MODUL 3
Oleh :
KELOMPOK IX
Tutor:
FAKULTAS KEDOKTERAN
KENDARI
2019
1
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan bahwa :
Pembimbing
3
KATA/KALIMAT SULIT
1. Lesi Papul
Lesi Papul adalah bagian dari kulit yang memiliki pertumbuhan atau
penampilan yang abnormal dibandingkan dengan kulit di
sekitarnya.penonjolan padat diatas permukaan kulit, berbatas tegas,
berukuran kurang dari ½ cm (Siregar, 2003)
2. Ekskoriasi
Eskoriasi adalah kerusakan kulit sampai ujung stratum papilaris
sehingga kulit tampak merah disertai bintik bintik perdarahan.
Ditemukan pada dermatitis kontak dan ektima. (Siregar, 2003)
KALIMAT KUNCI
4
PERTANYAAN
5
JAWABAN
6
Tercatat dan mendapatkan Mungkin tercatat dan
ganti rugi mendapatkan ganti rugi
7
e. Bahaya Psikologi, antara lain beban kerja yang terlalu berat,
hubungan dan kondisi kerja yang tidak nyaman
8
3. Jelaskan hubungan gejala pada kasus dengan pekerjaan sebagai
karyawan mebel !
Nilai Baku Mutu untuk debu yang berada di lingkungan kerja telah
ditetapkan oleh pemerintah dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
yaitu 230 µg/Nm3 .. Karena keseluruhan memiliki nilai kadar debu yang
lebih dari nilai baku mutu maka diketahui bahwa ada hubungan antara
kadar debu kayu total dengan kelainan kulit. Menurut asumsi peneliti,
pengaruh kadar debu terhadap kelainan kulit pekerja yaitu dikarenakan
jumlah kadar debu yang berada di ruang kerja sudah melebihi nilai baku
mutu yang disyaratkan dan tingkat kelembaban ruang kerja juga tinggi
9
sehingga apabila pekerja berada di tempat itu maka akan menyebabkan
kelainan kulit. Menurut Suma’mur 1996 Dermatitis kontak merupakan
peradangan yang terjadi oleh karena kontak antara kulit dengan bahan
yang datang dari luar dan bersifat toksik maupun alergik atau keduanya
yang terjadi akibat seseorang melakukan pekerjaan. Walaupun dalam
dosis kecil, apabila berlangsung terusmenerus maka dapat menimbulkan
efek kronis pada tubuh. Efek akut dapat berupa gejala-gejala gatal, kulit
kering, kemerahmerahan, dan pecah-pecah.
10
2. Telah dilakukan investigasi tempat kerja dan hasilnya mengatakan
bahwa lingkunga kerja secara umum memuaskan.
3. Beberapa anggota keluarga pekerja juga menderita penyakit yang
sama, sementara mereka tidak bekerja di pabrik
4. Adanya hasil pemerksaan dimana didapatkan lesi papul dan
tanda-tanda ekskoriasi serta adanya liang pada kulit sela-sela jari
dan permukaan fleksor dari pergelangan tangan.
11
dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang yang spesifik untuk kasus
scabies.(Railly dkk, 1985)
12
selimut, sarung/bantal dan guling harus dicuci dengan air panas. Kasur,
bantal dan guling perlu dijemur; juga ventilasi kamar perlu diperbaiki. Pada
Iingkungan rumah yang padat biasanya rumah tidak mempunyai jendela,
atau kalau ada jarang dibuka, sehingga sinar matahari tidak dapat
masuk.(suma’mur,1997)
Untuk ditempat kerja juga harus diperhatikan system sirkulasi udaranya,
pakaian kerja yang bersih dengan cara rutin dicuci setiap maksimal 2 hari
sekali dicucinya dan untuk sementara dianjurkan kepada pekerja yang
mengalami scabies untuk dipindah tugskan kebidang/seksi yang factor
resiko meningkatkan insidensi scabies, terutama bisang/seksi yang system
sirkulasi baik dan kurang debu kayunya bahkan untuk lebih baiknya lagi
para pekerja bisa mengambil cuti terlebih dahulu untuk mengobati
penyakitnya hingga sembuh sehingga diharapkan tidak memotong siklus
penularan kepegawai lain diperusahaan mebel tersebut. (suma’mur,1997)
Kemudian bisa juga diberikan beberapa macam obat dipakai dalam
pengobatan skabies yaitu:
a. Gamma benzen hexaklorida (Gameksan).
b. Krotamiton.
c. Sulfur.
d. Benzil benzoat.
e. Kortikosteroid dan preparat ter.
f. Perinethrin.
6. Jelaskan pencegahan dan pengendalian penyakit pada kasus !
13
Mengenali resiko pekerjaan dan cegah supayah tidak terjadi
lebih lanjut
Segara akses tempat kesehatan terdekat apabila terjadi luka
yang berkelanjutan
Selain itu terdapat pula beberapa pencegahan lain yang dapat ditempuh
seperti berikut ini:
14
secepat mungkin. Dengan demikian, penyakit bisa pulih tanpa menimbulkan
kecacatan. Sekurang-kurangnya, tidak menimbulkan kecacatan lebih lanjut.
Pada banyak kasus, penyakit akibat kerja bersifat berat dan mengakibatkan
cacat.(Barry,2006)
15
thorax) penting untuk mendeteksi tenaga kerja yang berisiko menderita
pneumokonosis, karena lingkungan kerja tercemar debu. (Barry,2006)
DAFTAR PUSTAKA
Buxton PK., 1988. ABC Dermatology: Insect Bites and Infestation. British
Medical Journal, vol 296. p: 489491
Sanusi ID., Brown EB., Shepard TG., and Grafton WD., 1989. Tungiasis: report
of one case review of the 114 reported cases in the United States. Journal
of the American Academy of Dermatology. Vol 20 No. 5 part 2. p: 941 – 944
Siregar, C.J.P, 2003. Farmasi Rumah Sakit Teori & Penerapan. Jakarta : EGC
16
Reilly S., Cullen D., and Davies MG. 1985. An outbreak of Scabies in a Hospital
and Community. British Medical Journal. Vo. 291. p: 1031 – 1032
17