelestarian alam dan
permusyawaratan/perwakilan terkandung nilai-niali kerakyatan. Dalam hal ini ada beberap hal
3. Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat mempunyai kedudukan, hak
Penerapan sila ini bisa dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan, antara lain:
usaha dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya dukung dan daya tamping lingkungan hidup.
E. Dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rkyat Indonesia terkandung nilai keadilan social. Dalam
1. Perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan terutama di bidang politik, ekonomi, dan social
budaya;
5. Cita-cita masyarakat yang adil dan makmur yang merata material spiritual bagi seluruh rakyat
Indonesia;
Pengamalan sila ini tampak dalam ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur masalah
lingkugan hidup. Sebagai contoh, dalam ketetapan MPR RI No. IV/MPR/1999 tentang Garis-garis
Besar Haluan Negara (GBHN), bagian H yang mengatur aspek-aspek pengolahan lingkungan
1. Pengelolah sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi
2. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan linkungan hidup dengan melakuakan
lingkungan;
3. Mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam
pelaksanaan pengolahan sumber daya alam secara selektif dan pemeliharaan lingkungan hidup,
berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat loakal serta penataan ruang yang
dalam pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbahrui untuk mencegah kerusakan yang
tidak dapat balik. Adanya berbagai kegiatan yang mengarah pada kerusakan lingkungan hidup
hanya akan merugikan masyarakat luas, sehingga akan menimbulkan keresahan dan berbagai
konflik yang dapat memicu ketidaksenangan masyarakat. Sebagai contohnya adalah praktek illegal
logging yang jelas-jelas merugikan kelestarian hutan yang ujung-ujungnya bisa menimbulkan
bahaya banjir dan tanah lonsor; kasus pencemaran oleh berbagai perusahaan terhadap lingkungkan
masyarakat sekitar, juga bisa memicu kemarahan masyarakat. Sebagai contohnya, adanya protes
Jaten, Karanganyar terhadap pencemaran lingkungan dari limbah pabrik tekstil PT. Sekar
Bengawanteks, PT. Sari Warna Asli, PT. Suburteks, dan PT. Sawah Karunia Agung. Akhirnya
kasus ini bisa dibawa juga ke meja hijau untuk mendapat hukuman sesuai dengan tingkat kesalahan
masing-masing.
global. Selain krisis keuangan, Krisis yang tak kalah serunya adalah krisis moral dengan
banyaknya kasus yang terjadi di tanah air. Revolusi mental yang pernah digelorakan oleh Presiden
Jokowi nampaknya harus segera diimplementasikan untuk menghindari degradasi moral bangsa.
Nilai mata uang rupiah dalam beberapa bulan terakhir merosot tajam hingga di level terendahnya
pada 26 Agustus 015 di angka Rp 14,100 per 1 US $. Angka ini sama dengan nilai tukar rupiah
pada masa kejatuhan rezim Orde Baru tahun 1998. Sejumlah analis keuangan memprediksi era
superdollar akan terus berlanjut dengan waktu yang belum pasti. Krisis mata uang ini bersifat
global dan merosotnya mata uang dirasakan oleh hampir semua Negara.
Akibat dari krisis ini jelas berdampak pada rakyat khususnya ekonomi menengah ke bawah.
Turunnya nilai tukar rupiah membuat semua barang yang berasal dari impor akan mengalami
kenaikan harga. Padahal sebagian besar barang yang ada di negeri ini berasal dari luar negeri
misalnya otomotif, elektronik dan komoditas (sapi, beras, kedelai , buah dan sebagainya)
Akibatnya harga barang impor menjadi lebih mahal, sementara pendapatan masyarakat rata-rata
Turunnya daya beli rakyat membuat pedagang mengeluh lantaran dagangnya sepi. Akhirnya
pedagang pun mengurangi stoknya karena kuatir tidak laku. Sementara masyarakat menengah ke
atas menyikapi kondisi ini cenderung berhemat dan mencari invesastasi yang aman untuk asetnya.
Mereka pun mulai menahan diri dari membeli barang-barang konsumsitf yang harganya sudah
berusaha agar nilai tukar rupiah tidak jatuh terlalu dalam. Sebagai pemegang otoritas moneter
nasional, BI pun membuat kebijakan dengan menahan laju kemorosotan rupiah dengan melakukan
intervensi. Yakni memborong portofolio rupiah dari uang cadangan devisa Negara yang berjumlah
saat ini 107 milyar US dollar. Selain itu, BI menerapkan berbagai kebijakan antara lain,
penggunaan transaksi nasional dalam bentuk rupiah, meminta masyarakat dan korporat melepas
Menteri keuangan pun segera merespon perlambatan pertumbuhan ekonomi. Menkeu meminta
agar dana APBN yang sudah dicairkan segera direalisasikan penggunannya. Dikabarkan ada dana
ratusan triliun yang kebanyakan milik daerah yang masih mengendap di bank Pembangunan
Daerah propinsi masing-masing. Setidaknya dengan adanya penggunaan dana tersebut maka roda
ekonomi akan berjalan untuk mengurangi dampak perlambatan ekonomi. Selain itu Menteri
keuangan juga membuat kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam badai krisis
global ini.
Krisis mental
Dampak dari turunnya daya beli masyarakat, pasti berefek pada penurunan tingkat kesejahteraan.
Pemerintah selain berusaha membuat kebijakan fiscal untuk memperbaiki ekonomi perlu juga
menangani krisis moral atau mental bangsa. Karena keterpurukan ekonomi dapat mengguncang
mental anak bangsa yang tidak sanggup didera beratnya kehidupan. Melalui Menteri terkait
seharusnya pemerintah juga membuat kebijakan yang strategis dan sistematis untuk
yang diberitakan di media massa bahwa para pelaku criminal atau pencurian adakah mereka yang
nekat atau terpaksa berbuah krimal karena untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Meski
jumlah yang terjadi belum banyak, namun krisis ekonomi yang terjadi saat ini dapat memicu orang
Antisipasi ini harus dilakukan pengambil kebijakan dengan pembangunana moral dan karakter
bangsa. Masyarakat harus diberikan siraman rohani yang cukup dengan melibatkan berbagai
instansi terkait seperti pemuka agama , dan tokoh masyarakat. Masyarakat harus diberi kekuatan
mental dan kesadaran bahwa bahwa krisis ini bersifat sementara dan badai pasti berlalu.
Apalagi presiden Jokowi dalam jargon kampanyenya mengusung slogan revolusi mental.
Semestinya program ini segera diimplementasikan untuk mendukung perbaikan moral bangsa.
Maka ditengah keterpurukan ekonomi, revolusi mental harus mengambil peran strategi agar jangan
sampai mental bangsa ikut terpuruk. Ekonomi boleh terpuruk namun masyarakat harus tetap
menjaga moral dan mentalnya untuk tetapi berpikir dan bertindak positif.
Revolusi mental yang cocok bagi bangsa ini yakni kembali pada nilai –nilai Pancasila atau
Revolusi Pancasila. Karena Pancasila sebagai dasar Negara adalah alat pemerasatu bangsa yang
mengandung nilai-niliai luhur yang lestari di bumi nusantara. Jadi nilai Pancasila sangat Indonesia
dan mudah diterapkan karena merupakan pancaran budaya kita. pancasila mengandung sila dan
Pancasila sangat religius sesuai dengan bunyi sila pertama. Bahwa bangsa ini percaya akan
keberadaan Tuhan, dan direalisasikan melalui bentuk ibadah setiap agama. Dalam agama juga
mengandung nilai nilai luhur yang bisa menenangkan pikiran, menentramkan hati dan membuat
prilaku lebih baik. Semakin kuat iman seseorang maka semakin jauh dari tindakan kejahatan atau
criminal. Jadi hal ini akan mendukung penguatan diri seseorang terhadap krisis ekonomi yang
Belum lagi sila-sila lain yang menjadi pancaran nilai bangsa, seperti kemanusian,melalui sikap
saling berhargai dan tenggang rasa rterhadap orang lain. Sila ketiga diwujudkan dengan sikap
untuk menjaga persatuan dan kekompakan dari semua provokasi yang ingin memecah belah
bangsa. Sila keempat dengan cara sikap mengedepankan musyawarah dalam mengambil setiap
keputusan atas permasalahan. Sila kelima yang menjunjung keadilan dan mau berbagi kepada
Dengan penggemblengan moral Pancasila maka akan membangun karakter bangsa dan meredam
krisis moral bangsa. Namun tanpa ada program yang jelas, terarah dan sistematis maka revolusi
mental yang digadang-gadang pemerirtah hanya sebatas retorika belaka. Maka sekaranglah saat
yang tepat bagi pemerintah untuk merealisasikan progam pembentukan karakter bangsa atau
revolusi mental sehingga masyarakat mampu bersikap tegar mengahadapi krisis ekonomi yang