Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM VI DESKRIPSI TANAH

I. PROFIL TANAH DAN HORISON


Pada saat penggalian lubang pada tanah, akan terlihat lapisan lapisan tanah yang
mempunyai sifat yang berbeda-beda. Warna tanah dari umumnya akan bewarna terang jika
kedalaman semakin dalam. Warna tersebut menggambarkan lapisan-lapisan tanah yang
terbentuk. Lapisan lapisan tanah yang terbentuk karena hasil dari proses pembentukan
tanah disebut Horison. Horison terbentuk karena dua hal yaitu :
1. Pengendapan yang berulang-ulang oleh genangan air.
2. Karenan proses pembentukan tanah.
Penampang melintang (vertikal) tanah yang terdiri dari / tersusun dari lapisan tanah
disebut Profil tanah. Pembagian sifat batas-batas horison pada suatu profil meliputi :
1. Ketajaman batas batas horison meliputi :
Nyata : tebal peralihan kurang dari 2,5 cm
Jelas : tebal peralihan 2,5 cm – 6,5 cm
Berangsur : tebal peralihan 6,5 cm –12,5 cm
Baur : tebal peralihan >12,5 cm
2. Bentuk tofografi dari peralihan horison
Rata : Batas horison datar
Bergelombang : Batas horison bergelombang
Tidak teratur : batas tidak teratur naik turun
Terputus : Batas horison tidak menyambung

Alat yang dibutuhkan :


1. Cangkul
2. Skop
3. Meteran
4. Penggaris besi
5. Alat tulis

Cara Kerja
1. Permukaan tanah dibersihkan dari rumput dan atau sampah lainnya.
2. Tandai tinggi lereng setiap 20 cm dari puncak lalu diambil sampelnya untuk diamati.
3. Sampel yang diamati diidentifikasi dan didata dalam lembar kerja deskripsi tanah.
4. Catat perubahan horizon yang diamati beserta kedalamannya.

II.PENENTUAN WARNA TANAH DILAPANGAN


Warna tanah merupakan sifat morfologi tanah yang paling mudah dibedakan.
Warna merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Warna hitam menunjukkan
kandungan bahan organik tinggi yang menggambarkan tingkat kesuburan tanah yang baik.
Warna merah menunjukkan bahwa tanah tersebut sudah mengalami pelapukan yang lebih
lanjut, ditandai adanya oksida besi bebas (tanah tanah yang teroksidasi). Warna abu-abu
kebiruan menunjukkan adanya reduksi.
Warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan dengan warna yang terdapat
pada buku Munsell Soil Color Chart, warna dinyatakan dalam tiga satuan yaitu kilapan (hue),
nilai (value) dan khroma (Chroma). Kilapan (hue) berhubungan erat dengan panjang
gelombang cahaya, nilai (value) berhubungan erat dengan kebersihan suatu warna dari
pengaruh warna lainnya menunjukkan gelap terangnya warna sesuai dengan banyaknya
sinar yang dipantulkan. Khroma (Chroma) menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari
warna spektrum.

Alat yang dibutuhkan


1. Buku Munsell Soil Color Chart
2. Botol mineral yang dilubangi bagian atasnya berisi air mentah

Cara Kerja
1. Ambil agregat tanah berdiameter + 2-3 cm setiap titik.
2. Bandingkan warna tanah tersebut dengan warna-warna yang terdapat dalam lembaran
buku Munsell Soil Color Chart.
3. Catat satuan/kode yang terdapat dalam lembaran buku ini yaitu kilapan (hue). Contoh 5
YR dengan Value 5 dan chroma /6.
4. Dari contoh no 3 maka warna yang didapat adalah 5 YR5/6 yang berarti yellowish red
(Merah kekuning kuningan).
5. Biasanya warna ini dicatat pada dua keadaan yaitu pada keadaan lembab dan keadaan
kering. Pada praktikum ini, dilakukan pada keadaan lembab.
6. Pengamatan jangan langsung kena sinar matahari/dilakukan di tempat yang teduh.
Contoh Buku Munsell Soil Color Chart

Soil colour Names Munsell Soil Color 5YR


Chart Names

5Y5/6

V V
A A
L L
U U
E E
e e
Yellowish red

chroma chroma
LEMBAR KERJA DESKRIPSI TANAH

Profil No : ............
Model : Area :
Surveyor : Photo Nr/Map Nr. :
Observation Nr. : Vegetation :
Date : Present Land Use :
Location : Water Tabel :
Rentis : Drainage Units :
Tentatif Soil Class : Land Units :
Tentatif Land Class : Slope gradients :

Symbol
Layer Nr
Depth (cm)
Horizon acgd
Boundary swib
Matris color
f m a
Mottles 1 2 3
F d p
f m a
1 2 3
Concretion
Fe Ca Mn
W m h
S ls sl l
Texsture Si cl scl sicl
Sc sic sil c
W So ss s vs po ps p vp
Consistency M L vfr fr fi Vfi efi
D L s sh h Vh eh
0 1 2 3
Struktur Vf f m c vc
Pl pr cpr abk sbk gr cr sg m
Organic H m
matter Fc hc sc
Pauna activity Z1 z2 z3
Clay skin C1 c2 c3
f m a
Cracks
1 2 3
f m a
Pores
1 2 3
f m a
Roots
1 2 3
Stones/Laterite f m a
s Lgt lg lb st g co

Remarks Soil Sample


1. Surface featur : ...................... No. Depth (cm) Special featur
2. Flooding : ...................... hours
Depth of water : ...................... cm
On month : ......................
3. Micro relief : ......................
4. Permeability rate : ......................
5. Depth to sand : ......................
6. Parent material : ......................
7. Sketch of landform : ......................
Keterangan :

Model : Area : Fungsi lahan(ladang,kebun dll)


Surveyor : Nama Surveyor Photo Nr/Map Nr. :
Observation Nr. : Misal , B 002 Vegetation : Jenis tanaman yg ada (cabai)
Date : Tanggal, Bulan, Tahun Present Land Use : Tataguna lahan saat ini (kebun
Campuran)
Location : Petak/Kebun ke berapa Water Tabel :
Kedalaman muka air tanah
Rentis : Jalur nomor ke berapa Drainage Units :
Kondisi drainase (Baik dll)
Tentatif Soil Class : Klasifikasi tanah sementara Land Units :
Unit Lahan
Tentatif Land Class : Klasifikasi lahan sementara Slope gradients :
Kemiringan lereng
Symbol : Simbol
Nr : Nomor (I, II, dst)
Depth : Kedalaman pengambilan contoh tanah
1. Horizon Boundary (batas horison)
a = abruft = nyata, tebal peralihan kurang dari 2,5 cm
c = clear = Jelas, tebal peralihan 2,5 cm – 6,5 cm
g = gradual = Berangsur, tebal peralihan 6,5 cm –12,5 cm
d = diffus = Baur , tebal peralihan >12,5 cm
s = smooth = Rata , Batas horison datar
w = wavy = Bergelombang, Batas horison bergelombang
i = irreguler = Tidak teratur, batas tidak teratur naik turun
b = broken = Terputus, Batas horison tidak menyambung
2. Matrix color : Intensitas warna tanah sesuaikan dengan buku Munsell soil color chart, misal 5 YR5/6 yang
berarti yellowish red (Merah kekuning kuningan). Dilihat pada kondisi lembab dan kering
3. Motles : karatan ada yang berasal dari Fe dan Mn.
Misal, Fe2+ Fe3+
Reduksi kelabu merah kuning
f = few = sedikit 1 = kecil F = Faint = baur
m= medium = sedang 2 = sedang d = distinct = jelas
a = abundent = banyak 3 = besar p = prominent = nyata
contoh : f1d artinya karatan sedikit, ukuran kecil dengan perbandingan yang jelas
4. Concretion merupakan lanjutan dari proses mottle hanya sifatnya keras (akumulasi bahan-bahan dalam
tanah yang bersifat keras secara kimiawi) dan tidak dapat dipecah lagi.
Concretion yang disebabkan Fe berwarna merah, Mn berwarna hitam dan Ca berwarna putih.
f = few = sedikit 1 = kecil (diameter 0.5 cm) w = wake = lemah/mudah patah
m= medium = sedang 2 = sedang (diameter 0.5-1.5 cm) m = moderat = sedang
a = abundent = banyak 3 = besar(diameter > 1.5 cm) h = hard = keras/kuat
5. Texture
S = sand = pasir Si = silty = debu
Ls = loamy sand = pasir berlempung cl = clay loam = lempung berliat
Sl = sandy loam = lempung berpasir scl = sandy clay loam = lempung liat berpasir
l = loam = lempung sicl= silty clay loam = lempung liat berdebu
sc = sandy clay = liat berpasir sil = silty loam = lempung berdebu
sic= silty clay = liat berdebu c = clay = liat
6. Consistency : sifat daya tahan tanah terhadap gaya-gaya luar
W = wet = basah M = moist = lembab Dry = Kering
So = non sticky = tidak lekat l = loose = lepas l = lose = lepas
Ss = slight sticky = sedikit lekat vfr = very friable = sangat gembur s = soft = lemah
S = sticky = lekat fr = friable = gembur sh=slight hard =sedikit kuat
Vs = very sticky = sangat lekat fi = firm = teguh h = hard=kuat/keras
Po = non plastis = tidak palstis Vfi = very firm = sangat teguh vh=very hard =sangat keras
Ps = slaight plastis = sedikit plastis efi = extrimly firm = ekstrim teguh
P = plastis, vp = very plastis = sangat plastis eh = extrimly hard = extrim keras
7. Struktur
Perkembangannya Kekerasan ukurannya Bentuknya
0 = tidak berstruktur vf =very fine = sangat halus pl = platy = lempeng
1 = struktur lemah f = fine = halus pr = prismatik = prisma
2 = struktur sedang m = medium = sedang cpr = columnar prismatik
3 = struktur kuat c = coarse = kasar abk = angular blocky
Vc= very coarse = sangat kasar sbk = sub angular blocky
Gr = granular = butir-butir
Cr = crumb = remah
Sg = single graind
M = masif
8. Organic Matter : Bahan organik dilihat dari tingkat pelapukannya
H = high = tinggi
m = Medium = sedang
fc = fibric = bahan organik melapuk kurang dari 33 %
hc = hemic = bahan organik melapuk 33% - 66%
sc = sapric = bahan organik melapuk lebih dari 66%
9. Pauna activity : dengan melihat lubang-lubang cacing atau bekas serangga
Z1 = sedikit = 1-3 per 7 cm2
Z2 = sedang = 4-14 per 7 cm2
Z3= banyak = > 14 per 7 cm2
10. Clay skin = Lapisan liat (sedikit mengkilat) terjadi karena adanya migrasi liat yang sangat halus menempel
pada agregat tanah ped particle dan bila telah kering terlihat mengkilat.
C1 = sedikit, tipis pada bidang ped dan pori
C2 = sedang, pada bidang ped dan pori
C3 = banyak, tebal pada bidang ped dan pori.
11. Cracks : retakan/celah
f = few = sedikit, < 2 % 1 = kecil < 0.5 cm
m = medium = sedang, 2 – 20 % 2 = sedang, 0.5-2 cm
a = abundent = banyak, > 20 % 3 = besar > 2
12. Pores : pori-pori tanah, dikaitkan dengan aktivitas mikroorganisme
f = few = sedikit 1 = kecil
m = medium = sedang 2 = sedang
a = abundent = banyak 3 = besar
14. Roots : perakaran
f = few = sedikit 1 = kecil, < 2 mm
m = medium = sedang 2 = sedang, 2 – 5 mm
a = abundent = banyak 3 = besar, > 5 mm
15. Stones/laterites : kandungan batuan-batuan dan laterit yang merupakan bahan induk pada tanah ultisol.
Pada permukaan tanah sering terdapat pecahan-pecahan laterit seperti genting, berarti tanah kurang
produktif secara fisik.
f = few = sedikit, < 10 %
m = medium = sedang, 10 – 30%
a = abundent = banyak, > 30%
lgt = laterite grit, diameter 2-3 mm
lg = laterite gravel, butiran bata merah diameter 3-10 mm
lb = laterite boundery, besar berdiameter > 200 mm
st = stones, batu-batu diameter 10 – 100 mm
g = gravel, kerikil
co = cobles, batu kerikil

Surface featur : bentuk wilayah secara umum, Permeability rate : tingkat permeabilitas cepat/lambat
Flooding : kebanjiran, Depth to sand : kedalaman pasir, Parent material : bahan induk
Macro relief : Bentuk wilayah, Sketch of landform : gambaran tanah tempat boring/profil
Tujuan:
1. Menentukan profil (deskripsi tanah) tanah pada kawasan ITB Jatinangor
2. Menentukan warna tanah pada kawasan ITB Jatinangor

Pendahuluan

1. Jelaskan mengenai tekstur tanah


2. Jelaskan pengertian horizon tanah
3. Jelaskan pengertian warna tanah dan cara membaca Munsell Soil Color Chart

Pembahasan

1. Jelaskan pembagian horizon tanah


2. Jelaskan hasil deskripsi tanah yang didapatkan berdasarkan lembar kerja deskripsi tanah
3.

Anda mungkin juga menyukai