Anda di halaman 1dari 6

Sensor Level

Sensor Level adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi ketinggian dari suatu aliran
baik berupa bahan liquid, lumpur, powder ataupun biji-bijian. Pada dasarnya, fungsi Sensor Level
adalah memberikan informasi berupa data maupun sinyal yang dihasilkan akibat adanya perubahan
ketinggian material yang ada di dalam tangki, silo (sebuah tempat penyimpanan), ataupun tempat
terbuka karena adanya aliran dari material tersebut. Pengukuran ketinggian dapat dilakukan oleh
Sensor Level secara terus menerus sesuai dengan perubahan ketinggian dari fluida maupun untuk
mengukur ketinggian dari material pada titik tertentu baik pada level terendah, level menengah,
maupun level puncak.

Ada beberapa jenis Sensor Level yang didasarkan pada cara kerjanya, yaitu:
1. Sensor Level untuk mendeteksi ketinggian dari material solid yang mengalir secara
berkelanjutan, baik berupa biji-bijian maupun powder.
2. Sensor Level untuk mendeteksi titik ketinggian dari material liquid secara berkelanjutan.
3. Sensor Level untuk mengukur keduanya yaitu mendeteksi ketinggian serta memonitor material
berbahan solid dan liquid.

 Macam-Macam Sensor Level


1. Sensor Level Ultrasonik
Sensor Level Ultrasonik berkerja dengan cara mengukur jarak dari pemancar
(biasanya terletak dibagian atas kapal) ke permukaan bahan yang terletak jauh di dalam
kapal atau sebuah tangki. Waktu yang digunakan untuk perjalanan bolak-balik gelombang
suara pada permukaan bahan digunakan untuk menghitung jarak yang ingin diketahui.
Ultrasonic Level Measurement bekerja menggunakan prinsip pemancaran gelombang
suara yang dipancarkan oleh Piezoelectric ke dalam tangki yang berisi fluida. Alat ini
mengukur lama waktu yang dibutuhkan gelombang suara yang dipantulkan kembali ke
transmitter.
Ullage

Fillage

Gambar 1.1 Sensor Level Ultrasonik

Gambar 1.2 Sensor Level Ultrasonik

Pemancar level ulltrasonik dirancang untuk menghasilkan sinyal yang sesuai


dengan Fillage-Fullness dari kapal atau disebut Ullage atau jumlah ruang kosong yang
tersisa dibagian atas kapal atau tangki. Dalam mode pengukran ini, waktu perjalanan
gelombang suara sebanding dengan seberapa banyak ruang kosong yang terdapat diantara
permukaan bahan dengan bagian atas kapal atau tangki.

Menurut gambar diatas: Tinggi Tangki (H) = Ullage (U) + Fillage (F)
Maka, Ullage (U) = H- F

2. Sensor Level Kapasitif


Kemampuan penyimpanan kapasitor yang ditentukan oleh nilai kapasitansi atau C,
secara langsung tergantung pada are plat (A), jarak (d), dan konstanta dielektrik material
antara plat. Rumus:
Minyak memiliki konstanta dari 1,8 hingga 5, Pure glycol mempunyai konstanta
37 dan larutan air berkisar antara 50 hingga 80. Prinsip Capacitance Level measurement
adalah berdasarkan prinsip kerja kapasitor dimana komponen elektrik ini dapat menyimpan
energi. Kapasitor terdiri dari dua plat konduktif yang dipisahkan oleh media insulator.
Jumlah energi yang dapat disimpan oleh kapasitor dipengaruhi oleh Luas Plat, Jarak kedua
plat dan konstanta dielektrik medianya. Dalam aplikasi pengukuran level fluida pada
tangki, Plat pertama adalah Probe yang dimasukkan ke dalam tangki, sedangkan dinding
tangki akan berfungsi sebagai Plat kedua dimana jarak antara probe dengan dinding tangki
tidak akan berubah maka satu-satunya parameter yang akan berubah adalah konstanta
dielektrik. Udara memiliki konstanta dielektrik satu sedangkan fluida memiliki konstanta
dielektrik lebih dari satu.
Ketika level fluida semakin tinggi maka konstanta dielektrik fluida yang diukur
akan menggantikan udara dan menyebabkan nilai kapasitansi naik sehingga controller akan
membaca bahwa level fluida semakin tinggi dan begitu pula sebaliknya.

Gambar 2.1 Sensor Level Kapasitansi

3. Sensor Level Displacer


Prinsip pengukuran metode Displacer ini menggunakan Prinsip Archimedes
dengan mendeteksi berat batang displacer yang direndam dalam fluida tersebut. Ketika
level fluida semakin tinggi maka batang displacer akan mengalami gaya apung yang lebih
besar sehingga ketika berat batang displacer semakin ringan maka controller akan
membaca bahwa level fluida semakin tinggi dan begitu juga sebaliknya.

Gambar 3.1 Sensor Level Displacer

4. Sensor Level Radar


Sensor Level Radar adalah sensor level radar pulsa yang akurat, tidak
bersuara, dan dapat menyesuaikan sendiri untuk jarak hingga 100 kaki. Sensor level radar
menyesuaikan amplitudo dan lebar pulsa microwave ke jarak target dan properti pantulan
target. Penerima sensor level radar mengubah sensitivitasnya dengan amplitudo gema yang
diterima. Selain itu, sensor level radar menganalisis bentuk gema yang diterima dan
menghilangkan yang berasal dari dinding tangki, pipa tegak dan penghalang lainnya. Fitur-
fitur ini memungkinkan sensor level radar untuk melacak target yang diinginkan dari ujung
antena batang mereka ke bagian bawah tangki, terlepas dari bentuk tangki atau kondisi
lingkungan. Untuk bahan konstanta dielektrik yang sangat rendah (≈ 2), sensor level radar
membutuhkan setidaknya 2 kaki dari ujung antena untuk mendeteksi materi. Setiap
penumpukan pada antena batang tidak merusak kinerja sensor level radar. Sensor level
radar juga memiliki mode dielektrik rendah. Dalam mode ini, sensor level radar akan
mengabaikan gema dari dasar tangki dengan kehadiran material, dan akan meningkatkan
energi pancar dan sensitivitas penerima hingga mereka mendeteksi gema dari permukaan
bahan dielektrik rendah.

Gambar 4. 1 Sensor Level Radar

 Contoh Pengaplikasian Sensor Level Pada Rangkaian:


1. Sensor Ketinggian Air Tandon (Water Level Sensor)
Pendeteksian level ketinggian air dilakukan dengan membaca nilai tegangan yang
dihasilkan oleh masing-masing rangkaian pembagi tegangan yang tersusun oleh resistor R
dan RAair. (RAir adalah tahanan yang dibentuk oleh tangkai sensor dan tangkai common
(T1)). Nilai R dalam hal ini adalah 10K ohm.
• Vout1 – tegangan keluaran sensor LOWEST.
• Vout2 – tegangan keluaran sensor LOW.
• Vout3 – tegangan keluaran sensor MEDIUM.
• Vout1 – tegangan keluaran sensor HIGH.
Rangkaian pembagi tegangan yang disusun oleh resistor RA1 dan RA2
memberikan tegangan pembanding sebesar (10000/14700) * 5 volt = 3,4 Volt. Sehingga
masuk dalam jangkauan keluaran sensor yang berada di kisaran 1-4,8 volt.

Ketika sensor tidak terkena air, Vin(+) > Vin(-), oleh karenanya tegangan keluaran OP-
AMP akan berada di kisaran 3,5-4,5V. Dan ketika sensor terkena air, Vin(+) < Vin(-), maka
tegangan keluaran akan drop menjadi 0V.

Anda mungkin juga menyukai