Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang


Maha Esa atas segala kelimpahan rahmat dan
karuniaNya sehingga saya bisa menyelesaikan sebuah
karya tulis berjudul “Roket Air”.
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah
untuk menambah nilai mata pelajaran fisika serta
menerapkan teori fisika.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya saya
dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Luky guru Mata Pelajaran Fisika kelas
XII IPA yang telah membimbing saya dalam
menyelesaikan karya tulis ini. Saya juga berterima
kasih kepada semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, yang telah membantu
menyelesaikan karya tulis ini.
Dalam penyusunan karya tulis ini, saya menyadari
pengetahuan dan pengalaman saya masih sangat
terbatas. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar
karya tulis ini lebih baik dan bermanfaaat.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih dan sekian.

Ngunut, November 2012


Penulis

DEVITASARI R.S.A
NIS 6904

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENULISAN 1
B. TUJUAN PENULISAN 1
C. MANFAAT PENULISAN 1
D. RUMUSAN PERMASALAHAN 2
BAB II ISI
A. PENGERTIAN ROKET AIR 3
B. CARA MEMBUAT ROKET AIR 3
C. CARA KERJA ROKET AIR 6
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ROKET AIR 7
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN 10
B. KRITIK DAN SARAN 10
DAFTAR PUSTAKA 11

BAB
I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang
telah kita pelajari sejak duduk pada tingkat
Sekolah Dasar (SD). Di dalamnya memuat banyak teori
yang telah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari. Tentunya, dalam berkehidupan sehari-hari kita
tidak pernah lepas dari teori fisika. Misalnya
hukum gravitasi pada peristiwa jatuhnya buah apel
dari pohonnya. Selain itu, dalam ilmu pengetahuan
juga memanfaatkan fisika, seperti pembuatan pesawat
ulang-alik, roket, pesawat terbang, balon udara dan
masih banyak lagi.
Nah, untuk mengetahui salah satu penerapan teori
fisika, dalam karya tulis ini akan disajikan
mengenai roket air dengan judul “ROKET AIR”.

B. TUJUAN PENULISAN

- Mengetahui apa itu roket air dan cara membuatnya


- Mengetahui cara kerja roket air
C. MANFAAT PENULISAN

- Dapat mengetahui cara membuat roket air


- Dapat mengetahui cara kerja roket air

D. RUMUSAN PERMASALAHAN

1. Apakah itu roket air ?


2. Bagaimana cara membuat roket air ?
3. Bagaimana cara kerja roket air ?
4. Faktor apa saja yang ikut menentukan
keberhasilan roket air ?

BAB
II
ISI

A. PENGERTIAN DAN TEORI ROKET AIR


Roket air disebut juga water rocket merupakan
sebuah benda yang bisa terbang dengan memanfaatkan
air dan udara. Roket air mulai populer di Indonesia
sekitar tahun 2005/2006. Roket air sering
dilombakan baik pada tingkat kabupaten, provinsi,
bahkan nasional. Peserta perlombaan kebanyakan
pelajar baik yang duduk di bangku sekolah menengah
bahkan mahasiswa.
Teori fisika yang menjelaskan bagaimana roket air
bisa terbang adalah hukum III Newton. Hukum III
Newton mengatakan bahwa “ Jika benda A memberikan
gaya pada benda B (Gaya Aksi/Faksi), maka benda B
akan memberikan gaya pada benda A (Gaya
Reaksi/Freaksi). Kedua gaya ini memiliki besar yang
sama tetapi arahnya berlawanan”.

B. CARA MEMBUAT ROKET AIR

• ALAT DAN BAHAN :


a. 2 botol bekas air mineral lebih baik yang
bersoda karena lebih kuat.
b. Pipa Paralon ½ inch 2 meter.
c. Lembaran polycarbonat (dipakai untuk atap atap
kanopi)
d. 7-10 cable teast.
e. 3 penutup pipa paralon ( Dop tanpa ulir) ukuran
½ inc.
f. Pentil ( air intake) sepeda motor.
g. Lembaran fiber atau kertas tebal (bc ivory)
h. Sambungan pipa berbentuk T.
i. Kerikil atau kelereng.
j. Sambungan pipa paralon 1 inc.
k. Gunting, lem paralon, lakban bening, lakban
hitam, cutter, dan double tape.
• Cara Membuat Roket Air :
a. Ambil satu botol kemudian potong bagian
bawahnya. Masukan alas botol yang belum dipotong ke
dalam botol yang sudah berlubang dan rekatkan
dengan lakban bening.
b. Buatlah sayap menggunakan lembaran polycarbonate
dengan bentuk sesuai selera dan ukurannya sama.
Bisa bentuk segitiga siku-siku , bujur sangkar,
atau setengah bulan sabit. Kemudian rekatkan pada
ujung botol yang tidak dipotong menggunakan lakban
bening.
c. Buatlah bagian nosecone menggunakan fiber.
Caranya buatlah lingkaran dengan diameter yang
diinginkan. Tergantung dari ujung botol lancip atau
tumpul. Apabila ujung botol semakin lancip maka
diameter lingkarannya harus semakin lebih lebar.
Kemudian buatlah bentuk kerucut. Rekatkan sisinya
menggunakan doubletape. Masukan pemberat ke dalam
kerucut dan rekatkan di ujung kerucut dengan double
tape agar posisinya tetap saat meluncur. Kemudian
satukan nosecone dengan botol mengunakan
lakbanbening.
• Cara Membuat Peluncur (Launcher) :
a. Potong pipa paralon ½ inch menjadi 3 bagian dan
rangkailah membentuk huruf T, kemudian satukan
dengan sambungan pipa, dan Bagian kepala rangkaian
huruf T diberi Dop yang nantinya berfungsi sebagai
alas. Dan ujung yang berlawanan disambung dengan
pipa yang sama ukurannya tapi tanpa menggunakan
sambungan pipa. Agar bagian sambungan tersebut
terlihat menggelembung. Fungsinya untuk menahan
roket saat akan diluncurkan. rekatkan sambungan-
sambungan tersebut menggunakan lem paralon.
b. Susun cable teast mengelilingi sambungan pipa
yang menggelembung dan rekatkan dengan lakban hitam
supaya lebih kuat. Masukan sambungan pipa ukuran 1
inch sehingga posisi cable teast berada di dalam
sambungan tersebut. fungsi dari cable teast dan
sambungan ini adalah sebagai penahan agar roket
tidak terlepas sebelum mencapai tekanan yang
maksimal.
c. Ujung pipa bagian badan huruf T diberi Dop yang
telah di pasang pentil (air intake sepeda motor).
Kemudian diberi lem paralon. Fungsinya adalah untuk
menghubungkan peluncur denga pompa.
d. Usahakan di setiap sambungan jangan sampai ada
lubang supaya udara tidak dapat keluar ataupun
masuk.
C. CARA KERJA ROKET AIR
1. Dimasukkan air (fluida cair) secukupnya ke dalam
badan roket air melalui mulut botol (Untuk gaya
dorong maksimum, volume air sepertiga volume
botol). Air digunakan sebagai medium pendorong
roket air (massa jenis air lebih besar dari pada
massa jenis udara).
Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis:
FA = ρ . g . h
Semakin besar massa jenisnya (ρ) maka semakin besar
gaya dorong roket (FA). Na
2. Katup roket air dipasang dengan badan roket air.
Katup Roket air memiliki luas penampang yang jauh
lebih kecil dibandingkan mulut botol,
Sesuai dengan Hukum Pascal :
Semakin kecil luas penampang (A1), semakin besar
gaya dorong yang
dihasilkannya (F2).

3. Setelah itu lekatkan dua buah paku yang sudah di


ikatkan benang nilon sepanjang 2-3 meter tadi
kebibir botol sehingga melekat pada katup.
4. Tusukkan pentil kedalam katup, sampai melewati
katup tersebut.
5. Luruskan kedua benang yang berhadapan tadi
sesuai arah paku.
6. Sudut peluncuran roket diatur sedemikian rupa
(Untuk menempuh jarak terjauh digunakan sudut 450
terhadap garis horizontal).
Sesuai dengan rumus Gerak Vertikal Ke atas lintasan
parabola

7. Dilakukan pemompaan, pemompaan bertujuan untuk


memampatkan volume, volume berbanding terbalik
dengan tekanan. Semakin kecil volum semakin besar
tekanan. (Semakin besar frekuensi pemompaan atau
semakin banyak dipompa, semakin jauh jarak yang
ditempuh roket, namun pemompaan yang berlebihan
dapat merusak pompa itu sendiri dan juga merusak
roket).
Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis:
P≈F
(P berbanding lurus dengan F)
Semakin besar tekanan, gaya dorongnya juga akan
semakin besar.
8. Pada saat pemompaan dirasa cukup, dan paku pada
luas penampang katup ditarik dengan benang.
sehingga katup akan terdorong keluar, dan roket air
dapat mengangkasa ke udara.

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ROKET AIR


1. Wings (sayap)
Ukuran wings yang bagus adalah yang tidak terlalu
lebar atau tidak terlalu sempit, karena dapat
berpengaruh pada kestabilan roket saat meluncur.
Makin lebar sayap maka makin lebar pula luas
penampang roket. Makin lebar luas penampang roket,
makin mudah bagi roket untuk mengalirkan udara
tetapi juga makian besar hambatan yang diterima
roket. Bahannya bisa dari polycarbonate (dipakai
untuk pintu kanopi), fiber atau bisa juga
menggunakan sterofoam. Tetapi apabila kita
menggunakan sterofoam, bisa cepat rusak karena
tidak kuat.
Jumlah sayap dapat tiga atau empat buah tetapi yang
bagus adalah tiga buah. Apabila roket meluncur di
udara berbelok atau berputar-putar seperti baling-
baling, mungkin terjadi kesalahan pada jumlah
sayap, bentuk dan ukuran yang tidak sama, sehingga
akan menyebabkan roket jatuh sebelum mencapai jarak
yang maksimal. Fungsi dari wings adalah sebagai
pengarah aliran udara dari ujung roket menuju
belakang. Selain itu juga, sebagai penyeimbang
ketika roket meluncur di udara agar tetap stabil.
2. Body ( Botol)
Body roket terdiri dari satu atau dua botol air
minum bekas baik yang bersoda maupun air minum
biasa. Tetapi botol yang bagus di gunakan untuk
membuat roket adalah botol bersoda ukuran besar (1
liter). Alasannya karena mampu menampung lebih
banyak udara dan air serta mempunyai tekanan yang
lebih kuat, sehingga roket akan meluncur lebih
jauh. Dalam pembuatan roket seringnya ruang
kompresi digunakan sebagai body roket pula. Alur
pada permukaan botol juga berpengaruh pada hambatan
angin yang diterima roket.
3. Nose cone
Nose cone adalah bagian paling ujung dari roket.
Bentuknya bermacam-macam, mulai dari bentuk
kerucut, kerucut tumpul, sampai yang tidak
mempunyai nose cone (hanya ujung botol saja).
Bentuk Nose cone yang bagus adalah bentuk kerucut,
karena lebih mudah membelah udara saat roket
meluncur. Bahan untuk membuat nose cone hendaknya
lebih lunak dari pada bahan untuk membuat wings
supaya lebih mudah untuk dibentuk, seperti bahan
fiber. Sebelum nose cone dipasang pada botol,
masukkan pemberat ke dalamnya. Pemberatnya bisa
dari kerikil atau yang lainya, kemudian rekatkan
pada ujung kerucut. Tujuannya adalah supaya apabila
roket mendarat maka bagian nose cone berada di
bawah.
4. Volume Air
Bahan bakar dari roket air adalah air. Volume air
dalam botol yang paling ideal adalah 1/3 volume
botol. Apabila volumenya terlalu banyak maka akan
membutuhkan waktu pemompaan yang lama dan roket
biasanya menjadi tidak stabil. Sebaliknya jika
volumenya kurang dari 1/3 maka roket akan meluncur
sebelum waktunya sehingga jarak tempuh roket kurang
maksimal.
5. Cara Memompa
Pompa yang digunakan adalah pompa sepeda yang
memiliki tekanan udara yang kuat. Teknik memompa
diawali dengan pelan-pelan kemudian cepat, hingga
botol terlepas dari peluncurnya. Apabila proses
memompa berhenti dan botol belum terlepas atau
tidak segera diluncurkan maka udara dalam botol
akan habis, sehingga roket tidak dapat meluncur
secara maksimal.
6. Sudut Peluncuran
Sudut peluncuran yang mampu membuat roket mencapai
jarak maksimal adalah 450. Apabila sudutnya lebih
dari itu maka roket akan meluncur ke atas dan jarak
yang di tempuh jadi kurang maksimal. Begitu juga
sebaliknya apabila sudutnya kurang dari itu, roket
akan jatuh dalam jarak yang masih lumayan dekat.

BAB
III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Roket air adalah roket yang berbahan bakar atau
lebih tepatnya berbahan pendorong air dan udara
bertekanan. Seperti kita ketahui bersama bahwa
udara dalam suatu ruangan akan menekan ke segala
arah dan akan mengalir menuju tekanan yang lebih
rendah. Dengan dasar tersebut jika suatu botol
diisi dengan udara dengan tekanan tertentu maka
udara dalam botol akan menekan ke segala arah dan
jika botol dilubangi pada suatu titik maka udara
akan keluar dari lubang tersebut dan akan
menyebabkan gaya yang berlawanan arah dari
keluarnya udara.
Roket bekerja karena ada aksi dan reaksi (hukum
Newton ketiga). Perubahan momentum pada lubang
pengeluaran sama dengan perubahan momentum yang
dialami roket, jadi air dan udara yang keluar dari
dalam botol menyebabkan botol terdorong berlawanan
arah dari keluarnya air dan udara.
B. KRITIK DAN SARAN
Seharusnya dalam pembelajaran fisika di sekolah
harus diadakan praktikum khususnya pembuatan roket
air ini.

DAFTAR PUSTAKA
- Google.com
- Wikipedia.com
gan, nih contoh model roket air bikinan gue sendiri
:)
makasih :)semoga bermanfaat, materi di atasdari
berbagai sumber loh :o

Anda mungkin juga menyukai