Yth.
1. Rektor UIN dan IAIN;
2. Ketua STAIN;
3. Koordinator Kopertais.
Se Indonesia
SURAT EDARAN
Nomor: o w 7DJ.I/PP.00.9/01/2019
TENTANG
PEMBERIAN GELAR DOKTOR KEHORMATAN PADA PERGURUAN TINGGI
KEAGAMAAAN ISLAM
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Terkait dengan permohonan pengajuan pemberian Dr. HC oleh kampus PTKI, diharapkan
kepada Saudara pimpinan PTKI untuk dapat memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pemberian Dr. HC tersebut harus diprioritaskan diberikan kepada mereka yang memenuhi
jasa yang luar biasa dalam bidang keilmuan keislaman, menebarkan Islam wasathiyyah,
serta jasa yang mengagumkan di bidang ilmu dan pengetahuan;
2. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Rl
Nomor 65 Tahun 2016 tentang Gelar Doktor Kehormatan (terlampir), perguruan tinggi
yang hendak menganugerahkan gelar doktor kehormatan kepada perseorangan
disyaratkan memiliki program doktor dengan peringkat terakreditasi A;
3. Penganugerahan gelar doktor kehormatan oleh PTKI mulai tahun 2019 ini mesti mengikuti
ketentuan dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dimaksud.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
SALINAN
MEMUTUSKAN:
Men etapkan PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN
PENDIDIKAN TINGGI TENTANG GELAR DOKTOR
KEHORMATAN.
Pasal 1
Gelar doktor kehormatan (Doctor Honoris Causa) merupakan
gelar kehorm atan yang diberikan oleh perguruan tinggi yang
m em iliki program Doktor dengan peringkat terakreditasi A
atau unggul kepada perseorangan yang layak memperoleh
penghargaan berkenaan dengan jasa-jasa yang luar biasa
dalam llm u Pengetahuan dan Teknologi da n /a ta u berjasa
dalam bidang kemanusiaan.
- 3 -
Pasal 2
(1) Perguruan tinggi sebagaimana dim aksud dalam Pasal 1
menyelenggarakan program doktor yang terkait dengan
jasa dan/a tau karya calon penerima gelar doktor
kehorm atan.
(2) Calon penerima gelar doktor kehormatan
berkewarganegaraan asing telah m enunjukkan jasa
da n /a ta u karya yang bermanfaat bagi kemajuan,
kem akm uran, dan/a tau kesejahteraan bangsa dan
negara Indonesia.
(3) Tata cara dan syarat pemberian gelar doktor kehormatan
dia tur oleh masing-masing perguruan tinggi.
Pasal 3
Gelar doktor kehormatan yang selanjutnya disingkat Dr.
(H.C.), ditem patkan di depan nama penerima.
Pasal 4
Menteri dapat mencabut gelar doktor kehormatan apabila
tidak memenuhi persyaratan berdasarkan Peraturan Menteri
ini.
Pasal 5
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2013
tentang Gelar Doktor Kehormatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 410) dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
Pasal 6
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
- 4 -
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 Oktober 2016
TTD.
MOHAMAD NASIR
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 18 Oktober 2016
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
WIDODO EKATJAHJANA
TTD.